Muncratnya Lava Pedas

"Ehem!" Raja berdeham, memecahkan fokus Adifa yang tengah menatap Putra. "Perkenalkan, saya Raja Shaga Salim suami dari Adifa Rahma." Alis tebal Raja menjungkit, ia menampilkan wajah pongahnya.

Tidak hanya sampai di situ, Raja juga menarik pinggang sang istri sembari mengelus perut rata Adifa. Ia tanpa tahu malu mengecup pelipis istrinya di hadapan Rosa dan juga Putra.

"Masss," geram Adifa dengan suara yang mirip dengan cicitan tikus.

Raja tidak menghiraukan protes yang keluar dari mulut istrinya, ia merasa puas saat melihat ekspresi pria yang bernama Putra. Raut wajah Putra tampak sedih namun tetap mengulas senyum. Di mata Raja itu adalah raut ketidak berdayaan.

"Jangan coba-coba merebut milikku! Adifa hanya untuk Raja," ucap pria itu dalam hati dengan sorot mata tajam mengarah ke arah Putra.

Di tengah-tengah kecanggungan antara Adifa dengan Putra, tiba-tiba Rosa datang sebagai penengah yang membuat Raja mengumpat dalam hati.

"Dif, kamu belum makan kan? Ayo aku buatkan mie ayam bakso urat kesukaanmu." Rosa menarik tangan sahabatnya.

Lengan Adifa yang ditarik oleh Rosa membuat tubuh gadis itu terlepas dari rengkuhan Raja. "Sialan gadis ini, berani-beraninya dia menarik istriku!" umpat Raja dalam hati.

Putra yang berada di hadapan Raja menundukkan kepalanya, ia masuk ke dalam warung bakso milik Adifa dan juga Rosa. Pria pemilik toko perabotan itu menyusul kedua gadis yang selama ini menjadi teman mengobrolnya.

"**!*! Pria kurang ajar!" maki Raja dalam hati.

Raja yang tidak mau kalah ikut menyusul sang istri. Saat Putra ingin duduk di sebelah Adifa, Raja dengan gesit memberhentikan tindakan Putra. Ia lebih dulu duduk di samping istrinya.

Putra menggaruk tengkuknya dan memilih duduk di hadapan Adifa saja. Raja tidak kehabisan akal, ia berusaha membuat mata Adifa hanya tertuju kepadanya.

"Dek, mata Mas sakit. Sepertinya kemasukan debu." Raja menyipitkan kedua matanya, tangan pria itu tidak tinggal diam, ia menangkup kedua pipi sang istri lalu mengarahkan kepala Adifa tepat ke depan wajahnya.

Tangkupan tangan Raja di pipi Adifa yang tidak lembut membuat bibir gadis itu maju ke depan seperti mulut bebek.

"Tiupin, Dek," ucap Raja semakin memajukan wajah.

Dalam hati Adifa mengeluh sambil mengumpulkan kesabaran super extra. "Bagaimana mau ditiup, ini bibirku nempel di hidungnya."

Putra menyaksikan adegan yang ada di depan mata kepalanya sendiri dengan hati terbakar. Di mata pria itu, Adifa tampak diam menerima perlakuan Raja yang menepelkan kening keduanya.

"Dek," panggil Raja.

Jarak mereka yang sangat tipis membuat Adifa dapat merasakan hembusan napas hangat suaminya.

"Tiupin, Dek." Pria itu memundurkan kepala seidikit, lalu mengendurkan pegangannya di pipi sang istri.

Adifa meniup sebelah mata Raja dengan lembut, tak sengaja sudut mata gadis itu menangkap wajah kecewa Putra. Raja yang sadar jika sang istri melirik pria lain, langsung mengecup bibir Adifa secepat kilat.

"Thanks istriku," ucap Raja sersya tersenyum.

"Wow, so sweet." Rosa datang bersama satu mangkok mie ayam bakso urat.

"Kakak pamit ya, permisi." Putra berdiri lalu melenggang pergi tanpa mau menatap ke arah gadis yang ia sukai.

"Loh, Kak Putra! Tidak mau makan bakso?" panggil Rosa dengan sedikit berteriak.

Putra tidak menyahut, hal itu membuat Adifa merasa bersalah. Gadis itu menatap kepergian Putra dengan tatapan yang tidak bisa diartikan. Namun, Raja si pria mesum dapat mengartikan tatapan istrinya.

Kepala Raja sedikit menunduk, ia berbisik tepat di telinga sang istri. "Dek, kamu hanya milik, Mas. Jangan pernah menatap pria lain."

Adifa tersentak kaget, spontan gadis itu menoleh ke arah sang suami.

"Dif, kalian romantis banget sih." Rosa ikut bergabung dengan pasangan suami istri itu.

"Apanya yang romantis, dia lagi ngancam tau!" gerutu Adifa dalam hati.

"Baksonya cuma semangkok?" tanya Raja yang melihat hanya semangkok mie ayam yang tersaji di meja mereka.

"Oh iya!" Rosa menepuk keningnya. "Paksu Difa mau makan apa? Di sini ada bakso telur, bakso lava, bakso urat—"

"Bakso lava kedengarannya enak," potong Raja.

"Paksu?" Adifa melongok.

"Pak Suami, hehehe. Ya sudah deh, aku buatkan semangkok bakso lava dulu." Rosa melenggang pergi ke tempat menyajikan bakso.

Raja menggeser mangkok mie ayam istrinya menjadi lebih dekat ke arah Adifa. "Ini, makanlah lebih dulu."

