"aku tidak mau di sini, aku tidak mau menjadi pelacur Pria tua itu." Ucap Dimas.
"Pak Dimas orang yang sangat kejam, dia tidak segan-segan membunuh orang yang menolak atau menentang nya." Ucap mereka membuat Bela merinding.
Bela diam dia terlihat sangat tegang.
"Ya Allah apa yang harus aku lakukan? Kenapa mamah sama papah sangat tega kepada ku?" Ucap Bela dalam hati.
Tidak bisa berkata-kata lagi akhirnya dia memilih nurut saja apa yang di katakan oleh semua yang mau merawat nya.
Tidak terasa akhirnya selesai. Bela melihat diri nya di pantulan cermin.
Yang dia lihat di sana tidak seperti dirinya sebelum nya, dia terlihat sangat cantik, wangi, bersih dan juga bersinar.
"ini seriusan aku mbak?" Tanya Bela. mereka tersenyum.
"mbak ini sangat cantik sekali, aku saja sangat pangling melihat wajah ku dan penampilan ku."
"Kami di sini bertugas untuk merawat semua wanita Pak Dimas dengan baik agar pak Dimas tidak kecewa." Ucap perempuan perias itu.
"jadi aku cantik seperti ini hanya untuk pak Dimas?" Batin Bela.
"sekarang kamu harus ke kamar pak Dimas, anggota kami akan mengantar kan nya."
Bela menggeleng kan kepala nya.
"saya mohon jangan bawa aku ke sana, aku takut aku belum siap aku sangat takut sekali." Ucap Bela.
"Tapi semua nya sudah keputusan kamu. kamu tidak boleh mengingkari perjanjian itu." Ucap mereka.
"Aku tidak tau tentang ini, kalau aku tau lebih baik aku mati di luar sana dari pada harus menjadi pelacur pak Dimas.
Salah satu anggota mereka mendengar pembicaraan Bela. mereka melaporkan ke pada Dimas.
Di malam hari nya.. Dimas baru saja selesai bekerja dia berjalan ke arah kamar nya.
"Apa perempuan itu sudah di dalam sini?" Batin Dimas. Dia membuka pintu dan ternyata Bela sudah di sana menunggu di atas sofa.
Dimas tersenyum melihat Bela. Sementara Bela ketakutan sekali. Dimas menutup pintu dan menguncinya.
"Ya Allah lindungilah hamba, semua nya aku serah kan kepada mu." Ucap Bela berdoa meminta pertolongan.
"Kamu cantik sekali, tidak salah saya membeli kamu mahal-mahal." Ucap Dimas.
Bela diam. Dimas duduk di samping Bela. Namun Bela langsung menghindar bergeser sedikit agar tidak berdekatan dengan Dimas.
"kamu sudah tau kan tugas kamu malam ini apa?" Ucap Dimas. Bela menggeleng kan kepala nya.
"Aku tidak mau memberi kan tubuh ku kepada bapak, aku tidak menerima uang dari bapak. Bapak memberikan nya kepada orang tua ku kenapa Bapak malah melibatkan aku?" Ucap Bela.
Dimas tersenyum dia menatap wajah Bela yang sudah sangat takut namun berpura-pura tidak takut.
"Kamu sungguh perempuan yang sangat keras kepala, bodoh!" Ucap Dimas.
"Aku tidak pernah mau memberikan tubuh ku kepada laki-laki penjahat perempuan seperti bapak, aku tidak akan pernah memberikan nya, lebih baik aku mati!" Ucap Bela.
"PLAKKK!!!!" Tamparan keras di wajah Bela oleh tangan Dimas.
"Saya sangat membenci orang yang menentang, melawan dan menjawab perkataan saya! kamu pikir kamu siapa?" Ucap Dimas sangat marah.
Lagi-lagi dia mencekam wajah Bela dengan sangat kuat sekali.
"Ingat yah, kamu di sini karena saya beli, semua tubuh kamu ini sudah miliki saya, hidup kamu sudah milik saya dan jangan berharap bisa keluar dari sini." Ucap Dimas.
