Romansa Sagara Dea 9

Sagara sibuk dengan pekerjaannya. Begitu banyak proyek yang harus dia kerjakan sampai dia tidak pulang ke rumah.

Workaholic dan raja bisnis adalah sebutan bagi pria mengerikan itu. Para gadis akan dibuat terpana dengan ketampanannya tetapi akan tertampar dengan kata katanya yang pedas dan menusuk hati.

"tuan, apa anda tidak pulang lagi hari ini?" Tanya Lin.

"Masih banyak pekerjaan, lagipula kenapa kau terus menanyakan aku pulang atau tidak!?" Sagara menatap pria itu dengan tajam

Berbicara dengan Sagara memang butuh kesabaran ekstra. Tempramennya yang keras dan juga keras kepala membuat lawan bicara ciut terlebih dahulu sebelum menyampaikan maksudnya.

"Bukankah sebaiknya anda menjelaskan pada nyonya muda?" Tanya Lin.

Sagara terdiam," ahh.. aku baru sadar, aku sudah menikah rupanya!" Ucap Sagara sambil menatap buku catatan Dea yang dia bawa dari rumah.

Sekretaris Lin dibuat tak bisa berkata-kata,"Ya Tuhan, kenapa aku punya bos seperti ini!!" Batin pria itu sambil geleng-geleng kepala tak percaya dengan ucapan Sagara barusan.

Sagara mengambil buku catatan milik Dita, menatapnya dengan tatapannya yang dingin.

Dibukanya buku itu, tetapi di saat yang sama selembar foto terjatuh ke atas mejanya.

Pria itu mengambil foto itu dan menatapnya sejenak, sebuah foto gadis kecil dengan anak laki-laki yang sedang memegang Boneka kelinci di depan Komidi putar.

Sagara terus menatapnya sampai membuat Lin yang tidak terbiasa dengan sikap Sagara yang aneh itu terheran.

"Wahh.. Wahh... Wahh .." suara seseorang mengalihkan perhatian pria itu.

Dengan pelan Sagara menutup buku dan menyimpan foto itu ke dalam tasnya. Matanya langsung menangkap sosok kakak keduanya yang masuk ke dalam ruangan dengan wajahnya yang sombong dan menjengkelkan.

"Pangantin baru tapi sudah sibuk kerja, apa kau tidak menikmati bulan madumu dengan istri tak bergunamu itu!?" Celetuk Adam Maureer, anak kedua tuan Besar Maureer yang sangat angkuh.

Adam selalu iri dengan kesuksesan Sagara yang jauh melambung tinggi di antara semua saudara-saudaranya. Sagara benar benar tumbuh dengan cara yang berbeda dibanding saudara saudaranya.

"Apakah pekerjaan kakak kedua sangat sedikit sampai harus mengurusi rumah tanggaku?" Sagara menatap pria itu sambil menaikkan sebelah alisnya.

Dia bukannya tidak tahu kalau saudara-saudara nya berusaha untuk menjatuhkannya dari posisi puncak. Semua pencapaian yang dia raih selama ini adalah hasil kerja kerasnya bukan seperti saudaranya yang hanya mengandalkan warisan tuan Maureer yang diserahkan untuk mereka kelola.

Sagara memulai semuanya dari nol, inilah yang membuat Adam membenci Sagara. Pasalnya, sang ayah hendak menjadikan Sagara sebagai pemimpin grup utama Maureer karena jenjang karir pria itu sudah sangat sempurna.

"Sebagai kakak laki-laki yang baik, aku harus memperhatikan adikku yang punya trauma ini bukan!?" Ucap Adam sambil tersenyum licik dan menyinggung trauma Sagara.

"Katakan apa tujuanmu datang ke sini!? Aku tak butuh basa basi!" Ucap Sagara yang langsung berdiri dan menatap Adam dengan tajam.

Adam tersenyum sinis," aku hanya mau memeriksa bagaimana hubunganmu dengan istri mu yang katanya anak pembawa sial itu, hanya ingin memastikan apakah dia sama sama membawa sial seperti dirimu!?' ucap Adam dengan tatapan meledek.

" Papa meminta semua orang untuk hadir di acara ulangtahunnya beberapa minggu lagi, jadi ingat bawa istri tak bergunamu itu!!" Ucap Adam sambil meletakkan undangan ulang tahun di atas meja

Pria itu pergi dari sana setelah membuat Sagara kesal.

"Diberikan permata yang sangat indah, kau malah mempermalukan dirimu dengan menikahi seorang putri sampah Eldrich!" Ucap Adam.

"Kalau kau mau, aku bisa menyingkirkan nya untukmu dan membawa kakak perempuannya yang terkenal itu menjadi pendampingmu, aku selalu bersedia!" Ucap Adam sebelum dia benar-benar keluar dari ruangan itu.

Brak!!!

Sagara memukul meja kerjanya sampai melukai punggung tangannya. Adam benar-benar menguji kesabarannya. Dia sangat benci dengan orang-orang licik yang merepotkan seperti Adam dan semua saudaranya.

