"Xan, kita belum menikmati waktu liburan, tetapi mengapa kita harus kembali lagi ke Jakarta. Aku enggak mau!" protes Xella saat Xander mengungkapkan keinginannya untuk kembali ke Jakarta.
"Jika kamu masih ingin menikmati waktu liburanmu, silahkan kamu lanjutkan. Tapi aku tetap akan pulang ke Jakarta," ucap Xander dengan nada ketus.
"Tapi Xan..."
Xander tidak menghiraukan lagi apa yang akan dikatakan oleh Xella. Dia pun segera meninggalkan kamar tempatnya menginap.
"Sen, jika kamu masih ingin tetap tinggal di sini bersama Xella, tinggallah! Aku akan kembali sendiri!" ucapnya pada Hansen.
"Tidak, Bos! Aku akan ikut denganmu, kemanapun Anda pergi."
Xella merasa diabaikan. Dia sangat geram pada keputusan tiba-tiba Xander ingin kembali ke Jakarta lagi. Padahal, jarang sekali dia memiliki waktu luang untuk merasakan liburan bersama. Tetapi nyatanya, harapannya pupus seketika.
"Ihhh... Xander nyebelin banget sih! Susah payah aku nyusulin dia, tapi tetap aja dia masih tak peduli denganku!" geram Xella sambil menghentakkan kakinya.
Selama perjalanan, hati Xander terus merasa gelisah. Dia tidak sabar untuk menemukan ibu dari anak yang sempat memanggilnya dengan sebutan 'papa'. Namun tanpa sedikitpun informasi, apakah Xander bisa menemukan anak itu lagi? Pikirannya semakin kacau, bahkan semakin berpikir keras membuat kepala Xander terasa sangat sakit.
"Bos, Anda kenapa?" tanya Hansen saat melihat Xander terus memegangi kepalanya.
"Aku tidak apa-apa," ucap Xander dengan helaan napas panjangnya.
Hanya pertemuan beberapa menit, terapi mampu mengguncang hati dan pikiran Xander. Dan kini, Xander merasa tidak tenang jika belum bisa bertemu dengan gadis kecil itu. Tetapi dia sendiri tahu akan mencarinya kemana. Tak ada cara yang bisa dilakukan Xander untuk menemukan gadis kecil itu.
"Bos, hari ini adalah jadwal pertemuan Anda dengan Tuan Lucas. Anda ingin menemuinya sendiri atau aku yang menemuinya?" tanya Hansen setelah melihat jadwal bosnya.
"Biar saja aku yang menemuinya," ujar Xander.
"Baik, Bos. Apakah Anda ingin menyetir sendiri atau aku yang mengantar?" tanya Hansen lagi.
Mata Xander menyorot dengan tajam. Seketika Xander berkata, "Aku akan menyetir sendiri, tapi bukan berarti kamu bebas hari ini. Ingat akan tugas yang aku berikan tadi malam kan?"
"Tentu saja ingat, Bos. Anda tenang saja, aku akan segera mencari tahu informasi tentang anak itu beserta ibunya."
Hari itu memang jadwal pertemuan antara Xander dan Lucas untuk membahas masalah kerja sama mereka. Tetapi karena banyak pertanyaan yang tersimpan dalam benaknya, Xander memutuskan untuk berangkat lebih awal. Dia ingin kembali ke tempat pertemuannya dengan gadis yang memanggilnya 'papa' tempo hari. Berharap ada keajaiban, sehingga Xander bisa bertemu kembali dengan gadis kecil itu.
"Argh...apa yang sudah aku lakukan. Sepertinya aku akan segera gila jika tidak secepatnya bertemu dengan gadis kecil itu," gerutu Xander sambil memukul setir mobilnya.
Saat banyak orang yang berlalu lalang untuk pergi ke kantor, tetapi tidak dengan Xander yang mondar-mandir di trotoar, berharap bisa bertemu lagi dengan gadis kecil yang hampir membuatnya gila.
Cukup lama, fan sangat membuat Xander merasa bosan. Saat hendak mengakhiri kegilaannya, tanpa sengaja matanya menangkap sosok yang tak asing baginya turun dari mobil.
Siapa lagi jika bukan Nisha, sosok wanita yang juga menghantui pikirannya. "Dia kan..."
Xander menahan ucapannya saat melihat sosok anak kecil yang baru saja diturunkan dari mobilnya. "Itu kan..."
Xander semakin tidak percaya dengan apa yang dilihatnya saat ini jika gadis kecil yang sedang dicarinya ternyata sedang bersama dengan Nisha. Karena tidak ingin membuat kepalanya semakin pusing, Xander segera turun untuk menghampiri dua orang yang terus-menerus mengganggu pikirannya.
"Tunggu!" panggil Xander untuk menghentikan langkah Nisha.
Nisha pun langsung menoleh ke belakang dan mendapati pria yang saat ini sedang dicarinya datang ke arahnya.
"Papa," celetuk Alsha saat melihat Xander datang mendekat.
Bukan hanya keduanya yang merasa terkejut dengan kedatangan Xander secara tiba-tiba, tetapi Danar yang saat ini bergabung bersama dengan Nisha dan Alsha merasa sangat terkejut saat melihat sosok Alexander di depan matanya.
"Alexander," ucap Danar dengan pelan.
...***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments
Dewi Dama
seruuu...thoorrr ..
2024-08-31
0
Reti 200294
next thor💪
2023-05-27
1
Erni Handayani
Terus panggil papa al biar xander bergetar hati ny dan sadar klo dia punya anak istri
2023-05-27
0