Bab 19

Susah payah Xella mencari waktu untuk bisa liburan bersama dengan Xander, tetapi setelah berhasil mendapatkan kesempatan itu, ternyata Xander malah meninggalkannya begitu saja. Xella benar-benar sangat kecewa dengan apa yang dilakukan Xander padanya. Dan pada akhirnya Xella pun memutuskan untuk menyusul Xander ke Jakarta.

Namun, setelah Xella sampai di Jakarta dia tak menemukan keberadaan Xander di hotel tempatnya menginap dan saat bertanya pada Hansen, pria itu sama sekali bungkam atas keberadaan Xander.

"Kamu harus ingat siapa yang mempekerjakanmu, Han! Jika bukan aku, mungkin kamu masih menjadi gelandangan di jalanan!" sentak Xella dengan rasa kesal, karena Hansen tak mau memberitahu gimana keberadaan Xander saat ini.

"Maaf Nona, sekalipun Anda yang memperkerjakan saya, tetapi yang menggaji saya adalah Bos Xander. Maaf Nona, atas perintah dari bos, saya tidak akan memberitahu Anda di mana bos berada saat ini. Tapi anda tenang saja, bos pasti akan kembali dengan kejutan untuk Anda," jelas Hansen.

"Kejutan?" cicit Xella. "Apakah Xander sedang menyiapkan sesuatu untukku?" Bibir Xella sedikit terangkat saat mendengar kata kejutan. Mungkin Xander sengaja meninggalkan dia di pulau Bali karena ingin memberikan sebuah kejutan kepadanya?

"Tapi hari ulang tahunku masih lama. Ulang tahun Xander juga sudah lewat. Lalu dalam rangka apa Xander memberikan kecukupan untukku? Tapi sudahlah, aku akan bersabar untuk menunggu kejutan dari Xander." Xella pun berlalu meninggalkan Hansen begitu saja. Sementara Hansen hanya bisa menggelengkan kepalanya dengan heran.

"Semoga saja anda tidak terkejut dengan kejutan yang akan diberikan oleh bos," ujarnya dengan helaan napas panjang.

...***...

Dua hari telah berlalu. Meskipun Alexander tidak bisa mengingat apa-apa tentang Nisha, tetapi tetap memperlakukan Alsha dengan baik. Karena Alexander sendiri tidak bisa menulis perasaannya, manakala melihat wajah Alsha yang hampir menyerupainya versi kecil. Bahkan Alexander sedikitpun tak merasa ragu untuk mengakui jika Alsha adalah darah dagingnya.

Bola mata Alexander masih terfokus pada Nisha masih telaten untuk menyisiri Alsha yang hendak berangkat ke sekolah. Padahal Nisha mempunyai seorang pengusaha khusus untuk Alsha, tetapi wanita itu tetap mengurus Alsha dengan tangannya sendiri.

"Kenapa Papa terus melihat kami?" tanya Alsha saat menyadari sedang diperhatikan oleh Alexander.

Seketika Alexander langsung mengalihkan pandangan matanya, karena telah ketahuan oleh Alsha jika dirinya memang sedang memperhatikan Alsha dan mamanya.

"Oh itu ... Papa ingin mengajak sarapan." Sebisa mungkin Alexander mencari sebuah alasan yang tepat agar tak merasa malu karena telah ketahuan sedang memperhatikan mereka berdua.

"Baik, sebentar lagi mama juga selesai kok. Iya kan, Ma?"

"Iya. Ini juga udah selesai. Ya udah, Alsha duluan keluar ya! Mama mau beresin kamar sebentar!" ujar Nisha pada anaknya.

"Iya, Ma." Alsha pun segera berjalan keluar untuk meninggalkan kamarnya. Sementara itu Alexander malah berjalan pelan untuk mendekat ke arah Nisha. Matanya terus menatap wanita yang saat ini sedang merapikan tempat tidur.

"Kamu ngapain ngelihatin aku kayak gitu?" tanya Nisha saat menyadari jika Alexander sedang menatapnya dengan lekat.

"Aku ingin mengatakan kepadamu jika aku akan pergi," ucap Alexander dengan nafas beratnya.

"Pergi? Kamu mau kembali pulang ke Jerman?" Tubuh Nisha mendadak membeku dengan rongga dada yang kian menyempit. Rasanya sungguh sesak saat mendengar Alexander ingin pergi. Mungkin Alexander tidak mempercayai penjelasannya?

"Ah, tidak. Aku tidak pulang ke Jerman, tapi aku akan pergi untuk bertemu dengan Hansen. Sudah dua hari aku tidak membahas masalah pekerjaan dengannya. Aku takut dia melakukan sebuah kesalahan hingga akhirnya akan membuatku jatuh bangkrut," jelas Alexander sedikit gugup.

Nisha pun akhirnya mengeluarkan nafas leganya karena ternyata Alexander hanya pergi untuk menemui Hansen. Pikiran sudah berlebihan. Mungkin karena dia takut untuk kehilangan Alexander lagi.

"Oh, aku pikir kamu akan pulang ke Jerman. Ya udah kamu pergi aja, tapi aku ingin kamu ingat jalan untuk pulang ke rumah ini."

Dengan anggukan kepala, Alexander mengiyakan ucapan Nisha. "Aku hanya pergi sebentar dan aku pasti akan pulang. Jangan mengkhawatirku berlebihan."

Namun, entah mengapa Nisha tidak yakin dengan ucapan Alexander yang hanya ingin pergi sebentar. Sungguh Nisha takut jika Alexander dan akan meninggalkannya kembali.

"Ya udah, ayo sarapan! Alsha pasti sudah menunggu kita," ajak Nisha.

Alexander pun mengangguk dengan pelan dan pada saat Nisha melewatinya, Alexander langsung menarik pelan tangan Nisha dan membawanya ke dalam pelukan.

Nisha yang merasa terkejut langsung membulatkan matanya dengan lebar karena telah berada di dalam dekapan Alexander.

"Biarkan sebentar saja aku memelukmu. Aku ingin menghirup aroma tubuhmu, karena aroma tubuhmu mampu menggetarkan detak jantungku," lirih Alexander.

Nisha tak bisa berkata-kata lagi. Pelukan yang sangat dia rindu selama bertahun-tahun akhirnya bisa dia rasakan kembali. Dengan mata yang masih berkaca-kaca, Nisha langsung mengeratkan tangannya untuk memeluk pinggang Alexander.

"Aku dan Alsha sangat membutuhkanmu. Tolong kamu jangan ingkar lagi. Aku tidak mau kamu pernah lagi. Jika kamu masih ragu apakah aku adalah istri kamu atau bukan, aku bisa membawamu kesebuah tempat. Mungkin dengan cara seperti itu ingatanmu akan berangsur pulih. Alexander, tolong jangan tinggalkan aku lagi. Aku sudah lelah bertahan seorang diri." Tak terasa air mata yang ditahan akhirnya harus keluar dan membasahi pipinya.

...#BERSAMBUNG#...

Terpopuler

Comments

Pujiastuti

Pujiastuti

jangan pergi lagi Alex kasihan istri dan anakmu,,,,
lanjut kk semangat 💪💪💪

2023-06-02

0

Rahma Inayah

Rahma Inayah

lanjut teh up lgi.

2023-06-02

0

Erni Handayani

Erni Handayani

gpp belom kembali ingatan ny yg penting xander tetep menyayangi istri dan anak ny😢

2023-06-02

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!