Rahma sedang memasang peniti pada kerudung agar kerudung yang ia gunakan tidak bergeser kemana-mana. Setelah kerudung yang ia gunakan terlihat rapih, ia menyematkan bros di dadanya agar kerudung tidak mudah tersingkap dan menutupi dadanya. Setelah itu ia memperhatikan lagi penampilannya.
Malam ini ia akan makan malam dengan Rendi, namun ia tidak tahu Rendi akan mengajaknya makan dimana. Agar tidak salah kostum Rahma memutuskan menggunakan pakaian yang tidak terlalu sederhana tapi juga tidak terlalu rame. Ia memilih pakaian yang sedang-sedang saja.
Ketika ia asedang asyik memperhatikan penampilannya, tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamar. Rahma membuka pintu kamar ternyata Ineh yang mengetuk pintu kamar. Ineh adalah salah satu penghuni kost.
“Ada yang cariin tuh,” kata Ineh.
“Siapa?” tanya Rahma.
“Cowok ganteng. Katanya namanya Rendi,” jawab Ineh.
Ineh memperhatikan dandanan Rahma. Rahma terlihat sudah berpenampilan rapih.
“Sudah janjian, ya? Hadeuh yang pergi sama pacar.” Ineh menggoda Rahma.
“Apa, sih? Cuma ada urusan sebentar,” kata Rahma.
“Lama juga boleh. Asalkan jangan lebih dari jam sebelas malam. Nanti nggak bisa masuk, pintunya sudah dikunci sama Bu Sumarni,” ujar Ineh.
“Iya. Lagipula Rahma tidak akan pergi selama itu,” jawab Rahma.
“Cepet temui pacarmu! Kasihan dia sudah menunggu,” ujar Ineh lalu meninggalkan kamar Rahma.
“Dia bukan pacar Rahma.” Rahma protes.
Ineh tidak menghiraukan Rahma yang protes, ia terus saja berjalan ke kamarnya. Rahma mengambil tas dan ponselnya yang tergeletak di atas tempat tidur. Lalu ia mengambil sepatu yang berhak datar lalu menenteng sepatu tersebut. Selama di dalam tempat kost dilarang menggunakan sepatu atau sandal dari luar kecuali sandal khusus untuk dipergunakan di dalam rumah.
Rahma mengunci pintu kamar lalu ia memasukkan kunci ke salam tas. Rahma berjalan menuju ke ruang tamu. Rendi duduk di ruang tamu sambil berbicara dengan seorang laki-laki muda. Entah siapa orang itu. Mungkin salah satu tamu penghuni kost di sini.
Rendi menggunakan kemeja lengan pendek dan celana kain. Rahma bernafas lega ternyata ia tidak salah kostum. Rahma menghampiri Rendi.
“Pak Rendi.” Rahma memanggil Rendi yang sedang asyik berbicara dengan laki-laki itu.
Rendi menoleh ke Rahma. “Sudah siap?” tanya Rendi.
“Sudah,” jawab Rahma.
“Fan, saya duluan.” Rendi pamit kepada laki-laki tersebut.
“Iya, Pak,” jawab laki-laki tersebut.
Rendi berdiri dari tempat duduk. “Ayo kta pergi sekarang,” ujar Rendi.
Rendi berjalan keluar dari tempat kost.
“Mari, A.” Rahma pamit kepada laki-laki itu.
“Iya, Bu,” jawab laki-laki itu.
Rahma kaget dipanggil ibu oleh laki-laki itu. Sikap laki-laki itu sopan terhadapnya. Rahma berjalan mengikuti Rendi dari belakang.
“Pak Rendi.” Rahma mensejajari langkah Rendi.
“Pak Rendi kenal dengan laki-laki tadi?” tanya Rahma.
“Laki-laki yang mana?” tanya Rendi.
“Laki-laki yang tadi bicara sama Bapak,” jawab Rahma.
“Oh, Irfan. Dia salah satu karyawan saya,” jawab Rendi.
“Kenapa tanya dia?” Rendi bertanya.
“Tidak. Hanya ingin tau saja,” jawab Rahma.
