Chapter 8

...*10 Tahun Kemudian*...

Hari ini adalah hari perayaan ulang tahun Vany yang ke lima belas tahun, itu berarti ia sebentar lagi akan masuk ke Derlina yang sudah lebih dulu pergi 3 tahun yang lalu.

Acara ulang tahu Vany yang ke lima belas ini, Marka mengadakan pesta yang sangat mewah untuk keponakan kesayangannya itu.

Begitu banyak tamu dari kerajaan lain yang di undang. Pesta yang diadakan adalah pesta topeng, sesuai dengan keinginan Vany yang tidak mau wajahnya di publikasikan.

Hari ini, untuk pertamakali nya Vany bertemu dengan kakak pertamanya sejak 13 tahun yang lalu gadis itu pergi ke Academy.

Namun, sayangnya sejak tiga tahun yang lalu Vany tidak bisa merayakan ulang tahunnya bersama kakak keduanya.

"Wah wah, adikku hari ini cantik sekali, sepertinya sudah siap memikat para alpha-alpha diluar sana," goda Alexa pada sang adik yang baru saja didandani.

"Kakak juga sangat cantik, auramu sangat kuat dan menawan," puji Vany balik.

Alexa tertawa kecil menanggapi pujian dari adik bungsunya itu. "Sekarang usia mu sudah lima belas tahun, itu berarti kamu akan ikut pendaftaran Academy beberapa bulan lagi. Huhuhu, kenapa waktu bersama kita ini singkat sekali? ༼;´༎ຶ ۝ ༎ຶ༽" Vany hanya terkekeh menghadapi tangisan lebay kakak pertamanya itu.

"Aku tidak yakin jika dia adalah Alpha kuat yang akan memimpin kerajaan ini. Kenapa cengeng sekali?"

"Permisi putri pertama, putri ke-tiga, yang mulia raja memanggil kalian untuk datang ke aula." Seorang pelayan perempuan tiba-tiba datang menyampaikan perintah dari Marka.

"Katakan pada paman kalau kami akan kesana sebentar lagi." ,Alexa melambaikan tangannya, menyuruh pelayan itu pergi.

"Baik putri pertama." Pelayan itu membungkuk dan berlalu pergi dari sana.

"Cepat pakai topeng mu, kita harus turun kebawah dan menemui para tamu." Alexa memakai topeng miliknya, begitu juga dengan Vany.

Aula kerajaan Morsue benar-benar ramai dengan para tamu undangan yang datang.

AUUUU...

Suara lolongan serigala dari atas membuat mereka semua mendongak ke tempat singgasana keluarga kerajaan.

"Teman-temanku sekalian, terimakasih telah hadir di acara ulang tahun keponakan tersayangku, Ellvany Andisti Morsue."

Alexa langsung menyenggol Vany, memintanya untuk maju supaya orang-orang bisa melihat dirinya walau ia menggunakan topeng.

"Keponakanku, berilah salam kepada mereka semua."

"Selamat malam semuanya, aku Ellvany Andisti Morsue, putri ketiga dari mendiang Raja Felix Morsue." Vany mengakhiri salamnya dengan sebuah lolongan karena ini memang tradisi dari bangsa werewolf.

"Selain untuk merayakan pesta ulang tahu Vany, acara malam ini juga di gelar untuk mengumumkan pengangkatan putri mahkota dari kerajaan Morsue."

"Seperti yang kalian ketahui, putri Alexa Morsue telah kembali dari Academy. Setelah pelatihan bertahun-tahun di Academy, saya rasa putri pertama sudah pantas menyandang gelar putri mahkota. Dan setelah pelatihan lebih lanjut, dia akan menjadi ratu dari kerajaan Morsue."

Prok...Prok...Prok...

Suara tepuk tangan yang meriah ketika Alexa maju untuk menerima mahkota dari Marka.

Acara berlanjut dengan memotong kue, lalu dansa antar bangsawan. Namun, Vany sama sekali tidak tertarik dengan acara dansa itu. Ia bahkan mengabaikan beberapa pangeran yang mengajaknya berdansa.

Merasa jika suasana di dalam aula terlalu sumpek, Vany memutuskan untuk keluar sebentar mencari udara segar.

"Hah...disini jauh lebih baik." Vany memejamkan mata menikmati udara malam yang dingin.

Tak...Tak...Tak...

