Drap... Drap... Drap...
Seorang gadis bergaun cokelat sedang mengendap-endap ke sana kemari mengamati situasi di kediaman Mansion Tulip yang hening bagaikan tempat pemakaman umum.
Sambil melirik ke sana kemari gadis itu berjalan perlahan-lahan menuju bangsal yang ada di depan nya.
"Heheheh... Aku akan bicara dengannya empat mata!" Celetuk Dea sambil berjalan mengendap-endap memasuki bangsal milik Sagara.
Gadis itu melirik ke sana kemari, berjalan pelan pelan seperti pencuri nakal.
"Di mana dia!?' pikir Dea.
Saat mengingat kejadian semalam,gadis itu benar benar malu dan tersadar akan satu hal!
Pria itu berwajah tampan!
"Setidaknya wajahnya tidak seram seperti yang dirumorkan!" Celetuk Dea sambil berjalan mengendap-endap ke dalam bangsal itu.
Dea melihat kesana kemari, mencari di mana gerangan pria yang sudah jadi suaminya tapi tak berbicara dengannya itu.
"Haih... Kenapa juga aku membungkuk seperti pencuri, tinggal masuk saja!" Gumam Dea sambil berdiri tegap.
Gadis itu melangkahkan kakinya ke sana kemari, mencari di mana gerangan si pria dingin semalam.
"Tuan monster anda di mana!??" Celetuk Dea.
Dia menatap ruangan demi ruangan di bangsal itu. Beberapa pajangan foto jelas dia lihat dipasang di sana.
"Hmmm... Tampan, aset berharga!" Celetuk Dea sambil mengacungkan kedua jari jempolnya di depan foto Sagara.
"Apa yang kau lakukan di sini!?" Suara bernada berat dengan aura dingin itu berhasil mengejutkan Dea. Gadis cantik dengan rambut terurai itu berbalik dan...
Jreng!!
Kedua matanya disuguhi pemandangan terindah di muka bumi.
Mata Dea membulat sempurna," Wow!! Itu... Sangat berharga!!" Celetuk Dea sambil menggoyangkan jari jarinya di depan dada dan perut Sagara.
Pria itu baru selesai mandi, hanya memakai celana panjang dan dikejutkan dengan kedatangan seorang perempuan ke dalam kamarnya.
"Mau apa kau!??" Sagara menarik tangan gadis itu.
"akhh... Sakit sakit sakit!!!" Teriak Dea sambil memukuli pria itu dengan kepalan tangannya.
Sagara mencampakkan tangan Dea dan menatap gadis itu dengan tatapan beringas.
"Shhh... Kau kejam sekali, pantas saja semua orang mengatakan kalau dirimu monster!!" Seloroh Dea sambil mengusap lengannya yang terasa sakit. Belum lagi luka di telapak tangannya masih belum sembuh.
"KELUAR!" tegas Sagara.
"Nggak mau!!" Balas Dea sambil menatap pria itu.
Sagara benar benar terkejut dengan karakter gadis itu. Dia menatap Dea dengan wajah kesal. Sagara sangat benci kamarnya dimasuki oleh orang asing.
"Kau!!"
"Ssthhh diam!!" Celetuk Dea sambil menaruh jarinya di depan bibir Sagara.
Mata Sagara mengatakan segalanya, kalau dia benar benar syok dengan kelakukan gadis itu.
"Kita sudah menikah, aku ingin buat permintaan!;" Ucap Dea.
Ptass..
Sagara menepis tangan Dea, dia menatap sinis ke arah gadis itu. Dengan cepat dia menyambar kemejanya dan memakai benda itu.
"Wahh tubuhnya bagus juga untuk iklan pakaian renang!!" Batin Dea sambil memicingkan matanya membayangkan Sagara menjadi model pakaian.
"Katakan!" Ucap Sagara sambil duduk di kursinya.
Seketika senyum cerah menghiasi wajah gadis tengil itu.
"Emm... Begini..."Dea menatap pria itu dan duduk di kursi di sebelahnya.
"Jangan duduk di sana!" Kesal Sagara.
"Cihh!! Hanya kursi saja pelit. Dasar monster kikir!" Ketus Dea sambil memukul kursi milik Sagara.
Sagara menatap gadis itu," apa yang kau mau!? " Ketus Sagara.
"Aku ingin dibunuh!!" Ucap Dea sambil tersenyum penuh harap.
"Uhuk!! Bu.. bunuh!?" Sagara terkejut bukan main. Jadi ucapan Dea samalam tak main-main.
"Benar!" Balas Dea sambil mengangguk penuh semangat.
Sagara tak habis pikir dengan jalan pikiran Dea yang aneh dan absurd menurutnya.
"Jadi kau mau mati di tanganku!? Seperti rumor rumor itu?" Tanya Sagara sambil menaikkan sebelah alisnya. Dia berdiri dan menatap Dea.
Menatap gadis itu dengan intens, berjalan perlahan sampai membuat seorang Dea gugup bukan kepalang.
"A.. aku... Ma.. maksudku Bu..bukan benar benar ma..mati!!" Ucap Dea sambil berjalan mundur dengan wajah ketakutan.
Sagara memicingkan kedua matanya, semakin memojokkan gadis itu hingga Dea terjebak di depan Sagara.
"Jelaskan!" Ucap Sagara.
"A... Aku ingin kita ber..bercerai, kau tahu kan aku tidak berguna, aku dikucilkan keluargaku, jadi tak ada gunanya kau menikahiku, selain itu kau sudah punya rumor buruk di mata publik. Itu sebabnya gunakanlah rumormu untuk menyampaikan pada semua orang kalau aku sudah mati tapi tidak benar-benar mati!!" Jelas Dea.
