Chapter 12

S*al oh sungguh s*al, ternyata orang yang Olla katakan benar-benar adalah Luke Xlyn.

Vany tidak bisa menyembunyikan wajah kesalnya, bahkan untuk sedetik saja. Luke yang melihat kekesalan di wajah Vany malah tersenyum lebar.

"Vany, hari ini kamu akan berlatih bersama pangeran Luke. Raja Xlyn menitipkan pangeran Luke untuk dilatih oleh paman selama beberapa hari kedepan." Ucapan Marka itu membuat kedua bola mata Vany melotot tajam.

"Dia akan berlatih bersama denganku?" Vany menunjuk Luke dengan ekspresi tidak percaya.

Marka mengangguk dengan entengnya. "Paman tidak akan menerima bantahan apapun dari kamu, paham?"

Kini Vany ganti menatap Marka tak percaya. "Kalau begitu aku tidak akan berlatih dengan paman! Aku akan berlatih dengan kakak pertama saja." Kekanakan memang, namun Vany sungguh tak mau berdekatan dengan Luke.

"Alexa sudah pergi untuk berlatih menjadi putri mahkota yang baik." Ucapan Marka membuat langkah Vany terhenti.

"Kalian bisa mengakrabkan diri terlebih dulu, paman akan menyiapkan arena latihan untuk kalian."

Marka meninggalkan dua werewolf berbeda jenis dan kelamin itu. Ia hanya berharap Vany bisa berteman baik dengan Luke supaya kerajaan Morsue dan kerajaan Xlyn bisa berteman baik kedepannya.

Namun, harapan Marka sepertinya tidak akan terkabul. Lihat saja bagaimana sinis dan kesalnya Vany ketika melihat Luke.

"Kenapa kamu sangat tidak ingin berteman dengan saya, putri? Apakah saya berbuat kesalahan kepada anda?" Luke sungguh tak mengerti, padahal sepertinya, ia tak pernah menyinggung Vany sama sekali.

Vany pun sama, ia tak tahu kenapa ia sangat tidak suka dengan laki-laki bertubuh tinggi di hadapannya ini. Padahal, Luke tidak pernah melakukan kesalahan padanya, bahkan laki-laki itu pernah membantunya.

"Aku tidak ingin tertular bodoh karena berteman dengan Alpha dengan otak seperempat sepertimu." Ucapan Vany sepedas itu, namun Luke tidak marah, ia malah tertawa.

"Hahaha, hanya putri ke-tiga Morsue yang berani mengatakan aku bodoh selain para saudaraku." Luke sudah sering di cela dengan ucapan seperti ini oleh kakak-kakaknya, dan ia menganggap semua itu hanya candaan saja, begitu juga ucapan Vany.

Vany malah menatap aneh anak itu. Biasanya orang-orang di dunianya dulu akan sangat marah jika ia mengatakan mereka bodoh. Bahkan teman dekatnya sekalipun akan memukulnya jika ia mengatakan itu.

"Lalu selain karena aku bodoh, apakah ada hal lain yang membuatmu tidak mau berteman denganku?"

Vany hanya diam, dan Luke menganggap nya sebagai jawaban 'tidak ada'.

"Baiklah, aku memang bodoh. Tapi aku sangat kuat, apakah ini bisa menjadi alasan untuk kamu berteman denganku?"

"Asalkan kamu bisa mengalahkan ku di latihan nanti."

Luke lagi-lagi tertawa. Tidak, ia tidak mengejek Vany. Ia hanya merasa menarik saja, Vany begitu percaya diri dan angkuh ketika menantangnya. Apakah Vany tidak tahu jika Luke adalah pangeran terkuat di kerajaan Xlyn?

"Baiklah. Aku akan pastikan jika kita akan berteman."

"Hanya dalam mimpimu," ucap Vany datar lalu melengos pergi dari sana.

Luke mengikuti Vany sambil terus tersenyum cerah, ia sangat percaya diri bahwa ia bisa mengalahkan Vany dan berteman dengan putri ke-tiga kerajaan Morsue itu.

Olla dan pengawal Luke tidak mengikuti mereka karena hanya orang tertentu yang boleh melihat pelatihan Vany. Tidak tahu kenapa Marka membuat peraturan seperti itu, padahal untuk kedua putri sebelumnya tidak seperti ini.

Marka sudah mengosongkan arena latihan dan memasang pelindung di sekitar sana. Hari ini, untuk pemanasan ia akan meminta Vany dan Luke untuk bertanding terlebih dahulu.

