"Bagaimana, apa sudah ada pergerakan dari Presdir Lee?" Tanya Sagara sambil melangkah dengan cepat.
"Sejauh ini masih belum tuan, tetapi Tuan Muda kedua melakukan sesuatu yang mencurigakan," ucap Lin.
"Jelaskan!"
"Tuan Kedua menarik sahamnya dari proyek pengembangan aplikasi yang sudah kita bicarakan sebelumnya, ini cukup aneh, karena tuan kedua membatalkan investasinya secara sepihak!' ujar pria itu.
Sagara tampak berpikir sejenak, "awasi terus gerak geriknya!" Ucap Sagara yang langsung dibalas dengan anggukan kepala oleh sekretaris Lin.
Pria itu melangkahkan kakinya dengan cepat menuju ke pintu keluar kediaman miliknya.
Saat sedang berjalan kedua matanya menangkap sosok gadis berambut panjang yang sedang berjalan ke sana kemari sambil membawa buku catatan.
"Apa yang dia lakukan!?" Ucap Sagara yang menghentikan langkahnya, dia menatap Dea yang sedang berjingkrak jingkrak ke sana kemari seperti penguntit.
"Nyonya muda anda sedang apa!!" Panggil Lin.
" Ck.. apa kau ku suruh memanggil, dasar bodoh!' ketus Sagara yang sebenarnya ingin memperhatikan apa yang sedang istrinya lakukan.
Dea yang sedang asik mengukur tinggi tembok pembatas itu terkejut mendengar suara Lin.
"Eh.. mampus aku!!' batin Dea. Dengan cepat tangannya menyembunyikan buku catatan berisi denah rumah itu.
Seharian tak bersuara, dikira tidur, nyatanya gadis itu sedang membuat denah kediaman Sagara untuk rencana melarikan diri nya yang sudah dia persiapkan dengan matang.
"Kemari!" Panggil Sagara sambil menggerakkan jarinya.
Dea melirik ke kanan dan kiri sambil mengulum bibirnya.
Dia tersenyum kikuk sambil berjalan ke arah Sagara.
"Aku sedang berkeliling, apa ada masalah?" Tanya Dea dengan pelan.
Sagara menatapnya dari ujung kepala sampai ujung kaki.
"Aku akan bekerja, kau jangan membuat keributan jika tak ingin aku benar benar memakanmu!" Ucap Sagara memperingatkan gadis itu.
Dea terhenyak," dia pasti cenayang, bagaimana dia tahu aku akan menimbulkan keributan!?" Gumam Dea.
"Ekhmm!!'
"Apa kau dengar!?" Tanya Sagara lagi dengan suara ketus.
Dea menatap pria itu sambil tersenyum," baiklah suamiku, aku akan di rumah, tidak membuat masalah, bekerjalah dengan tenang," ucap Dea sambil tersenyum manis tanpa sadar malah menunjukkan buku catatannya di depan Sagara.
Srakkk.
"Apa ini!?' tangan Sagara begitu cepat merampas buku catatan itu.
" Eh... Itu... Itu... Be... Berikan padaku!!" Teriak Dea sambil berusaha mengambil buku catatannya dari tangan Sagara.
"Apa isinya!?" tanya Sagara sambil mengangkat tinggi buku itu ke atas, menjauhkan Dea dari buku kecil itu.
Dea melompat lompat berusaha meraih buku itu, tapi Sagara menghindar dan menjauhkan bukunya dari Dea. akhirnya Mereka malah main kejar kejaran.
"Berikan padaku tuan monster!!" Teriak Dea sambil mengejar Sagara.
"Coba kau ambil sendiri hahah..." Balas Sagara yang berlari menghindari gadis itu.
"yaakkk... Dasar jahat berikan itu!!" Teriak Dea lagi sambil berusaha menarik Sagara.
Dengan jahilnya Sagara membuka buku catatan itu dan melihat denah kediaman any digambar dengan baik di sana.
"Wahhh.... Kau benar benar keras kepala ya!" Ucap Sagara sambil menatap Dea dengan tatapan tajam.
Seketika gadis itu terdiam sambil mengulum bibirnya.
"Apa kau pikir bisa melarikan diri dengan menggunakan ini!? " Ucap Sagara sambil menatap Dea.
"Jangan mimpi!" Ketus pria itu.
"Pengawal pastikan Nyonya muda kalian tidak bisa keluar dari kediaman ini, jika sampai dia keluar...."Sagara menarik rahang gadis itu dan menatapnya.
"Maka nyawa kalian akan melayang!" Ucap Sagara.
"Mo... Mohon ampun tuan!!" Ucap mereka semua ketakutan.
Para pengawal dan pelayan berlutut memihon maaf pada tuannya.
Melihat itu hati Dea tak tega, dia menatap kesal pada Sagara yang berbuat semena-mena pada orang lain.
"dasar monster kejam!!!" Ketus gadis itu sambil mengerucutkan bibirnya.
Sagara menatap Dea,"Tetap di rumah!" Ucap Sagara dengan tegas lalu pergi dari sana tanpa mengembalikan buku catatan Dea.
"bukuku kembalikan dahulu!!!" Teriak Dea.
Sagara tak peduli, dia menyimpan buku catatan itu di tangannya dan pergi begitu saja.