Tak terasa mereka sudah sampai di jalan raya. Mereka pun berjalan menuju mobil Rendi. Rendi membuka pintu mobil dengan menggunakan remote.
“Masuk!” ujar Rendi.
Rahma membuka pintu mobil lalu masuk ke dalam mobil. Rendi berjalan menuju ke pintu kemudi lalu membuka pintu mobil. Kemdian ia masuk ke dalam mobil. Rendi menyalakan mesin mobil dan mobil pun berjalan meninggalkan tempat itu.
Selama di perjalanan mereka lebih banyak diam. Rendi fokus menyetir dan Rahma asyik menikmati pemandangan kota Bandung di malam hari.
Rendi mengarahkan mobilnya menuju ke jalan Asia Afrika. Ketika mendekati sebuah hotel bintang lima yang cukup terkenal, Rendi menyalakan lampu sein ke kanan. Rendi membelokkan mobilnya ke hotel tersebut.
Rahma memperhatikan hotel yang baru mereka masuki. Rendi menoleh ke Rahma.
“Tidak apa-apa kan makan malam di sini?” Rendi bertanya kepada Rahma.
“Tidak apa-apa, Pak,” jawab Rahm.
Walaupun di dalam hati Rahma ketar ketir karena takut ada orang yang ia kenal melihatnya masuk ke dalam hotel bersama dengan seorang laki-laki.
Rendi menghentikan mobilnya di depan lobby hotel.
“Ayo kita turun.” Rendy melepas seatbelt lalu membuka pintu, Rendi turun dari mobil. Rahma juga turun dari mobil. Rendi menyuruh petugas valet untuk memarkirkan mobilnya. Rendi dan Rahma berjalan masuk ke dalam lobby hotel. Mereka berjalan menuju ke restaurant yang ada di hotel tersebut.
Sesampai di depan restaurant seorang karyawan restaurant menghampiri mereka.
“Selamat malam Pak Bu. Apakah sudah reservasi?” tanya karyawan itu.
“Sudah. Atas nama Rendi,” jawab Rendi.
“Tungu sebentar saya check dulu.” Karyawan itu mencari nama Rendi di buku tamu. Setelah itu kembali menghampiri Rendi.
“Pak Bu, saya antar,” kata karyawan tersebut.
Rendi dan Rahma mengikuti karyawan itu. Karyawan itu membawa mereka ke sebuah meja yang agak di pojok ruangan. Lalu ia menarik kursi untuk Rendi dan Rahma. Rendi dan Rahma duduk di kursi. Karyawan itu pergi meninggalkan tempat itu. Tak lama kemudian seorang karyawan lain datang membawa buku menu dan memberikan buku menu kepada Rendi dan Rahma.
Rendi dan Rahma membaca buku menu tersebut.
“Kamu mau pesan apa?” tanya Rendi sambil membuka-buka buku menu.
“Di sini ada nasi goreng seafood, tidak?” tanya Rahma.
Rendi memandang Rahma. “Kamu mau makan nasi goreng seafood?” tanya Rendi.
“Saya mau makan seafood,” jawab Rahma.
“Kalau mau seafood pesan lobster saja. Di sini lobsternya enak,” ujar Rendi.
Rahma berpikir sejenak sambil melihat-lihat buku menu. Akhirnya ia mengambil keputusan untuk memesan lobster.
“Saya pesan lobster,” ujar Rahma kepada karyawan yang sedang menungu mereka. Karyawan itu mencatat pesanan Rahma. Setelah mencatat semua pesanan mereka karyawan itu pergi meninggalkan tempat itu.
Rahma memperhatikan sekeliling mereka. “Rahma,” Rendi memanggil Rahma.
Rahma menoleh ke arah Rendi. “Ya, Pak,” jawab Rahma.
Rendi menceritakan apa yang Pak Sultan katakan kepada Rahma. Rahma mendengarkan semua sampai Rendi selesai bercerita.
“Bagaimana, kamu setuju atau tidak?” tanya Rendi.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
Weny Agustini
lanjut
2023-05-10
1
reni rili
enak nih makan lobster
2023-05-10
1