13. Bermain Golf

Rendi menaruh toples-toples snack di dalam mobil. Kemudian Ia dan Rahma berjalan menuju restaurant Sunda yang letaknya tidak jauh dari tempat kost Rahma. Kebanyakan yang datang berkunjung ke restaurant itu dari kalangan menengah ke atas. Restaurant itu terlihat masih penuh dengan pengunjung yang sedang makan siang.

Rendi dan Rahma mengambil makanan sendiri. Sistem di restaurant itu adalah prasmanan. Setelah Rendi membayar makan tersebut mereka mencari tempat duduk. Kebetulan ada tempat duduk yang kosong. Mereka duduk di tempat itu.

Rendi makan dengan lahap, sepertinya ia sudah sangat lapar sekali. Sedangkan Rahma makan dengan tenang. Ia sudah terbiasa telat makan kalau sedang sibuk dengan pekerjaan di kantor.

Rendi sudah selesai makan. Nasi dan lauk pauk di piringnya sudah habis dimakan. Tinggal sisa tulang-tulangnya saja. Rendi menunggu Rahma selesai makan sambil menikmati teh tawar yang masih hangat. Ia memperhatikan Rahma yang sedang makan.

“Saya lupa memberitahu kamu. Besok kamu diajak ke acara keluarga,” ujar Rendi dengan tenang.

Rahma yang sedang asyik makan langsung berhenti dan memandang ke Rendi.

“Acara apa?” tanya Rahma.

“Acara pernikahan. Cucunya adik kakek akan menikah,” jawab Rendi.

“Itukan acara keluarga. Kenapa saya harus ikut?” tanya Rahma.

“Biasa, kakek yang menyuruh kamu ikut,” jawab Rendi dengan tenang.

“Kalau kamu tidak mau ikut bilang sendiri ke kakek,” ujar Rendi.

Rahma menghela nafas mendengar perkataan Rendi.

Lagi-lagi kakek Sultan yang menyuruh aku ikut pergi dengan Pak Rendi. Kapan sih kakek Sultan tidak menyuruh aku ikut pergi dengan Pak Rendi? Gerutu Rahma di dalam hati.

Rahma melanjutkan makan sampai habis. Tidak lama kemudian Rahma selesai makan lalu ia pun cuci tangan di wastafel. Ketika ia kembali ke tempat duduk Rendi sedang berbicara dengan seseorang melalui telepon. Rahma duduk kembali menunggu Rendi selesai berbicara. Tidak lama kemudian Rendi mengakhiri pembicaraannya.

“Ayo kita berangkat sekarang! Teman-teman saya sudah menunggu.” Rendi beranjak dari tempat duduk. Mereka pun keluar dari restaurant tersebut. Rendi dan Rahma berjalan menuju ke mobil Rendi. Mereka masuk ke mobil dan tidak berapa lama mobil pun melaju meninggalkan tempat itu.

Rendi menyetir mobilnya menuju ke jalan Dago. Ia menyetir sambil memakan camilan yang dibawa dari tempat kost. Ia menyetir mobilnya menuju ke Dago Pakar hingga melewati depan Taman Hutan Ir. H. Djuanda. Akhirnya mereka sampai di lapangan golf. Rendi membelokkan mobilnya menuju ke lapangan golf lalu ia memarkirkan mobilnya.

Sebelum turun dari mobil Rendi mengganti sendalnya dengan sepatu khusus untuk main golf. Rahma menunggu Rendi di luar. Tidak lama kemudian Rendi keluar dari mobil. Ia membuka bagasi mobil lalu mengeluarkan tas golf dari dalam bagasi mobil lalu menutup kembali bagasi mobil.

“Ayo!” Rendi berjalan sambil menarik tas golf. Rahma mengikuti Rendi dari belakang. Rendi berjalan menuju ruang tunggu dan menghampiri sekelompok anak muda yang seusia dengan Rendi.

“Akhirnya datang juga.” Ibram berdiri dan menepuk pundak Rendi.

“Elu lama sekali! Kita sudah garing nungguin lu datang,” seru Iwan.

“Sorry, gue mesti nungguin teman gue dulu,” ujar Rendi.

“Mana teman lue?” tanya Gana.

Rendi menoleh ke belakang, Rahma berdiri agak menjauh dari Rendi.

“Rahma! Sini! Jangan jauh-jauh,” ujar Rendi. Rahma berjalan mendekati Rendi.

“Kenalkan ini teman-teman saya,” ujar Rendi kepada Rahma.

Teman-teman Rendi berdiri dari tempat duduk. “Ini teman lu, Ren? Bukan karyawan lu?” tanya  Ibram dengan tidak percaya.

“Bukan karyawan gue. Dia bekerja sebagai aparatur sipil negara,” jawab Rendi.

Ibram mengulurkan tangannya mengajak Rahma bersalaman. “Kenalkan. Saya Ibram temannya Rendi.”

Rahma menyalami tangan Ibram. “Rahma.” Rahma menyebut namanya.

“Kenalan dimana sama Rendi?” tanya Ibram tanpa melepaskan salamannya.

“Dikenalkan sama kakek Sultan,” jawab Rahma.

