Malam kebersamaan, begitu mereka menyebutnya. Seluruh pelayan kecuali Kevin si kepala pelayan berkumpul bersama di halaman samping kediaman Sagara.
Duduk bersama di atas tikar dengan sebuah api unggun di tengah-tengah mereka.
Semuanya tampak bahagia dan tersenyum bersama. Untuk pertama kali dalam waktu yang sudah sangat lama, mereka semua kembali menikmati malam yang begitu tenang dan nyaman.
Mengingatkan mereka akan masa kecil mereka, memasang api unggun, merayakan kebersamaan dengan keluarga.
Berbagai hidangan yang mereka masak bersama disediakan di sana, dinikmati oleh semua pelayan dan penjaga yang totalnya ada puluhan orang.
"Hummm...hahh...ini sangat menyenangkan," ucap Dea sambil tersenyum memandang langit yang begitu luas dan indah.
Tampaknya langit pun merestui kebersamaan mereka yang damai, bintang-bintang yang indah bertaburan di atas sana, dengan cahaya bulan sabit yang begitu manis.
"Ini pertama kalinya bagiku bisa hidup sebebas ini, ini pertama kalinya bagiku bisa menikmati api Unggung yang hangat ini, sangat nyaman," ucap Dea.
" Nyonya!" Luhan berdiri sambil membungkuk.
"Terimakasih banyak untuk semua ini nyonya, saya merasa sangat dihargai sebagai manusia, belum pernah ada majikan yang memperlakukan saya seperti ini," ucap Luhan mengharu biru.
" Benar nyonya, terimakasih!!"
Satu persatu,para pelayan dan penjaga berdiri.
Semuanya berterimakasih untuk kebersamaan yang sederhana ini.
Dea tersenyum, tapi hatinya masih merasa sakit. Dia menginginkan Amira bersamanya, tapi keluar dar mansion itu pun dia tidak bisa.
"Jangan sungkan, ini semua kerja keras kita," ucap Dea.
"Duduklah, kalian semua mengingatkan ku pada sahabat ku, dia seorang pelayan yang menjagaku selama aku di kediaman Eldrich, " ucap Dea sambil menghela nafas berat.
"Entah bagaimana nasibnya sekarang, aku sangat ingin bertemu dengannya, aku ingin dia keluar dari kediaman itu dan hidup dengan nyaman melepas statusnya sebagai budak," tutur Dea.
Mereka hanya bisa menunduk, turut sedih dengan apa yang dirasakan nyonya muda mereka. Semua yang ada di sana juga sedih karena dikurung di kediaman itu.
Tetapi malam ini membuat semuanya terasa berbeda, mereka sama sama menikmati malam itu bersama dengan nyonya muda yang mereka layani.
Dea menatap mereka semua, Beberapa hari belakangan dia mendengar keluh kesah mereka. Banyak yang merindukan keluarga, banyak yang ingin mansion kembali seperti dulu.
Tetapi Dea juga paham, kejadian keracunan beberapa Minggu yang lalu tidak bisa dianggap remeh.
Mengingat Sagara adalah pria muda yang sukses, pasti banyak yang ingin membunuhnya. Bahkan Dea sendiri pun tahu, kalau dirinya juga terancam dibunuh.
"Haihh...kenapa aku jadi cerita yang sedih sih!? Sudahlah semuanya ayo kita makan dan nikmati malam ini dengan bahagia!!" Seru Dea menghibur hati mereka semua.
Meski dia juga khawatir akan masa depan yang harus dia hadapi, tetapi kebahagiaan hari ini tak bisa dilupakan begitu saja.
"Nyonya... Hiks hiks hiks... Terimakasih banyak!!" Seroang pelayan muda berlari ke arah Dea dan...
Hap!
Dia langsung memeluk Dea dengan erat sambil menangis tersedu-sedu.
Dea terkejut, sontak semua pelayan terdiam. Ini sudah terlalu berlebihan di mata mereka.
Dea menatap gadis itu, usianya masih sangat muda, jika sekolah normal dia pasti masih duduk di bangku SMA.
" Haihh dasar kamu cengeng, sini kakak peluk!" Ucap Dea sambil tersenyum manis.
Gadis itu memeluk pelayannya dengan erat, menepuk dan menghiburnya dengan tulus.
"Nyonya saya juga mau dipeluk!!" Ucap yang lain.
" Ehh.. tiba tiba saja !? Hahahahhaha.... Ya sudah kemari semuanya, kita berpelukan, mulai hari ini, ayo kita jalani hidup yang penuh dengan kegembiraan !!" Seru Dea.
"Terima kasih nyonya!!" Seru mereka semua serentak sambil berlari berhamburan dan saling memeluk berkumpul dengan nyonya mereka.
Dari seberang bangunan, tampaklah kepala pelayan pemilik nama Kevin itu berdiri sambil mengeraskan rahangnya menatap penuh dendam pada Dea.
Karena Dea, seluruh sturan di mansion itu berubah, hal ini membuatnya panas hati, dia merasa karena kedatangan Dea, posisinya tidak lagi dihormati oleh seluruh pelayan. Dia merasa dirinya direndahkan.
"Awas kau... Dasar pembuat masalah, semua aturan kau hancurkan, mansion ini tadinya damai, dan sekarang malah jadi berantakan, dasar pengacau!!" Geram pria itu.
