Srett.... Sreett.... Sreet.....
Bruk!!!
"Arrkhhhh!!!!"
Seorang gadis pelayan dicampakkan ke hadapan Sagara. Singgasana sang pemilik kediaman Tulip itu diduduki oleh sang Sagara.
Jubahhya yang panjang berwarna hitam menjadi ciri khas tersendiri, untaian kain yang jatuh ke atas lantai, menutupi sebagian sisi kursi megah miliknya.
Sagara menghisap cerutunya sambil menyisir rambutnya dengan jari jarinya. Tatapan matanya tajam dan penuh dengan amarah, hanya melihat pria itu, bagitu banyak yang harus dideskripsikan.
Caranya duduk di singgasananya saja sudah mengeluarkan aura pembunuh.
"Siapa!?" tanyanya dengan nada berat tanpa memandang ke arah pelayan yang berhasil ditemukan oleh anak buahnya.
Lin mencari Yaya, pelayan yang meracuni makanan di dapur mansion Tulip dan menyebabkan Dea menjadi salah satu korbannya.
Awalnya Sagara memang melepaskan Dea, karena sudah bisa dipastikan bahwa dia akan mati di tangan orang yang memerintahkannya untuk membunuh Sagara.
ini bukan kejadian pertama, sudah sering Sagara menerima serangan serangan konyol seperti ini karena posisinya yang sangat kuat dibandingkan dengan ketiga saudaranya.
"Bicaralah!!" Ucap Lin sambil menarik rahang gadis pelayan itu.
Seluruh pelayan yang ada di kediaman itu menatap ketakutan saat Yaya diadili langsung oleh tuan muda mereka yang menyeramkan.
Sagara adalah tuan yang baik jika pengikutnya setia, tetapi di satu sisi dia akan berubah menjadi monster mengerikan yang bahkan dalam mimpi pun enggan ditemui.
"bahahahhaa..... " Yaya menatap Sagara sambil tertawa. Tak peduli dia dipukuli oleh anak buah Sagara, bahkan tak peduli darahnya merembes keluar setelah mendapat cambukan dari penculiknya tadi, Yaya tertawa terbahak-bahak di depan mereka seperti orang gila.
"Kau... Akan selamanya menderita hahahaha... Kau ingat bukan mereka terpanggang panasnya api di dalam ruangan kecil hahahahahha....." Teriak Yaya sambil memberontak, dia menatap Sagara dengan tatapan menyeramkan.
"Ruangan yang sempit, kotak yang kecil itu, di sana mereka mati hihihi...di sana temanmu mati terpanggang oleh kobaran api yang sangat panas, bayangkan Sagara... Hihihi bayangan!!!" Teriak gadis itu histeris.
Seketika sekujur tubuh Sagara gemetar, kelemahan terbesarnya adalah trauma kecelakaan waktu itu. Dia terdiam sambil menggigit bibirnya sampai terluka, meredam amarah dan kebencian di dalam dadanya dan menyembunyikan kelemahannya di depan semua orang.
" Sagara... Hihihi... Semua yang ada di dekatmu akan mati!!! Hahahah... Semuanya akan mati!!! Mati!!!" Pekik Yaya lagi.
"Katakan siapa yang memerintahkan dirimu!!!" Teriak Lin tak sabaran. Dia tahu bahwa tuannya Sagara memiliki kelemahan dengan ruangan sempit, jika mengungkit kisah kelam itu maka Sagara akan mengalami gangguan panik.
"Siapa yang menyuruhku!? Tentu saja seseorang yang lebih kuat dari kalian hahahaha.... Mati... Semuanya akan mati!!!" Teriak gadis itu sambil meronta-ronta dan menatap Sagara dengan tatapan beringas nan tajam.
Sagara menahan dirinya, dia hanya duduk di sana sambil terus mengamati Yaya meskipun gangguan paniknya hampir saja kambuh.
Yaya meronta-ronta hingga tiba-tiba...
"Uhuk.... Uhuuk..... "
Tubuhnya kejang, matanya berubah menjadi putih, pembuluh darahnya membengkak dan...
prrrfffthhhhh.....
Dia memuntahkan darah dari mulutnya, tubuhnya kejang dan terjatuh ke atas tanah begitu saja setelah nyawanya berakhir dengan tragis.
"Tu... Tuan!!!" Para pengawal terkejut, demikian para pelayan yang menyaksikan ini.
Lin memeriksa denyut nadi gadis itu, semakin lama semakin lemah, tubuhnya selama posisi tegang hingga akhirnya tak adalah lagi nyawabyersisa di dalam tubuh itu.
"Dia memilih mengakhiri hidupnya tuan," ucap Lin dengan wajah sendu.
Sagara mengeraskan rahangnya, dia menggerakkan tangannya menyuruh mereka membereskan gadis itu.
"Lin, kau tahu harus berbuat apa," ucap Sagara sambil bangkit berdiri.
Krak!! Krak!!
Pria itu meregangkan tubuhnya. Kepalanya sakit karena menahan amarahnya, bibirnya terluka karena dia gigit sendiri.
