Elios Desnomia Yasa. Itu adalah nama pria yang akan dinikahi oleh Roxanne.
Bukan hanya nama orang itu saja yang aneh, tapi segala sesuatu tentang dirinya pun aneh.
Tidak, bahkan menakutkan dan terlalu misterius.
Tapi, satu hal yang Roxanne tahu setelah berusaha keras mencari tahunya. Itu adalah fakta bahwa Elios sebenarnya berasal dari keluarga Narendra, keluarga yang diam-diam dikenal sebagai keluarga yang mendominasi negara ini.
Kenapa dia malah memakai nama Yasa, Roxanne tak tahu. Sama seperti Roxanne tak tahu seperti apa rupa orang itu dan bagaimana sebenarnya dia bersikap.
Yang Roxanne dengar dari kabar tak jelas, orang itu membunuh istrinya, menyiksa mereka untuk kesenangan pribadi, lalu menikahi sangat banyak wanita sejak usianya masih dua puluh tahun.
"Cantik." Orang tua pria itu, wanita yang datang membeli Roxanne berkomentar setelah mengamati wajahnya. "Hanya butuh sedikit polesan. Ini lebih baik dari harapan."
"Tentu saja, Nyonya." Ibu tertawa ceria mengusap-usap kepala Roxanne. "Anak ini sangat penurut dan tidak suka banyak bicara. Saya menjamin dia akan memenuhi semua kebutuhan Tuan Muda Elios dengan tubuhnya."
Nyonya Narendra menatap Roxanne sekali lagi sebelum dia memberi isyarat seseorang maju, memberikan koper berisi uang harga dari membeli Roxanne.
"Ayo pergi. Saya akan mengantar kamu ke kediaman Elios sendiri."
Roxanne menatap Ibu untuk benar-benar meyakinkan diri. Melihat sorot mata wanita itu masihlah sama, masih memintanya untuk tidak ragu merendahkan diri bahkan jika ia sedang dijual seperti barang mainan.
Aku hanya perlu peduli pada bagaimana aku dan Ibu hidup.
Roxanne meyakinkan diri seraya berjalan mengikuti Nyonya Narendra itu.
Tidak peduli harus jadi istri kesepuluh atau dua puluh, asal dia punya uang, bukankah itu lebih dari cukup? Hanya uang yang membuat aku dan Ibu hidup, pada akhirnya.
Roxanne mengikutinya bahkan sampai mereka naik ke helikopter. Mereka duduk dalam diam selama waktu yang sangat lama, sampai ada tanda-tanda helikopter mendarat di sebuah halaman rumah besar hitam yang tampak seperti rumah hantu di film-film.
"Kami menyambut, Nyonya Medea."
Jadi nama perempuan ini Medea?
Roxanne mengamati ada sekitar delapan gadis bergaun mewah yang membungkuk seperti menyambut seorang ratu.
"Mereka istri Elios."
Roxanne membulatkan mata terkejut. Delapan orang ini, seluruhnya istri pria itu?
"Kamu yang ketiga belas." Nyonya Medea melirik Roxanne. "Tidak usah bertanya di mana sisanya. Dan tidak ada keharusan bergaul dengan mereka. Lebih baik jangan buat keributan apalagi sampai mengganggu Elios."
Roxanne mengepal tangannya sekali lagi, sangat kuat menahan diri.
Jangan takut, bisiknya pada diri sendiri. Aku hanya perlu diam seperti hantu, tidak mengusik siapa-siapa, mendengar perintah lalu mendapat uang.
Fokus pada itu saja.
"Siapa namamu tadi?"
"Roxanne."
"Roxanne. Namamu sudah bagus. Biasanya nama istri dari keturunan Narendra akan diganti, tapi namamu tidak perlu diubah."
"Ya, Nyonya."
"Tugasmu di rumah ini hanya satu." Langkah kaki Nyonya Medea berhenti di depan sebuah ruangan berpintu raksasa, lalu dia berbalik pada Roxanne. "Jangan buat Elios marah."
Memang itu yang mau Roxanne lakukan, jadi ia bersumpah pada apa pun untuk diam saja.
Pintu raksasa itu mendadak terbuka, memunculkan sebuah ruangan luas yang belum pernah Roxanne lihat seumur hidupnya.
Di dalam ruangan itu berdiri seorang pria yang membuat Roxanne membeku kaku.
Astaga.
Saat Roxanne dengar dia punya banyak istri, Roxanne membayangkan seorang pria buncit dengan wajah mesum menyebalkan. Atau pria tua dengan rambut dan alis putih, tubuh kurus keriput.
Tapi apa yang berdiri di sana bahkan tidak layak disebut manusia.
Wajahnya bukan jenis wajah relatif lagi. Setiap orang yang melihatnya pasti akan setuju berkata bahwa dia tampan, terlalu tampan.
"Elios."
"Ibunda." Pria itu menatap tanpa ekspresi Nyonya Medea sebelum menatap Roxanne sekilas. "Apa dia wanita baru yang Ibunda beli?"
"Ya. Kamu tidak menyukainya?"
Roxanne awalnya percaya diri bahwa ia tak mungkin ditolak. Kecantikan Roxanne adalah satu-satunya karunia yang ia miliki sepanjang hidup.
Tapi sekarang Roxanne takut. Pria ini, wajahnya terlalu tampan sampai itu masuk akal bahwa dia melihat wanita cantik sebagai bebek buruk rupa. Dia pasti tidak mudah melihat wajah cantik wanita karena wajahnya sendiri sudah keterlaluan indah.
Aku harus melakukan sesuatu!
Roxanne panik. Ia terus berpikir harus melakukan sesuatu sebelum pria di sana mengatakan dia tidak tertarik sebab Roxanne terlalu jelek.
Cara! Satu saja cara untuk menarik perhatiannya!
"Halo, Tuan Muda."
Roxanne pada akhirnya berbuat nekat. Datang mendekat tanpa izin, menatap pria itu pun tanpa izin.
"Namaku Roxanne. Aku berjanji akan menjalankan tugas sebagai istri dengan baik, jadi tolong katakan saja yang Tuan Muda inginkan."
Tolong. Tolong setidaknya tertarik bahwa gadis di depannya ini adalah gadis patuh.
Dia harus terima. Dia harus menyukainya bahkan jika itu hanya sebesar butiran beras.
Tolong—
Plak!
*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 187 Episodes
Comments
Lilik Halimah
aku bacax Rexona sama insomnia🤣
2023-12-17
1