“Hei! Gantian dong salamannya,” ujar Gana. Ibram melepaskan salamannya. Lalu Gana mengulurkan tangannya mengajak Rahma bersalaman. “Kenalkan saya Gana.”

Rahma menyalami Gana. “Rahma.” Rahma memperkenalkan dirinya. Gana menyalami tangan Rahma cukup lama.

“Sekarang giliran gue kenalan,” kata Iwan. Gana melepas tangan Rahma.

“Kenalkan nama saya Iwan.” Iwan mengulurkan tangannya Rahma menyalami Iwan. “Rahma.” Rahma memperkenalkan namanya.

“Sudah kenalannya? Ayo kita main golf sekarang. Nanti keburu sore,” ujar Rendi. Mereka membawa tas golf masing-masing lalu berjalan menuju ke lapangan. Mereka menaiki mobil golf menuju ke tengah lapangan golf. Iwan, Gana dan Ibram naik di satu mobil golf. Sedangkan Rendi bersama Rahma naik di mobil golf yang berbeda. Di kursi belakang ada seorang caddy pria. Rendi membawa seorang caddy untuk membantunya.

Mereka berhenti di tempat yang mereka tuju. Mereka memutuskan untuk bermain golf di sana. Rendi dan teman-temannya turun dari mobil golf. Rahma juga ikut bersama mereka.

“Tumben lu bawa caddy,” kata Gana ketika melihat seorang caddy di dekat Rendi.

Mereka memang jarang memakai jasa caddy. Mereka sudah biasa mengerjakan semuanya sendiri tanpa harus dibantu caddy.

“Kali ini gue bakalan butuh caddy,” ujar Rendi.

Rendi dan teman-temannya mulai bermain golf. Rahma memperhatikan mereka bermain golf. Walaupun ia tidak mengerti aturan permainannya tapi ia fokus memperhatikan mereka bermain golf. Setelah main berapa lama Rendi menghampiri Rahma.

“Ma, ayo belajar main golf,” ujar Rendi.

“Tidak usah, Pak. Saya jadi penonton saja,” kata Rahma.

“Ayo belajar! Kalau nanti kakek mengajakmu bermain golf, kamu sudah bisa,” ujar Rendi.

“Kakek bisa main golf?” tanya Rahma.

“Kakek jago main golf,” jawab Rendi.

Akhirnya Rahma mau belajar bermain golf. Rendi memberikan contoh cara memukul bola golf. Rahma mengikuti apa yang Rendi ajarkan. Pukulan pertama bola hanya menggelinding sebentar.

“Pakai tenaga dong mukulnya,” ujar Rendi. Rahma mengulangi pukulannya, bola pun berhasil menggelinding.

“Nah, begitu dong!” ujar Rendi.

“Sekarang pukul yang agak menjauh.” Rendi memberikan contoh cara memukulnya. Rahma mengikuti cara yang Rendi lakukan, ia pun berhasil memukul bola dengan jarak yang di suruh oleh Rendi.

“Sekarang oukul yang jauh.” Rendi memberikan contoh. Rahma mengikuti gerakan Rendi, hasilnya bola itu melayang cukup jauh dari jarak yang ditentukan oleh Rendi. Caddy berlari untuk mengambil bola tersebut. Rendi sengaja membawa caddy, untuk mengejar bola yang dipukul oleh Rahma.

Perlahan Rahma mulai menyukai permainannya. Rendi menyuruh Rahma berlatih sendiri. Rendi melanjutkan bermain bersama dengan teman-temannya.

Pukul lima lebih dua puluh lima menit mereka mengakhiri permainannya karena mereka belum sholat ashar. Mereka sholat di mushola yang berada di lapangan golf. Setelah selesai sholat mereka pulang. Rendi mengantar Rahma ke tempat kost.

“Mau makan malam dimana?” tanya Rendi ketika mereka sedang dalam perjalanan menuju tempat kost Rahma.

“Pak Rendi pasti sudah cape. Makan di rumah masing-masing saja,” kata Rahma.

Rendi menoleh ke Rahma. “Nanti bagaimana makan malam kamu?” tanya Rendi.

“Gampang, Pak. Tinggal pesan online,” jawab Rahma.

“Tidak apa-apa kalau kamu maunya begitu,” ujar Rendi.

Akhirnya mereka sampai di depan gang menuju ke tempat kost Rahma. Rendi menghentikan mobilnya di depan gang.

“Terima kasih, sudah menemani saya,” ucap Rendi.

“Sama-sama, Pak Rendi. Saya juga berterima kasih karena Pak Rendi sudah mengajarkan saya bermain golf,” jawab Rahma.

“Kapan-kapan kita bermain golf lagi,” ujar Rendi.

“Iya, Pak,” jawab Rahma.

“Saya pulang, ya. Assalamualaikum.” Rahma turun dari mobil Rendi.

“Waalaikumsalam,” jawab Rendi.

Rahma melambaikan tangan ke Rendi lalu berjalan menuju ke tempat kost. Setelah Rahma berjalan jauh barulah Rendi menjalankan mobilnya.

.

.