"Kenapa aku harus melakukan itu!?" Tanya Sagara.
"Kau istriku, bahkan belum sehari jadi istriku, kita bahkan belum benar benar menjadi suami istri sesungguhnya!" Ucap Sagara.
Jelas Dea terkejut, sontak dia menyilangkan kedua tangannya di depan dada.
"Ka.. kau... Kenapa kau menikahiku!? " Tanya Dea.
"apa benar rumor itu kalau kau suka bermain wanita!?' tanya Dea.
"Menurutmu, kenapa aku memilih menikahi perempuan tak berguna seperti dirimu!? " Sagara balik bertanya.
" Tentu saja agar bisa dipermainkan seperti istriku sebelumnya!" Ucap Sagara.
Glek!!
Dea menenggak salivanya dengan kasar, "tidak boleh begini, akh harus keluar... Aku harus keluar dari rumah ini!!" Batin Dea.
"Awas kau dasar mesum!!!" Teriak Dea .
Bugh!!
Sagara didorong, gadis itu langsung menghindar dari Kungkungan Sagara.
"Aku harus keluar!!" Ucap Dea penuh tekat.
"Pengawal tangkap nyonya dan bawa ke sini!!" Titah Sagara.
Semakin paniklah Dea. Gadis itu berlari dengan bertelanjang kaki, menghindari para pengawal yang mengejar dirinya.
" Pintu keluar, di Mana pintu keluar aarhrhhhh aku mau keluar dari rumah ini!!!" Teriak Dea sambil berlari ke sana kemari.
"Tangkap nyonya!!!"
Para pengawal mengejar gadis itu hingga...
Grep!!
Sekretaris Lin berhasil menangkap Dea dan menyeret gadis itu ke kediaman Sagara.
"arrkhhh.... Lepaskan aku!!! Lepaskan aku dari sini, aku mau keluar!!!!" Teriak Dea meronta-ronta sambil merengek dalam cengkraman Lin.
"Nyonya, jika anda mau keluar hidup-hidup, tolong tenanglah!' ucap Lin.
Dea terdiam," apa aku bisa keluar!?" Tanya Dea.
"Mungkin," ucap Lin sambil mengulum senyum .
Dea akhirnya melunak, "bagaimana caranya!? Bagaimana cara membujuk tuanmu itu?" Tanya Dea.
"Bersikap baiklah nyonya," ucap Lin sambil tersenyum.
Dea memiringkan kepalanya, dia berjalan sambil tersenyum dengan ide ide brilian di kepalanya.
"Baiklah!' Celetuk gadis itu.
Dea dibawa ke bangsal Sagara, pria itu sedang duduk di sofa sambil menatap Dea yang datang bersama sekretaris Lin dan pengawal.
Para pengawal keluar dari ruangan itu sedangkan Dea dibawa menghadap Sagara.
"Kau..." Belum Sagara selesai berbicara, Dea langsung memotong kata-katanya.
"Aku minta maaf!!" Ucap gadis itu sambil membungkuk layaknya putri bangsawan yang penuh tata Krama.
Sagara memicingkan kedua matanya, dia menatap Lin heran," ada apa lagi ini?" Tanya Sagara dalam pikirannya.
"Saya mana tahu tuan!" Balas Lin di dalam hatinya.
"Katakan apa maumu, kau bebas tinggal di mansion besar ini, dan kurasa lebih bebas dibanding di kediaman Eldrich, lalu kenapa kau mau keluar? Apa di sini masih kurang?" Tanya Sagara.
Dea menggelengkan kepalanya," tidak, tidak kurang, hanya saja... Saya benar benar tidak tahu harus melakukan apa di sini, lagipula kita tidak saling mencintai, anda pasti punya seseorang yang sangat anda cintai, saya tidak mau mengganggu hubungan kalian!" Jelas Dea sambil melirik foto Sagara dengan seorang gadis cantik di dinding sebelah mereka.
"Kau benar benar ingin bercerai?" Tanya Sagara.
Dea mengangguk," iya, tapi anda harus mengatakan pada keluarga saya. Kala saya sudah meninggal, agar mereka tak mencari saya lagi!" Ucap Dea .
"Tidak, kau adalah istriku, kenapa aku harus menceraikan mu? Kau bebas tinggal di mansion ini, bebas melakukan apa pun yang kau mau, tapi ingat jangan sekali-kali mencoba meminta bercerai!" Tegas Sagara.
"Jika kau masih ingin selamat, jika kau masih ingin pelayanmu ini selamat," Sagara menunjukkan foto Amira," maka menurut dan tinggal di sini!" Ucap Sagara.
"Tapi aku...
"atau apa kau punya selingkuhan!? Biar ku bunuh dia!!" Tanya Sagara dengan wajah seram.
Dea cepat-cepat menggelengkan kepalany," tidak tidak, ba.. baiklah aku menyerah, aku menyerah!!" Ucap Dea.
Sagara menatap gadis itu," sana Keluar!" Titah pria itu.
Dea menenggak salivanya lagi, dia membungkuk hormat lalu berlari keluar dari ruangan itu.
"Dasar monster jahat!!" Teriak Dea.
"Pfthh.... " Sagara tertawa. Pria itu tersenyum tipis melihat kelakuan gadis itu.
"Tuan... Tertawa!?"
.
.
.
Like, vote dan komen 🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 166 Episodes
Comments
🐊⃝⃟ ⃟🍒⁰¹
astaga si bar bar Dea bikin gemas
2023-06-06
0
Ririn Alfathunisa
makin seru ajj kak makin penasaran juga hihiii
2023-05-06
1