Karena kejadian yang terjadi hari itu, Marka memutuskan untuk memberikan pelatihan pada Vany secara diam-diam.
Ini semua Marka lakukan demi mencegah terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan kedepannya.
"Karena kamu baru saja berubah wujud, maka hal pertama yang akan kita latih adalah mengendalikan perubahan wujud mu."
"Hal pertama yang harus kamu lakukan adalah melakukan__"
KREK...KREK...
Belum sempat Marka menjelaskan caranya, tiba-tiba Vany sudah berubah ke wujud serigala nya.
"Ka_kamu sudah bisa mengendalikan perubahan wujud mu?" Marka sungguh tidak bisa percaya, ia adalah alpha superior dan dia baru bisa mengendalikan perubahan wujud nya saat berusia 7 tahun.
Tapi Vany? Anak itu baru bisa berubah wujud kemarin, dan hari ini dia sudah bisa mengendalikan perubahan wujud nya? Sungguh sulit untuk di percaya.
"Aung..." Serigala itu mengangguk samar, tak lama kemudian ia kembali pada wujud manusianya.
"Hah... Benar-benar bukan omega biasa." Marka memijit keningnya yang sedikit pusing.
"Baiklah, karena kamu sudah bisa mengendalikan perubahan wujud mu, bagaimana kalau belajar mengeluarkan cakar dan taring gigi?"
SRAK...
Lagi-lagi Ellvany Andisti Morsue membuat Marka terkejut, ternyata Vany sudah bisa mengeluarkan dan menyembunyikan cakar serta gigi taringnya.
"Hal seperti ini apa susahnya?" Jujur, Vany hanya melakukan sesuatu yang sama seperti apa yang di lakukan penjahat kemarin saat mengeluarkan cakarnya, dan itu bukanlah hal yang sulit.
"Baiklah, kalau begitu aku akan mengajarimu jurus dasar dulu. Jurus pengendali angin, dan jurus mempertajam Indra."
"Jurus pengendali angin? Sepertinya menarik."
"Perhatikan, lalu nanti praktikan." Vany mengangguk, ia mulai memperhatikan dengan serius bagaimana Marka melakukan gerakan-gerakan yang cukup familiar di mata Vany.
Jurus pengendali angin adalah jurus dasar dalam seni beladiri, Vany beberapa kali pernah melihat kakak pertamanya menggunakan jurus itu untuk merapihkan kertas-kertas aneh di kamarnya.
"Sekarang cobalah."
"Ingat, harus tenang. Jika gagal, kamu bisa mencobanya lagi, jangan menyerah."
"Sehebat apapun dirimu, tidak mungkin bisa menguasai jurus pengendali angin hanya dalam sekali coba." Marka tertawa jahat dalam hati. Bukannya ia meremehkan, tapi terlalu mustahil jika anak berusia 5 tahun bisa menguasai sebuah jurus secepat ini.
"Gagal? Huh, dia tidak tahu saja jika di kamus seorang Ellvany Andisti tidak ada tempat untuk kata gagal."
Menarik nafas dalam, Vany memusatkan pikirannya, merasakan dengan seksama hembusan yang yang berada di sekitar tubuhnya.
Vany mengangkat tangan nya, menggerakkan nya dengan perlahan dan penuh ketenangan. Angin-angin di sekitarnya mulai bisa Vany kendalikan dengan baik.
Lama kelamaan angin itu semakin membesar dan semakin besar.
"Angin seharusnya bisa digunakan untuk melukai orang bukan?"
WUUS... BRUK...
Mata Marka melotot lebar, apa ini? Sejak kapan jurus pengendali angin bisa begitu kuat hingga dapat membuat pohon besar tumbang?
Jurus pengendali angin memang bisa digunakan untuk menyerang, namun kekuatan nya tidak begitu besar, mungkin hanya bisa memberikan sedikit luka fisik pada werewolf ataupun makhluk lain.
Vany membuka matanya perlahan, ia tersenyum puas karena apa yang terjadi ternyata sesuai harapannya. "Luar biasa, benar-benar bisa digunakan untuk penyerangan."
"Yang mulia, ada apa ini?" Jevan, sang panglima perang datang karena mendengar suara ribut dari area belakang istana, ia juga membawa beberapa prajurit bersamanya.
"Tidak ada apa-apa, kalian kembali lah."
Jevan mengibaskan tangannya, menyuruh para prajurit itu untuk segera pergi.
"Sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa pohon sebesar ini bisa tumbang?"
"Ini adalah hasil karya anak ajaib kita, hanya dengan jurus pengendali angin saja dia bisa menumbangkan pohon sebesar ini."
"APA?! PUTRI KETIGA YANG MELAKUKANNYA?!" Jevan menatap Vany tak percaya, sedangkan yang tatap seperti itu hanya balas menatapnya dengan tatapan polos seolah ia tidak tahu apapun.
"Sungguh sulit untuk di percaya, putri ketiga memang luar biasa."
•
•
•
Hari-hari di dalam istana sangat membosankan, setiap hari yang Vany lakukan hanyalah bermain dengan kakak kedua dan membaca buku di perpustakaan kerajaan.
Akhir-akhir ini Marka sangat sibuk jadi tidak punya waktu untuk melatih Vany lagi.
"Olla, ganti bajumu sekarang. Mari kita melakukan sesuatu yang seru!" Vany tiba-tiba bangkit dari duduknya setelah satu jam lamanya melamun memikirkan sesuatu yang mungkin seru untuk dilakukan.
"Putri, sebaiknya kita jangan melakukan sesuatu yang akan membuat yang mulia marah lagi. Terakhir kali Anda hanya di hukum untuk membaca 10 buku tentang tata krama. Takutnya jika anda melakukan sesuatu yang tidak baik lagi, yang mulia bisa menghukum cambuk anda."
"Tck, ayolah jangan jadi membosankan seperti orang-orang di istana ini. Mari kita bersenang-senang saja."
"Tapi putri..."
"Cepat lakukan! Ini adalah perintah!" Jika Vany sudah seperti ini, bagaimana Olla bisa menolak? Ia hanya seorang pelayan pribadi Putri ke-tiga, tidak ada hak untuk mengatur apa yang dilakukan sang putri.
"Aku penasaran bagaimana kehidupan di luar istana, seharusnya tidak semembosankan di dalam istana ini bukan?"
•
Seperti yang sudah diduga, Vany nekat membawa Olla untuk keluar dari istana tanpa sepengetahuan siapapun.
"Akhirnya aku bisa melihat dunia luar, sangat membosankan bila selaku berada di istana. Yang aku lakukan hanyalah Bermain dan belajar, boring."
Olla tak bisa lagi memahami sifat putri yang ia jaga ini, bukan kah anak seusia Vany ini seharusnya malah suka hanya bermain dan belajar di dalam kerajaan? Apalagi ia sangat dimanja, selalu di layani dengan baik dan semua keinginannya selalu turuti.
Tapi, Vany ini aneh, dia sangat suka hal-hal menantang dan melakukan sesuatu di luar nalar. Kemarin bocah itu telah membuat seluruh istana gempar mengira ia tenggelam di danau padahal ia tengah menyelam.
"Putri apakah kita benar-benar harus melakukan ini?"
"Syutt...pelankan suara mu, apa kamu tidak lihat jika aku sedang menyamar sebagai seorang alpha?"
"Hah?" Alpha? Apakah Vany sedang bercanda?
"Putri, anda hanya berpenampilan seperti anak laki-laki, bagaimana mungkin disebut alpha?"
Olla tau, sepertinya tuan putrinya ini salah menganggap bahwa setiap laki-laki alpha.
"Eh... apakah semua laki-laki itu bukan alpha?"
"Alpha, Beta dan Omega itu dibedakan lewat aura serta feromon yang mereka pancarkan. Dan membedakan alpha adalah hal yang mudah karena mereka cenderung mencolok di bandingkan Beta dan Omega. Seperti putri pertama, dia adalah seorang Alpha."
"Hah? Kakak pertama adalah seorang alpha?"
"Benar, beliau mewarisi status Alpha superior dari keluarga yang mulia Felix."
"Pantas saja aku merasakan aura yang berbeda dari kakak pertama, dia memang sangat kuat dan hebat seperti alpha pada umumnya," batin Vany sedikit memuji sang kakak pertama.
"Jadi, sia-sia saja aku potong rambut dong?! Tahu gitu aku gak usah nyamar jadi anak laki-laki."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
🦋⃟Fly🍾⃝Kͩᴀᷞᴛͧɪᷡᴇͣ
bagus thor ceritanya.. up lagi dong.. hehe seru sih.. semangat👍👍
2023-05-12
1
faquuu Fidinn
Buagus banget
2023-05-12
0