"VANY!!" Teriak Marka khawatir. Jantung Alpha dewasa itu berdetak cepat, ia segera mengeluarkan panas saktinya untuk membantu Vany. Namun...
JLEP...SREK...
Tiba-tiba sebuah pedang menembus kulit perut tebal kelinci Vampir itu dan merobeknya dengan mudah hingga perut itu terbelah dan mengeluarkan semua isinya termasuk janin kelinci yang masih berdetak.
Kelinci raksasa itu berteriak kesakitan ketika perutnya di bedah dengan paksa.
"Ti_tidak mungkin. Kulitku sangat tebal, pedang biasa tidak akan bisa mengoyak kulitku semudah ini."
Bruk...
Kelinci itu tumbang setelahnya karena titik lemahnya yang sudah di serang, juga janinnya yang ternyata di ambil paksa oleh Vany.
Vany berjalan dengan tubuh penuh darah dan segumpal daging bernyawa di tangan.
Perlahan-lahan tubuh kelinci itu mulai menyusut ke ukuran semula.
"Aku memang menyukai kelinci, tapi hewan yang tidak menurut harus dihukum." Vany tidak tahu sejak kapan ia menjadi orang yang berdarah dingin seperti ini. Mungkin sejak ia tinggal di dunia yang menyeramkan ini.
Marka akhirnya bisa bernafas lega ketika melihat keponakan nya yang bisa selamat melawan kelinci Vampir itu.
Marka pun mendekati Vany yang masih berdiri memandang kelinci itu dalam diam.
"Hebat, kamu benar-benar hebat. Bahkan Alpha dewasa saja mungkin tidak bisa mengalahkan kelinci Vampir itu." Marka memberikan tepuk tangan sebagai apresiasi atas apa yang berhasil Vany lakukan tadi.
"Yah, aku memang hebat sejak lahir," jawab gadis itu sombong.
Walaupun mendengus malas, Marka tetap membenarkan ucapan Vany di dalam hati. "Lalu apa yang akan kamu lakukan dengan janin kelinci."
"Walaupun masih sebuah janin, aku bisa merasakannya kekuatan yang cukup besar dari makhluk ini. Apakah dia bisa di gunakan untuk menambah kekuatan atau semacamnya?" Vany tidak terlalu paham soal dunia ini, namun, ia pikir hal seperti itu bisa terjadi.
Dan ya, Marka mengangguk. "Bisa, kamu cukup menelan janin itu utuh-utuh dan kamu akan mendapatkan kekuatan mereka. Contohnya, pendengaran mu bisa 5 kali lebih tajam dari biasanya, dan tubuh mu bisa membesar sampai 10 kali lipat."
"Hanya itu?"
"Hei! Itu adalah kekuatan yang besar tau!!" kesal Marka.
Vany hanya ber-oh ria menanggapi nya. Namun, menelan janin sebesar itu bulat-bulat, apakah Vany sanggup?
"Rasanya terlalu menjijikkan jika menelan benda ini bulat-bulat, apalagi dia masih mentah dan masih hidup." Membayangkan nya saja Vany sudah mual.
"Kenapa kau diam saja? cepat telan!" perintah Marka tak sabaran.
"Sudahlah, aku tidak mau menelan benda ini. Untuk mu saja." Vany mendorong benda itu ke dada Marka.
"Kau tidak menginginkannya? Apakah kau yakin? Ini benda langkah lho."
"Tidak, ayo segera kembali saja. Aku ingin mandi."
"Eh, ini beneran?" Marka masih tidak menyangka jika Vany memberikan janin itu secara cuma-cuma kepadanya.
Vany tak menanggapi ucapan Marka, ia berjalan dengan cepat meninggalkan pamannya itu yang sepertinya kesenengan namun juga kebingungan karena apa yang Vany lakukan.
"Baiklah, aku akan menerimanya. Anggap saja keponakan tercinta ku baru saja memberikanku sebuah hadiah."
•
•
•
Karena sebentar lagi Vany akan melakukan pelatihan ketat dan Alexa juga akan melakukan pelantikan sebagai putri mahkota, maka kedua kakak beradik itu memutuskan untuk menghabiskan waktu bersama selama beberapa hari ini sebelum mereka kembali terpisah dalam waktu yang cukup lama.
Kedua gadis cantik itu memutuskan untuk berjalan-jalan keluar melihat-lihat keadaan desa dan penduduknya.
Mereka berdua tentu menyamar, jangan sampai ada yang mengenali mereka atau Marka akan menyeret paksa mereka untuk kembali ke kerajaan.
