Raja Parahmen

"Aku mau minta tolong ambilkan ponselku, waktu pergi dari rumah aku lupa membawanya. Hidup tanpa gadget itu hampa banget. Oca, bantu ambilkan ya." Adifa memasang wajah memelas.

Rosa merapikan rambut sebatas bahu yang ia miliki sebelum menganggukkan kepalanya dengan gaya ala-ala pahlawan super.

"Aaa baiknya sahabatku yang satu ini," teriak Adifa kegirangan, ia menarik kedua pipi Rosa sampai gadis yang dijembel pipinya itu mengaduh kesakitan.

"Duh! Sakit tau! Bisa-bisa kendur nih pipi." Rosa mengusap-ngusap kedua pipinya sembari mencebikkan bibir.

"Hehehe, ya sudah sana kamu ke rumahku ambilkan hp-nya," ucap Adifa cengengesan.

Rosa berdiri dari duduknya. Sebelum gadis itu beranjak pergi, mulutnya berkomat kamit seperti sedang merapalkan sebuah mantra. Dan detik berikutnya ia menarik pipi Adifa lalu mengeluarkan jurus seribu bayangan, alias kabur.

"Oca!!!" teriak Adifa, memasang wajah kesal.

Bukan tanpa sebab ia berteriak nyaring seperti itu, pipi yang ditarik oleh Rosa membuat dirinya sampai tertarik ke kanan. Apes sekali Adifa hari ini, sudahlah bibirnya merah dan dower. Eh, kini pipinya juga ikut memerah seperti habis di KDRT.

Sementa itu, Rosa yang lari terbirit-birit sampai ia tersungkur ke atas pasir milik orang yang sedang melakukan pembangunan rumah. Rosa meringis kesakitan. Namun ada yang membuat perasaan gadis itu jadi tak enak, telapak tangannya seperti menyentuh sesuatu yang lembut dan saat itu pula ia menyium aroma tak sedap.

Rosa mengangkat tangannya untuk melihat apa yang ada di tempat itu. "Eww, eek kucing!" wajah Rosa menunjukkan ekspresi jijik.

"Huek, bau kali eek nya!" Rosa menahan mual saat dirinya mencium aroma dari telapak tangannya.

Dirinya memang aneh, sudah tahu kotoran kucing itu bau. Pakai dicium segala aromanya.

Pandangan orang-orang yang berada di sana tertuju padanya. Karena merasa malu, ia langsung bangkit dan berlari kembali dengan telapak tangan yang masih berlumuran dengan kotoran kucing.

"Huaa, sepeda motorku ketinggalan di warung. Terpaksa balik lagi, yakali jalan kaki ke rumah Difa. Bisa-bisa pengkor kakiku." Rosa menghentikan langkahnya dengan napas ngos-ngosan.

Ia berbalik arah, sebelum kembali berjalan dirinya menarik napas dalam lalu menekan rasa malunya untuk menumpang cuci tangan di keran air yang ada di halaman rumah seorang penjual kedai sampah.

"Permisi, saya bagi airnya ya, Buk." Rosa izin sebelum dirinya menyalakan air keran yang ada di sana.

Si penjual yang berada di tempat itu mempersilahkan Rosa dengan sangat ramah. "Pakai saja nak Rosa, dari tadi ibu keheranan lihat kamu lari-lari kayak lagi syuting film india saja."

"Hehehe, iya Buk. Rosa lagi buru-buru tadi, eh malah jatuh," ucap Rosa sembari membasuh tangannya dengan air yang mengalir.

"Buk, Rosa bagi sabunnya juga ya he-he-he."

"Pakai saja, itu ada di sebelah kerannya."

Rosa yang mendapat izin dari si pemilik kedai sampah, langsung mengambil sabun colek dan mencuci tangannya yang sudah tidak ada kotoran kucing lagi.

"Terima kasih ya, Buk. Rosa pamit balik ke warung."

Ibu itu mengangguk seraya tersenyum ramah. Rosa menutuskan untuk kembali ke warung bakso, ia berjalan dengan langkah cepat agar segera tiba. Begitu dirinya sampai, ia langsung naik ke atas sepeda motor jadul milik almarhum ayahnya.

