"ini surat apa mah?"
"hanya surat kontrak pekerjaan kamu dengan majikan baru kamu
"aku mendapatkan pekerjaan baru Mah?" Tanya Bela sangat senang.." g
"Iyah, kamu tanda tangan saja." Ucap Mamah nya sambil memasang wajah jutek.
"kenapa sangat lama? Ayo langsung di tandatangani saja." Ucap mamah nya.
"tapi mah aku mau baca dulu, untuk apa di baca? Langsung saja. kamu tidak akan mengerti itu." Ucap mamah nya.
Bela tidak berani untuk membantah dengan cepat dia langsung tanda tangangi
"sudah mah."
"Bagus deh, kalau begitu kamu masak, bersihkan Piring, rumah dan juga cuci pakaian kotor." Ucap Mamah nya.
"kapan aku akan mulai bekerja mah? Dan aku akan bekerja di mana?" Tanya Bela.
"kamu tunggu saja." Ucap Mamah nya.
"Iyah mah, kalau begitu aku ke belakang dulu." Ucap Bela.
Hari berganti hari. Bela melihat orang tua nya akhir-akhir ini sangat banyak uang bahkan mereka tidak pernah di rumah sangat jarang.
Bela juga cukup penasaran namun dia tidak ingin bertanya pada akhirnya dia memilih diam karena ini adalah saat nya dia untuk bersantai tidak takut apapun.
Namun walaupun orang tua nya tidak marah-marah kepada nya tetap saja dia tidak bisa tenang, dia tidak tenang sama sekali.
"Huff kenapa sih aku tidak bisa tidur dengan tenang? Makan dan beristirahat dengan tenang?" Ucap nya kepada diri nya sendiri.
Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu rumah nya.
"Itu seperti nya mamah sama Papah." Ucap Bela dia pun pergi melihat keluar namun ternyata bukan.
Dia kaget melihat dua Pria berbadan kekar berdiri di depan rumah nya.
"Ma-maaf ada yang bisa saya bantu?" Tanya Bela.
"Kamu yang bernama Bela kan?" Tanya wanita yang mendekati dia.
Bela mengangguk. dia sangat heran dan juga bingung.
"kalau boleh tau ada apa yah Bu?" Tanya Bela.
Wanita berpakaian rapi berkacamata hitam tersenyum dia membuka kaca mata nya sambil melihat badan Bela.
"Saya adalah sekertaris Pak Dimas." Ucap perempuan itu sambil menjulurkan tangan nya.
"Saya tidak tau dan tidak kenal siapa itu pak Dimas." Ucap Bela.
Sekertaris itu menghela nafas panjang.
"Apa sebelum nya kamu benar-benar gak tau siapa pak Dimas?"
"saya tidak tau." Ucap Bela.
"Apa kamu yang tanda tangan di Surat perjanjian ini?" Tanya perempuan itu sambil menunjuk kan kepada Bela.
Bela melihat nya. Dia mengangguk.
"Iyah Bu, saya tanda tangan kontrak kerja saya dua Minggu yang lalu."
"Kalau begitu kamu ikut kami."
"kemana Bu? Saya tidak mau, bagaimana kalau orang tua saya pulang?" Tanya Bela.
Mereka memaksa membawa Bela. Bela sudah berusaha untuk melawan namun kekuatan nya tidak seberapa.
"Pak perempuan itu sudah datang." Ucap Bodyguard yang baru saja masuk ke ruangan pria yang berpakaian hitam dan duduk di kursi kekuasaan nya.
Pria itu tertawa. "Bagus sekali. Saya akan keluar." Ucap pria itu dengan suara yang sangat berat terdengar sangat menakutkan.
"lepaskan aku! lepaskan! kenapa kalian menangkap ku? Aku tidak salah apa-apa." Ucap Bela.
"kamu bisa diam tidak? Kalau tidak saya akan menutup mulut mu!" Ucap perempuan yang menjemput nya.
"Aku mau pulang, aku tidak mau ikut kalian. Polisi akan Datang menangkap kalian semua." Ucap Bela.
Tiba-tiba semua orang menoleh ke arah Pria yang baru saja datang.
