Keadaan di luar kerajaan ini cukup ramai juga. Banyak anak kecil yang bermain bola bersama, ada juga yang bermain masak-masakan.
"Hai adik kecil, mau ikut bermain dengan kami tidak?" Seorang anak perempuan berstatus Beta berjalan mendekati Vany dengan wajah riang.
Anak perempuan itu mengulurkan tangan yang entah bagaimana langsung di sambut baik oleh Vany. "Tentu saja aku mau."
Olla yang melihatnya langsung panik, bisa mati dirinya jika raja Marka sampai tau bahwa Vany bermain bersama anak-anak desa.
"Put_" Vany langsung menatap Olla tajam sehingga wanita itu tidak berani melanjutkan ucapannya.
"Ibu, apakah aku boleh bermain dengan mereka?" Apa ini? perubahan ekspresi yang begitu cepat, Olla sampai tidak bisa berkata-kata melihat tatapan anak anjing yang Vany tunjukkan.
"Tapi..."
"Bibi, biarkan adik ini bermain dengan kami. Dia pasti akan sangat senang bisa bermain dengan teman-teman seusianya." Anak perempuan itu juga ikut memohon di hadapan Olla.
"Benar juga, pasti putri ke-tiga merasa bosan karena di dalam istana hanya bisa bermain dengan nona kedua dan para pelayan saja. Sedangkan nona ketiga masih ada di Academy dan baru bisa pulang beberapa tahun lagi."
"Ba_baiklah, tapi hati-hati ya, aku akan memperhatikan kalian."
"Tentu saja bibi." Anak perempuan itu tersenyum manis kearah Olla lalu menarik tangan Vany untuk ikut bergabung dengan anak-anak lainnya.
Anak-anak disana menyambut Vany dengan senang hati, mereka bermain bersama. Bermain masak-masakan, bermain bola, memanjat pohon dan beberapa permainan lainnya.
"Oh ya, aku sepertinya lupa memperkenalkan diri." Anak perempuan yang tadi mengajak Vany itu tiba-tiba mengulurkan tangan lagi. "Aku Anetha, aku adalah Beta."
Ellvany tersenyum lalu menerima uluran tangan Anetha, "Aku Elvan, aku seorang omega."
"Aku tahu, aku bisa merasakan aura-mu. Tapi, apakah ini cuma perasaan ku? Aura mu lebih kuat dari omega yang lain."
Vany tertawa canggung dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Mungkin hanya perasaan mu saja."
"Oh, baiklah, mungkin memang hanya perasaan ku saja. Baiklah, ayo kita lanjut bermain saja."
•
•
•
"Yang mulia gawat!!"
Marka dan Yoongi sedang berbincang diruang baca setelah pulang dari kerajaan tetangga, namun tiba-tiba seorang pelayan menerobos masuk dengan raut wajah panik.
"Lancang! Apakah tidak melihat jika yang mulia dan tetua sedang berbincang?!" Wanita yang di ketahui adalah kepala pelayan tiba-tiba masuk dan langsung menyeret pelayan itu keluar.
"Tunggu dulu." Sang kepala pelayan pun langsung berhenti ketika Marka memerintahkan dirinya untuk berhenti.
"Yang mulia, pelayan ini memang tidak tahu sopan santun, yang mulia mohon maaf kan dia. Saya akan membawa untuk disiplinkan."
Yoongi memandang curiga kepala pelayan itu, wanita itu terlihat sedikit aneh. "Jangan membawanya pergi, sepertinya dia ingin memberitahukan sesuatu kepada yang mulia."
Pelayan wanita itu langsung mengangguk cepat, "Ya_yang mulia, putri ketiga menghilang, hamba tidak menemukannya di kamar ataupun di tempat bermain. Bahkan Putri kedua juga mencari putri ke-tiga."
"Apakah pelayan putri ketiga juga ikut menghilang?" Tanya Marka dengan wajah dingin seperti biasanya.
"Benar yang mulia."
"Apa hanya itu yang ingin kamu katakan? Sepertinya masih ada hal lain yang ingin kamu katakan."
Pelayan wanita itu langsung menoleh ke arah Kepala pelayan yang ternyata tengah menatapnya dengan tajam hingga sekujur tubuh wanita itu bergetar.
Marka tentu tidak buta untuk tidak melihat semua itu. "Katakan saja, tidak ada yang perlu kau takutkan. Aku akan memberimu keadilan."
