Beeya sangat bahagia ketika dia kembali ke dokter obgyn. Usia kandungannya sudah menginjak dua bulan. Sesampainya di rumah pun lengkungan senyum masih terukir di wajah Beeya ketika memandangi hasil foto USG.
"Ini akan menjadi hadiah yang paling indah untuk Papa."
Iyan ikut tersenyum. Dia memeluk tubuh istrinya dari belakang. Akhirnya permasalahannya selesai juga. Iyan sangat bahagia karena istrinya sudah bisa menerima kehamilannya. Walaupun banyak syarat yang Beeya berikan kepada Iyan.
.
H-1 ulang tahun sang ayah, Beeya dan Iyan mengecek hotel di mana mereka akan mengadakan pesta kejutan tersebut. Semua keluarga diundang, tapi tidak dengan kedua orang tua Beeya.
Beeya melengkungkan senyum yang begitu lebar ketika semuanya sesuai keinginannya. Iyan tidak akan melarang istrinya. Dia akan terus membuat istrinya yang tengah mengandung selalu happy.
"Kamu senang?" Beeya menatap ke arah sang suami seraya mengangguk. Dia juga tak segan memeluk tubuh Iyan dengan begitu erat.
"Setelah ini, kita ke makam Ayah, ya."
"Aku juga ingin ke makam Oma dan Opa." Iyan mengiyakan. Mereka memang ingin memberitahu kabar bahagia tersebut kepada keluarga yang sudah tiada dengan ziarah.
Awalnya Beeya takut, pamali orang hamil ke pemakaman. Namun, Iyan sudah memastikan jika itu aman karena para sahabatnya yang tak kasat mata akan melindungi Beeya.
Dua hari yang lalu, Beeya menghubungi sang ayah karena ketika dia datang ke rumah kedua orang tuanya sang ayah tengah berada di luar kota.
"Harusnya Papa tinggal menikmati hidup," ucap Beeya ketika menghubungi sang ayah via sambungan telepon.
"Bee gak mau liat Papa kelelahan."
Ucapan tulus Beeya mampu membuat hati Arya terenyuh. Dia menahan air mata ketika mendengar kalimat yang jarang sekali sang putri katakan padanya.
"Pokoknya, Papa harus pulang di tanggal yang Bee tentukan. Bee gak mau tahu!'
Sifat egois Beeya masih sama seperti dulu. Arya pun tersenyum ketika mendengar keegoisan sang putri.
.
Mobil melaju ke arah pemakaman elite. Beeya maupun Iyan mengunakan baju berwarna hitam. Beeya pun lengkap memakai kerudung yang masih dia sampirkan di pundak.
Tibanya di sana, Iyan menggenggam tangan Beeya dengan begitu erat. Melewati kavling demi kavling pusara hingga mereka berhenti di sebuah kavling di mana pusara ayah dari Iyan berada. Mereka berdua sedikit terkejut ketika melihat ada dua tangkai mawar putih di atas pusara ayahnya. Beeya menatap ke arah sang suami yang hanya terdiam. Iyan sendiri tidak tahu siapa yang meletakkan dua tangkai mawar putih tersebut.
"Sebelum kita sepertinya ada yang datang ke sini." akhirnya Iyan membuka suara. Beeya pun mengangguk.
Mereka berdua membiarkan bunga mawar putih itu. Mereka mulai memberikan kabar bahagia kepada mendiang sang ayah. Mereka mengungkapkan dengan penuh suka cita.
"Maafin Bee, Ayah. Bee terlalu ketakutan sebelum menjalani takdir yang sudah Tuhan berikan. Untungnya anak Ayah sabar banget ketika meyakinkan aku. Sampai pada akhirnya aku mulai menerima kenyataan yang ada. Mengubah mindset yang awalnya berpikir menyeramkan, kini menjadi membahagiakan. Bee sangat bahagia Ayah. Apalagi, kehadiran Iyan dan Beeya junior dinanti banyak orang. Apa Ayah juga bahagia mendengarnya?"
Mereka berbincang layaknya kepada manusia yang masih hidup. Padahal itu hanya pusara saja. Jika, sudah ke pemakaman elite tersebut, mereka seperti tengah berkumpul dengan keluarga besar.
Setelah dari makam Rion, mereka berdua menuju makam Anthony Bhaskara yang tak lain adalah kakek dari Beeya. Mereka terdiam sejenak ketika melihat ada mawar putih dua tangkai di atas pusara tersebut. Bunga yang sama seperti di makan Rion Juanda. Iyan dan Beeya kini saling tatap kembali.
Rasa penasaran mulai menyeruak di hati mereka berdua. Setelah dari makam Anthony Bhaskara, mereka menuju kavling pemakaman Genta Wiguna dan Addhitama yang memang berdekatan. Dua tangkai mawar putih itupun ada di sana.
"Ay, siapa yang meletakkan bunga ini?" Beeya benar-benar penasaran. Iyan pun menggeleng.
Iyan mulai menatap ke arah para sahabatnya yang tak kasat mata. Namun, mereka hanya terdiam tanpa membuka suara.
"Ada yang datang, dan ada yang pergi. Apakah aku boleh menawar untuk memperlambat kepegianku?"
...***To Be Continue***....
Komen dong ....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
Sri Lestari
Sedih sih
2023-09-04
0
Indrijati Saptarita
koq sediiiihhhh sihhh.... 😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭 papa Arya jgn dibuat meninggal dulu donk... biarkan beliau merasakan punya cucu...
2023-05-31
0
🌹@tiksp💐💐
biarkan papa arya dan semua kluarga golden lion family merasakan kebahagiaan akan kehadiran iyan dan beeya junior... jangan ambil dulu siapapun itu...🙏🙏
2023-05-31
0