Bela menoleh ke arah pandangan semua orang.
Mendadak semua orang memberikan hormat kepada pria itu.
Pria itu melihat Bela dari atas sampai bawah dia tersenyum licik. "Perempuan yang sangat manis dan juga cantik, badan mungil dan juga watak yang sangat keras sama seperti orang itu." Ucap Pria itu.
"Siapa kamu? Kenapa kamu membawa ku ke sini ?" Tanya Bela.
"Sebelum nya perkenalan nama Saya Dimas." Ucap Pria itu.
"Oohh ternyata anda yang bernama Dimas itu? yang memberikan surat perjanjian untuk kerja namun ternyata malah menangkap ku seperti ini." Ucap Bela.
"Harap sopan dengan bos kami." Ucap body goard nya. namun Dimas menahan nya dia tersenyum.
Dimas mengambil surat yang ada tanda tangan Bela.
"Apa kamu tidak membaca perjanjian ini?" Tanya Dimas sambil menunjuk kan ke hadapan Bela.
Bela Mencoba membaca nya. Dan ternyata itu adalah surat perjanjian penyerahan diri kepada Dimas karena sudah di bayar mahal.
"ini pasti bohong. tidak mungkin, ini tidak mungkin, anda telah membohongi aku dengan keluarga ku." Ucap Bela.
"Orang tua mu sangat tau tentang ini, dan saya juga sudah membayar semua nya kepada mereka." Ucap Dimas.
"Apa maksud anda?"
"Saya sudah membeli kamu untuk menjadi pelacur saya." Ucap Dimas mendekati Bela.
Bela sangat kaget mendengar itu.
"Ini tidak mungkin, ini tidak mungkin!" Ucap Bela.
"Aku tidak mau, aku tidak mau menjadi pelacur Pria seperti anda." Ucap Bela.
Dimas tertawa kecil dia menatap wajah Bela.
"Saya sangat suka dengan kamu ini, kamu benar-benar tipe saya." Ucap Dimas.
"menjauh dari ku! menjauh dari ku pria tua!" Ucap Bela berteriak karena diam mau menyentuh nya.
Namun Dimas sangat emosi mendengar itu dia langsung mencekam wajah Bela dengan sangat kuat Menatap nya dengan tatapan tajam.
"tidak ada satu pun orang yang berani berbicara tidak sopan kepada saya.. Jangan coba-coba untuk berbicara sesuka hati kamu karena sekarang kamu adalah budak saya."
"Selamat datang di kediaman Saya, selamat menikmati penderitaan kamu." Ucap Dimas dengan sangat kejam dia mendorong Bela dan jatuh ke lantai.
Bela sangat takut karena tatapan Dimas. dia tidak menyangka pria itu sangat menakutkan sekali.
"Oh iya bawa dia dan kurung dia untuk satu malam di kamar yang sudah di sediakan." Ucap Dimas.
"Baik pak."
"lepaskan aku! lepaskan aku, aku tidak mau di sini." Ucap Bela.
Di malam hari nya...
Bela sedang menangis di ruangan gelap dan dingin.
Tiba-tiba seseorang membuka pintu dia langsung bangun dan melihat ternyata orang itu adalah Dimas.
"Bawa dia dan bersihkan tubuh nya." Ucap Dimas dengan Suara lantam nya.
Semua orang membawa Bela.
"Apa yang akan kalian lakukan kepada aku? aku mohon lepas kan aku." Ucap Bela karena dia di suruh bersih-bersih.
"Bela kamu percuma saja melakukan apapun. Kamu tidak akan pernah lepas dari sini, kamu sudah di beli kamu sudah menjadi milik pak Dimas. Sebaik nya kamu menurut saja apa kemauan pak Bagas kalau kamu masih pengen hidup." Ucap salah satu pekerja perawatan.
"aku tidak mau di sini, aku tidak mau menjadi pelacur Pria tua itu." Ucap Bela
"Pak Dimas orang yang sangat kejam, dia tidak segan-segan membunuh orang yang menolak atau menentang nya." Ucap mereka membuat Bela merinding.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 299 Episodes
Comments