Adifa yang diperlakukan seperti itu merasa terharu sedikit, sekitar 1%. "Terima kasih," ucap gadis itu.

Tangan Adifa mulai meracik mie ayam miliknya, ia mengambil sambal dan menuangkannya ke dalam mangkok.

"Stop!" Raja menahan tangan sang istri. "Terlalu banyak cabe bisa membuat sakit perut," kata Raja yang berubah menjadi bijak.

"His tapi Difa lagi pingin makan yang pedas-pedas," protes Adifa.

"Perasaan Bro nya Mas belum masuk ke rumahmu, Dek. Kok udah ngidam aja."

Plak!

Adifa memukul lengan suaminya. "Mas ngeselin banget! Difa tidak hamil tau! Makan mie ayam tuh enaknya memang dibanyakin cabe."

"Nanti kamu sakit perut, pokoknya udah segitu aja."

"Tidak mau! Tambah 3 sendok lagi biar mantep." Adifa tetap kekeh pada keinginannya.

"Berhenti atau Mas perawanin kamu sekarang!" ancam Raja dengan senyum miring.

Adifa spontan meletakkan wadah sambal di tangannya kembali ke meja. Ia teringat akan Raja yang tidak main-main akan apa yang diucapakan. Pria itu selalu menjalankan apa yang keluar dari mulutnya.

"Ini Paksu Difa, bakso lavanya." Rosa meletakkan bakso lava milik Raja di atas meja. "Loh kok tiba-tiba pada diam?" tanya Rosa kebingungan.

Raja tidak menjawab pertanyaan sahabat istrinya, ia memang hanya banyak bicara dan tengil kepada orang terdekat.

"Tidak apa. Rosa, belakangan ini warung bakso kita sepi ya?" tanya Adifa mengalihkan pembicaraan.

Tiba-tiba Rosa memasang wajah cemberut. "Yah begitu deh, Dif. Kamu tahu gak, semenjak kamu menikah mendadak ... warung kita ikutan sepi."

Raja diam-diam menyimak percakapan antara Adifa dengan Rosa.

"Kok bisa gitu ya?" Adifa mulai tertarik dengan percakapan tentang usaha miliknya dan sang sahabat.

"Ada beberapa warga yang bilang jangan makan di sini, 'yang punya bisa bawa sial, hati-hati jangan makan di situ'." Rosa menirukan gaya bicara warga julid yang membicarakan sahabatnya.

Brak!

"Bawa sial? Enak aja, kurang asem tuh yang fitnah!" Adifa menggebrak meja.

Raja yang sedang memotong bakso lava berukuran sedang dengan menggunakan sendok terkaget, dan .....

Crut!

"Haw! Perih, perih!"

Mata Raja terpejam karena lava alias sambal yang ada di dalam bakso muncrat mengenai matanya. Adifa dan Rosa spontan menoleh ke arah Raja.

"Mas. Maaf, ayo kita ke belakang." Sigap Adifa berdiri, ia menuntun suaminya ke belakang. Tepatnya ke kamar mandi yang ada di warung bakso.

Begitu sampai di kamar mandi, Adifa menggayungkan air dan memberikannya kepada sang suami. "Ini, Mas."

Tangan Raja meraba ke belakang untuk menggapai gayung. "Kok empuk?" tanya Pria itu.

"Masss, itu aset Difa!" geram Adifa.

Bisa-bisanya dikondisi seperti ini Raja malah mengambil kesempatan.

"Nih!" Gadis itu mengarahkan tangan suaminya untum memegang gayung.

Perlahan Raja merimbang matanya dengan menggunakan air, Adifa turut membantu sang suami menggayungkan air sampai perih di mata Raja berkurang.

Pria itu menegakkan tubuhnya, mata yang sudah bisa terbuka menatap ke arah Adifa.

"Mata Mas merah," ucap Adifa tak sadar.

"Ini karena kamu, Dek. Kamu harus dihukum."

Adifa bergidik ngeri, mata sang suami yang merah menambah kesan seram. Ia semakin ketakutan saat Raja merapatkan tubuhnya ke dinding.

`

`

`

Hayo, mau apa tuh si babang Raja. Udah kayak cicak aja nempel-nempel di dinding. Ingat bang, kamar mandi banyak syetannya😂🙊

Hola readers, sudah lama othor tidak update karena ada kegiatan di rl🙏💕 othor kembali lagi, terima kasih masih mantengi cerita ini😘😘😘😘

Lope-lope sekebon untuk readers-ku terzeyeng. Mari angkat jempolnya👍

Terpopuler

Comments

☘❄Butiranʰᵘʲᵃⁿ↯⍺ℓⅉ⌰Ersa⛄

☘❄Butiranʰᵘʲᵃⁿ↯⍺ℓⅉ⌰Ersa⛄

Izin nabok boleh gak? aman kasih cab biru ma aku

2023-12-18

1

𝐀⃝🥀❤️⃟Wᵃf🍾⃝ͩ ᷞᴛͧʀᷡɪͣ𝗚ˢ⍣⃟ₛ

𝐀⃝🥀❤️⃟Wᵃf🍾⃝ͩ ᷞᴛͧʀᷡɪͣ𝗚ˢ⍣⃟ₛ

Raja kocak masih sempat-sempatnya megang aset Adifa 😂😂😂

2023-08-30

0

🍁FAIZ💃🆂🅾🅿🅰🅴⓪③❣️

🍁FAIZ💃🆂🅾🅿🅰🅴⓪③❣️

Ratu sambel nih Adifa😊

2023-08-16

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!