Bela sudah kesakitan dia sudah takut hanya bisa meneteskan air mata nya yang sudah di bendung dari tadi. Walaupun tidak terdengar suara isakan namun air mat nya tidak berhenti keluar sehingga membasahi tangan Dimas.
Dimas langsung mendorong nya dan meminta nya berlutut meminta maaf di kaki nya. dia juga meminta mencium kaki nya.
Bela harus melakukan nya tidak ada pilihan lain dari pada dia di hajar oleh Dimas.
Keesokan harinya...
"Ya Allah Bela... Sudah kami bilang kamu jangan mencoba melawan pak Dimas, dia tidak akan pernah memberikan ampunan kepada mu." Ucap wanita yang mengobati pipi nya.
Bela tidak bisa mengatakan apapun mulut nya sangat sakit sekali.
"Kalau non masih ingin sehat, selamat jangan menentang pak Dimas." Ucap mereka.
Bela hanya diam saja.
Di malam hari nya.
"Dimas apa kabar?" Tanya teman MB yang yang bernama Gaga."
Dimas yang sedang minum di salah satu club milik nya sendirian karena Dimas tidak mempunyai teman yang benar-benar akrab sehingga bisa di ajak minum bersama selain Gaga.
"Apa kabar bro?" Tanya Gaga sambil berpelukan dengan Dimas karena sudah satu bulan tidak bertemu.
"Baik." Jawab Dimas. Dimas melihat perempuan yang di bawa oleh Gaga.
Dia terpesona kepada perempuan itu karena terlihat sangat cantik. Dan perempuan itu juga cari perhatian kepada Dimas.
"Nama kamu siapa?" Tanya dimas langsung.
"Aku Tia."
"Oohh kenal kan nama saya Dimas, senang bertemu dengan kamu." Ucap Dimas.
"Aku sudah tau kok. Dari Gaga." Ucap perempuan itu. Dimas tersenyum.
Karena sudah sama-sama mabuk. Dimas membawa Tia ke kamar yang sudah ada di club itu.
Mereka sangat bergairah satu sama lain. Dimas sangat bersemangat sekali dan seperti biasa dia akan melakukan hal yang kasar kepada lawan main nya sampai dia puas.
Namun saat bermain dia membayangkan wajah Bela. Tidak tau apa yang membuat dia kefikiran dan membayangkan wajah Bela.
Namun dia mencoba untuk melanjutkan permainan sampai puas. Sampai Tia mengeluh. Ketika dia mengelus Dimas Akan sangat marah dan menghajar nya lagi.
Setelah puas dia memakai pakaian nya meninggal kan uang kepada Tia yang banyak dan juga meninggal kan Tia tergeletak lemah di tempat tidur yang sangat dingin itu.
Sementara di kediaman Dimas. Rumah yang besar mewah itu yang biasa sangat ramai orang mondar-mandir sekarang sudah sangat sepi karena sudah tengah malam mereka semua sudah istirahat.
Sementara Bela tidak bisa tidur karena tidak nyaman, dia takut ketiduran kalau Dimas belum pulang.
Namun tiba-tiba ada suara mobil, pintu besar terbuka. Dimas masuk ke dalam rumah di gotong dua pengawal.
Bela melihat mereka.
"Bela Bawa dia masuk." Ucap pengawal.
"kemana aku harus membawa nya? Aku tidak bisa." Ucap Bela karena takut.
Mereka akhirnya mengantarkan ke kamar.
"Karena sudah ada kamu, kamu yang bertanggung jawab membersihkan pak Dimas dan menukar pakaian nya." Ucap mereka dan langsung pergi.
Bela kebingungan dia melihat Dimas sudah seperti orang mati yang tidak akan bangun lagi.
Bau yang sangat menyengat membuat Bela mau muntah.
Akhirnya dia memberanikan diri untuk membersihkan badan Dimas.
"Ternyata kata orang itu benar. Pria tua ini sangat suka mabuk sehingga tidak sadar." Batin Bela.
"Bagus deh Kalau pak Dimas mabuk, aku bisa tidur dengan tenang." Ucap nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 299 Episodes
Comments
Yunita
peran utamanya dimas apa putra sih thor
2023-06-30
1