"Uhuk...Uhuk..." Ini bukan yang pertamakali kalinya Vany muntah darah setelah memakan beberapa suap makanan.
Bahkan, omega cantik itu selalu terbangun tengah malam hanya untuk memuntahkan darah nya.
Kini Vany terlihat semakin kurus dengan pipi tirusnya karena tidak ada satu makanan pun yang bisa masuk kedalam tubuhnya, terlebih setiap hari ini selalu memuntahkan darah dengan jumlah yang tidak terlalu banyak namun rutin.
"Paman raja, sekarang bagaimana? Keadaan adik ketiga sangat buruk hiks... dia tidak bisa makan, bagaimana bisa dia bertahan hidup." Derlina menangis sedih melihat keadaan adiknya yang seperti itu.
Marka sendiri tak tau harus berbuat apa, karena tabib kerajaan pun tak bisa menyembuhkan Vany.
"Yang mulia." Tetua Yoongi maju selangkah sejajar dengan Marka.
"Tidak ada cara lain, kita harus membuka segel kekuatan putri ketiga. Jika kekuatan putri terbuka semua, maka kekuatan itu bisa menyerap racunnya."
Marka melotot ke arah Yoongi, menandakan bahwa ia tak setuju dengan usulan Yoongi. "Kamu tahu apa yang kamu katakan?! Kamu ingin membunuh keponakan ku?!" marah Marka.
"Saya tau jika tindakan ini sangat berbahaya, namun tidak ada cara lain. Tabib istana saja tidak bisa menyembuhkan putri ke-tiga."
Kedua tangan Marka terkepal, ia menatap sendu anak bungsu dari kakaknya itu. "Tapi jika kita membuka segelnya, maka bangsa-bangsa di luar sana pasti akan menemukan keberadaannya, terlebih bangsa Vampir."
Derlina tidak paham apa yang kedua Alpha dewasa itu bicarakan, namun satu hal yang bisa ia pahami. Adiknya bisa di sembuhkan, namun cara ini sangat berbahaya bagi keselamatan Vany.
Derlina terus saja memperhatikan paman nya yang sejak tadi hanya terdiam, dari tatapan matanya, Marka terlihat sangat khawatir dan enggan untuk mengambil resiko atas keselamatan Vany.
"Baiklah, memang tidak ada cara lain. Aku akan mengajari Vany untuk mengontrol seluruh kekuatannya. Dan untuk auranya yang bisa terdeteksi oleh musuh, kita mungkin bisa menggunakan berlian serigala emas untuk menutupinya."
"Baiklah jika yang mulia sudah memutuskan, saya akan menyiapkan tempatnya terlebih dahulu. Saya pamit undur diri." Yoongi menunduk pada Marka dan Derlina lalu pergi keluar dari kamar putri ketiga.
"Derlina, dengarkan paman. Paman akan menyembuhkan Vany di ruang berendam, kamu tolong pastikan jangan sampai ada seorang pun yang masuk dan mengganggu paman, kamu paham?"
Derlina mengangguk cepat. "Paham paman."
•
•
•
Vany tidak tahu sejak kapan dirinya sudah berada di dalam ruang berendam tanpa satu pakaian pun yang membalut tubuhnya.
"Vany."
"Pa_paman?" Vany menatap lemas sang paman yang duduk di hadapannya dengan tubuh atas yang tidak di balut apapun.
"Ulurkan tanganmu, dan tutup matamu."
Vany melakukan apa yang Marka suruh. Ia mengulurkan tangannya, menyatukan kedua tangannya dengan tangan Marka lalu menutup mata.
"Apakah kamu merasakan sesuatu?"
"Rasanya... sangat panas seperti di panggang hidup-hidup." Vany tidak berbohong, ia merasa sangat kepanasan padahal air yang mereka gunakan untuk berendam adalah air yang sangat dingin bahkan terdapat es batu di dalamnya.
"Tahanlah panasnya untuk sebentar, aku akan membuka segelmu dengan perlahan-lahan."
Marka turut memejamkan mata, bibirnya mulai bergerak mengucapkan beberapa mantra.
Simbol segel emas di dada Vany terlihat, perlahan-lahan mulai terbuka dan aura Vany pun mulai keluar sedikit demi sedikit.
Semakin banyak aura yang keluar, Vany merasakan panas yang semakin membara. Organ-organ dalamnya terasa seperti terbakar, itu sangat menyakitkan.
"Akh...Panas...Paman, panas Shh..." rintihnya.
