Maaf untuk kesalahan bab sebelumnya, karena othornya oleng. Sebenarnya novel ini sempat mau dihapus, tapi othor berubah pikiran dan ingin menyelesaikan sampai tamat.
*** selamat membaca ***
Karena sebuah paksaan, akhirnya Lucas mengakui apa yang telah terjadi malam itu di hadapan Xander yang tak lain adalah Alexander. Dia juga menceritakan siapa Xella yang sebenarnya kepada Alexander. Lucas berharap jika ingatan Alexander segera pulih dan bisa hidup bahagia bersama dengan keluarga kecilnya, terutama demi kebahagiaan Alsha yang selama ini telah menunggu kepulangan papanya.
Tubuh Alexander membeku untuk beberapa saat. Dia tak percaya jika yang ada di hadapannya saat ini adalah anak dan istrinya. Jantungnya berdegup lebih kencang saat melihat bola mata kecil milik Alsha.
"Jadi aku dia darah dagingku?" tanya Alexander dengan dada yang masih terasa sesak.
"Iya. Dia darah daging yang kamu buat secara paksa," ujar Danar spontan.
"Maksudnya?" Alexander langsung mengernyit.
"Danar!" sentak Nisha.
Nisha tidak ingin membuka aibnya dihadapan Alsha. Karena meskipun masih kecil, tetapi Alsha sudah bisa mencerna pembicaraan orang dewasa.
Alexander merasa semakin penasaran dengan kisah masa lalunya. Namun, sayangnya saat ini dia tidak bisa mengingat sedikitpun tentang masa lalunya.
"Alexander, kamu jangan memaksakan diri untuk mengingat apa yang telah terjadi. Biarkan semua berjalan apa adanya. Aku dan Alsha akan berusaha membantumu untuk memulihkan ingatanmu, tetapi kamu tidak boleh pergi lagi. Tinggallah disini, karena ini adalah rumahmu!" ujar Nisha yang mencoba untuk menenangkan Alexander.
Dengan patuh, Alexander mengiyakan apa yang dikatakan oleh Nisha. Dia sangat berharap jika ingatan segera pulih dan tidak akan membiarkan Nisha untuk menanggung semua penderitanya seorang diri. Diam-diam Alexander mengirim pesan pada Hansen agar tangan kanannya tidak mengkhawatirkan dirinya.
Karena saat ini sudah ada Alexander di samping Nisha, maka Danar pun memilih untuk kembali pulang. Berharap jika ingatan Kakak tertuanya segera pulih dan bisa mengurus perusahaan yang selama ini ditangani oleh Nisha.
"Nisha, bisakah kamu menceritakan sepenggal kisah masa lalu kita? Siapa tau sedikit demi sedikit bisa membantu untuk memulihkan ingatanku," pinta Alexander setelah menidurkan Alsha.
Nisha tersenyum ke arah Alexander. Entah kisah seperti apa yang akan dia ceritakan, karena kisah masa lalunya hanya akan menyayat luka yang pernah menggores hatinya. Tak ada kisah yang menarik, karena semuanya penuh luka.
"Kita tidak punya cerita indah, karena pernikahan kita terjadi begitu saja. Dan setelah kita menikah, kamu sudah pergi menghilang bak ditelan bumi. Lalu apa yang harus aku ceritakan kepadamu?" ucap Nisha dengan mata yang telah berkaca-kaca.
"Benarkah?" Alexander mencoba untuk meyakinkan.
Nisha mengangguk dengan pelan. "Iya. Kita belum sempat mengukir sebuah kebahagiaan. Tapi sudahlah, kamu tak perlu memikirkan tentang kisah cinta kita, yang terpenting saat ini kamu sudah kembali dan kita bisa merajut kebahagiaan yang tertunda. Aku percaya, cepat atau lambat, ingatan kamu akan segera kembali. Yang paling penting kamu jangan lelah untuk berdoa kepada Allah untuk meminta kesembuhanmu," ujar Nisha.
Belum genap 24 jam Alexander bersama Nisha, tetapi hatinya sudah merasa nyaman. Mungkin itu sebabnya saat itu Alexander menikahi Nisha.
"Nisha ... terima kasih karena kamu sudah kuat berjuang seorang diri. Maafkan aku yang tidak bisa berada di sampingmu saat kamu sedang membutuhkanku. Tapi Aku berjanji kepadamu, mulai saat ini aku yang akan bertanggung jawab atas apa yang telah aku lakukan kepadamu. Sebenarnya akulah orang yang telah menghancurkan perusahaanmu. Maafkan atas kebodohanku, Nisha." Kini Alexander berusaha untuk mengatakan yang sebenarnya, bahkan dialah pelaku yang sudah menghasut para investor.
Nisha yang terkejut langsung menautkan kedua alisnya. "Maksud kamu apa, Alexander? Aku mati-matian untuk menghidupkan perusahaan yang sempat n kamu perjuangkan, tetapi dengan mudahnya kamu yang menghancurkan? Kamu tuh keterlaluan! Atas dasar apa kamu menghancurkan perusahaan itu?" Nisha hanya bisa menghela napas kasarnya.
"Maafkan aku, Nisha. Kemarin Aku sangat merasa kesal karena kamu membatalkan pertemuan kita secara sepihak, sementara aku sudah menunggumu lama. Terlebih saat aku melihatmu jalan berdua dengan Danar," sesal Alexander.
"Astaghfirullahaladzim, Alexander! Kamu tuh gak berubah ya! Kamu mau tahu kenapa aku membatalkan pertemuan kita secara sepihak? Itu karena Alsha demam, Alexander! Aku tidak akan tega meninggalkan Alsha sendirian di rumah sakit, karena bagiku Alsha-lah yang paling penting dalam hidupku. Hanya dia yang aku miliki setelah kepergianmu, Alexander!" terang Nisha dengan perasaan campur aduk.
"Iya, aku salah. Aku minta maaf. Tapi kamu tenang saja aku sudah berusaha untuk memulihkan perusahaan itu. Perusahaan kita akan baik-baik saja."
...***...
...BERSAMBUNG...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments
Dewi Dama
semangat...thooorrr...sy suka jln cerita nya padat dan singkat...
2024-08-31
0
Pujiastuti
tetap semangat ya kak upnya 💪💪💪💪
2023-05-31
0
Rahma Inayah
bilang aja cemburu alex mash aja nutup2pin..jgn di hapus teh..lnjut aja ampe tamat.klu bs nish bs hamil lgi baby boy..dan hidp bahagia bersma kel kecil nya
2023-05-30
1