Lucas kini juga yakin jika pria yang baru saja ditemuinya itu adalah Aleksander. Meskipun dia memakai nama lain, tetap saja dia adalah Alexander. Diubah seperti apapun, tetap dia adalah satu orang yang sama.
Mungkin kecelakaan itu mengakibatkan Alexander kehilangan ingatannya sehingga dia tidak bisa mengingat siapa dirinya dan juga Nisha, wanita yang selama ini mengharapkan dia kembali.
"Aku harus mencari cara agar Alex bisa kembali pada Nisha. Kasihan Alsha. Selama ini anak itu tumbuh besar tanpa seorang ayah. Pasti anak itu sangat merindukan sosok ayah. Semua ini terjadi juga karena aku. Andaikan saja aku tidak mengirimkan Alex ke perbatasan, mungkin dia tidak akan mengalami hal seperti ini. Tapi syukur aja Alex tidak mati." ucap Lucas pada dirinya sendiri.
***
Diseberang tempat Mr. Xander berada, seorang wanita cantik tengah duduk dengan sorot mata tang terus memperhatikan pria yang ada didepannya saat ini. Pria yang hampir tiga hari mengabaikan semua pesan dan panggilannya, sehingga membuatnya merasa sangat menghawatirkan keadaan pria itu.
Wanita cantik dengan kulit putih serta tubuh yang langsing, tak berkedip dengan objek yang tengah ditatapnya dengan intes.
"Han, katakan kepadaku mengapa setelah sampai di sini kalian tidak memberikan kabar sama sekali. Kalian ingin membuat aku mati jantungnya?"
Hansen tak pernah menduga jika wanita yang bernama Xella akan rela datang ke tempat menyusul hanya dengan alasan mengkhawatirkan Xander.
"Maafkan kami jika telah membuat Anda khawatir, Nona. Tapi bos yang memintaku untuk tidak memberikan kabar kepada Anda. Bos tidak ingin mengganggu Anda karena Anda akan melakukan operasi besar," ujar Hansen dengan jujur.
"Tapi dengan cara kalian tidak memberikan kabar kepadaku itu sama saja sudah mengganggu pikiranku dan tidak membuatku konsen saat melakukan operasi besar. Kalian semua keterlaluan!" geram Xella, yang tak lain orang yang telah menyelamatkan nyawa Xander saat itu.
"Xella, kamu tidak perlu berlebihan seperti itu! Aku dan Hansen baik-baik aja. Lagian aku sudah memikirkan kapan aku akan memberikan kabar kepadamu. Tapi sepertinya kamu tidak sabaran. Lalu bagaimana dengan operasi besar itu apakah telah berjalan dengan lancar?" tanya Xander dengan datar.
Xella langsung mengerutkan wajahnya dengan lesu. "Aku membatalkan operasi itu."
"Apa?!" Xander tersentak dengan rasa terkejut. "Astaga Xella ... bagaimana bisa kamu membatalkan operasi besar itu? Kamu ini seorang dokter dan keselamatan pasien itu seharusnya menjadi prioritas utama! Kamu ini dokter profesional atau bukan, sih?!"
"Tapi semua juga karena kamu, Xander! Kamu sama sekali tidak memberikan kabar kepadaku sehingga membuatku takut jika terjadi sesuatu kepadamu lagi. Aku takut kehilanganmu, Xander!"
"Tapi tidak dengan cara seperti ini, Xella! sebenarnya apa yang kamu takutkan sehingga kamu nekat meninggalkan pasien yang sedang membutuhkan penanganan. Aku di sini baik-baik saja. Apakahada sesuatu yang kamu sembunyikan dariku sehingga kamu selalu saja melarangku untuk pergi ke sini?" Kini Xander mulai merasa curiga dengan Xella yang berlebihan.
Xella hanya bisa menggelengkan kepalanya dengan tangan. "Tidak ... aku tidak menyembunyikan apa-apa. Aku hanya mengkhawatirkan kamu saja."
Hansen yang melihat wajah Xella terlihat bersedih langsung mencoba untuk menghibur wanita itu.
"Nona ... aku lihat Anda lelah, sebaiknya Anda beristirahat dulu. Mari saya antar ke kamar."
Tak ada perlawanan dari Xella. Wanita itu pasrah saat Hansen membawanya ke sebuah kamar. "Han ... apakan ada hal yang mencurigakan selama kalian disini?" tanya Xella setelah sampai kamar.
"Maksud Anda mencurigakan bagaimana?"
"Ah, lupakan saja. Anggap aja aku sedang sangat mengkhawatirkan keadaan Xander. Sudahlah, kamu keluar sana!" usir Xella.
"Baiklah. Aku akan keluar. Jika butuh sesuatu, panggil saja aku!"
Xella hanya mengangguk dengan pelan. Sebenarnya Xella tidak setuju jika Xander akan berinvestasi sebagian sahamnya di negara ini karena Xella takut jika akan ada orang yang mengenalinya dan membawa dia pulang. Sungguh Xella belum siap untuk kehilangan pria itu.
"Apa yang harus aku lakukan? Aku yakin semakin lama Xander berada disini, dia akan bertemu dengan orang-orang terdekatnya. Dan aku tidak akan mau jika Xander akan mempertanyakan dirinya yang sesungguhnya. Aku harus segera membawa Xander kembali pulang." lirih Xella dengan perasaan tidak tenang.
...****...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments
Rahma Inayah
teh kok blm up lagi
2023-05-21
0
Reti 200294
jahat bngt sii kmu xella😡
2023-05-15
0
Anis Hasan
lanjut xella jahat
2023-05-13
0