10. Pergi Bersama Rendi

Rahma sedang memasang peniti pada kerudung agar kerudung yang ia gunakan tidak bergeser kemana-mana. Setelah kerudung yang ia gunakan terlihat rapih, ia menyematkan bros di dadanya agar kerudung tidak mudah tersingkap dan menutupi dadanya. Setelah itu ia memperhatikan lagi penampilannya.

Malam ini ia akan makan malam dengan Rendi, namun ia tidak tahu Rendi akan mengajaknya makan dimana. Agar tidak salah kostum Rahma memutuskan menggunakan pakaian yang tidak terlalu sederhana tapi juga tidak terlalu rame. Ia memilih pakaian yang sedang-sedang saja.

Ketika ia asedang asyik memperhatikan penampilannya, tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamar. Rahma membuka pintu kamar ternyata Ineh yang mengetuk pintu kamar. Ineh adalah salah satu penghuni kost.

“Ada yang cariin tuh,” kata Ineh.

“Siapa?” tanya Rahma.

“Cowok ganteng. Katanya namanya Rendi,” jawab Ineh.

Ineh memperhatikan dandanan Rahma. Rahma terlihat sudah berpenampilan rapih.

“Sudah janjian, ya? Hadeuh yang pergi sama pacar.” Ineh menggoda Rahma.

“Apa, sih? Cuma ada urusan sebentar,” kata Rahma.

“Lama juga boleh. Asalkan jangan lebih dari jam sebelas malam. Nanti nggak bisa masuk, pintunya sudah dikunci sama Bu Sumarni,” ujar Ineh.

“Iya. Lagipula Rahma tidak akan pergi selama itu,” jawab Rahma.

“Cepet temui pacarmu! Kasihan dia sudah menunggu,” ujar Ineh lalu  meninggalkan kamar Rahma.

“Dia bukan pacar Rahma.” Rahma protes.

Ineh tidak menghiraukan Rahma yang protes, ia terus saja berjalan ke kamarnya. Rahma mengambil tas dan ponselnya yang tergeletak di atas tempat tidur. Lalu ia mengambil sepatu yang berhak datar lalu menenteng sepatu tersebut. Selama di dalam tempat kost dilarang menggunakan sepatu atau sandal dari luar kecuali sandal khusus untuk dipergunakan di dalam rumah.

Rahma mengunci pintu kamar lalu ia memasukkan kunci ke salam tas. Rahma berjalan menuju ke ruang tamu. Rendi duduk di ruang tamu sambil berbicara dengan seorang laki-laki muda. Entah siapa orang itu. Mungkin salah satu tamu penghuni kost di sini.

Rendi menggunakan kemeja lengan pendek dan celana kain. Rahma bernafas lega ternyata ia tidak salah kostum. Rahma menghampiri Rendi.

“Pak Rendi.” Rahma memanggil Rendi yang sedang asyik berbicara dengan laki-laki itu.

Rendi menoleh ke Rahma. “Sudah siap?” tanya Rendi.

“Sudah,” jawab Rahma.

“Fan, saya duluan.” Rendi pamit kepada laki-laki tersebut.

“Iya, Pak,” jawab laki-laki tersebut.

Rendi berdiri dari tempat duduk. “Ayo kta pergi sekarang,” ujar Rendi.

Rendi berjalan keluar dari tempat kost.

“Mari, A.” Rahma pamit kepada laki-laki itu.

“Iya, Bu,” jawab laki-laki itu.

Rahma kaget dipanggil ibu oleh laki-laki itu. Sikap laki-laki itu sopan terhadapnya. Rahma berjalan mengikuti Rendi dari belakang.

“Pak Rendi.” Rahma mensejajari langkah Rendi.

“Pak Rendi kenal dengan laki-laki tadi?” tanya Rahma.

“Laki-laki yang mana?” tanya Rendi.

“Laki-laki yang tadi bicara sama Bapak,” jawab Rahma.

“Oh, Irfan. Dia salah satu karyawan saya,” jawab Rendi.

“Kenapa tanya dia?” Rendi bertanya.

“Tidak. Hanya ingin tau saja,” jawab Rahma.

Tak terasa mereka sudah sampai di jalan raya. Mereka pun berjalan menuju mobil Rendi. Rendi membuka pintu mobil dengan menggunakan remote.

“Masuk!” ujar Rendi.