"Kakak pertama, disana ada kedai makanan." Vany menunjuk salah satu kedai makanan dengan antusias.
Alexa tersenyum simpul. "Kamu ingin kesana dan makan beberapa makanan?"
Melihat sang adik yang mengangguk semangat membuat Alexa ingin sekali melihat Vany yang seperti itu setiap hari. "Baiklah, ayo kesana. Hari ini kakak akan mentraktir mu."
"HOREE..." sorak Vany kegirangan.
"Kakak memang sudah terlalu banyak melewatkan masa kecilmu. Namun hari ini, kakak berjanji akan mengganti waktu-waktu yang terlewatkan itu dan membuat mu bahagia."
Senang rasanya bisa menghabiskan waktu bersama saudara dekat yang sudah lama tidak bertemu.
"Setelah makan, kamu mau kemana lagi?" tanya Alexa pada sang adik yang terlihat tengah berpikir.
"Apakah disini ada tempat judi? Aku ingin melakukannya walaupun hanya sekali."
Mata Alexa melotot seketika. "Tempat judi?! Apa kamu serius?!"
Vany mengangguk mantap.
"Bagaimana jika paman tahu? Dia pasti akan marah jika kita memasuki tempat kotor itu. Sebaiknya jangan."
Bibir Vany maju 3 centi, pertanda jika omega itu tak puas dengan jawaban sang kakak. "Kakak adalah Alpha yang hebat, aku tidak akan kenapa-napa jika bersama kakak. Lagi pula kita disana hanya menghabiskan uang, paman tidak akan mempermasalahkan nya."
"Vany mengertilah, kakak tidak bisa membiarkan mu masuk ke tempat seperti itu."
"Baiklah, terserah kakak." Gawat! Kemana hilangnya wajah ceria itu? Kenapa sekarang malah terlihat murung? Alexa tidak ingin melihatnya, sungguh.
"Vany, kakak mohon. Bagaimana kalau kita main ke tepi sungai dan naik kapal. Atau kamu ingin membeli beberapa barang lain?"
Alexa menolak permintaan Vany tentu bukan tanpa sebab.
Tempat judi adalah tempatnya para Alpha br*ngsek berkumpul. Jika di dalam sana ada seorang omega, sudah di pastikan omega itu akan menjadi bahan mainan yang akan mereka pakai bergilir hingga benar-benar rusak. Dan Alexa tak ingin hal itu terjadi pada adiknya.
"Baiklah, aku ingin naik perahu dan memancing bersama kakak!!" Akhirnya Vany kembali ceria, ia bahkan memeluk Alexa dengan erat.
"Baiklah, ayo kita ke danau kota!"
Alexa mengajak Vany ke danau kota. Disana mereka menyewa kapal dan menggunakannya untuk memancing di tengah danau bersama beberapa orang lainnya.
Beberapa dari mereka ada yang memancing seperti Vany dan Alexa, dan beberapa lainnya terlihat tenang menikmati senja yang begitu indah.
Set...Set...Sett...
Mata pancing milik Vany bergerak dengan begitu brutal hingga gadis itu kualahan untuk menahan nya.
"AAA... KAKAK, TOLONG AKU!"
Alexa yang melihat sang adik kesusahan pun bergegas untuk membantunya. Kedua gadis dengan status berbeda itu terlihat sangat kualahan untuk menarik ikan itu naik.
"Wah, lihat-lihat!!" Teriak seseorang yang kapalnya berada tidak jauh dari Morsue bersaudara.
"Lihatlah, sepertinya mereka mendapatkan ikan yang sangat kuat. Mereka sampai menariknya bersamaan."
"Benar, bahkan aku bisa merasakan jika salah satu dari mereka adalah Alpha superior. Pasti ikan yang tengah berusaha untuk mereka tangkap ini bukanlah ikan biasa." Orang-orang itu mulai berargumen.
"Ikan apa ini? Bahkan aku kualahan untuk menahannya." batin Alexa merasa aneh dengan ikan yang tengah berusaha ditangkapnya bersama Vany.
"Tangkapan yang hebat, aku tidak akan melepaskannya." batin Vany berambisi.
...\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=...
Kalian mau tahu visualisasinya gak? Kalau mau nanti di up selanjutnya bakal aku kasih gambar nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
🦋⃟Fly🍾⃝Kͩᴀᷞᴛͧɪᷡᴇͣ
mau dong😍
2023-06-02
1
faquuu Fidinn
Semangat sayang
2023-06-01
0
Nana Comel~(◠‿・)—☆
mau dong kakak 🥺🥺
2023-05-27
2