Adifa yang melihat Rosa kembali, meneriaki sahabatnya untuk bertanya. "Cepat banget sampainya!"

"Belum, ini sepeda motorku ketinggalan!" sahut Rosa dengan berteriak juga.

Kepala Adifa menggeleng. Ada-ada saja, pikir gadis itu. Pasti karena buru-buru kabur jadi lupa membawa sepeda motor.

Waktu sudah berlalu 30 menit. Namun, Raja tidak kunjung keluar dari kamar mandi. Hal itu membuat Adifa jadi berpikir hal yang tidak-tidak.

"Pria itu lama sekali di kamar mandi, apa jangan-jangan dia pingsan?" Pikiran Adifa berkelana entah kemana.

Gadis itu berdiri untuk memeriksa sang suami. Warung bakso yang sedang sepi membuatnya bisa memeriksa Raja yang masih betah di dalam kamar mandi.

Kaki Adifa melangkah dengan kecepatan normal hingga tibalah ia di depan pintu kamar mandi. Tangan gadis itu terangkat untuk mengetuk pintu. Hampir saja tangan Adifa menyentuh benda panjang yang terbuat dari kayu itu. Gerakkannya terhenti karena mendengar suara aneh dari kamar mandi.

"Ah."

"Ih suara apaan tuh?!" Adifa terkaget. "Suara mesum!" celetuknya dengan mulut menganga.

Tok! Tok!

Adifa menggedor pintu kamar mandi secara brutal. Ia harus segera membuat suaminya keluar dari kamar mandi sebelum sahabatnya datang.

"Mas! Lama banget di kamar mandi, ayo Mas keluar!"

"Ah ya Dek, sedikit lagi."

Gadis itu bergidik ngeri mendengar suara sang suami yang bercampur dengan d€sαhαn. Sampai akhirnya terdengarlah suara dipenghujung aktivitas Raja.

Terdengar suara aliran air mengalir, seperti orang yang sedang mandi. Anehnya Adifa tetap setia berdiri di depan pintu kamar mandi tanpa gadis itu sadari.

Cklek!

Pintu kamar mandi terbuka, kedua insan itu saling berhadapan. Keduanya terdiam, mata Adifa mengerjap bak boneka. Ia menatap rambut suaminya yang basah.

"Mas habis mandi?" tanya Adifa spontan.

"Tidak! Mas habis buang calon anak kita. Terbuang sia-sia, Dek. Sayang banget yah," kata Raja dengan wajah yang sudah lebih baik dari sebelumnya.

Adifa mendengus saat tau kemana arah pembicaraan suaminya. Gadis itu memutar tubuhnya, berniat kembali ke depan. Namun, saat putaran ke 90° Adifa tersandung oleh kakinya sendiri.

Adifa yang limbung, membuat tubuhnya terhuyung ke depan dan hampir menyentuh lantai jika tangan Raja tidak menahan pinggangnya.

Deg!

`

`

`

Bisa ae lo bang! Raja gak lihat tempat nih😂 tahan kek, tunggu sampai di rumah.

Raja : obat parahmen-mu gak mempan Thor. Ini sakitnya beda. Yakali nunggu sampai di rumah.

Othor : ngeles aja lo Bang kek bajai😪

Hayuk jangan lupa angkat jempole readers🙈😍

Cting! "👍"

Hehehe mantep pol, komen juga boleh. Biar othor semongko nyuruh bang Raja godain dek Difa😂

Besok babang Raja double up nih😍 sampai jumpa di bab selanjutnya😘😘😘 lope sekebon zeyeng-zeyengku💕💕💕💕

Terpopuler

Comments

𝓭𝑒🄰꒒ⓞѵ🄰

𝓭𝑒🄰꒒ⓞѵ🄰

kamu emang sahabat terbaik deh sayang

2023-08-15

0

𝒟𝑒𝒶 🄰L𝑒ⓝ𝒶

𝒟𝑒𝒶 🄰L𝑒ⓝ𝒶

ke rumah sana ambilin handpone nya

2023-08-15

0

𝒟𝑒𝒶 🄰L𝑒ⓝ𝒶

𝒟𝑒𝒶 🄰L𝑒ⓝ𝒶

kendor lah biar jadi aneh tu muka wkwk

2023-08-10

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!