Mulai hari ini, Marka memberikan pelatihan yang serius untuk Vany sebelum keponakannya itu masuk ke Academy Werewolf.
"Di ujian masuk nanti, yang pertama akan dinilai adalah ketangkasan dalam berburu. Jadi, aku akan membawamu ke hutan untuk berlatih berburu."
Krak...AUUU...
Marka berubah wujud terlebih dahulu, lalu disusul oleh Vany. Kedua serigala berbeda jenis dan warna itu berlari beriringan menuju hutan.
Marka tidak membawa pengawal, toh ada dirinya yang akan menjaga Vany. Ia tak akan membiarkan sesuatu yang buruk terjadi pada keponakannya itu.
•
Di dalam hutan banyak sekali binatang untuk mereka buru, namun, binatang-binatang itu terlihat sangat ganas tidak seperti binatang yang ada di dunia Vany sebelumnya
"Apakah binatang-binatang di sini memang seperti ini?" Tanya Vany keheranan.
"Ya, kamu baru pertamakali melihatnya ya?"
Vany reflek mengangguk mendengar pertanyaan dari Marka.
"Aku akan memberikan contoh, kamu lihat dan pelajari. Setelah itu kamu lakukan."
Mata merah Marka berkilat, gigi taringnya mulai terlihat begitu juga cakar-cakar tajamnya.
Begitu banyak hewan yang lewat, namun hanya satu hewan yang menjadi target Marka. Hewan itu adalah harimau biru bermata ungu yang sangat ganas, dimana bulu-bulu halusnya bisa menjadi duri dan mengeluarkan racun.
SRAK...SRANG...
Tanpa banyak bicara lagi, Marka langsung melompat ke atas harimau itu. Untungnya, Marka mengenakan pakaian anti racun dan anti duri.
GRAURRR...
AUUUU....
Pertaruhan keduanya begitu sengit, harimau itu selalu melawan ketika Marka hendak membunuhnya, membuat Marka sedikit terluka.
JLEP...SRUAK...
Marka menusuk leher hewan buas itu, lalu menariknya kasar dengan pola gari horizontal hingga kepala harimau itu terlepas dari tubuhnya.
Namun, walaupun kepalanya sudah terpisah dari tubuhnya, harimau itu masih bisa menyerang dengan ekornya.
Namun tentu saja serangan itu gagal karena Marka yang sangat jeli dan gesit bisa langsung memotong ekor itu hingga akhirnya harimau berbulu biru itu mati.
Vany yang melihatnya cukup dibuat kagum. Bukan kagum dengan Marka, tetapi dengan harimau itu yang masih bisa menyerang walau kepalanya sudah dipenggal.
"Andai aku punya peliharaan seperti ini, bukankah akan bagus?"
Namun di balik rasa kagumnya itu, Vany juga merasa sedikit takut melihat hewan buas itu.
Jika ini di dunianya dulu, mungkin Vany akan bisa mengatasinya karena dulu ia pernah di ajari cara menjinakkan binatang buas. Tapi, binatang buas disini sangat berbeda, mereka tidak bisa di jinakkan.
"Bagaimana? Sudah faham?"
"Binatang-binatang ini memang sangat ganas, namun mereka memiliki kelemahan. Seperti harimau ini, kelemahannya ada di urat nadi ungu di bagian lehernya." Marka menunjukkan urat nadi berwarna ungu yang sudah terpotong dari leher harimau itu.
Vany mengangguk. "Tapi bagaimana mengetahui dimana titik lemah mereka?" Sungguh, otak cerdas Vany belum bisa memahami bagaimana cara Marka menemukan titik lemah harimau tadi.
"Itu muka, kamu hanya perlu mengaktifkan pengelihatan super mu. Tapi jika tidak bisa dilihat dengan pengelihatan super, berarti binatang itu adalah binatang kuat. Kamu harus bisa mencari sendiri titik kelemahan mereka."
"Oh, seperti itu?"
Mengaktifkan pengelihatan super, itu bukanlah hal yang sulit bagi Vany karena ia pernah melakukannya saat masih berusia 5 tahun.
"Baiklah, mari kita mulai."
Mata biru indah Vany berubah warna menjadi emas, cakar-cakar nya yang tajam juga sudah ia keluarkan diiringi seringaian seram yang menunjukkan gigi taringnya yang tak kalah tajam.
Vany melihat binatang yang lewat dengan seksama, mencari mangsa yang sangat pas untuk nya.
Seringaian Vany semakin lebar ketika ia melihat kelinci bermata merah dengan daun telinga yang runcing dan juga beracun. "Titik lemahnya tidak terlihat, sepertinya kelinci ini adalah bintang yang sangat kuat."