"Awasi bajingan itu!!" Ucap Sagara pada Lin yang berdiri pinggir ruangan.

"Baik tuan muda," jawabnya dengan tegas.

"Kita pulang!" Ucap Sagara sambil menyambar jasnya .

Kedua orang itu keluar dari ruangan kerja Sagara.

Hari sudah sore, dia juga semalaman menginap di perusahaan untuk menyelesaikan proyek yang tertunda.

"Ada jadwal apa malam ini?' tanya Sagara.

"Makan malam dengan para petinggi malam ini, tuan Lee juga akan hadir di sana, terkait proyek yang akan kita laksanakan, saya rasa akan sangat baik jika mengambil kesempatan ini dan berbicara dengan beliau," tutur Iin dengan jelas.

"Baiklah, untuk jaga jaga bawakan obatku!" Ucap Sagara yang dibalas anggukan serius oleh sekretarisnya.

"Dan lagi, jangan biarkan sembarang orang masuk ke ruanganku!!!" Tegas Sagara.

"Maaf tuan, akan saya perbaiki!" Ucap Lin yang langsung menghubungi pihak keamanan untuk memperketat keamanan.

Sagara dan Lin berjalan dengan langkah cepat diikuti oleh para pengawal yang siap sedia berjalan di belakangnya.

Kantor pria itu berada di lantai dua, untuk memudahkan Sagara naik turun bangunan itu.

Pasalnya, Sagara tidak bisa menaiki lift, bahkan perusahaan nya didesain dengan memiliki eskalator di setiap lantainya untuk memudahkan aksesibilitas sang Presdir yang terkenal seperti seorang pembunuh berdarah dingin.

Para karyawan yang masih tinggal memberikan penghormatan padanya setiap kali dia lewat, meski citranya buruk di mata semua orang ,tetapi dia sangat adil terhadap kinerja karyawan nya.

Namun karena ketegasan dan rasa adilnya ini, banyak juga yang berusaha untuk melukainya. Bahkan tak sekali dia mendapatkan pesan ancaman pembunuhan, gangguan tak berkesudahan dan pesan pesan kebencian.

Mobil sedan milik pria itu melaju dengan kencang memecah jalanan kota yang sudah mulai malam.

Entah kenapa, Sagara memikirkan Dea, gadis aneh pembuat masalah yang dia pilih sendiri menjadi istrinya.

Tak ada yang tahu apa alasan Sagara, padahal Kakak perempuan Dea sangat terkenal. Gadis itu adalah aktris top yang dikenal semua orang, kariernya dalam dunia hiburan sangat baik bahkan memiliki banyak koneksi.

"Apa yang dilakukan gadis itu selama tiga hari ini?" Tanya Sagara.

"Tidak ada yang sepsial tuan, hanya saja nyonya muda banyak bermain di sekitar taman," jelas Lin.

"Kepala pelayan mengatakan kalau nyonya sedang berkebun, mereka sudah melarangnya tapi nyonya mengatakan kalau anda sudah mengijinkan beliau melakukan apa pun di rumah itu," tutur Lin.

"Apa dia mulai menggunakan namaku?" Tanya Sagara sambil menatap ke luar.

"Eh..i..itu... Sepertinya nyonya hanya asal bicara tuan, jika anda keberatan, biar saya minta para pelayan membereskan masalah itu!' ucap Lin.

"Tidak!"

"Jangan ganggu dia, biarkan saja dia melakukan apa yang dia mau, selama dia tidak meminta bercerai!" Ucap Sagara.

"Baik tuan muda," ucap Lin.

"Apa ada yang mengganggunya?" Tanya Sagara yang penasaran dengan segala hal yang berhubungan dengan Dea.

"Ada beberapa pelayan yang terus menunjukkan sikap tidak suka pada nyonya, mereka membandingkan hyonya dengan Nona muda tuan, tapi sepertinya nyonya tidak terganggu dengan hal itu,' jelas Lin.

Sagara mengangguk," aku tahu itu," ucapnya.

"Maaf tuan?"

"Bukan apa-apa, pastikan saja dia aman, jika sampai terluka, maka kau yang akan ku hajar lebih dulu, awasi pelayan itu dan untuk nona muda, dia tidak akan tinggal di kediamanku lagi!" Jelas Sagara.

"tapi nona muda, apa perlu sampai seperti itu tuan?" Tanya Lin.

"Hubungan suami istri tak akan berjalan baik kalau ada orang lain di dalam nya, kau ini tak pernah pacaran ya!? " Ucap Sagara seraya menepuk bahu pria itu tapi di saat yang sama mencengkram nya dengan kuat.

"jangan banyak bertanya kalau kau masih sayang nyawamu!" Ucap pria itu dengan suara berat mengintimidasi.

Glek!!

"Ba.. baik tuan!"

Lin sangat terkejut dengan tindakan tuannya kali ini.Sagara sangat berbeda dengan dirinya yang biasa, entah apa yang membuat Sagara begitu mempedulikan gadis yang dia nikahi itu.

"Ada apa dengan tuan muda?"

.

.

.

Like, vote dan komen 🤗

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***