Tatapan matanya penuh dengan kebencian, dia merasa disaingi oleh Dea. Padahal sebelumnya seluruh pelayan bergantung padanya, dan mengadu padanya jika merasa takut dengan tuan mereka.
Tapi sekarang, para pelayan itu malah begitu dekat dengan nyonya rumah.
"Tidak bisa dibiarkan, mereka tidak boleh kelewat batas, mereka harus patuh padaku, dia.. perempuan itu harus pergi, dia harus tahu siapa yang berkuasa!!!" Geram pria itu sambil berjalan mondar-mandir.
Beberapa kali dia menggigiti ujung kukunya, seperti orang yang kesurupan dia gemetar.
Tak tahan jiwanya melihat seorang malaikat baik hati sedang merangkul dan membawa kedamaian di mansion itu.
Dia berjalan ke sana kemari, sontak dia berlari ke arah ruangan di belakangnya dan mengambil gunting dari ruangan itu.
"Aku harus memberinya pelajaran, dia harus tahu posisinya, para pelayan itu harus tahu posisinya!!" Batin Kevin.
Dia berjalan dengan cepat, wajahnya memerah karena marah.
"Malam kebersamaan apanya,jelas ini menyalahi aturan, tidak boleh, ini tidak boleh dibiarkan!!" Pria itu bergumam sendiri.
Tampak seperti sedang berhalusinasi, dia sangat marah!
Dia berjalan ke arah kerumunan itu, sambil memasang senyum palsu.
" Semuanya kembali ke kamar kalian, sudah malam dan besok kita bekerja kembali!!" Teriak ya dengan tegas.
Tentu saja mendengar kepala pelayan membuat mereka takut.
Dea menatap pria itu sambil memicingkan matanya," tidak boleh, malam ini belum berakhir!" Tegas Dea.
" Maaf nyonya, tapi peraturan di mansion ini tetap berlaku, jika sudah jam malam, tak ada yang boleh keluar!" Ucapnya dengan nada dingin.
Dea memicingkan matanya, dia melihat ingkah Kevin yang aneh.
"Dia aneh, ada yang salah dengannya!" Batin Dea.
Ruka sendiri langsung siap pasang badan di dekat Dea, menatap curiga pada Kevin.
"Kevin, ayolah, ini masih belum begitu malam, mari kita nikmati malam kebersamaan ini, dan hidup dengan damai!" Ucap Dea sambil tersenyum ramah.
" Tidak...
" Tentu saja, kita harus menikmatinya!!" Tiba-tiba, Friska berlari ke arah mereka dan langsung menggandeng tangan Kevin sambil tersenyum dengan wajahnya yang masih pucat.
Kevin terdiam ketika Friska menggandengnya.
"Nyonya," Friska maju ke hadapan Dea dan membungkuk sebanyak tiga kali," terimakasih banyak karena telah menyelamatkan nyawa saya, ke depannya, saya akan melindungi anda,maaf atas perbuatan buruk saya, saya siap dihukum, dipecat atau dipukul oleh nyonya," ucap Friska penuh penyesalan.
Segurat senyuman muncul di wajah Dea, dia berjalan mendekati Friska dan membawa gadis itu berdiri tegak," Semuanya adalah kesalahpahaman, jangan diulangi, jika terulang mungkin saja aku tak bisa memaafkan!" Ucap Dea dengan tegas.
"Baik nyonya!" Balas Friska.
Dea mendekati Kevin dan berdiri di antara pria itu juga Friska," mari kita nikmati malam ini dengan tenang, Kevin?" Ucap Dea sambil menyentuh tangan pria itu dan mengambil gunting yang dia sembunyikan di sana.
Mengangkatnya ke atas sambil tersenyum manis seraya merangkul Friska.
Glek!!
Suasana sedikit menegangkan. Ruka, Siska dan semua yang ada di sana tau arti gerakan Dea barusan.
" Nyonya sangat menakutkan, dia bergerak dengan lembut, tapi memberi peringatan dengan keras!" Batin Ruka.
Dea menyadari Kevin menaruh hati pada Friska, dan sepertinya Friska tahu hal itu dan sengaja menahan Kevin yang terlihat mencurigakan.
Awalnya Dea tidak paham. Tapi melihat Friska berlari menghampiri mereka dengan wajah panik, dia sadar bahwa Kevin akan melakukan hal berbahaya.
Benar tebakannya bahwa Kevin membawa benda tajam di tangannya.
"Aku tahu rencanamu," bisik Dea.
"Nyo...nyonya... Saya..." Kevin terdiam dengan wajah pucat. Dea bergerak dengan sangat pelan tapi setiap gerakannya tegas dan pasti.
" Sudahlah, ingat jangan ada kesalahan untuk kedua Kalianya!" Ucap Dea sambil tersenyum lembut seraya melirik Friska. Dia berhasil menciptakan suasana seolah Dia mengancam akan melukai Friska jika pria itu macam-macam.
.
.
.
.
Like, vote dan komen 🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 166 Episodes
Comments
🐊⁰³
istri yang hebat
2023-06-07
0
Allethia Herra
semoga ga putus ditengah jalan ,ceritanya baguss
2023-05-15
1
Harsie Alive
Hai semua, jangan lupa dukung author ya, like dan komentar kamu sangat membantu author, terimakasih 🤗🤗
2023-05-15
2