Seperti biasa setiap pagi sebelum berangkat bekerja, Nisha menyempatkan diri untuk saya akan bersama dengan Alsha, sambil mendengarkan ocehan tentang mimpinya. Dan pagi ini tanpa diduga Alsha bercerita jika tadi malam dia bermimpi bertemu dengan Papanya. Hal itu tentu saja membuat Nisha langsung berkeringat dingin, manakala Alsha menanyakan kemana perginya sang papa.
"Ma, sebenarnya kapan papa pulang? Apakah Papa tidak ingat jalan pulang? Alsha sudah sangat merindukan Papa." oceh Alsha pagi ini. "Saking rindunya Alsha sampai memimpikan Papa, Ma. Dalam mimpi Alsha, Papa pulang dan langsung menggendong Alsha," lanjutnya lagi.
Tubuh Nisha membeku. Bahkan dia tidak bisa berkata apa-apa lagi. Entah apa maksud dari mimpi Alsha. Mungkinkah itu adalah sebuah pertanda jika Alexander akan kembali pulang?
"Ma .. Mama kok diam? Apakah Papa masih hidup atau sudah tidak ada? Alsha ingin tau, Ma!"
Nisha langsung tersentak dengan pernyataan tak terduga dari anaknya. Selama ini Nisha hanya mengatakan jika papanya sedang bekerja jauh.
"Em ... Alsha .... cepat makan nanti kamu terlambat sekolah, lho! Makan yang banyak biar cepat besar dan bisa segera bertemu dengan papa!"
"Apakah Alsha harus besar terlebih dahulu agar bisa bertemu dengan papa?" tanya Alsha dengan keingintahuannya.
"Iya, karena papa kerjanya jauh jadi harus menyeberangi lautan untuk bisa bertemu dengan ayah. Jika kamu besar Mama tidak takut saat membawa naik kapal laut," ujar Nisha untuk meyakinkan anaknya.
"Oh ... jadi papanya Alsha pelaut. Pasti saat ini papa sedang keliling dunia menggunakan kapal laut kan, Ma? Sepertinya bajak laut itu?"
Nisha langsung menautkan kedua alisnya. "Bajak laut? Darimana Alsha tau bajak laut?"
"Dari Uncle Danar. Uncle pernah bercerita jika dilautan itu ada bajak laut yang menjaga laut," celotehannya.
Nisha mengela napas sesaknya. Beruntung saja Danar tidak mengatakan siap bajak laut yang sesungguhnya. Bisa-bisa Alsha akan berpikir jika Papanya adalah seorang penjahat layak bajak laut dalam sebuah film.
Alsha yang selalu mematuhi apa ucapan mamanya langsung menghabiskan sarapannya dan su*su yang telah disediakan.
"Ma ... apakah Mama tidak merindukan Papa?" Tiba-tiba Alsha melayangkan pertanyaan itu kepada Nisha.
Entah mengapa pembahasan pagi ini adalah tentang Alexander. Mungkinkah ini adalah ikatan batin seorang anak pada ayahnya? Jika benar begitu, Nisha harus bisa segera mengungkapkan siapa siapa sebenarnya M4. Xander itu. Jika benar dia adalah Alexander, Nisha harus segera membawanya pulang ke rumah.
"Tentu saja rindu. Sama seperti Alsha merindukannya. Tapi karena tugas dan tanggung jawab, mama harus bisa menahan rasa rindu mama. Doakan saja papa bisa segera pulang dan berkumpul bersama dengan kita."
"Iya, Ma. Alsha selalu berdoa kepada Allah agar papa Alex segera pulang."
***
Setelah mengantarkan sang anak ke sekolahan, Nisha tidak langsung pergi ke kantor karena dia harus bertemu dengan Lucas di sebuah tempat. Meskipun ada sedikit ketakutan untuk bertemu langsung dengan Lucas, tetapi Nisha mencoba untuk memberanikan dirinya. Nisha ingin memecahkan tentang menghilangnya Alexander dimalam itu.
Tidak butuh waktu lama, mobil yang dibawa oleh Nisha sudah sampai di depan sebuah cafe, tempat Lucas mengunggu dirinya.
"Maaf aku terlambat," ujar Nisha di depan tempat duduk Lucas.
Sorot mata tajam membuat Nisha menelan kasar salivanya. Meskipun sudah bertemu beberapa kali tetapi tetap saja Nisha masih merasa takut dengan pria itu.
"Tidak apa-apa. Aku juga baru saja sampai. Duduklah!" Lucas langsung menyilahkan Nisha untuk duduk.
"Terima kasih."
Lucas langsung memanggil seorang waiters sebelum memulai pembahasan dengan Nisha.
"Kamu mau pesan apa?" tanya Lucas pada Nisha.
"Aku tidak pesan apa-apa karena aku baru saja sarapan. Jika kamu mau pesan, pesan saja!"
Lucas mengangguk dengan pelan. "Baiklah jika kamu tidak mau memesan apa-apa," ujar Lucas dengan pelan.
"Cofelatte!" ujarnya pada seorang waiters yang berdiri disampingnya.
Sang waiters mengangguk dengan pelan untuk mengambilkan pesanan pengunjungnya.
"Jadi apa yang ingin kamu bahas? Tidak biasanya kamu mengajakku untuk bertemu. Apakah perusahaanmu sedang mengalami masalah yang serius?" tanya Lucas dengan mata yang menatap Nisha.
"Alhamdulillah, perusahaanku baik-baik saja. Aku hanya ingin kamu mengatakan dengan jujur sebenarnya apa yang telah terjadi kepada Alexander di malam itu? Akuyakin kamu pasti mengetahui sesuatu tetapi kamu memilih untuk menyembunyikannya selama ini. Tolong sekarang katakan dengan jujur apa yang telah terjadi padanya!" desak Nisha tanpa banyak basa-basi lagi.
Lucas tersenyum tipis. Bertahun-tahun lamanya Lucas menutup mata, tetapi entah angin apa yang harus membuat membuka matanya akan kejadian enam tahun lalu.
"Angin apa yang membuatmu tiba-tiba bertanya seperti itu? Bukankahselama ini aku sudah mengatakan bahwa aku tidak mengetahui apa yang telah terjadi kepada suamimu. Dia menghilang begitu saja saat akan melakukan sebuah transaksi kepada seorang clien. Sungguh aku tidak tahu apa yang terjadi padanya!" sanggah Lucas.
"Aku tidak percaya,tapi Aku yakin jika kamu mengetahui sesuatu, tetapi kamu tidak mau untuk mengakuinya!" tegas Nisha.
"Ya .. ya ... ya aku akui jika nyalimu sungguh besar. Bahkan kamu tak memiliki rasa takut saat melawanku. Baiklah, berhubungan kamu sudah mengetahui, maka aku akan mengatakan sesuatu padamu."
...****...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments
Reti 200294
apa tuu???
2023-05-15
0
Rahma Inayah
lanjut
2023-05-07
0
Pujiastuti
cepetlah diungkap rahasia tentang si Alex kasihan istri dan anaknya,,,
2023-05-07
1