BUM...
Hanya dalam sekali hentakan kaki saja, dinding pelindung yang Marka ciptakan runtuh, dan itu membuat Luke semakin kagum dengan sosok Vany yang menurutnya sangat menarik dan kuat.
Marka segera berlari mendekati mereka setelah dinding pelindungnya di runtuhnya oleh Vany.
"Apakah kamu baik-baik saja?" Marka memutar tubuh Vany ke kanan dan ke kiri, memeriksa apakah keponakan tersayangnya itu terluka atau tidak.
"ASTAGA, LIHAT INI! SUDUT BIBIR MU TERLUKA!!" Teriak Marka heboh sendiri.
"Hei, apakah di matamu lebam itu terlihat lebih parah dari pada lukaku?" Batin Luke sedikit jengkel dengan Alpha tua itu.
"Aku tidak apa-apa, lebih baik paman obati dia atau raja Xlyn mungkin akan marah jika tau putranya terluka seperti ini," ucap Vany datar, tangannya menyingkirkan tangan Marka yang sejak tadi menempel pada lebam di sudut bibirnya.
Marka yang mendengar ucapan Vany hanya mendengus pelan. "Anak ini, tidak tahukah kamu jika paman sangat mengkhawatirkanmu?"
Vany memasang senyuman lebar yang di paksakan. "Terimakasih atas kekhawatiranmu paman, tapi aku sungggguh tidak apa-apa." Vany sengaja memanjangkan kata 'sungguh' dalam ucapannya.
"Sudahlah, aku akan bersih-bersih dulu." Vany mengibaskan rambutnya yang lengket karena keringat. "Jangan lupa obati dia." Vany menunjuk Luke dengan ibu jarinya lalu pergi dari sana.
Olla yang sejak tadi menunggu Vany pun langsung mengikuti gadis itu ketika sang putri berjalan melewatinya yang sedang berbincang dengan penjaga Luke.
Marka membantu Luke yang masih terduduk lemas untuk segera berdiri. "Aku akan mengantarmu ke tabib istana."
Luke yang mengangguk pelan. Ia sedikit meringis ketika tangan Marka tak sengaja menekan bagian lukanya.
•
•
•
Vany memutuskan untuk berendam dengan bunga mawar sebelum ia pergi ke tempat tabib untuk melihat kondisi Luke.
"Apakah kerajaan Xlyn kedudukannya lebih tinggi dari kerajaan Morsue?" tanya Vany pada Olla yang setia berdiri di belakangnya.
Olla menggeleng dan Vany bisa melihatnya dari pantulan bayangan yang ada di air. "Kerajaan kita adalah kerajaan terkuat kedua, putri. Sedangkan kerajaan Xlyn adalah yang ke-tiga."
"Kedua?" Dahi Vany berkerut. "Lalu kerajaan mana yang pertama?"
"Kerajaan milik Elder adalah yang pertama. Namun kerajaan itu disebut kerajaan mati, karena semenjak Elder tertidur di peti mati, tak ada lagi werewolf ataupun kehidupan yang terlihat disana. Namun walau begitu, kerajaan itu tetaplah menjadi yang pertama karena itu adalah kerajaan milik Elder dan Ratu Omega."
Vany memainkan kelopak-kelopak mawar itu dengan gerakan lembut. "Kenapa seperti itu? Dan apa itu Elder?"
"Putri, Anda tidak tahu?" Olla terkejut, terdengar jelas melalui nada bicaranya yang seperti itu.
Yang di tanya hanya mengangguk pelan. "Ratu Omega sudah pasti ratunya para omega, lalu Elder?"
Menarik nafas dalam-dalam, Olla mulai menjelaskan. "Elder adalah rajanya para werewolf, kasta tertinggi di dunia kita. Elder adalah mate dari Ratu Omega. Beberapa ratus tahun lalu, saat peperangan antar bangsa terjadi, Ratu Omega kami tewas."
"Jika itu terjadi pada alpha biasa, ia mungkin akan mati dalam beberapa hari setelah kematian matenya. Namun, ini adalah Elder. Ia tidak mati, namun ia tertidur panjang. Elder akan kembali jika Ratu Omega juga telah kembali." Vany mengangguk, otak cerdasnya mencerna semua kata yang Olla ucapkan dengan baik.
"Lalu kapan ratu Omega akan kembali?"
