Dea tersandung gaun panjangnya sendiri, dia terseret dan terjatuh ke arah Sagara yang masih berjalan di tangga kecil itu.
Gedubrak!!
Gadis itu terjatuh, menimpa tubuh Sagara yang menangkap dia saat tersandung.
" arkhh... Sialan... Liiiinnn!!!!" Pekik Sagara menggelegar sambil mendorong gadis yang menempel seperti cicak di atas tubuhnya itu.
" Aduh... Ma.. maaf... Maafkan aku, Kau pasti terluka!!!" Dea buru buru berdiri dan menatap Sagara yang terbentur.
Gadis itu juga terluka di kedua telapak tangannya karena berusaha menahan beban tubuhnya agar tidak terlalu menyakiti Sagara. Tapi akhirnya kedua tangannya tergores batu dan pasir sampai berdarah dan terluka dalam.
"Maafkan aku... Maafkan aku pak pengawal, aku salah, aku gak sengaja!!!' ucap Dea panik sambil membantu Sagar berdiri.
Ptas!!
Cepat-cepat Sagara menepis tangan Dea, menatapnya kesal dengan nafas naik turun. Baru beberapa menit bertemu, dia sudah ditimpa kesialan karena ulah gadis tengik itu.
"Maafkan aku... Ma.. maafkan aku!!" Ucap Dea penuh penyesalan.
Dia mengusapkan tangannya yang berdarah ke gaunnya, tanpa sadar gaun itu malah dilumuri oleh darah dari tangan nya sendiri.
" Kau baik-baik saja!? Itu pasti sakit..maafkan aku.. maafkan aku..." Ucap Dea sambil membersihkan punggung Sagara.
Mata Sagara menangkap bercak darah itu, dia menarik tangan Dea dan mendorong gadis itu dengan kasar," jangan sentuh aku sialan!" Umpat Sagara dengan wajah kesal.
Dea terkejut, dia sontak terdiam menutup mulutnya saat Sagara membentak dirinya.
"Urus dia!" Ucap Sagara lalu pergi dari sana menuju bangsal miliknya tepat di depan bangsal.yang ditempati oleh Dea.
Dea terdiam sambil mencengkram roknya yang kini berlumuran darah.
"Aku hanya khawatir dia terluka, dia tidak harus membentak seperti itu," gumam Dea.
Sekretaris Lin menghela nafas berat," silahkan ikut saya nyonya, anda terluka!" Ucap Lin mengarahkan jalan Dea.
Gadis itu menurut, dia masih melirik ke belakang, melihat ke mana pria yang dia panggil penjaga tadi pergi.
"Salahku sih jalannya gak beraturan, huffftt... Tanganku juga sakit," gadis itu mendesis karena luka di kedua tangannya yang terasa sangat perih.
Lin membawanya masuk ke kediaman nyonya besar mansion Tulip.
Gadis itu duduk di kursi rotan dalam ruangan tengah bangsal itu.
Dea menatap ruangan yang ditata dengan rapi tapi tak punya warna itu. Rasanya seperti berada di studio rekaman film horor atau pesugian. Banyak lampu di sana tapi cahayanya remang-remang.
"Sudah boros listrik, gak cerah lagi, siapa sih yang mengatur ruma ini!?"gumam Dea sambil menatap ke sana ke mari.
Lin menghampirinya sambil membawa kotak obat, duduk di depan Dea dan mengambil tangan gadis itu.
" Nyonya, jika anda ingin hidup tenang di kediaman ini, mohon jangan banyak bicara dan jangan banyak bertanya, cukup jadi nona muda bangsawan Eldrich yang pendiam, lugu dan polos," jelas Lin sambil membersihkan luka gadis itu dengan pembersih.
" akhh... Sakit sakit sakit!!!" Pekik Dea histeris saat kapas pembersih itu menyentuh luka di telapak tangannya.
Baru diperingatkan tak berisik, tapi Dea malah langsung melanggar satu peraturan.
" nyonya tolong jangan berisik!" Ucap Lin dengan tegas.
Dea berdecak kesal," siapa yang gak teriak kalau kamu mengobatinya begitu, dasar pria batu tak berperasaan!!!!" Kesal Dea yang menarik kembali tangannya dari genggaman Lin.
Dia menatap kesal pria itu," aku bisa sendiri!!' ketus Dea.
Lin menghela nafas, dia berdiri tegap dan menatap nyonya barunya," maafkan Lin nyonya, lain kali saya akan berhati-hati!" Ucapnya .
Dea menatap pria itu," hah..yang benar saja, sejak kapan aku jadi nyonya di rumah ini tuan!? Aku dinikahkan karena hubungan bisnis, tak usah berbicara formal dengan ku, toh sebentar lagi aku akan keluar dari rumah ini!!" Celetuk Dea sambil membersihkan luka lukanya dengan bersih dan rapi.
" Keluar? Apa anda yakin bisa keluar setelah melakukan perbuatan anda tadi!?" Tanya Lin.