Samar-samar Vany mendengar suara langkah kaki yang mendekat. Ia membiarkan saja hingga langkah itu terhenti tepat di hadapan Vany, ia bisa merasakan nya.

Sutt...BUAGH...

"Akhh..."

Vany membuka matanya, menatap tajam laki-laki yang terpental menabrak pohon karena tendangan darinya. Untung saja pohon itu tidak tumbang, atau acara malam itu akan rusak karenanya.

"Heh! kamu tuh omega jadi-jadian ya? Kuat banget tendangan nya," ringis laki-laki berstatus Alpha itu.

Vany memutar bola matanya malas. "Ini namanya pertahanan diri. Aku merasa terancam, jadi aku tendang kamu."

"Enteng banget ngomong nya," batin laki-laki itu jengkel.

"Aku tadi cuma mau megang bahu kamu, kenapa kamu harus merasa terancam?" Laki-laki itu berdiri, mengusap pakaian nya yang kotor terkena debu yang menempel di pohon.

"Aku bilangin sama kamu ya. Alpha tidak boleh sembarang memegang omega yang bukan mate nya."

"Itu kalau salah satu dari mereka udah ketemu matenya." Alpha itu duduk di samping Vany, membuat sang empu mendelik.

"Mau udah ketemu atau belum, tetep aja gak boleh!" Kukuh Vany.

"Siapa yang bilang gak boleh?"

"Gue."

Dahi laki-laki itu berkerut. "Siapa itu 'gue'?"

"Dewa takdir," jawab Vany ngasal.

Kedua mata laki-laki itu membulat. "Apakah benar dewa takdir mengatakan itu?!"

Vany mengangguk dengan yakin, aktingnya sangat natural hingga Alpha itu percaya. Buktinya, dia langsung bergerak menjauh dari Vany.

"Dewa takdir, tolong maafkan Marvin yang tidak pernah mendengarkan ucapan mu."

"Benar-benar bodoh." Vany tidak bisa mengatakan apapun lagi selain mengatakan bahwa alpha itu bodoh, benar-benar sangat bodoh. Padahal setahu Vany, seharusnya Alpha itu memiliki kecerdasan di atas rata-rata, lalu kenapa yang ini malah dibawah rata-rata?

Ngomong-ngomong, sepertinya Alpha ini seumuran dengan Vany. Apakah dia adalah pangeran dari kerajaan lain?

"Siapa namamu?" Tanya Vany tiba-tiba.

"Kenapa? Kau tertarik dengan ketampanan ku ya?" Tanya Alpha itu penuh percaya diri.

Vany memasang wajah jengah. Baru kali ini ia melihat orang sepede ini, padahal Vany saja tidak melihat wajahnya karena tertutup topeng.

"Aku mungkin bisa bertanya pada Dewa takdir tentang siapa jodoh mu jika aku tahu namamu." Lagi-lagi Vany berbohong.

"Benarkah? Aku adalah Luce Xlyn, pangeran kedua kerajaan Xlyn. Jadi siapa mate ku nanti?" Dan lagi-lagi si bodoh Luke ini percaya.

"Aku belum bisa mengatakannya sekarang, aku akan tanyakan pada 'gue' dulu."

"Oh, oke." Ini tuh antara polos sama gak punya otak ya guys ya.

"Lalu, namamu siapa?" Tanya Luke.

"Aku adalah orang yang berulang tahun hari ini."

"Hah?" Sebentar, Luke butuh waktu satu abad dulu untuk memproses ucapan Vany barusan.

Luke berdiri membelakangi Vany sambil berpikir keras.

Satu abad kemudian.

"OH! KAMU ITU ELLVANY ANDISTI MORSUE?!" Luke berbalik dengan semangat, namun na'as, ternyata Vany sudah tidak ada disana.

"Kemana omega itu? Kenapa cepat sekali menghilang?" bingung Luke, padahal dia sendiri yang kelamaan mikir.

Terpopuler

Comments

🦋⃟‌Fly🍾⃝Kͩᴀᷞᴛͧɪᷡᴇͣ

🦋⃟‌Fly🍾⃝Kͩᴀᷞᴛͧɪᷡᴇͣ

dasar Luke kelamaan mikir jadi di tinggal deh..
update lagi dong thor..

2023-05-22

3

faquuu Fidinn

faquuu Fidinn

Dasar Luke

2023-05-22

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!