Olla menghela nafas. "Tidak ada yang tahu dengan jelas, namun menurut ramalan, seharusnya ratu Omega terlahir 15 tahun yang lalu saat malam bulan purnama emas. Dan saat usia Ratu Omega 17 tahun, ia seharusnya sudah bisa membangunkan Elder untuk kembali."
"Jadi 2 tahun lagi?" Lagi-lagi Olla menggeleng pelan. "Hamba tidak tahu pasti, namun semoga saja iya."
Vany terdiam untuk beberapa saat. Entah kenapa ia merasakan sedikit keanehan di hatinya setelah mendengar cerita Olla itu.
•
•
•
Vany mendatangi Luke ke tempat tabib kerajaan setelah ia menyelesaikan acara berendam nya.
"Sepertinya lukamu sudah sembuh," ucap Vany datar, melihat Luke yang dengan santai memakan sate rusa dengan kaki yang dia naikan ke atas meja.
"Vany!"
Melihat Vany yang datang, Luke buru-buru menurunkan kakinya, meletakkan kembali sate itu dan duduk dengan baik di atas ranjang.
Tak lupa, Luke juga mengusap bibirnya yang belepotan dengan bumbu sate menggunakan tangan nya.
Vany hanya memandang nya datar, sedangkan Luke malah tersenyum lebar memamerkan gigi rapinya yang terselip beberapa serat daging pada gigi putih itu.
"Ck, bersihkan gigimu itu, bodoh!"
Luke terlihat kebingungan, dan Vany lagi-lagi hanya menghela nafas. "Sudahlah, terserah."
Vany mendudukkan dirinya di samping Luke. "Ku dengar ada sebuah racun yang sangat bagus di kerajaan Xlyn, besok bawakan satu botol untukku."
"Hei, apakah kau tidak bisa berbasa-basi sedikit? Paling tidak rayulah aku sedikit untuk agar aku mau membawakannya untuk mu."
"Aku tidak suka sesuatu yang basi. Kau juga bukan seorang gadis cantik yang selalu ingin dirayukan?"
Melihat sikap Vany yang lempeng seperti ini dan juga kekuatannya saat bertarung dengan Luke tadi, membuat Luke curiga. Apakah benar jika gadis itu adalah seorang Omega?
"Baiklah, aku akan membawanya untukmu besok." Luke tak ingin berdebat dengan Vany, atau gadis itu akan berubah pikiran dan tidak jadi berteman dengannya.
Vany mengangguk kecil sedangkan Luke menatapnya intens. "Ada apa?" Vany bahkan tidak menoleh, namun gadis itu dasar jika dirinya tengah di perhatikan.
"Kamu butuh racun itu untuk apa?"
"Untuk meracunimu," jawab Vany asal.
"APAKAH KAMU GILA? KA_KAMU INGIN MEMBUNUHKU?! AYAHKU TIDAK AKAN TINGGAL DIAM ASAL KAU TAHU ITU!" Luke segera bergeser menjauhi Vany, ia menatap gadis itu seolah dirinya tengah menatap monster.
"Bodoh." Luke benar-benar tidak tertolong. Sepertinya Alpha itu memang butuh mengonsumsi sup penambah otak setiap hari supaya bisa lebih cerdas sedikit. Karena sia-sia saja jika ia kuat tapi otaknya hanya setengah.
•
•
•
Marka dan Alexa terlihat sangat serius, mereka baru saja selesai membicarakan tentang Vany dan segala keajaiban gadis itu.
"Tidak salah lagi, adikku sudah pasti adalah orang yang sudah lama kita tunggu-tunggu."
Marka mengangguk pelan, "Maka dari itu, kita sebaiknya jangan membuat Vany nampak menonjol. Aku yakin, para penghisap darah itu pasti sudah menyadari sesuatu."
"Ya, aku tahu. Bahkan aku mendengar bahwa Zuxi telah melakukan semedi sejak sepuluh tahun yang lalu. Sepertinya dia sedang mengumpulkan kekuatan untuk melawan Elder dan Ratu Omega."
"Ini tidak bisa di biarkan." Marka mengepalkan tangannya kuat.
"Maka dari itu, kamu harus melatih Vany dengan baik. Dia adalah satu-satunya harapan kita."
"Tanpa kamu suruh pun, aku akan melakukannya." Marka akan melatih Vany dengan baik, ia tahu jika keponakannya itu adalah Ratu Omega yang nantinya akan membawa bangsa mereka kembali ke masa kejayaannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
faquuu Fidinn
Lanjut
2023-06-12
1