Romansa Sagara Dea
...New Life Begin With Trouble...
......##......
"Nona Dea apa anda yakin akan menerima pernikahan ini!?" Protes Amira seorang pelayan nona muda di Capel bangsawan Eldrich.
Spoush.. spoush!
Beberapa semprot parfum seharum bunga menyeruak di ruangan sederhana tuan putri keluarga Eldrich. Gadis cantik berusia 27 tahun yang sudah tepat waktunya untuk menikah terlihat begitu menggemaskan dengan gaun putih berenda yang membalut tubuhnya.
"Aku setuju!" Ucap Dealora Eldrich.
Dea adalah putri bungsu yang lahir dari istri kedua tuan besar Eldrich yang telah meninggal dunia begitu melahirkannya. Itu sebabnya, Dea disebut sebagai anak pembawa sial oleh keluarganya karena kelahirannya diikuti kematian sang Ibu.
Dia memiliki saudara seibu, kakak perempuannya sangat disayangi oleh ayahnya dan kakak-kakak seayahnya sedangkan dia bahkan mungkin tak dianggap ada di rumah itu.
"Dea.. apa kau benar benar setuju!? Kakak gak setuju, kita bilang pada Papa kalau kau mau bebas!!" Protes seorang pria yang terhubung dengannya melalui panggilan video.
Dea tersenyum manis, sangat lembut sampai tak seorang pun tahu apa yang disembunyikan gadis itu selama ini.
"Kak Albert, tenang saja, lanjutkan studimu di sana, aku baik-baik saja," ucap Dea sambil tersenyum manis.
"Huh...terserah padamu!!"
" Kakak tidak bisa datang karena pernikahanmu sangat mendadak, lagi pula kenapa kakakmu menolak!? Harusnya kan dia yang menikahi pria menyeramkan itu, kalau ada kakak di sana, mereka pasti tidak akan berani menindasmu!" Kesal Albert, anak ketiga tuan Eldrich dari istri pertamanya yang telah meninggal.
"Justru kalau kakak di sini, mereka tidak akan bisa melakukan rencana mereka, sudahlah jangan terlalu khawatir," ucap Dea.
"Sudah ya kak, tenang saja. Dea akan baik-baik saja," ucap gadis itu sambil mengakhiri panggilan video.
Gadis itu bersiap, mendandani dirinya sendiri untuk pernikahan yang tidak pernah dia inginkan.
"Aku sudah siap!" Ucap Dea sambil tersenyum lembut.
Amira, satu satunya pelayan yang ditempatkan di sisi Dea hanya menunduk sedih atas keadaan yang diterima oleh nona mudanya.
Gadis itu memiliki empat saudara. Seorang kakak perempuan seibu dengannya, dua orang kakak laki-laki seayah dan seorang kakak tiri perempuan.
Mereka semua dirawat dengan baik oleh tuan Eldrich, bahkan kamar mereka jauh lebih besar dibandingkan kamar kecil milik Dea.
Gadis itu tentu saja iri dengan saudara-saudara nya yang lain. Berkali kali dia mencoba mendapatkan perhatian ayahnya, tetapi tak sekalipun pria itu meliriknya.
"Nona, pernikahan ini seharusnya milik nona keempat, kenapa anda mau mengorbankan masa muda anda nona?" Amira menggenggam tangan gadis itu dengan lembut.
Air mata Amira tak berhenti mengalir sejak diberitahukan kalau sang nona muda akan menikahi pria paling menyeramkan dari keluarga Maureer, dia terus menangis.
"Nona hanya digunakan sebagai alat transaksi bisnis, ini tidak pantas nona, sebaiknya kita protes pada tuan besar!!" Ucap Amira sambil menarik tangan nona muda yang dia layani.
Dea menahan tangan gadis pelayan itu. Selama tinggal di kediaman Eldrich, hanya Amira dan Albert yang menganggapnya sebagai manusia. Sisanya hanya menyalahkan dia atas apa yang terjadi pada Ibu kandungnya yang telah berpulang.
"Amira, aku tahu kamu dan kak Albert yang paling perhatian padaku di rumah ini," ucap Dea sambil menatap kedua netra Amira.
"Tapi aku harus mengambil kesempatan ini untuk keluar dari rumah ini, Papa membenciku demikian saudaraku dan semua yang ada di rumah ini, jika menikahi orang pilihan mereka membuat mereka senang, maka aku tak masalah disebut sebagai gadis bodoh dan naif,"tutur Dea.
"Aku bisa bebas, hidup tenang bahkan tak perlu khawatir soal jodoh," ucap Dea sambil tersenyum manis.
"Tapi nona, anda akan menikahi pria terburuk abad ini!!" Ucap Amira.
"Meskipun dia seorang Presdir hebat, dia tetaplah orang yang buruk, suka main wanita, kejam, buruk rupa, rumornya dia sudah menikah tiga kali dan semua istrinya meninggal dunia, dan tersisa seorang istri yang katanya juga sangat kejam, saya tak bisa membiarkan nona menikah dengan pria seperti itu!!" Ucap Amira dengan wajah khawatir.
"Amira, itu hanya rumor," Dea mengusap kepala gadis itu sambil tersenyum. Sejujurnya dia pun takut menghadapi penampilan calon suaminya yang belum pernah dia temui.