"Raja Marka membiarkan kami bertarung begitu saja? Apakah dia tidak takut jika aku lepas kendali dan menyakiti keponakannya?" Luke menatap Marka aneh.

Sebenarnya, tidak seharusnya seorang Alpha melawan omega bahkan jika itu di pertandingan resmi, namun karena Marka tahu jika Vany bukan omega biasa, maka ia santai saja karena ia bisa menjamin bahwa Vany tidak akan terluka sedikitpun.

"Kalian bertandinglah dengan tangan kosong. Kalian boleh menggunakan kekuatan kalian sesuka hati, namun jangan sampai melukai lawan terlalu parah. Disini, siapa yang menyerah, dialah yang kalah. Kalian paham?"

Keduanya serentak mengucapkan kata 'paham' setelah Marka menyelesaikan ucapannya.

"Bersiaplah di tempat kalian, aku akan menghitung mundur." Keduanya langsung mengambil posisi masing-masing di tengah arena.

"TIGA"

"DUA"

"SATU!"

WUSS...

Vany benar-benar berbasa-basi, ia langsung melesak menyerang Luke setelah aba-aba terakhir. Luke pun tak mau kalah, ia segera menghindar dan langsung membalas serangan Vany.

BRUAK...DUAR...

Untung saja Luke bisa menghindar, atau ia bisa hangus terbakar oleh api yang Vany lemparkan.

"Benar-benar bukan omega biasa. Aku jadi semakin bersemangat untuk menjadi temannya."

BRUAK...DUAGH...

Vany berhasil menendang Luke hingga Alpha itu terlempar dan menabrak dinding pelindung yang sudah Marka pasang. Untung saja Marka sudah memperkuat dinding pelindung nya atau dinding itu bisa pecah dan pertarungan kedua keturunan dua kerajaan hebat itu bisa terlihat oleh orang luar.

Ya, kegunaan dinding pelindung itu selain untuk melindungi agar kekuatan Vany tidak membuat kerusakan ke luar adalah untuk membuat orang di luar dinding tidak bisa melihat pertarungan itu.

JDYAR...WUUS...

Vany hampir saja tersambar petir dari kekuatan Luke jika saja pergerakannya sedikit lebih lambat saja.

"Alpha ini boleh juga." Vany menyeringai karena merasa ia telah mendapatkan lawan yang sepadan, setidaknya lebih baik dari para prajurit buatan yang biasa ia lawan.

BUAGH...WUSS... SRET...

Pertarungan semakin sengit, Luke sedikit kualahan namun itu malah membuatnya semakin bersemangat untuk menjadikan Vany temannya. Vany sendiri juga terlihat sangat menikmati pertarungan itu.

Luke sudah mendapatkan beberapa luka yang membuat nya mengeluarkan darah, sedangkan Vany hanya mendapatkan sebuah lebam di pipinya karena sedikit kehilangan fokus tadi.

"Menyerahlah saja, luka mu sudah separah ini, kau bisa kehabisan darah nanti. Aku tidak ingin kedua kerajaan kita bermusuhan karena hal ini."

"Asal putri ke-tiga tau, saya bukanlah orang yang mudah menyerah. Apalagi untuk berteman dengan anda." Luke yang keras kepala itu kembali mengambil posisi siaga.

"Baiklah, aku akan membuat mu menyerah tidak lebih dari 15 menit."

...*10 menit kemudian*...

Luke sudah terkapar tak berdaya dengan tenaga yang hampir habis. Vany benar-benar sangat kuat, bahkan omega itu hanya menggunakan setengah dari kekuatannya.

"Bagaimana? Menyerah?" Luke mendongak untuk menatap Vany yang berdiri di hadapannya.

Menghela nafas berat, akhirnya Luke memilih menyerah. "Baiklah, aku menyerah. Aku tidak akan memaksa putri untuk berteman denganku lagi."

Luke terlihat sangat kecewa, dan Vany bisa melihatnya dengan jelas.

"Walaupun kau kalah, aku mengakui jika kau memang sangat hebat. Jadi kita akan tetap berteman."

Luke langsung mendongak menatap Vany. "Benarkah?"

"Ya, tentu saja. Setidaknya kau memiliki kekuatan yang hebat, itu cukup membuat ku tertarik untuk menjadi temanmu."

Luke sangat senang mendengar ucapan Vany hingga ia tak bisa berkata-kata lagi.

Terpopuler

Comments

faquuu Fidinn

faquuu Fidinn

Semangat

2023-06-07

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!