Sinar terang dari lampu kamar membuat gadis yang baru saja membuka matanya dari pingsan itu mengernyit.
Ia sempat terdiam sejenak meneliti ruangan itu dengan teliti hingga sebuah suara mengalihkan perhatiannya.
Cklek...
"Udah bangun?" Gadis berkacamata itu menundukkan kepalanya saat matanya bersitatap dengan Vany yang baru saja datang membawa segelas air minum.
"Ini minum dulu." Omega itu menyodorkan segelas air yang ia bawa, dan di terima dengan baik oleh gadis berkacamata itu.
"Te_terimakasih."
Vany nampak menaikan satu alisnya. Entah hanya perasaan nya saja, atau gadis itu seperti takut kepada dirinya?
Beberapa saat keduanya hanya diam. Vany tidak tau harus berbicara apa. Tapi karena tidak suka dengan suasana yang terasa canggung, Vany pun akhirnya membuka suara untuk memulai obrolan.
"Kenapa tadi sampai pingsan? Wajah temanku menakutkan ya?"
"Anda pasti bercanda. Dia terlihat sangat tampan, mana mungkin menakutkan."
Tolong katakan pada Vany jika pengelihatannya sedang terganggu. Apakah ia tak salah lihat tadi? Pipi gadis itu memerah saat mengatakan Luke tampan cuy.
Srek...
Gadis itu terlihat terlihat terkejut saat Vany tiba-tiba duduk di sampingnya. "Dia terlihat tampan di luar, tapi menggelikan di dalam. Jangan termakan oleh pesonanya."
"Be the way, nama lo siapa?" Tanya Vany, sedangkan gadis itu nampak kebingungan karena tidak faham dengan apa yang Vany ucapkan.
Oh Ellvany Andisti Morsue, sudah berapa tahun dirimu berada di dunia ini? Kenapa masih saja suka keceplosan pakek bahasa gaul?!
"Hehehe, sorry_maksudnya, maaf. Aku tadi tanya, nama kamu siapa."
Gadis itu nampak mengangguk pelan. "Aku Aellyana, biasa di panggil Aelly aja."
Vany mengernyit. "Dari kerajaan mana?"
Aelly menunduk dan itu cukup membuat Vany merasa bersalah, sepertinya ia telah menanyakan sesuatu yang mungkin tidak seharusnya ia tanyakan.
Mungkin saja Aelly ini sama seperti dirinya yang tidak ingin identitas nya di ketahui. "Baiklah lupakan saja, sekarang lebih baik kamu istirahat sebelum kita melakukan ujian besok."
Aelly tersenyum hangat ketika Vany mengusap rambutnya. Entahlah, Vany juga tak mengerti, ia melihat bola mata Aelly yang berkaca-kaca.
•
•
•
Semua calon murid baru di kumpulkan di aula, mereka akan mendapatkan misi pertama dalam ujian penerimaan murid baru.
"Misi pertama adalah berburu. Kami ingin kalian berburu di hutan belakang Academy dan bawakan inti kekuatan hewan itu untuk kami. 100 orang yang mendapatkan inti hewan paling tinggi, akan melanjutkan ke ujian berikutnya. Sedangkan yang gagal akan di kirim kembali ke kerajaan mereka, kalian paham?!"
Murid-murid itu serentak menjawab 'paham' dan wakil kepala sekolah kembali berbicara setelahnya.
"Didepan kalian ini adalah kakak-kakak tingkatan kalian yang akan mengawasi kalian di dalam hutan."
Vany melihat satu persatu jejeran murid remaja itu hingga tatapannya bertemu dengan sang kakak yang sudah lama ia rindukan.
Derlina tersenyum ke arah Vany. "Kamu pasti bisa, adikku."
•
•
•
Satu persatu kelompok remaja itu mulai memasuki area hutan di dampingi oleh 10 orang kakak tingkat.
"Di dalam hutan ini banyak binatang tingkat tinggi, jadi kalian jangan sok jagoan. Kalau tidak kuat jangan di lawan, kami disini hanya untuk mengawasi, kami tidak akan membantu kalian jika bukan karena hal genting," ucap Derlina dengan tegas.
Walaupun dirinya seorang omega, Derlina adalah salah satu murid kebanggaan Academy karena kecerdasan yang gadis itu miliki.
