Roxanne sudah menghabiskan waktu seminggu mencari buku berjudul Narendra di perpustakaan, tapi demi Tuhan satu nama itu sangat sulit ditemukan.
Bahkan Roxanne mulai membongkar rak satu per satu karena mengira ia melewatkan sesuatu, tapi siang malam ia begadang di sana, nama Narendra tak kunjung terlihat.
Sebenarnya di mana sih buku itu diletakkan?
Pada hari kedelapan pencarian, Roxanne merasa lelah sendiri. Ia putuskan buat tidak ke perpustakaan hari ini daripada kepalanya pecah melihat buku-buku lagi.
Roxanne berhati-hati keluar untuk jalan-jalan di halaman depan. Sudah memastikan bahwa Elios tidak sedang di luar, melainkan sedang berada di lantainya.
Akan tetapi, ia malah bertemu orang lain.
"Apa yang kamu lakukan?"
Dia seorang pria. Memakai baju yang mewah dengan aksen mawar di pakaiannya.
Roxanne mendongak takjub pada ketampanan pria itu. Walau berbeda dari Elios, dia juga terlihat sangat tampan dan karismatik.
"Kamu mendengar?"
Roxanne mengerjap.
"Tidak." Buru-buru ia menggeleng. "Maksudku, tidak. Tidak melakukan apa-apa."
Di pangkuan Roxanne ada sejumlah tangkai mawar yang ia petik. Berkat itu duri-duri mawar mewarnai tangan Roxanne, tapi ia tak tahu harus melakukan apa di dunia tanpa ponsel dan tanpa pekerjaan ini, jadi Roxanne pada akhirnya memetik mawar berduri saja.
"Aku melihat kamu sedang melakukan sesuatu." Pria itu tersenyum kecil. Membungkukkan badannya sedikit agar lebih melihat mawar di pangkuan Roxanne. "Biar kutebak, merangkai bunga?"
Roxanne tertawa canggung juga malu. Di usia ini malah bermain bunga, pasti memalukan dan kekanakan.
"Hasilnya indah. Tapi, sepertinya kamu melukai tanganmu sendiri. Kamu baik-baik saja?"
Baru kali ini Roxanne bertemu orang lembut yang terlihat tidak berbahaya di tempat ini. Membuat Roxanne agak merasa aneh, walau tidak dalam artian buruk.
"Ya, aku baik-baik saja." Roxanne memegang rangkaian bunganya lalu beranjak berdiri. "Tapi kamu siapa? Maaf, aku orang baru jadi tidak mengenal semua orang."
Pria itu malah tersenyum kecil saja. Walau membuat dia jadi tampan, kenapa dia tidak menjawab dan malah cuma tersenyum?
"Siapa namamu, Nyonya Muda?"
Nyonya muda? Tunggu, dia tahu Roxanne sudah menikah?
"R-Roxanne." Mendadak, itu membuat Roxanne takut.
Bukan karena apa pun, namun itu mencurigakan seseorang tahu tentangnya padahal mereka belum pernah bertemu.
"Maaf, aku harus pergi jadi sampai jumpa." Ayo pergi saja sebelum terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
Setidaknya, itu yang Roxanne mau saat ia berbalik, siap berlalu namun justru berakhir tersandung.
Napas Roxanne tersekat oleh rasa takut sungguhan sekarang. Matanya terbuka lebar menatap sosok yang beberapa waktu lalu melempar belati ke buku, menyebut Roxanne tikus pengganggu menjijikan.
Kenapa? Kenapa Elios keluar?
Tadi pelayan bilang Elios sedang beristirahat di kamarnya jadi dia seharusnya tidak—
"Sikap apa yang kamu tunjukkan pada istrimu, Elios?" Pria asing tadi tiba-tiba sudah berdiri di samping Roxanne, mengulurkan tangan padanya. "Berdirilah, Roxanne. Jangan ketakutan begitu."
Roxanne justru semakin takut alih-alih merasa tenang akibat hal itu.
Dia orang asing bagi Roxanne. Ia tak tahu dia siapa. Karena itulah bagi Roxanne, Elios di depannya lebih penting dan menakutkan.
"Maaf." Roxanne menundukkan kepala pada Elios tanpa menerima sambutan tangan orang asing itu. "Saya tidak tahu Anda keluar. Maaf. Maafkan saya."
Kalau dia mau Roxanne bersujud sekarang, ia akan bersujud selama itu menyelamatkan nyawanya. Jadi tolong, tolong setidaknya hari ini jangan berpikir membunuh.
Jika Roxanne mati, maka segala yang ia perjuangkan sia-sia. Dirinya belum mau mati kecuali sudah cukup bahagia setelah berjuang.
Sementara Roxanne gemetar ketakutan, Elios menatapnya tanpa ekspresi. Tidak terlihat rasa tertarik dalam diri Elios terhadap permintaan maaf ataupun badan gemetaran itu.
Tidak berguna baginya untuk peduli.
"Elios Desnomia Yasa." Pria itu menyebut nama lengkap Elios penuh penekanan. "Bantu istrimu bangun, sekarang."
Elios memicing pada pria itu.
Desnomia Yasa, katanya? Desnomia bukan nama Elios saat ia lahir tapi diberikan oleh orang ini sebagai bentuk hinaan yang jelas.
Orang buangan. Itu arti Desnomia. Orang yang mendapat hukuman.
"Hei." Elios berpaling pada Roxanne. "Bangun."
Dia langsung bangun meski gemetaran. Dan Elios tidak peduli karena intinya dia sudah bangun dari tanah.
Puas, kan?
*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 187 Episodes
Comments
Ao Rin
❤❤❤
2023-05-19
0