"Bertahanlah, kamu harus bertahan supaya bisa hidup. Jika kamu tidak bertahan, maka kamu akan mati sekarang."
"Sebentar lagi segelnya akan terbuka dengan sempurna, jika dia menyerah sekarang, maka hidupnya akan berakhir."
Vany sekuat tenaga menahan panas yang begitu membara didalam tubuhnya. Rasanya sangat menyiksa. Vany ingin segera mengakhiri ini namun ia tak bisa.
"Gue harus bertahan hidup, gue harus tahan sama panas ini."
•
•
•
Aura Vany yang begitu kuat tercium hingga ke Klan musuh, membuat orang-orang itu menggila, terutama Klan Vampir.
Klan Vampir, Harimau Bersayap, Ular, Siren dan beberapa Klan lainnya telah mengirim beberapa anak buah untuk mencari keberadaan Vany. Mereka semua yakin, jika aura yang sangat kuat ini pastilah milik Ratu Omega.
•
Di sebuah Kerajaan yang tak berpenghuni ada sebuah tempat seperti kuil yang di hiasi oleh emas yang tak terhitung jumlahnya.
Di tengah-tengah kuil itu adalah sebuah kotak yang biasa disebut dengan peti mati. Peti mati yang terlihat sangat mewah dengan pernak-pernik berlian dan emas asli.
BRUAK...JDAR...
Petir menyambar bersamaan dengan peti yang tiba-tiba terbuka itu.
Mayat seorang laki-laki tampan terlihat jelas disana. Wajahnya yang pucat itu sama sekali tidak merubah ketampanannya yang sungguh menawan.
Wuss...
Mata yang semula tertutup itu tiba-tiba terbuka, memperlihatkan manis mata biru gelap yang begitu memukau.
"Berani menyentuh milikku, kalian semua akan habis!"
•
•
•
Semua anak buah dari klan musuh telah sampai di perbatasan dunia milik Klan Werewolf.
"Kita bukan teman atau saudara, tapi kita memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk membunuh Ratu Omega dari Klan Werewolf. Kita harus bekerjasama, lupakan dulu permusuhan yang pernah ada demi tujuan bersama," ucap salah seorang dari klan Vampir.
"Hanya untuk kali ini, kita harus bekerjasama untuk membunuh omega itu. Jangan sampai Jay hidup kembali dan menghancurkan seluruh klan kita," ucap salah seorang siren perempuan.
"Ayo! Kita bunuh omega si*lan itu!!"
Mereka semua berjalan dengan semangat yang menggebu-gebu, mencari darimana datangnya aura kuat yang mereka bisa rasakan bahwa dari jaraknya yang sangat jauh.
WUSS...SRAK...BUAGH...
Entah bagaimana, tiba-tiba ada bayangan yang begitu cepat menyerang mereka semua tanpa ampun. Pergerakan bayangan itu sama sekali tidak terdeteksi hingga mereka tidak bisa memberikan serangan balasan.
"Akhh...apa ini?!"
ZRAZZZ...
Mereka semua terkena sambaran petir kuning secara bersamaan hingga mengakibatkan mereka semua tewas begitu saja tanpa bisa memberikan sedikit pun perlawanan.
"Hama kecil seperti ini memang pantas mati."
"Yang mulia." Seorang laki-laki berjubah tiba-tiba datang lalu bersujud di hadapan laki-laki berambut hitam legam itu.
"Bereskan mereka semua, aku akan kembali ke tempat peristirahatan ku. Ini bukan waktunya untuk aku bangkit."
"Baik yang mulia, hamba mengerti."
WUSSS...
Laki-laki itu menghilang dengan sangat cepat, bahkan bayangan nya saja tak terlihat.
Laki-laki berjubah hitam itu tersenyum tipis sesaat. "Yang mulia, hamba senang bisa melihat anda lagi hari ini."
Laki-laki itu melihat beberapa mayat yang ada di sana, ia pun membawa semua mayat itu dengan menggunakan kekuatan nya. Ia akan membakar mereka semua supaya klan musuh tidak bisa mendapatkan kabar apapun tentang mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
faquuu Fidinn
Bagus, lanjut dong
2023-05-19
1
Disss
Lanjut Thorr Ayoo Gak Sabar Nihhh Semangat Author ❤❤💘
2023-05-18
0
🦋⃟Fly🍾⃝Kͩᴀᷞᴛͧɪᷡᴇͣ
gak sabar pengen baca lanjutan ceritanya. ayok thor up lagi ya..
2023-05-18
0