Setelah kepergian Sagara ke London, kediaman Tulip kini telah disegel sepenuhnya dan seluruh penghuninya di kurung di sana.
Hanya pengiriman bahan makanan yang diperbolehkan, selebihnya tak ada yang bisa melakukan apa apa di kediaman itu.
Tak... Tak... Trakk... Tak!
"Huwaarrkhhh.....!!"
Gedubrak!!!
"Nyonya muda!!!!"
Suara teriakan Dea terdengar begitu kuat sampai seluruh pelayan di dalam kediaman itu berlari menuju bangsal Dea, nyonya muda mereka yang senang membuat masalah.
"Awhhh... Pantat ku!!" Dea meringis kesakitan sambil mengusap usap bokongnya yang terbentur ke lantai karena jatuh terpeleset dari atas kursi saat memasang hiasan bunga di pintu masuk bangsalnya.
Siska dan pelayan lain berlari dengan wajah panik ke arah Dea.
"Ya ampun nyonya... Anda baik-baik saja? Astaga, ayo sini saya bantu!!" Siska langsung menarik gadis itu dan memeriksa keadaan Dea dengan wajah panik.
" Huwaa.. Siska, Ruka, pantatku sakit... " Celetuk Dea sambil menunjuk bokongnya sendiri.
" nyonya sih sudah dibilang, tapi tetap keras kepala," balas Ruka pelayan berwajah tegas dan cukup blak-blakan dengan kata-katanya, dia pelayan yang muncul dalam semalam entah datang dari mana.
Dea mengerucutkan bibirnya," dasar tidak berperasaan!!" Ketus Dea sambil mengetuk pucuk kepala gadis pelayan itu.
" Nyo ... Nyonya apa anda baik-baik saja, apa yang sakit? " Kepala pelayan berlari dengan wajah pucat pasi ke arah Dea seraya melirik lirik kamera keamanan di sekitar tempat itu.
Dea tersenyum geli," pfthh bhahahahhaa..... Lihatlah wajahnya yang ketakutan itu!!' celetuk Dea yang malah tertawa melihat tingkah kepala pelayan yang sangat ketakutan saat ini.
"Nyo.. nyonya... Tolonglah jangan berkata begitu, saya benar benar khawatir!" Ucap si kepala pelayan.
" Tcih.. dasar munafik, kau hanya takut karena ada CCTV bukan!?" Ejek Ruka seraya menggandeng tangan nyonya mudanya.
"Ka.. kau... Ruka sejak kapan kau jadi pemberontak begini!? Di depan nyonya muda pun kau bersikap tidak sopan!?" Teriak kepala pelayan itu.
" Sudahlah sudah, lanjutkan pekerjaanmu pak kepala pelayan," ucap Dea melerai perkelahian mereka.
"Baik nyonya, saya undur diri!" Ucap pria itu sambil berjalan keluar dari bangsal milik Dea.
" Kemari nyonya, anda istirahat dahulu, biar kami yang selesaikan," ucap Ruka.
Dea duduk di atas kursi panjang sambil menatap ke luar jendela. Dia melakukan perubahan besar hari ini di bangsal di mana dia tinggal.
" Sagara.. tuan muda Sagara yang kejam, ke mana sebenarnya dirimu pergi?' gumam Dea sambil terus memandang ke arah bangsal milik Sagara.
Dia jelas penasaran seperti apa sosok suaminya yang sebenarnya, " jika aku berhasil mendekatinya, dan mendapatkan hatinya, aku pasti bisa keluar dari mansion ini dan menyelamatkan Amira, tapi bagaimana caranya!?" Dea berguling-guling di atas kursi panjangnya sambil bergelut dengan pikirannya sendiri.
Di angkatnya bantal kecil sambil dipukulinya benda itu seolah bantal itu adalah jusuh terbesarnya.
" Ughh dasar penjahat, tua tua bajingan, kakak kakak sialan, orang orang jahat, awas kalian nanti, jika sampai menyakiti Amira, ku bunuh kalian satu persatu!!" Dea memukuli benda itu dengan wajah kesal bukan main.
"Arkhh...kapan kau akan kembali wahai tuan Sagara, aku akan mengaku salah, aku akan minta maaf, aku tidak akan mencoba lari, tapi tolonglah biarkan aku keluar dari mansion ini!!!" Rengek Dita di dalam hatinya.
Kakinya yang jenjang menendang-nendang udara, dia berkeluh kesah pada angin dan langit, tapi tak satu pun yang mendengar keluhannya.
Dea mendengus kesal, dia menatap Bangsal Sagara lagi. Perubahan besar tampak sangat mencolok di bangsal yang dia tinggali. Warna warni yang indah dan menarik dia pasang di bangsalnya.
Bunga bunga yang cantik dan harum dia susun rapi di teras bangsalnya. Semuanya ditata dengan sangat indah sesuai dengan peraturan pemilik kediaman itu.
"Semuanya sudah ku ubah, dia pasti marah kalau melihat bangsalku berubah, tapi dia juga yang bilang kalau aku bisa melakukan apa pun!" Gumam Dea.
Dea berguling-guling di atas kursi,memikirkan cara keluar dari kediaman itu, dan memikirkan cara meminta maaf yang benar pada Sagara, pria berstatus suami di atas kertasnya itu.
