6. Perintah Pak Sultan

Rendi duduk kembali. Ia mengambil kue bolu dari atas piring lalu memakan bolu tersebut.

“Bolunya enak seperti buatan Mama,” puji Rendi sambil mengunyah kue yang ia makan.

“Memang itu buatan Mama.” Ibu Claudia tiba-tiba  datang sambil membawa segelas air putih, ia meletakkan gelas tersebut di depan meja Pak Sultan. Ibu Claudia duduk di sebelah Rendi.

“Rendi kira ini kue dari perempuan tadi,” kata Rendi.

“Perempuan itu namanya Rahma,” ujar Ibu Claudia.

“Iya, sudah tau,” jawab Rendi.

Pak Sultan mengambil gelas yang tadi dibawakan oleh Ibu Claudia lalu meminum air putih tersebut sampai setengah gelas. Lalu ia meletakkan kembali gelas tersebut di atas meja.

“Kakek ingin kamu menikah dengan Rahma,” ujar Pak Sultan. Mendengar perkataan Pak Sultan, Rendi langsung tersedak. Ia jadi batuk-batuk. Ibu Claudia langsung beranjak dari tempat duduk dan mengambilkan segelas air putih untuk Rendi.

“Minum dulu!” Ibu Claudia memberikan air putih kepada Rendi. Rendi meminum air putih tersebut, batuknya langsung berhenti.

“Sudah selesai batuknya?” tanya Pak Sultan.

“Kakek mau bicara lagi,” ujar Pak Sultan.

“Kakek ingin kamu mendekati Rahma. Bagaimana pun caranya! Pokoknya kamu harus bisa menikahinya! Kakau tidak Kakek akan mencoret namamu dari daftar ahli waris Kakek!” ujar Pak Sultan.

“Silahkan saja hapus Rendi dari daftar ahli waris Kakek. Karena secara hukum agama, Rendilah ahli waris Kakek yang sah, bukan orang lain. Orang lain hanya bisa mendapatkan hibah dari Kakek. Hibah cuma bisa dapat beberapa persen tidak bisa seratus persen. Rendi bisa menggugat orang-orang yang menerima warisan Kakek karena warisan yang mereka terima tidak sah secara hukum agama,” kata Rendi dengan tenang.

Di dalam hati Pak Sultan membenarkan perkataan Rendi. Rendi adalah ahli warisnya yang sah, tidak ada yang berhak menerima warisannya kecuali Rendi. Jadi mengancam Rendi dengan ancaman mencoret dari daftar ahli waris tidak akan mempan. Ia harus mencari cara agar Rendi mau menikah dengan Rahma.

Tiba-tiba Pak Sultan menemukan cara yang ampuh untuk menggertak Rendi.

“Kalau kamu tidak mau mendekati Rahma dan menikah dengan Rahma, Kakek akan membekukan semua rekening kamu!” ujar Pak Sultan dengan tenang.

“Kenapa sih Kakek ingin sekali Rendi menikah dengan Rahma? Kenapa bukan Kakek saja yang menikah dengan Rahma?” tanya Rendi.

Ibu Claudia langsung melotot ketika mendengarkan pertanyaan Rendi.

“Rendi! Tidak boleh bicara seperti itu kepada kakek! Tidak sopan!” seru Ibu Claudia

“Kakek duluan yang memaksakan kehendak Kakek kepada Rendi,” kata Rendi.

“Bagaimana kalau perempuan itu bukan orang yang baik-baik? Bagaimana kalau ternyata dia seorang kleptomania? Bagaimana kalau ternyata dia seorang pencuri? Bagaimana kalau dia seorang pem*bunuh? Bagaimana kalau dia memiliki kelainan s*ek?” Rendi menyebutkan satu persatu sifat buruk manusia yang sulit dilihat oleh orang lain.

Ibu Claudia menghela nafas. Ia mengerti maksud mertuanya. Mertuanya berbuat demikian karena ingin melihat Rendi segera menikah dan mempunyai anak. Usia Rendi sudah tiga puluh tiga tahun. Tapi Rendi belum pernah membawa perempuan ke rumah. Bahkan ia dan kakeknya belum pernah mendengar atau melihat Rendi berjalan dengan seorang perempuan.