Rahma membuka pintu mobil lalu masuk ke dalam mobil. Rendi berjalan menuju ke pintu kemudi lalu membuka pintu mobil. Kemdian ia masuk ke dalam mobil. Rendi menyalakan mesin mobil dan mobil pun berjalan meninggalkan tempat itu.

Selama di perjalanan mereka lebih banyak diam. Rendi fokus menyetir dan Rahma asyik menikmati pemandangan kota Bandung di malam hari.

Rendi mengarahkan mobilnya menuju ke jalan Asia Afrika. Ketika mendekati sebuah hotel bintang lima yang cukup terkenal, Rendi menyalakan lampu sein ke kanan. Rendi membelokkan mobilnya ke hotel tersebut.

Rahma memperhatikan hotel yang baru mereka masuki. Rendi menoleh ke Rahma.

“Tidak apa-apa kan makan malam di sini?” Rendi bertanya kepada Rahma.

“Tidak apa-apa, Pak,” jawab Rahm.

Walaupun di dalam hati Rahma ketar ketir karena takut ada orang yang ia kenal melihatnya masuk ke dalam hotel bersama dengan seorang laki-laki.

Rendi menghentikan mobilnya di depan lobby hotel.

“Ayo kita turun.” Rendy melepas seatbelt lalu membuka pintu, Rendi turun dari mobil. Rahma juga turun dari mobil. Rendi menyuruh petugas valet untuk memarkirkan mobilnya. Rendi dan Rahma berjalan masuk ke dalam lobby hotel. Mereka berjalan menuju ke restaurant yang ada di hotel tersebut.

Sesampai di depan restaurant seorang karyawan restaurant menghampiri mereka.

“Selamat malam Pak Bu. Apakah sudah reservasi?” tanya karyawan itu.

“Sudah. Atas nama Rendi,” jawab Rendi.

“Tungu sebentar saya check dulu.” Karyawan itu mencari nama Rendi di buku tamu. Setelah itu kembali menghampiri Rendi.

“Pak Bu, saya antar,” kata karyawan tersebut.

Rendi dan Rahma mengikuti karyawan itu. Karyawan itu membawa mereka ke sebuah meja yang agak di pojok ruangan. Lalu ia menarik kursi untuk Rendi dan Rahma. Rendi dan Rahma duduk di kursi. Karyawan itu pergi meninggalkan tempat itu. Tak lama kemudian seorang karyawan lain datang membawa buku menu dan memberikan buku menu kepada Rendi dan Rahma.

Rendi dan Rahma membaca buku menu tersebut.

“Kamu mau pesan apa?” tanya Rendi sambil membuka-buka buku menu.

“Di sini ada nasi goreng seafood, tidak?” tanya Rahma.

Rendi memandang Rahma. “Kamu mau makan nasi goreng seafood?” tanya Rendi.

“Saya mau makan seafood,” jawab Rahma.

“Kalau mau seafood pesan lobster saja. Di sini lobsternya enak,” ujar Rendi.

Rahma berpikir sejenak sambil melihat-lihat buku menu. Akhirnya ia mengambil keputusan untuk memesan lobster.

“Saya pesan lobster,” ujar Rahma kepada karyawan yang sedang menungu mereka. Karyawan itu mencatat pesanan Rahma. Setelah mencatat semua pesanan mereka karyawan itu pergi meninggalkan tempat itu.

Rahma memperhatikan sekeliling mereka. “Rahma,” Rendi memanggil Rahma.

Rahma menoleh ke arah Rendi. “Ya, Pak,” jawab Rahma.

Rendi menceritakan apa yang Pak Sultan katakan kepada Rahma. Rahma mendengarkan semua sampai Rendi selesai bercerita.

“Bagaimana, kamu setuju atau tidak?” tanya Rendi.

.

.