"Suami di atas kertas, dasar suami jahat!" Gumam Dea.
Gadis itu menatap langit-langit, sungguh tingkahnya sangat acak.
"Ahah!!!!" Tiba-tiba dia terduduk sambil tersenyum lebar dengan wajah sumringah. Sebuah ide nakal muncul di otak yang brilian.
Gadis yang dikira tidak berguna oleh semua orang itu malah membuat seisi mansion Tulip terkesan dengan kreatifitas dan keberaniannya menghadapi Sagara, pria kejam dan menyeramkan itu.
Dea bangkit dari kursi, sambil memeluk bantal kecil itu dia keluar dari bangsalnya.
Dea menatap ke sana kemari, tempat itu setidaknya sudah lebih berwarna dari sebelumnya.
"Huwaahh ini rasanya kebebasan di dalam penjara, setidaknya di sini tidak bau rumput kambing lagi," ucap Dea sambil meregangkan tubuhnya.
" Semuanya berkumpul!!!" Teriak Dea dengan lantang.
Drap.. drap... Drap... Drap!!
Sontak suara hentakan kaki yang begitu banyak terdengar. Para pelayan langsung berlari dan berkumpul di depan bangsal Dea.
"A.. ada apa nyonya muda?" Tanya kepala pelayan dengan wajah gugup. Pelayan lain yang berbaris di sana juga dibuat gugup dengan panggilan tiba-tiba dari nyonya rumah mereka.
"Baiklah!" Seru Dea sambil menepuk tangannya di depan mereka.
"Sudah berapa lama kita di kurung di sini!?" Tanya Dea dengan suara lantang.
"Ijin menjawab nyonya," Siska maju ke depan.
"Sudah dua Minggu sejak tuan muda menetapkan larangan keluar mansion!" Jelas Siska.
"DUA MINGGU!?" teriak Dea.
"Be.. benar nyonya!"' jawab mereka serentak dengan wajah ketakutan.
Dea mendengus kesal sambil menatap ke salah satu kamera keamanan, dia menunjuk-nunjuk kamera itu sambil mengerutkan wajahnya.
" Cihh.. dasar monster jahat tak punya perasaan!!" Umpat Dea sambil menjulurkan lidahnya ke arah kamera itu seolah ada Sagara di sana sedang mengawasinya.
"Katakan siapa yang bosan!? Tidak bisa keluar. Tidak bisa melihat dunia luar dan dikurung seperti di dalam penjara! Siapa yang bosan!!" Teriak Dea.
Para pelayan tentu saja bosan, tapi siapa yang berani mengaku kalau mereka bosan.
Tiba tiba saja seluruh pelayan langsung duduk berlutut sambil membungkuk ke hadapan Dea dengan wajah ketakutan.
"kami tidak berani nyonya!!" Jawab mereka serentak.
Dea lagi-lagi dikejutkan dengan sikap mereka yang sangat kaku.
"He.. heh berdiri berdiri, kalian seperti sedang pelatihan militer saja, apa wajahku yang cantik jelita ini sebegitu seram!? Lihat aku , semuanya berdiri!!" ucap gadis itu dengan lantang.
Para pelayan berdiri tadi masih saja takut, tentu saja mereka takut, pesan dari Tuan muda mereka terpatri jelas di kepala mereka.
" Selama aku tidak ada di rumah, seluruh perkataan nyonya muda adalah peraturan di rumah ini kecuali jika dia menyuruh kalian keluar!"
Bayang-bayang wajah sang tuan muda yang seram terlintas di benak mereka.Mana berani mereka melawan dan memberontak, jika itu terjadi maka mereka akan habis di tangan Sagara.
"Siska.. Siska kemarilah!" Bisik Dea seraya melirik pada pelayan yang ketakutan.
"Ada apa nyonya muda?" Tanya Siska.
"Kenapa mereka semua seperti itu? Kalian bukan bukan robot, kenapa kaku sekali!?" bisik Dea.
Siska paham pertanyaan Dea," begini nyonya, selama tuan di luar, kami semua harus menghormati nyonya dan melakukan semua perintah nyonya sama seperti ketika kami melayani tuan, itu sebabnya para pelayan ketakutan," jelas Siska.
"Ohhhh.... Dasar Sagara Monster jahat dan jelek, lihat saja nanti kalau kau pulang!!" Ketus Dea sambil mengepalkan kedua tangannya.
" Nyonya... Nyonya.... Ada masalah!! Ada masalah!!!!" Tiba tiba Ruka, pelayan tomboy yang ditempatkan melayani Dea berlari dari arah belakang mansion dengan wajah panik.
" Masalah apa!? Ada apa Ruka!??"
" itu.... nyonya... Friska, pelayan yang dikurung di ruang hukuman tidak sadarkan diri!!!" jelas Ruka sambil terengah-engah.
" Ya ampun!!!!"
" Kalian semua, nanti ku berikan perintah, lakukan pekerjaan kalian, biar aku ke belakang dulu!!! "
"Kepala pelayan hubungi Dokter Barak!!!" Teriak Dea panik.
" Baik nyonya!!"
.
.
.
Like, vote dan komen 🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 166 Episodes
Comments
🐊⁰³
bestlah ini cerita
2023-06-07
0
Dita rosdiana Agustini
Is the bes thor..
sehat selalu thor
2023-05-13
2