Yang sering mereka dengar adalah Rendi sering menolak perempuan yang mendekatinya. Padahal perempuan yang mendekati Rendi cantik-cantik semua, mereka berasal dari keluarga terpandang. Namun, Rendi tidak tertarik dengan mereka semua.. Sehingga ia dan kakeknya merasa cemas melihat Rendi masih sendiri.

Namun, memaksa Rendi untuk menikah dengan perempuan yang baru dikenalnya bukanlah solusi yang baik. Bagaimanapun juga Rendi butuh proses untuk mengenal calon istrinya. Ibu Claudia harus bisa membujuk Pak Sultan agar Pak Sultan memberikan waktu kepada Rendi untuk mengenal Rahma.

“Rendi benar, Yah. Tidak baik jika kita memutuskan sesuatu keinginan dengan terburu-buru. Alangkah baiknya mereka saling mengenal satu dengan yang lain. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dikemudian hari,” ujar Ibu Claudia.

“Oke, Ayah setuju dengan usulmu,” kata Pak Sultan.

“Kakek akan memberimu waktu selama enam bulan untuk mendekati Rahma. Kalau kalian cocok satu dengan yang lain kalian harus segera menikah! Kamu akan menjadi Presiden Direktur menggantikan Kakek,” ujar Pak Sultan kepada Rendi.

“Bagaimana jika Rendi dan Rahma tidak saling cocok satu dengan yang lain?” tanya Rendi.

“Kalian boleh berpisah dengan cara baik-baik. Yang penting kamu sudah berusaha mendekati Rahma,” jawab Pak Sultan.

“Oke, kalau begitu. Rendi setuju,” kata Rendi.

“Tapi ingat. Kamu harus berusaha mendekati Rahma! Kalau tidak rekeningmu Kakek blokir!” ujar Pak Sultan.

“Iya, Kek. Iya,” jawab Rendi. Rendi langsung beranjak dari sofa dan meninggalkan ruang keluarga.

“Mau kemana kamu?” tanya Pak Sultan melihat Rendi berjalan menuju ke kamarnya.

“Mau sholat dzuhur dulu. Ini sudah jam setengah tiga,” jawab Rendi tanpa menoleh ke belakang sedikitpun, Ia terus saja berjalan menuju ke kamarnya. Mendengar perkataan Rendi, Pak Sultan sadar kalau ia juga belum sholat dzuhur.

“Astagfirullahaladzim, Papah juga belum sholat,” ucap Pak Sultan.

Pak Sultan beranjak dari sofa dan berjalan menuju ke kamarnya. Ibu Claudia juga belum sholat, cepat-cepat ia berjalan menuju ke kamarnya.

.

.

Terpopuler

Comments

Yani

Yani

Ya.... belum pada sholat semuanya 🤭

2023-07-15

1

Nina Maryanie

Nina Maryanie

menarik ...cerita nya mulai suka..tp bahasa nya agak kurang halus lagi menurut ku. tp ku hargai karya mu thorr...selebih nya aku sukak jalan cerita nya. karna bikin karya GX mudah . semangat thor