Terpopuler

Comments

Yani

Yani

Ntar lama" teman jadi pacar 🤭🤭

2023-07-15

2

Nda DhaThoel

Nda DhaThoel

teman rasa pacar kl gini mah ya teh 🤭

2023-05-19

1

o2m860270

o2m860270

doble tuh teh..

2023-05-14

1

lihat semua
Episodes
1 1. Bertemu Kakek
2 2. Sarapan Bubur
3 3. Telepon Dari Kakek
4 4. Tamu Istimewa
5 5. Makan Siang
6 6. Perintah Pak Sultan
7 7. Kedatangan Rendi
8 8. Pergi Ke Lampung
9 9. Pulang Dari Lampung
10 10. Pergi Bersama Rendi
11 11. Sebagai Teman
12 12. Mengerjakan Laporan
13 13. Bermain Golf
14 14. Acara Keluarga
15 15. Pergi Ke Wonosobo
16 16. Rendi Menyusul Rahma.
17 17. Menjadi Tukang Foto
18 18. Makan
19 19. Pulang Ke Bandung
20 20. Pergi Ke Kuningan
21 21. Menemani Rahma.
22 22. Mencari Hotel
23 23. Pertanyaan Pak Ferdi
24 24. Pak Bobby
25 25. Makan Siang Di Rumah Pak Sultan
26 26. Kota Sragen
27 27. Belanja Ke Pasar
28 28. Kemana Rahma Pergi?
29 29. Menemukan Rahma
30 30. Pulang Ke Rumah Rendi
31 31. Di Rumah Rendi.
32 32. Orang Tua Rahma Datang
33 33. Perbincangan Ringan
34 34. Kegiatan Di Pagi Hari
35 35. Bermain Golf
36 36. Di Kantor Polisi
37 37. Makan Siang Bersama
38 38. Sulit Mencari Tempat Kost
39 39. Pergi Ke Kantor Pak Bobby
40 40. Pelatihan Di Yogyakarta
41 41. Tamu Tak Diundang
42 42. Kejutan
43 43. Oleh-Oleh
44 44. Jalan-jalan
45 45. Melamar
46 46. Panggil Aa Aja, Ya.
47 47. Air Mata Bahagia
48 48. Bermain Golf
49 49. Makan Siang Bersama
50 50. Menemui Orang Tua Rahma
51 51. Lamaran Rendi Belum Diterima
52 52. Datang Melamar
53 53. Mengantar Rahma Berangkat Kerja.
54 54. Hari Istimewa.
55 55. Sakit Kepala
56 56. Kecapean
57 57. Positif
58 58. Mau Makan Asalkan...
59 59. Sakit Perut
60 60. Pergi Ke Rumah Sakit
61 61. Hadiah Untuk Dafa
Episodes

Updated 61 Episodes

1
1. Bertemu Kakek
2
2. Sarapan Bubur
3
3. Telepon Dari Kakek
4
4. Tamu Istimewa
5
5. Makan Siang
6
6. Perintah Pak Sultan
7
7. Kedatangan Rendi
8
8. Pergi Ke Lampung
9
9. Pulang Dari Lampung
10
10. Pergi Bersama Rendi
11
11. Sebagai Teman
12
12. Mengerjakan Laporan
13
13. Bermain Golf
14
14. Acara Keluarga
15
15. Pergi Ke Wonosobo
16
16. Rendi Menyusul Rahma.
17
17. Menjadi Tukang Foto
18
18. Makan
19
19. Pulang Ke Bandung
20
20. Pergi Ke Kuningan
21
21. Menemani Rahma.
22
22. Mencari Hotel
23
23. Pertanyaan Pak Ferdi
24
24. Pak Bobby
25
25. Makan Siang Di Rumah Pak Sultan
26
26. Kota Sragen
27
27. Belanja Ke Pasar
28
28. Kemana Rahma Pergi?
29
29. Menemukan Rahma
30
30. Pulang Ke Rumah Rendi
31
31. Di Rumah Rendi.
32
32. Orang Tua Rahma Datang
33
33. Perbincangan Ringan
34
34. Kegiatan Di Pagi Hari
35
35. Bermain Golf
36
36. Di Kantor Polisi
37
37. Makan Siang Bersama
38
38. Sulit Mencari Tempat Kost
39
39. Pergi Ke Kantor Pak Bobby
40
40. Pelatihan Di Yogyakarta
41
41. Tamu Tak Diundang
42
42. Kejutan
43
43. Oleh-Oleh
44
44. Jalan-jalan
45
45. Melamar
46
46. Panggil Aa Aja, Ya.
47
47. Air Mata Bahagia
48
48. Bermain Golf
49
49. Makan Siang Bersama
50
50. Menemui Orang Tua Rahma
51
51. Lamaran Rendi Belum Diterima
52
52. Datang Melamar
53
53. Mengantar Rahma Berangkat Kerja.
54
54. Hari Istimewa.
55
55. Sakit Kepala
56
56. Kecapean
57
57. Positif
58
58. Mau Makan Asalkan...
59
59. Sakit Perut
60
60. Pergi Ke Rumah Sakit
61
61. Hadiah Untuk Dafa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!