"Haishh arrhhh sial.. sial sial!!!" Kesal Dea sambil menghentak-hentakkan kedua kakinya di atas rumput.
Dia menatap Sagara dengan pipi kembang kempis, kesal dan jengkel karena perbuatan pria itu.
" Dasar jahat!!!" Teriak Dea.
Teriakannya tidak berarti apa-apa, gadis itu trduudk di atas rumput sambil komat kamit mengoceh tentang Sagara yang aneh.
Mereka baru menikah, tapi Dea sama sekali tidak tahu apa apa tentang suaminya. Bahkan buku pernikahannya saja tak lagi dia pegang.
"Nyonya Muda, tolong jangan membuat masalah, tuan muda bisa marah," kepala pelayan menghampir Dea dengan wajah kesal.
Usianya masih muda, tetapi sepertinya dari posisinya dia sudah tinggal lama di sana.
"Ahh... Maafkan saya, " ucap Dea sambil menepuk tangan pria itu dengan wajah menyesal.
"Maaf semuanya," ucap Dea sambil membungkuk.
"eh.. Ka.. kami yang minta maaf nyonya!" Sontak mereka semua membungkuk sampai ke atas tanah saat melihat Dea membungkuk meminta maaf.
Hal yang bahkan tak pernah mereka dapatkan dari atasan bahkan tamu yang datang ke rumah itu. Tentu saja mereka semua terkejut dan ketakutan hanya karena seseorang yang memiliki posisi tinggi di kediaman itu meminta maaf pada mereka.
Dea terkejut bukan main, dia tak menyangka kalau mereka akan bereaksi berlebihan seperti itu.
"He.. hei kau kemari!" Bisik Dea pada pelayan yang membungkuk di sampingnya.
"A.. ada apa Nyonya... Mo.. mohon jangan pecat saya!!' ucap gadis itu yang malah langsung duduk berlutut di depan Dea.
Melihat reaksi mereka, jelas sekali para pekerja di rumah itu sangat tersiksa. Peraturan yang ketat dan juga bos yang galak membuat mereka tidak ingin melakukan kesalahan sekecil apa pun.
Dea semakin terkejut, "Kalian berdiri lah!!" Ucap Dea .
"Kami tidak berani nyonya, mohon maafkan kami nyonya!!" Ucap mereka serentak.
"Berdirilah, itu kotor tau!!" Teriak Dea.
Tapi tak seorang pun yang mau berdiri.
Melihat caranya tak berhasil, Dea memilih mengikuti mereka,"Baiklah, kalau kalian tak mau aku juga akan tiarap seperti kalian!!" Ucap Dea sambil berjongkok hendak tiarap di atas rumput itu.
"tidak nyonya... Tidak.. tidak!!"
"kami berdiri, nyonya jangan begini!!"
Semuanya panik dan langsung bangkit berdiri sebelum nyonya muda mereka tiarap di atas rumput.
Senyum jahil muncul di wajah gadis itu,"Huh... Tunggu diancam baru kalian menurut," celetuk Dea.
Gadis itu menarik pelayan perempuan tadi," siapa namamu?" Tanya Dea .
"Si... Siska.. nyo..nyonya..." Jawabnya dengan suara gugup.
Dea tersenyum," baiklah Siska dan kalian semua, tak perlu takut denganku, aku akan pergi dari rumah ini tak lama lagi, bersikap santai lah, lagipula aku bukan nyonya rumah ini, kalian seharusnya lebih santai!!" Ucap Dea.
Tapi tak ada yang berani bersikap santai pada seorang putri bangsawan Eldrich yang jelas kastanya berbeda dengan mereka.
"Baiklah, kalau begitu semuanya kembali, dan lakukan pekerjaan kalian!!" Ucap Dea.
"Terimakasih nyonya!!' balas mereka sambil berjalan cepat dan kembali ke pekerjaan mereka masing-masing.
Dea menghela nafas berat, dia benar benar tidak bisa berbuat apa-apa di sana.
Beberapa dari pelayan menyukai gadis itu, tetapi beberapa di antara bergunjing tentang sikap Dea.
"Lihatlah dia perempuan munafik, tunggu sampai nona kembali, dia pasti akan menangis setiap hari, cihh... Hanya putri tak berguna saja sudah arogan sekali!!' ucap pelayan itu terbagi terangan.
"Benar, hanya seorang putri tidak berguna saja sudah sok, dasar tidak berguna!" Balas yang lain.
Dea hanya menatap mereka sambil menggidikkan bahunya,"kupikir di sini berbeda, tapi nyatanya sama, tak ada yang mau berteman dengan ku!" Batin Dea sambil melangkah menuju bangsalnya.
"Hiks aku jadi lapar, apa aku harus makan rumput pahit itu lagi!? arrkhhh dasar Sagara Monster gila yang jahat!!!" gerutu Dea sambil mengacak-acak rambutnya dengan kesal.
.
.
.
Like, vote dan komen 🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 166 Episodes
Comments
🐊⃝⃟ ⃟🍒⁰¹
semangat kakak thorrrrrr
2023-06-06
0
🐊⃝⃟ ⃟🍒⁰¹
sukaaaaaaaa
2023-06-06
0
Ririn Alfathunisa
lagi kak hari Minggu nya di temenin baca novel nya kakak 😁
2023-05-07
2