Tetapi beratasnamakan kebebasan, dia memilih pernikahan yang calon suaminya sendiri tidak dia ketahui.
"Nona, ini yang membuat saya semakin takut, nona terlalu polos, kenapa harus nona? Ini tidak adil nona!" ucap Amira sambil menangis.
Dea hanya tersenyum.
Dia pun tahu kalau dirinya tak menginginkan pernikahan ini. Namun tak ada salahnya mencoba, siapa yang tahu masa depan?
Gadis itu tumbuh dengan pikiran positif. Dia berharap ini adalah awal yang sempurna bagi kehidupan yang dia inginkan.
"Jangan jadi gadis naif nona, anda selalu ditipu dan selalu tersenyum seperti orang bodoh saat ditindas!" Ucap Amira.
" Melawanlah nona, memberontak lah, anda juga punya hak yang sama di rumah ini!!" Ucap Amira lagi dengan penuh kesungguhan.
Pelayan itu tidak tega menyaksikan Dea, gadis yang tumbuh besar bersamanya disiksa dan dipermalukan oleh seisi rumah.
Posisi Dea di rumah itu sama sekali tidak dianggap. Padahal dia adalah nona kelima di rumah itu.
"Sudahlah, jika kita membalas kejahatan dengan kejahatan maka yang kita dapat hanya dendam yang lebih besar," tutur gadis berhati besar itu.
"Sebaliknya, jika kita balas kejahatan dengan kebaikan, maka sama saja kita menaruh bara api di atas kepala mereka Amira,"
"Jangan terlalu dipikirkan, hanya sebuah pernikahan," ucap Dea.
Amira mendengus kesal menatap nona mudanya.
"Jangan terlalu dipikirkan apanya, tangan ada sejak tadi sudah gemetaran, dasar nona pembohong!!" Ketus gadis pelayan itu.
Dea hanya tersenyum kikuk sambil melirik Amira, berusaha dengan tenang menyembunyikan risalah hatinya.
"Nona kelima, sudah saatnya!" Seorang pelayan memanggilnya dari luar.
"Huffhhh.. hah!!" Dea menghirup nafas dalam-dalam dan menghembusnya dengan berat.
" Ayo Amira!" Ucap gadis itu sambil tersenyum dengan lembut.
Amira berwajah kecut, tak rela nona kesayangannya dinikahkan dengan pria asing dengan segala rumor jahat yang mengelilinginya.
"Tapi nona...." Amira menahan tangan gadis itu lagi.
"Sudahlah, ayo Amira," ucap Dea dengan senyuman manis yang sanggup meluluhkan hati keras seorang Amira.
" Haaahh... Nona, semoga keberuntungan memberkahi nona selalu, semoga hidup nona bahagia!" Ucap Amira sambil menangis sedih.
Dea hanya tersenyum lagi mendengar ucapan Amira yang tidak bisa dipastikan akan terjadi.
"Amin, semoga saja..." Gumam gadis baik itu.
Dea dan Amira berjalan keluar dari ruangan kamar Dea yang terletak di bagian paling ujung rumah utama keluarga Eldrich.
Para pelayan berbisik-bisik tentang dia, bergunjing tentang diri Dea yang dianggap pembawa sial. Bahkan ketika Dea akan keluar dari rumah itu pun, dia masih direndahkan.
" Hah... Dasar pembawa sial, syukurlah kau keluar dari rumah ini. Maka tidak akan membawa sial bagi nona keempat!!" Ketus seorang pelayan yang melayani di kamar nona keempat, kakak perempuan yang lahir dari rahim yang sama dengan Dea.
" Ka.. kau beraninya kau!!!" Ucap Amira dengan kesal.
Dea menatap perempuan itu dengan tatapan dingin, dia mengeraskan rahangnya dan hanya berdiam, menarik nafas pelan lalu berjalan melewati mereka.
" Ayo Amira," ucap Dea dengan elegan.
Semua pelayan di buat tercengang dengan sikap Dea. Tak ada yang tahu seperti apa sebenarnya kepribadian gadis itu. Mereka semua selalu berpikir kalau Dea adalah perempuan muda yang bodoh dan naif.
" Tcihh... Dasar sampah, saat kau lahir nyonya kedua malah meninggal, dasar pembawa sial, jangan lagi kau kotori rumah ini dengan aura sialmu itu!!!"' ejek para pelayan dengan sarkas.
Mereka bergunjing terus tentang Dea. Di saat yang sama seorang pria bertubuh tegap dan tinggi dengan pakaian adat tradisional China berjalan diantara mereka.
"Apa pekerjaan pelayan di rumah ini hanya untuk bergunjing tentang nona rumah!? " Ucap pria berambut sebahu ikal yang dikuncir setengah itu sambil melirik sinis ke arah para pelayan.
" A.. ayo pergi!!!"
.
.
.
Like, vote dan komen
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 166 Episodes
Comments
Ira
keren
2024-03-15
0
Disya♡💕
aku mulai baca Thor, nampak seru nih🤭👍
2023-07-12
1
🐊⃝⃟ ⃟🍒⁰¹
aku bacanya gemas skli
2023-06-06
0