Bab 5

Nisha tidak tahu siapa sebenarnya Mr. Xander yang mempunyai wajah serupa dengan Alexander. Dia pun hanya bisa mengadu dalam sujudnya. Tak ada yang tidak mungkin jika Allah telah menghendaki. Semua terjadi atas rencana Allah.

Mungkinkah ini jawaban atas segala doa-doanya selama ini? Mungkinkah terjadi sesuatu pada Alex sehingga pria itu tidak bisa mengingat dirinya. Jika dia benar Alexander, Nisha berharap agar Allah segera mengembalikan Alexander padanya, karena saat ini ada Alsha yang membutuhkan dirinya.

Dalam gelap malam, Nisha tak kunjung juga bisa memejamkan mata. Pikirannya terus tertuju pada pria memiliki wajah serupa dengan Alexander. Nisha punya alasan sendiri mengapa dia begitu yakin jika aku dia itu Alexander.

Dari mulai sorot mata, gaya bicara dan ke-aroganannya Nisha yakin jika pria itu tak lain adalah Alexander.

"Sepertinya aku harus bertanya kepada Lucas. Aku yakin pria itu telah menyembunyikan sesuatu dariku. Tidak mungkin dia tidak mengetahui semuanya perginya Alexander saat itu."

Nisha pun segera mengambil ponselnya untuk menghubungi Lucas, pria yang terakhir kali ditemui oleh Alexander sebelum hilang tanpa kabar. Tidak mungkin jika Lucas tidak tahu kemana perginya Alexander karena dia yang Alexander untuk pergi ke suatu tempat. Saat ini untuk membuktikan apakah Xander itu Alexander atau bukan, dia harus meminta bantuan Lucas untuk mengungkapkan kemana perginya Alexander saat itu.

"Halo Lucas .... maaf aku mengganggu waktu istirahatmu. Ada hal penting yang ingin aku bicarakan padamu. Bisakah kamu meluangkan sedikit waktu untuk bertemu denganku?" tanya Nisha saat panggilannya telepon yang diangkat oleh Lucas.

Lucas yang belum tidur langsung mengiyakan permintaan Nisha.

"Oke. Kebetulan besok aku tidak mempunyai agenda apapun," jawab Lucas dari seberang telepon.

Setelah mendapatkan jawaban oke dari Lucas, Nisha pun segera mengakhiri panggilan teleponnya. Kali ini dia berharap jika Lucas mau mengungkapkan kebenaran yang terjadi pada malam itu.

"Semoga saja semua ini bisa terungkap. Alexander, meskipun aku pernah membencimu tetapi aku sangat berharap kamu kembali pulang. Ada kisah perjalanan hidupku tanpa kamu yang harus kamu ketahui. Lihatlah perusahaan yang ingin kamu kembangkan saat itu! Kini sudah berjaya, meskipun ada masalah yang datang silih berganti." Nisha tersenyum, berharap apa yang dia pikirkan tidak salah lagi.

***

Cuaca yang tidak sama seperti di negaranya membuat Xander kesulitan untuk beristirahat. Padahal waktu sudah larut pagi. Bukan hanya cuaca yang tidak bisa membuatnya tidur tetapi bayangan wanita CEO yang ditemui siang tadi terus menghantui pikirannya. Padahal ini adalah kali pertamanya dia bertemu tetapi rasanya seperti tak asing lagi.

Dibalut dengan rasa penasaran akhirnya Xander memilih untuk menghubungi Hansen yang dia suruh untuk mencari tahu siapa sebenarnya wanita yang bernama Nisha itu. Namun, sepertinya tangan kanannya itu sedang larut di bawah alam mimpinya, sehingga dia tidak mendengar panggilan telepon darinya.

"Apakah tidurnya Hansen seperti kerbau? Masa iya dia tidak mendengar panggilan teleponku!" gerutu Xander sedang kesal.

Sepertinya malam ini Xander tidak bisa tidur dengan nyenyak karena belum bisa mengetahui siapa sebenarnya CEO wanita itu. Dari sekian perusahaan yang pernah dia singgahi, baru kali ini dia menemukan CEO seorang wanita.