Dia berjalan ke barisan para pelayan yang berbaris memanjang di hadapannya. Langkah kakinya bagikan langkah kaki pemburu yang sedang mengamati target buruannya.
"Aku tidak akan berlaku kejam jika kalian setia, tapi barusan, pelayan rendahan itu telah membuat kesalahan paling fatal!!" Ucap Sagara .
"Kalian tahu bekerja dengan tidak sulit, hanya mengikuti semua aturan maka kau akan selamat, tapi...
Sagara berbalik dan menarik rahang Friska, pelayan yang merendahkan Dea. Dia mencengkram kuat rahang gadis itu sambil menatapnya dengan tatapan beringas.
"A.. ampun.. tu... Tuan!!" Ucap Friska sambil menangis sesenggukan.
"DIAM!!!" Pekik Sagara.
Seketika area halaman paling belakang mansion itu sangat sunyi dan hening. Tak ada suara sekecil apa pun, bahkan jika jarum pentul terjatuh, suaranya akan terdengar di sana.
"Sikap serakah kalian, dan sikap sepele kalian itu yang membuat nyawa kalian melayang seperti pelayan tadi!!" Teriak Sagara penuh amarah.
"Peraturan dibuat untuk diikuti, nyawa manusia bukan mainan, tapi dengan gampangnya dia mencoba meracuni ku dan akhirnya menjadikan istriku korban!!" Pekik Sagara.
Seketika seluruh pelayan yang belum tahu kalau Dea terkena racun terkejut bukan main.
Bahkan Friska turut syok saat mendengar itu. Dia memang membenci Dea karena menurutnya kehadiran Dea akan mengganggu hubungan tuan muda dengan nona yang dia layani.
"Ra.. racun!? Ja.. jadi Yaya...
"Liiin!!!" Pria itu berteriak lagi. Sampai suaranya serak pun dia tak peduli, sampai semalam apapun dia tak peduli selama para pelayan di rumahnya paham peraturan mutlak yang harus mereka ikuti adalah perkataannya.
"Siap tuan!" Lin menghadap Sagara.
" Selama tiga bulan kurung mereka semua di mansion ini, tidak ada yang boleh keluar, pulang kampung atau pergi ke pasar, semua pelayan yang ada di sini hari ini, dikurung sampai aku menyuruh kalian melepaskan mereka!!" Titah Sagara.
"Dan mereka harus merenungkan kesalahan pelayan tadi, dan mengingat dengan jelas di kepala mereka bahwa perempuan yang ku bawa ke rumah ini, adalah satu satunya nyonya di kediaman ini!!!!" Tegas Sagara.
"Tapi Tuan tiga bulan dikurung...
Grep!!!
"apa kau mau ku kurung juga Lin!!!" Pekik Sagara sambil mencekik leher pria itu.
Kemarahan Sagara telah mencapai batas. Istrinya menjadi korban keserakahan orang orang bodoh itu, tidak pernah dia bayangkan kalau Dea akan jadi korban.
"Maaf tuan!!" Ucap Lin sambil menatap sedih pada para pelayan yang tak bersalah.
Jika mereka di kurung di mansion, itu artinya mereka bahkan tak bisa berkomunikasi dengan keluarga mereka, tak bisa melihat dunia luar dan hanya bekerja di dalam mansion.
Anak anak para pelayan itu tak akan bisa bertemu orangtuanya, keluarga mereka pun tak bisa menghubungi mereka.
Inilah akibatnya jika sudah membangkitkan amarah seorang tuan muda Sagara. Rumor tentang dirinya adalah monster bisa dibuktikan melalui kejadian hari ini.
"LAKUKAN DENGAN BENAR KEPARAT SIALAN!" Sagara tak segan mengumpat sekretaris nya yang tidak becus bekerja .
Semua orang takut padanya, bahkan teman temannya pun segan pada Sagara. Dia seperti gunung berapi aktif yang sekali kali dapat meletus dan menghancurkan semua objek di sekitarnya.
Sagara melangkah dengan lebar. Meninggalkan area itu dan membuat para pelayan meratap pilu karena kesalahan seorang pengkhianat.
"Ini semua salahmu Friska, nyonya muda tidak pernah mengganggu kita, tapi kau mempengaruhi kamu semua untuk membenci nya tanpa alasan!!" Teriak Siska sambil menangis sesenggukan.
"Jika begini bagaimana aku akan merawat Ibuku yang sakit hiks hiks hiks... arkrhhh Ini semua salahmu!!!" Pekik Siska sambil menangis sesenggukan.
Para pelayan terdiam membisu terutama Frisak yang telah melakukan kesalahan fatal hanya karena rasa takut tak beralasan nya.
.
.
.
Like, vote dan komen 🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 166 Episodes
Comments
🐊⃝⃟ ⃟🍒⁰¹
biar tobat lah
2023-06-06
0
🐊⃝⃟ ⃟🍒⁰¹
waoowwwv hajar sja itu pelayan
2023-06-06
0