"S*al, yang mulia dan tetua sepertinya mencurigaiku." Kepala pelayan itu baru menyadari tatapan tak bersahabat yang Yoongi dan Marka layangkan padanya.
BRUK...
Wanita itu tiba-tiba bersujud. "Yang mulia, saya selama ini tidak berani mengatakan ini karena kepala pelayan telah mengancam saya."
"APA MAKSUDMU?!" Sang kepala pelayan naik pitam, hendak menendang pelayan wanita itu, namun dua orang prajurit tiba-tiba menahan tubuhnya.
"Katakan dengan jelas, aku tidak suka berbasa-basi."
"Yang mulia, kepala pelayan An selama beberapa hari ini telah memberikan obat di dalam makanan putri ke-tiga. Saya tidak tahu obat apa itu, tapi beberapa hari ini putri ketiga sering muntah darah, saya rasa ini adalah efek dari obat yang kepala pelayan masukkan dalam makanan putri ke-tiga."
Seketika semua orang bisa merasakan aura membunuh yang kental dari diri seorang Marka Morsue. Aura yang begitu pekat hingga semua orang ketakutan.
Wangi pepohonan serta min yang segar tercium keseisi ruangan, anehnya, aroma yang seharusnya tercium nikmat ini malam membuat semua orang takut untuk sekedar menarik nafas.
"Kepala pelayan An, apakah ada yang ingin kau katakan?" Marka menatap tajam wanita itu seolah-olah ia ingin menguliti nya sekarang juga.
"Ya_yang mulia, semua ini tidak besar. Pelayan ini berbohong, saya tidak mungkin melakukan hal seperti itu pada Putri ke-tiga!"
"Benar atau tidaknya, biar tetua yang melihatnya."
Zerk Yoongi memiliki kekuatan melihat memori seseorang lewat matanya, itu adalah kekuatan yang di turunkan dari keluarga Zerk.
"Lihat mataku." Pelayan itu menatap mata Yoongi tanpa ragu, dan itu membuat sang kepala pelayan panik.
Dengan kekuatan yang dimilikinya, Yoongi melihat semua kejadian yang pelayan itu katakan lewat memorinya. Dan ternyata semua itu benar, kepala pelayan An memang memasukkan sesuatu ke dalam makanan putri ke-tiga, Vany.
"Pelayan ini tidak berbohong yang mulia."
"Kepala pelayan An." Semakin pekat aura membunuh yang Marka keluarkan, itu berarti nyawa kepala pelayan An sudah tidak aman lagi.
"Saya tidak akan mengatakan apapun!!! LEPASKAN!" Wanita tua itu memberontak hebat, ia menggunakan kekuatan untuk menyerang prajurit dan lari keluar ruangan. Tapi ia lupa, yang ia hadapi saat ini adalah Marka, seorang raja dan alpha superior yang tentu kekuatan nya jauh di atas alpha biasa.
Srek...
Marka mencekik leher wanita itu, ia bahkan menancapkan cakar beracun nya pada leher si Kepala pelayan.
"Kamu adalah orang kepercayaan mendiang ratu, bagaimana bisa kamu melakukan hal yang bisa membahayakan putri ketiga?!"
"Orangnya ratu? Hahaha, aku sejak awal memang mengincar putri ke-tiga. Dan aku juga bukan orangnya perempuan bodoh itu!!"
Marka semakin menguatkan cekikikan nya. "Akh...uhuk..." Wanita itu muntah darah.
"Percuma saja kamu membunuhku, hari ini, racun yang aku berikan pada Putri ke-tiga akan mulai bereaksi. Dia akan muntah darah setiap saat, kekuatan nya akan melemah, tubuhnya juga akan membusuk perlahan-lahan. AKHHH...UHUUKK..."
Marka melempar wanita itu dengan kuat hingga ia kembali muntah darah. "PRAJURIT!"
"Siap yang mulia."
"Bawa wanita itu ke penjara bawah tanah, dan kalian segera cari putri ke-tiga, SEKARANG!!"
"Ba_baik yang mulia."
Oh tidak, Marka sudah marah seperti ini, maka sebaiknya mereka segera membawa Vany ke hadapan Marka sebelum raja mereka itu mengamuk.
"Kakak, maafkan aku yang lalai menjaga putrimu."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
faquuu Fidinn
Sangat bagus
2023-05-15
1
🦋⃟Fly🍾⃝Kͩᴀᷞᴛͧɪᷡᴇͣ
oke thor di tunggu up nya ya..semangat💪💪
2023-05-14
0