2023-07-14

1

reni rili

reni rili

yahh tau gitu tadi solat berjamaah ya 🤗

2023-05-09

1

lihat semua
Episodes
1 1. Bertemu Kakek
2 2. Sarapan Bubur
3 3. Telepon Dari Kakek
4 4. Tamu Istimewa
5 5. Makan Siang
6 6. Perintah Pak Sultan
7 7. Kedatangan Rendi
8 8. Pergi Ke Lampung
9 9. Pulang Dari Lampung
10 10. Pergi Bersama Rendi
11 11. Sebagai Teman
12 12. Mengerjakan Laporan
13 13. Bermain Golf
14 14. Acara Keluarga
15 15. Pergi Ke Wonosobo
16 16. Rendi Menyusul Rahma.
17 17. Menjadi Tukang Foto
18 18. Makan
19 19. Pulang Ke Bandung
20 20. Pergi Ke Kuningan
21 21. Menemani Rahma.
22 22. Mencari Hotel
23 23. Pertanyaan Pak Ferdi
24 24. Pak Bobby
25 25. Makan Siang Di Rumah Pak Sultan
26 26. Kota Sragen
27 27. Belanja Ke Pasar
28 28. Kemana Rahma Pergi?
29 29. Menemukan Rahma
30 30. Pulang Ke Rumah Rendi
31 31. Di Rumah Rendi.
32 32. Orang Tua Rahma Datang
33 33. Perbincangan Ringan
34 34. Kegiatan Di Pagi Hari
35 35. Bermain Golf
36 36. Di Kantor Polisi
37 37. Makan Siang Bersama
38 38. Sulit Mencari Tempat Kost
39 39. Pergi Ke Kantor Pak Bobby
40 40. Pelatihan Di Yogyakarta
41 41. Tamu Tak Diundang
42 42. Kejutan
43 43. Oleh-Oleh
44 44. Jalan-jalan
45 45. Melamar
46 46. Panggil Aa Aja, Ya.
47 47. Air Mata Bahagia
48 48. Bermain Golf
49 49. Makan Siang Bersama
50 50. Menemui Orang Tua Rahma
51 51. Lamaran Rendi Belum Diterima
52 52. Datang Melamar
53 53. Mengantar Rahma Berangkat Kerja.
54 54. Hari Istimewa.
55 55. Sakit Kepala
56 56. Kecapean
57 57. Positif
58 58. Mau Makan Asalkan...
59 59. Sakit Perut
60 60. Pergi Ke Rumah Sakit
61 61. Hadiah Untuk Dafa
Episodes

Updated 61 Episodes

1
1. Bertemu Kakek
2
2. Sarapan Bubur
3
3. Telepon Dari Kakek
4
4. Tamu Istimewa
5
5. Makan Siang
6
6. Perintah Pak Sultan
7
7. Kedatangan Rendi
8
8. Pergi Ke Lampung
9
9. Pulang Dari Lampung
10
10. Pergi Bersama Rendi
11
11. Sebagai Teman
12
12. Mengerjakan Laporan
13
13. Bermain Golf
14
14. Acara Keluarga
15
15. Pergi Ke Wonosobo
16
16. Rendi Menyusul Rahma.
17
17. Menjadi Tukang Foto
18
18. Makan
19
19. Pulang Ke Bandung
20
20. Pergi Ke Kuningan
21
21. Menemani Rahma.
22
22. Mencari Hotel
23
23. Pertanyaan Pak Ferdi
24
24. Pak Bobby
25
25. Makan Siang Di Rumah Pak Sultan
26
26. Kota Sragen
27
27. Belanja Ke Pasar
28
28. Kemana Rahma Pergi?
29
29. Menemukan Rahma
30
30. Pulang Ke Rumah Rendi
31
31. Di Rumah Rendi.
32
32. Orang Tua Rahma Datang
33
33. Perbincangan Ringan
34
34. Kegiatan Di Pagi Hari
35
35. Bermain Golf
36
36. Di Kantor Polisi
37
37. Makan Siang Bersama
38
38. Sulit Mencari Tempat Kost
39
39. Pergi Ke Kantor Pak Bobby
40
40. Pelatihan Di Yogyakarta
41
41. Tamu Tak Diundang
42
42. Kejutan
43
43. Oleh-Oleh
44
44. Jalan-jalan
45
45. Melamar
46
46. Panggil Aa Aja, Ya.
47
47. Air Mata Bahagia
48
48. Bermain Golf
49
49. Makan Siang Bersama
50
50. Menemui Orang Tua Rahma
51
51. Lamaran Rendi Belum Diterima
52
52. Datang Melamar
53
53. Mengantar Rahma Berangkat Kerja.
54
54. Hari Istimewa.
55
55. Sakit Kepala
56
56. Kecapean
57
57. Positif
58
58. Mau Makan Asalkan...
59
59. Sakit Perut
60
60. Pergi Ke Rumah Sakit
61
61. Hadiah Untuk Dafa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!