"Kenapa tadi siang aku pergi begitu saja. Bahkan aku hanya mengetahui namanya saja. Arrrgghh ... mengapa aku begitu bodoh! Seharusnya aku duduk sebentar dan mencari tahu latar belakangnya!"

Xander hanya bisa menyesali apa yang dia lakukan tadi siang yang buru-buru pergi meninggalkan tempat pertemuan. Semua itu karena Xander masih merasa kesal dengan CEO wanita itu karena telah menabrak mobil. Namun, lama-lama Xander merasa penasaran dengan wanita yang bernama Anisha itu.

Malam pun akhirnya berlalu begitu saja. Tanpa disadari Alexander tertidur begitu saja karena terlalu lelah memikirkan siapa wanita yang berhasil memenuhi kepalanya sepanjang malam.

"Bos!" Hansen menggoyangkan tubuh Xander yang tertidur di sofa.

Xander yang merasa ada yang menyentuh bagian tubuhnya langsung segera membuka mata. Dan saat dilihat Hansen sudah ada di depan matanya.

"Kamu mau ngapain, Sen!" sentak Xander yang langsung mendorong tubuh Hansen untuk menjauh darinya.

"Astaga, Bos ... ! Aku masih normal. Aku hanya membangunkanmu saja."

"Awas saja jika kamu memiliki pemikiran yang aneh-aneh! Aku pecat baru tahu rasa kamu!" ancam Xander yang kemudian terlalu pergi untuk menuju ke kamar mandi.

Helaan napas panjang terdengar begitu berat. Lagi-lagi Hansen hanya bisa mengelus dadanya. "Hansen, sabarkan dirimu. Ini baru permulaan. Masih ada waktu 29 hari lagi."

Setelah menyiapkan semua keperluan Bosnya, Hansen segera mengumpulkan beberapa informasi untuk mencari tahu tentang siapa wanita yang bernama Nisha itu. Satu-satunya wanita yang tidak bisa membuat Bosnya tidur dengan nyenyak.

"Bagaimana?" tanya Xander pada Hansen yang masih terfokus pada layar laptopnya.

"Disini tidak disebutkan dengan terperinci asal-usul wanita itu. Tapi sepertinya dia adalah salah satu penerus perusahaan itu, karena perusahaan itu sudah berdiri sejak lima puluh tahun yang lalu, Bos. Dan perusahaan itu kembali berkembang kembali sekitar enam tahun yang lalu," jelas Hansen.

"Cari informasi lainnya!" titah Xander lagi. "Misalnya orang terdekat atau suaminya, gitu!"

Hansen berusaha untuk menuruti apa yang dikatakan oleh Xander, tetapi situs website tidak menyediakan tentang informasi tersebut.

"Yah, Bos.... informasi itu tidak tersedia di website. Mungkin wanita itu mempunyai pengaruh yang kuat sehingga tidak ada media yang berani untuk meliputnya," terang Hansen.

"Mungkin juga. Kalau begitu ini akan menjadi tugasmu selama kita disini. Nikmati waktu liburan sambil bekerja itu akan mempunyai kesan yang berada. Jika kamu bisa mengungkapkan siapa wanita itu sebelum kita kembali ke Jerman, aku akan menikahkanmu dengan Xella," ujar Xander dengan sebuah iming-iming.

Bola mata Hansen langsung membulat dengan lebar. "Benarkah? Awas saja jika Anda berbohong, Bos!"

...***...

Selagi menunggu novel ini update lagi, mampir juga ke Novel othor AISYAH BUKAN ISTRI MANDUL, dong 😊

Terpopuler

Comments

Reti 200294

Reti 200294

gereget

2023-05-15

0

Pujiastuti

Pujiastuti

lanjut kak makin penasaran aja nih kok masih banyak yang belum terungkap tentang Alek

2023-05-06

1

Rahma Inayah

Rahma Inayah

lanjjut...thor..mkn penasarn dengan ceritanyq

2023-05-06

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!