My Favorit Fuckboy

Edward menarik dress tipis dengan tali tipis di pundak itu dengan sekali hentak hingga lepas dan luruh ke memperlihatkan kaca mata kuda setengah renda itu tanpa melepas cardigan lingerie nya. Pemandangan itu semakin menyulut Edward dan mulai menjelajahi leher jenjang Exie, mencumbu dengan lembut.

"Ahh! " desa*han tak lagi di tahan oleh Exie. Exie tak mau mengecewakan suami nya. Walaupun ini akan jadi yang pertama untuk Exie, Exie ingin melakukan yang terbaik dan berkesan untuk suami nya

Edward yang mendengar desa*han istri nya itu semakin bersemangat, dia semakin turun dan meninggalkan jejak ke pemilikan di setiap jengkal leher dan dada nya sampai pada dua balon udara itu Edward berhenti dan menatap Exie penuh nafsu

Exie membalas tatapan Edward dengan dada naik turun.

"Apa boleh? " tanya Edward sambil menatap intens mata Exie.

Exie yang di tatap sedemikian menjadi merona dan malu setengah mati, bagaimana bisa suami nya bertanya dan meminta ijin disaat dia sudah membuka paha nya lebar dan membusungkan dada nya agar suami nya senang.

Exie hanya mengangguk sambil merona karena pertanyaan Edward itu. Karena mendapat ijin dari yang punya balon udara, Edward langsung memegang kedua balon udara itu, meremas pelan dan bibirnya sambil menyesa*p permukaan balon yang menyembul keluar dari kaca mata kuda.

Exie semakin membusungkan dada menikmati sensasi yang kedua kali dia rasakan setelah tragedi tidak di lanjutkan oleh Edward. Edward kemudian mengeluarkan balon udara dari tempat bersemayam nya tanpa melepas kaca mata kuda, sehingga kedua balon udara saling berhimpitan keatas kandang mereka. Edward kemudian memainkan lidah nya seperti mendapatkan lolipop pinky.

"Ahh! " desa*h Exie kembali terdengar semakin membusungkan dada nya karena rasa yang sangat sulit di ungkapkan hingga tubuh nya terasa panas dan bergetar. Edward terus memainkan lidah nya dengan lihai. Sebagai seorang pemain tentu Edward memang ahli menghajar titik-titik sensitif perempuan.

"Indah sekali dada mu Ex, apa pacar mu sebelum nya sangat payah hingga tidak bisa membentuk pu*ting mu!" gumam Edward sambil terus mempermainkan lidah nya di sana. Ini kali kedua Edward menyentuh balon udara itu dan tak mampu menahan tanya yang memenuhi pikiran nya, karena memang put*ing Exie belum terbentuk.

"Itu namanya dada virgin Ed, kau bodoh sekali! " batin Exie menjawab pertanyaan Edward. Kemudian hanya desa*han yang menjadi jawaban Exie.

Edward mulai beranjak ke bawah, entah sejak kapan segitiga bermuda itu telah hilang dari tempat awal nya. Edward semakin luruh ke bawah dan memainkan lidah nya di sana.

"Ahhh. Ed! " pekik Exie saat Edward berjelajah dengan sangat lihai. Exie tak tau rasanya tubuh nya tersengat jutaan volt karena permainan lidah Edward. Tubuh Exie rasanya tak sanggup menahan perlakuan Edward. Exie pun memegang kepala Edward agar menjauh.

"Ahhh, aku ma.. mau pi pipis Edhhh! " racau Exie tapi Edward tak kunjung menjauh dan terus menghajar titik inti kehidupan.

"Arghhhhhh! " pekik Exie sambil menghimpit kepala Edward kepala Edward dengan kedua paha nya yang bergetar. Exie merasakan nirwana nya untuk pertama kalinya dalam hidup.

Edward yang dihimpit memberi waktu sambil menikmati kedutan kedutan di ujung lidah nya sambil menghirup aroma segar. Edward kedua kali melakukan ini sejujurnya entah kenapa tidak tahu, sebelum nya saat dengan wanita penghibur hanya dia yang di service, dengan Bella pun demikian. Karena Edward adalah pria yang jijik an. Tapi entah kenapa dia ingin merasakan milik Exie.

Dulu Edward pernah melakukan dengan pacar sma nya, dan aroma nya gak se segar ini. Edward menikmati kedutan dan aroma kesegaran sambil melihat ekspresi Exie yang tengah ada di ujung nirwana.

Tiba-tiba bayangan Exie telah memberikan ekspresi ini di bawah banyak pria membuat amarah di dada Edward berkobar. Tiba-tiba rasa tidak terima dan harga diri nya terinjak-injak kembali muncul. Rasa sesak di dada ini tak bisa di artikan oleh Edward.

tingtung tingtung

Exie tersentak, begitupun Edward. Edward berdiri dan meninggalkan Exie yang tengah telanjang atas bawah itu di sofa. Edward segera membuka pintu dan menerima pembalut di tangan nya.