Selain cerdas, Derlina juga sangat kuat. Kekuatan Derlina hampir sama seperti seorang Alpha dewasa.
"Kakak kamu keren ya," bisik Luke pada Vany.
Sang empunya hanya tersenyum lalu mengangguk. "Ya, keturunan keluarga kami memang keren," bangganya.
Aelly yang berdiri di belakang keduanya hanya bisa diam melihat teman satu timnya itu saling bisik-bisik.
Aelly sudah biasa di abaikan seperti ini, jadi ia tidak merasa sakit hati sedikitpun.
Sadar dengan keberadaan Aelly disana, Luke pun langsung menarik tangan gadis itu untuk berdiri di sebelahnya. "Berdiri di samping kami saja, ngapain di belakang? Nanti malah di kira pelayan."
Vany melirik Aelly yang tengah tersenyum sebentar, lalu ia berpindah berdiri disampingnya, menjadikan Aelly berada di tengah-tengah mereka.
"Ayo kita cari hewan untuk di buru," Ajak Luke menarik kedua omega itu untuk berpencar seperti yang lain.
"Menang banyak nih dapat dua omega manis, xixixixi."
•
•
•
Vany dan kelompoknya sedang bersembunyi guna mengamati mangsa mereka yang tengah memakan rumput.
Mangsa pertama mereka adalah seekor Rusa tanduk hitam yang kekuatan nya cukup besar, namun tidak terlalu besar juga sih.
"Siapa yang mau maju?" Tanya Vany, ia sama sekali tidak tertarik dengan rusa itu. Vany ingin mencari mangsa yang lebih besar saja, mungkin ia bisa mendapatkan sejenis kelinci Vampir disini.
"Aku aja, sepertinya rusa ini cukup kuat," ucap Luke yang sudah mengaktifkan pengelihatan supernya.
"Sok, mangga," jawab Vany, lagi-lagi dengan bahasa yang tidak Luke dan Aelly pahami.
Tak mau ambil pusing dengan bahasa aneh Vany, Luke pun langsung maju dan mulai menyerang rusa hitam itu.
Kekuatan Luke yang besar dan juga terlatih, tentu tidak akan sulit baginya untuk menaklukkan rusa itu.
Aelly sampai menganga lebar melihat kekuatan Luke, laki-laki itu terlihat sangat hebat dan juga...
tampan.
Sedangkan Vany sendiri terlihat biasa saja. Ia pernah melihat pertarungan Luke yang lebih hebat dari ini, jadi, pertarungan kali ini sangat biasa menurutnya.
Setelah Luke mendapatkan inti kekuatan rusa itu, mereka pun kembali mencari hewan lain untuk diburu dan akhirnya mereka melihat seekor kancil bermata merah yang tengah memakan timun di bawah pohon besar.
"Ye, si kancil habis nyolong timun dimana lagi tuh?" Batin Vany sembari menyanyikan lagu kancil si pencuri ketimun di dalam hati.
"Aelly, kamu maju gih."
"A_aku?" Gadis itu tampak terkejut ketika Vany menyebutkan namanya.
"Ya iyalah kamu, memangnya disini ada Aelly yang lain?" jawab Vany dengan malas.
"Ta_tapi..."
Puk...
Luke menepuk bahu Aelly pelan. "Kamu pasti bisa, hewan itu tidak terlalu berbahaya kok." Senyuman laki-laki itu, entah kenapa membuat Aelly mendapatkan kembali keberaniannya yang baru saja menguap karena melihat mata merah menyala dari si kancil.
Mengaktifkan pengelihatan super nya, Aelly pun segera menghampiri si kancil yang sepertinya merasa terganggu dengan kedatangan Aelly.
"Maaf ya kancil manis, tapi aku harus membunuh mu."
BRUAK....
Aelly terkejut saat si kancil tiba-tiba melompat ke arahnya, untung saja ia sigap mengelak atau dirinya pasti sudah jatuh terjengkang sekarang.
Namun, ternyata si kancil sangat ganas. Ia kembali mencoba menyerang Aelly, namun Omega itu sangat pintar menghindar.
Bruk...
Si kancil menabrak sebuah pohon.
"Aduh, kancil, kamu gapapa?"
...\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=...
Derlina Morsue
Aellyana
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
faquuu Fidinn
Morsue family visual nya gak maen-maen.
2023-06-19
1