Terpopuler

Comments

Weny Agustini

Weny Agustini

lanjut

2023-05-10

1

reni rili

reni rili

enak nih makan lobster

2023-05-10

1

lihat semua
Episodes
1 1. Bertemu Kakek
2 2. Sarapan Bubur
3 3. Telepon Dari Kakek
4 4. Tamu Istimewa
5 5. Makan Siang
6 6. Perintah Pak Sultan
7 7. Kedatangan Rendi
8 8. Pergi Ke Lampung
9 9. Pulang Dari Lampung
10 10. Pergi Bersama Rendi
11 11. Sebagai Teman
12 12. Mengerjakan Laporan
13 13. Bermain Golf
14 14. Acara Keluarga
15 15. Pergi Ke Wonosobo
16 16. Rendi Menyusul Rahma.
17 17. Menjadi Tukang Foto
18 18. Makan
19 19. Pulang Ke Bandung
20 20. Pergi Ke Kuningan
21 21. Menemani Rahma.
22 22. Mencari Hotel
23 23. Pertanyaan Pak Ferdi
24 24. Pak Bobby
25 25. Makan Siang Di Rumah Pak Sultan
26 26. Kota Sragen
27 27. Belanja Ke Pasar
28 28. Kemana Rahma Pergi?
29 29. Menemukan Rahma
30 30. Pulang Ke Rumah Rendi
31 31. Di Rumah Rendi.
32 32. Orang Tua Rahma Datang
33 33. Perbincangan Ringan
34 34. Kegiatan Di Pagi Hari
35 35. Bermain Golf
36 36. Di Kantor Polisi
37 37. Makan Siang Bersama
38 38. Sulit Mencari Tempat Kost
39 39. Pergi Ke Kantor Pak Bobby
40 40. Pelatihan Di Yogyakarta
41 41. Tamu Tak Diundang
42 42. Kejutan
43 43. Oleh-Oleh
44 44. Jalan-jalan
45 45. Melamar
46 46. Panggil Aa Aja, Ya.
47 47. Air Mata Bahagia
48 48. Bermain Golf
49 49. Makan Siang Bersama
50 50. Menemui Orang Tua Rahma
51 51. Lamaran Rendi Belum Diterima
52 52. Datang Melamar
53 53. Mengantar Rahma Berangkat Kerja.
54 54. Hari Istimewa.
55 55. Sakit Kepala
56 56. Kecapean
57 57. Positif
58 58. Mau Makan Asalkan...
59 59. Sakit Perut
60 60. Pergi Ke Rumah Sakit
61 61. Hadiah Untuk Dafa
Episodes

Updated 61 Episodes

1
1. Bertemu Kakek
2
2. Sarapan Bubur
3
3. Telepon Dari Kakek
4
4. Tamu Istimewa
5
5. Makan Siang
6
6. Perintah Pak Sultan
7
7. Kedatangan Rendi
8
8. Pergi Ke Lampung
9
9. Pulang Dari Lampung
10
10. Pergi Bersama Rendi
11
11. Sebagai Teman
12
12. Mengerjakan Laporan
13
13. Bermain Golf
14
14. Acara Keluarga
15
15. Pergi Ke Wonosobo
16
16. Rendi Menyusul Rahma.
17
17. Menjadi Tukang Foto
18
18. Makan
19
19. Pulang Ke Bandung
20
20. Pergi Ke Kuningan
21
21. Menemani Rahma.
22
22. Mencari Hotel
23
23. Pertanyaan Pak Ferdi
24
24. Pak Bobby
25
25. Makan Siang Di Rumah Pak Sultan
26
26. Kota Sragen
27
27. Belanja Ke Pasar
28
28. Kemana Rahma Pergi?
29
29. Menemukan Rahma
30
30. Pulang Ke Rumah Rendi
31
31. Di Rumah Rendi.
32
32. Orang Tua Rahma Datang
33
33. Perbincangan Ringan
34
34. Kegiatan Di Pagi Hari
35
35. Bermain Golf
36
36. Di Kantor Polisi
37
37. Makan Siang Bersama
38
38. Sulit Mencari Tempat Kost
39
39. Pergi Ke Kantor Pak Bobby
40
40. Pelatihan Di Yogyakarta
41
41. Tamu Tak Diundang
42
42. Kejutan
43
43. Oleh-Oleh
44
44. Jalan-jalan
45
45. Melamar
46
46. Panggil Aa Aja, Ya.
47
47. Air Mata Bahagia
48
48. Bermain Golf
49
49. Makan Siang Bersama
50
50. Menemui Orang Tua Rahma
51
51. Lamaran Rendi Belum Diterima
52
52. Datang Melamar
53
53. Mengantar Rahma Berangkat Kerja.
54
54. Hari Istimewa.
55
55. Sakit Kepala
56
56. Kecapean
57
57. Positif
58
58. Mau Makan Asalkan...
59
59. Sakit Perut
60
60. Pergi Ke Rumah Sakit
61
61. Hadiah Untuk Dafa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!