"Tentu saja, aku akan meminta kerja sama suami monster itu. Akan ku katakan padanya untuk berpura pura membunuhku dan mengabarkan pada bangsawan Eldrich kalau anaknya yang tak dicintainya ini sudah mati, lalu setelah itu kami bercerai baik-baik, dia menjalani hidupnya dengan bebas dan juga mendapat keuntungan dari Eldrich sedangkan aku bebas menjalani hidupku dengan identitas baru!" Celetuk Dea panjang lebar.
Lin tak bisa lagi berkata-kata gadis di depannya itu jelas berbeda dengan apa yang dia lihat di kediaman bangsawan Eldrich, sangat berbeda dengan gadis lembut nan polos di pesta besar bangsawan Eldrich beberapa waktu lalu.
"Saya ragu anda bisa keluar dengan mudah nyonya, dan seperti nya anda tidak akan bisa keluar," ucap Lin sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
Dea menatap pria itu dengan wajah cemberut," dasar jahat! Salamander jahat!! Kau mengutuk orang ya!" Ketus gadis itu.
" Seharusnya kau mendukung ku, aku tidak akan menyusahkan tuanmu dan aku juga tidak akan susah karena pernikahan yang tidak diinginkan ini, aku bisa hidup bebas, membuka tokoku sendiri dan pergi ke mana pun aku mau, tidak terkekang lagi!!" Celoteh Dea sambil membalut tangannya.
"Kenapa nyonya sangat tidak ingin tinggal di sini? Apakah tidak sama dengan kediaman bangsawan Eldrich!?" Tanya Lin penasaran.
Dea menggelengkan kepaylany," bukan itu!" Ucapnya sambil berdiri.
"Lalu?"
"Aku justru bersyukur karena dipilih menggantikan kakakku menikahi tuan muda kalian yang katanya seram itu!"
"Aku bisa bebas dari kediaman Eldrich yang seperti neraka itu. tapi aku akan lebih bersyukur lagi kalau tuan kalian berbelas kasihan pada perempuan muda yang punya masa depan cerah ini!!"
"Aku hanya ingin bebas dari kehidupan seperti ini, itu saja!" Ucap Dea sambil tersenyum penuh tekad.
"Saya benar benar tidak yakin nyonya, karena barusan anda sudah melakukan kesalahan pada tuan muda," jelas Lin sambil menatap Dea sembari menahan tawa.
" Kenapa begitu!?" Tanya Dea sambil berkancah pinggang.
" Lagi pula kesalahan apa yang ku perbuat!? Aku saja belum melihat wujud monster itu!!" Celetuk Dea sambil memanyunkan bibirnya.
Sekretaris Lin tak tahu harus bagaimana menjelaskan bahwa Dea sudah bertemu. Berbicara berdebat bahkan hampir dibunuh oleh monster yang dia sebutkan tadi.
" nyonya, tadi anda sudah bertemu dengan tuan muda Sagara," ucap Lin sambil menunjuk ke arah depan.
" kapan!? Di mana!? Aku tak melihat satu pun monster di sini kecuali pria pria tampan tadi!!" Celetuk Dea.
Lin tersenyum getir, entah bagaimana nantinya drama rumah tangga kedua manusia ini. Lin menunjuk ke arah bangsal di mana Sagara pergi dan masuk tadi.
Lin tersenyum seolah mengatakan," selamat datang di nerakamu!"
Dea mengikuti arah tangan pria itu sambil menelan salivanya.
"Tuan muda Sagara!? Di rumah itu!?" Tanya Dea yang masih belum paham.
Lin mengangguk," benar nyonya, di bangsal seberang!" Ucapnya.
Dea memicingkan matanya, dia berjalan keluar dari bangsal itu. Melangkah sambil mencerna ucapan Lin tadi.
" Aku melakukan kesalahan pada tuan monster!?" Pikir Dea.
Dia terus melangkah sampai tiba di depan bangsal milik Sagara. Dia menatap bangsal itu hingga tiba-tiba mulutnya menganga ," di.. dia... Pria tadi... Tu.. tuan Mon... Monster!? Aahahha... Tidak mungkin!" Dea tertawa cekikikan.
Tetapi segera dia ingat bagaimana para pengawal menghormatinya.
" arkhhhh.... Tiiidaaakkk!!!!!" Pekik Dea histeris dan...
Bruk!!!
Gadis itu pingsan tak sadarkan diri saking syoknya di depan bangsal kediaman Sagara.
" nyonya muda!!!!"
.
.
.
Like, vote dan komen 🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 166 Episodes
Comments
🐊⃝⃟ ⃟🍒⁰¹
semangat kk Thor aku mendukung mu
2023-06-06
1
🐊⃝⃟ ⃟🍒⁰¹
asatag si nyonya 🤣😂
2023-06-06
0
Harsie Alive
Hay jangan lupa dukung author ya, ingat like dan vote nya, komentar kamu juga membantu author loh🤗
2023-05-15
1