Edward kemudian mengingat jika dia memesan pembalut karena Exie tengah kedatangan tamu. Amarah dari semakin terpupuk karena datang nya pembalut, "jadi Exie berbohong sedang kedatangan tamu agar tidak aku sentuh" batin nya.

Kemudian Edward kembali ke sofa melihat Exie sudah menurunkan dres nya tapi tidak bisa menaikkan dress karena tapi nya sudah lepas, hanya merapatkan cardigan saja.

"Ini pembalut pesanan mu! " kata Edward meletakkan nya di meja.

Exie tersadar jika dia berkata kedatangan tamu tapi tetap memasang ekspresi santai.

"Ternyata istri ku berbohong, dan tidak ingin melayani suami nya! " kata Edward tajam kemudian berbalik menuju kamar mandi.

"Ed, dengarkan aku! " pekik Exie terburu karena tidak ingin salah paham.

"Stop. I'm done(berhenti. aku selesai)! " potong Edward dengan suara meninggi dan berjalan menuju kamar mandi dengan cepat kemudian membanting pintu kamar mandi.

Edward menuju bawah sower dan mengguyur kepala nya yang tengah panas karena emosi nya, Edward merasakan sakit dada nya dan sesak karena penolakan Exie. Edward merasa tidak diinginkan sampai harus berbohong kedatangan tamu.

Hasrat yang memuncak itu nyatanya langsung lenyap karena amarah nya.

Sedangkan Exie menuju walk in closed dan mensemakin lingerie baru yang serupa beda warna menuju kamar mandi di sebelah dapur untuk membersihkan diri. Karena Exie tidak ingin salah paham ini berkepanjangan.

Exie bergegas menyelesaikan mandi nya dan kembali ke sofa menunggu suami nya selesai dari kamar mandi.

Exie berfikir kerasa apakah harus jujur atau berbohong kembali. Exie takut jika dia jujur Edward akan kembali marah karena sudah dianggap menguping.

Setelah sekian lama pintu kamar mandi terbuka dan Edward keluar dengan ekspresi yang lebih dingin dari sebelum nya. Edward menuju walk in closed tanpa mengambil baju yang disiapkan Exie untuk nya seperti biasa.

"Edward, kenapa kamu gak mau dengerin aku! " pekik Exie kesal karena baju yang dia siapkan tidak di ambil.

Edward tetap berlalu tanpa menjawab, Exie mengejar ke Edward ke walk in closed.

"Ed! " kata Exie. Edward tetap acuh dan santai memakai penutup anaconda nya dan celana di depan Exie.

"Bagaimana aku tidak marah, jika aku harus mendengar dengan telinga ku sendiri jika suami ku berjanji untuk tidak menyentuh istri nya pada perempuan lain! " pekik Exie karena sudah sangat kesal diabaikan.

Edward yang sudah selesai memakai celana nya berbalik menatap Exie dengan tajam.

"Kau menguping pembicaraan ku! " desis Edward dengan ekspresi yang menyeramkan.

"LANCANG! "

.

.

.

.

.

Sampai kapan kesalahpahaman ini berakhir? Sampai kapan hasutan Bella mempan untuk Edward? Apakah Exie akan bahagia di pernikahan ini?

Zeyeng mampir ya ke My Favorit Fuckboy 💞💞

Hayuk baca novel mak yang membuat jantung berdebar, keringatan, serta kecanduan😘

**lope lope sekebon zeyengku😍😘😘😘**

**Author : mak_rohalus**

Terpopuler

Comments

☘❄Butiranʰᵘʲᵃⁿ↯⍺ℓⅉ⌰Ersa⛄

☘❄Butiranʰᵘʲᵃⁿ↯⍺ℓⅉ⌰Ersa⛄

Gini nih definisi sok gak suka ujungnya gak kuat juga ya bang?

2023-12-18

1

𝐀⃝🥀❤️⃟Wᵃf🍾⃝ͩ ᷞᴛͧʀᷡɪͣ𝗚ˢ⍣⃟ₛ

𝐀⃝🥀❤️⃟Wᵃf🍾⃝ͩ ᷞᴛͧʀᷡɪͣ𝗚ˢ⍣⃟ₛ

udah baca kak othor judulnya juga dah ganti birahi.... terlarang...misuaku🤭😁😍😍

2023-08-30

0

☾𝕽𝖆𝖓🫡𝖔𝖋𝖋✈︎ ⧗⃟ᷢʷ

☾𝕽𝖆𝖓🫡𝖔𝖋𝖋✈︎ ⧗⃟ᷢʷ

akhirnya bersenang senang Tapi kenapa ada kepikiran

2023-08-15

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!