SRAK...
Vany langsung melompat ketika mangsanya berjalan mendekat. Ia hentak menangkap nya namun kelinci itu sangat lincah hingga bisa lolos dari gerakan cepat Vany.
Kelinci itu menatap Vany, tatapan nya seolah tengah mengejek Vany yang gagal menangkap nya dalam sekali gerak. 'Tidak tertangkap, tidak tertangkap wlek...' seperti itulah ejekan kelinci itu jika di terjemahkan.
"Kelinci sialan, aku akan membunuhmu dan menjadikan mu sate kelinci bumbu kacang!!"
Kelinci sombong itu tak mengindahkan ucapan Vany dan malah kembali mengejeknya dengan menggoyangkan ekornya di depan Vany.
AUUU...BRAK... BRUK...
Vany yang kesal langsung melolong hingga kelinci itu terpental menabrak pohon besar yang akhirnya tumbang.
Kelinci yang mendapatkan serangan seperti itu pun merasakan pusing di kepala nya.
"Sekarang apa kau masih bisa mengejekku, kelinci kecil?"
Marka yang melihat dari jauh mengernyitkan keningnya. "Untuk apa Vany memilih kelinci kecil sebagai mangsanya?" Gumamnya heran.
"Citttt..." Nampaknya kelinci itu marah karena di sebut kecil, Buktinya mata kelinci itu semakin merah, telinga nya semakin runcing dan...
... tubuhnya membesar hingga dua 10 kali lipatnya tubuh Vany.
Vany tercengang melihat apa yang ada dihadapannya, kelinci kecil itu kenapa bisa membesar seperti ini?
"Apakah aku salah mencari mangsa?"
Marka yang menyaksikan dari jauh pun juga ikut terkejut. "OH TIDAK, INI ADALAH KELINCI VAMPIR, BAGAIMANA DIA BISA SAMPAI DISINI?!"
"APA?!" Teriak Vany kaget mendengar apa yang Marka teriakan.
Kelinci imut itu menatap Vany tajam, seolah ingin menghabisinya.
Sekarang Vany paham jika dirinya sedang dalam bahaya, namun tidak masalah, ia akan mengatasi ini dengan caranya sendiri.
"Sesuatu yang menantang, aku menyukainya," Ucap Vany menyeringai.
"VANY, PAMAN AKAN MEMBANTU MU!!" Marka hendak mendekat namun Vany menahannya.
"Tidak perlu, dia hanya ingin melawanku, paman tidak usah ikut campur."
BUM...
Vany menghentakkan kakinya dengan kuat ke tanah, lalu tubuhnya pun terbang setelahnya, sejajar dengan wajah kelinci itu.
"Hari ini aku ingin terluka, jadi aku harap kamu bisa memberikanku sedikit luka."
"Sedikit luka? Apa dia menganggap ku sebagai hewan lemah?!" Batin kelinci itu kesal.
Sret...
Kelinci itu menyerang Vany dengan tangannya, untung saja Vany bisa menghindar tepat waktu.
Namun, kelinci itu sangat brutal. Ia menyerang Vany berulangkali dengan tangannya hingga Vany sedikit kualahan.
AUUU...
Lolongan Vany membuat langkah kelinci itu sedikit mundur hingga menumbangkan beberapa pohon besar yang ada disana.
Namun, lolongan itu masih belumlah cukup untuk mengalahkan kelinci Vampir yang sangat kuat. Akhirnya, Vany mengeluarkan pedang kesayangan dan mulai melukai kelinci itu di beberapa bagian tubuhnya.
Dengan tubuhnya yang sangat besar, kelinci itu tak bisa bergerak selincah tadi hingga ia tidak berhasil menghindari serangan Vany.
"Kulitmu cukup tebal juga ternyata."
Sret...
Kelinci itu semakin marah ketika Vany menyayat bagian perutnya.
"Oh, apakah titik lemah mu ada disini? Atau ada sesuatu yang berharga didalamnya?" Vany menyeringai. Hanya dalam sekali lihat pun, ia sudah tahu jika kelinci ini adalah induk kelinci yang tengah mengandung.
BUAGHH...
Tanpa diduga, kelinci itu menyerah dengan tiba-tiba dengan menjatuhkan tubuhnya ke arah Vany dan melindas tubuh omega itu dengan tubuh besarnya.
"VANY!!" Teriak Marka khawatir.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
faquuu Fidinn
Semangat
2023-06-01
1
🦋⃟Fly🍾⃝Kͩᴀᷞᴛͧɪᷡᴇͣ
lanjut thor, semangat💪💪
2023-05-25
0
Impianmu~
next thor semagat
2023-05-24
0