Rengekan Sea

"Star, tolong jaga sebentar yah," ucap Sky pada Star yang saat itu baru saja keluar dari dalam LKS keamanan.

Star mengacungkan jempolnya. Sky lekas berjalan ke arah Sea yang saat itu sedang mencuci bekas piring kotor karena cemilan. Ya, perempuan itu benar-benar memakan cemilan snack setelah dipaksa oleh Sky sejak tadi.

Dirinya benar-benar hanya duduk diam di samping pasien sampai membuat Sky tak henti memaksanya untuk makan. Meski hanya snack, setidaknya perutnya terisi.

"Ada apa?" tanya Sea dengan kening berkerut.

"Ayo pulang!"

Sea masih tak paham. Perempuan itu hanya diam dan membuat Sky tak sabaran. Dia lekas menarik tangan Sea hingga membuat perempuan terkejut.

"Kita mau kemana, Guru Sky?" Tanya Sea dengan penasaran.

"Ke rumahmu!" balas Sky dengan cepat.

Sea tak lagi bertanya. Dirinya benar-benar lelah. Entah kenapa rasanya beberapa hari ini tubuhnya lemah. Apalagi ketika cuaca malam menyergap, dirinya sering menggigil tak karuan.

Sampai di rumah Sea. Sky meminta gadis itu membuka pintunya. Sea tentu menurutinya. Dia tak memiliki alasan untuk menjawab lagi untuk membantah.

"Kau mau apa, Guru Sky?" tanya Sea dengan penasaran.

Sky perlahan berjalan ke sudut ruangan. Dia membuka sebuah kain berwarna putih itu hingga membuat mulut Sea menganga tak percaya.

Matanya berkedip berulang kali. Dirinya berjalan mendekat dan menatap tangan Sky yang menunjukkan padanya.

"Jadi ini… "

"Kelambi, Dokter Sea!" ucap Sky dengan pelan. "Ayo pasang!"

Sky memberikan kelambu pada Sea. Hal itu membuat Sea mengernyitkan alisnya. Dia memegang kelambu itu dan mengangkatnya.

"Ini… "

"Aku gak bisa, Guru Sky!"

Sky menghembuskan nafas berat. "Apa yang kau bisa, Dokter Sea?"

Sea memutar matanya malas. Sky benar-benar mencoba memancing pertengkaran lagi di antara mereka.

"Jangan… "

"Diam!" kata Sky dengan galak. "Aku akan mengajarimu, Dokter Sea."

Sea mengangguk. Dia menatap Sky yang mulai bergerak ke sudut ruangan.

"Begini cara memasangnya!" kata Sky dengan mulai menarik tali di ujung kelambu.

Dia mulai mengikat ke paku yang sudah menancap di dinding dengan kuat dan memutarnya dengan pelan agar Sea bisa melihat cara mengikat kelambu itu di paku.

"Terus yang ini?" ucap Sea pada Sky saat pria itu berhasil memasang satu sudut.

Sky yang benar-benar terfokus mengikuti semua yang dikatakan oleh Sea. Empat sisi sudut ujung kelambu berhasil dipasang dan membuat Sea bertepuk tangan.

Bibirnya tersenyum lebar. Matanya menyipit saat dirinya benar-benar bahagia.

"Yeyy, selesai!" pekik Sea dengan bahagia.

Sky baru sadar akan sesuatu. Apalagi saat tawa bahagia Sea berputar di telinganya dan itu membuatnya menepuk dahinya dengan pelan.

Dengan kasar dia melepas tali itu lagi dan membuat Sea terkejut.

"Apa yang kau lakukan, Guru Sky!" pekik Sea dengan menahan tangan Sky tapi terlambat.

Akhirnya semua tali itu terlepas dan kelambu itu terjatuh di atas kasur lantai.

"Kenapa dilepas?" tanya Sea dengan menatap Sky kesal.

"Aku hanya memberitahu agar kau belajar. Sekarang, kau harus mengulangnya lagi!"

Mata Sea membulat penuh. Dia melebarkan matanya tak percaya pada perkataan Sky. Pria ini benar-benar tak berubah sama sekali di matanya.

Masih tetap sama. Menyebalkan dan sangat amat membuat Sea selalu naik pitam.

"Kalau kau tak mau memasangnya juga, terserah! Toh setiap malam yang digigit nyamuk itu kau, bukan aku!" sindir Sky yang membuat kedua tangan Sea mengepal dengan kuat.

Akhirnya perempuan itu menarik ujung kelambu. Dia benar-benar tak mau setiap malam harus begadang karena nyamuk. Dirinya benar-benar ingin tidur dengan tenang dan nyaman.

Hal itu tentu membuatnya mau tak mau harus memasang tali itu dengan benar.

Tangan Sea berusaha mengikat. Dia mencoba mengingat ajaran pria di sampingnya. Namun, sampai beberapa kali tetap saja tali itu terlepas dan hal itu membuat bibir Sea mengerucut sebal.

Tanpa sadar kekesalan itu membuat tali itu terjatuh. Sea tentu dengan berdecak mengambilnya. Namun, saat dirinya hendak meraihnya sebuah tangan lebih dulu mengambil hingga membuat wanita itu berbalik.

"Guru Sky… "

Jantung Sea berdegup kencang saat jarak keduanya begitu berdekatan. Tatapan mata itu saling menatap hingga membuat sesuatu yang tak terbiasa muncul di hati keduanya.

Jujur Sea benar-benar seperti terhipnotis. Saat tatapan mata itu menyelami manik matanya. Saat mata itu memandangnya dengan lekat dan jujur hal itu semakin membuat jantung Sea tak beraturan.

Tanpa kata, tanpa suara, tanpa cakap, perlahan tangan Sky bergerak. Mengikat tali itu tepat di atas kepala Sea. Hal itu tentu membuat Sea semakin tegang.

"Sea," panggil Sky dengan pelan.

"Sea!" panggil Sky lagi dan berhasil membuat lamunan Sea buyar.

"Kau melamun apa? Sudah mengerti belum?"

Sea menelan ludahnya paksa. Ahh matanya tak sengaja menatap bibir Sky yang seksi membuat otaknya berpikiran hal yang tidak-tidak.

"Jangan bilang… "

"Aku tak memikirkan apapun. Kemarikan! Aku bisa melakukannya!"

Meski sulit, meski harus memutar tangannya lagi berulang kali. Akhirnya dia sudut sisi yang lain berhasil dia ikat dengan kuat. Senyuman di bibir Sea benar-benar terpancar lebar dan pikirannya mulai melanglang buana untuk nanti malam.

"Jika kau ingin tidur, tutup kelambu ini seperti ini," kata Sky memberi tahu. "Ujung kelambu yang jatuh ke lantai ini, masukkan ke bawah kasur."

Sky benar-benar mengajari semuanya. Dia meletakkan ujung kelambu dan menindihnya dengan kasur lipat yang ditiduri oleh Sea.

"Paham?" tanya Sky dengan menaikkan salah satu alisnya.

"Paham!" balas Sea mengacungkan jempolnya.

"Bagus. Jangan lupa jika kau ke kota lagi, belilah oles anti nyamuk. Agar tidurmu semakin nyaman," ucap Sky yang membuat Sea mengangguk.

Sea benar-benar lupa dengan barang itu. Dia belanja dari kota tapi tak memikirkan untuk membeli oles anti nyamuk. Ingatannya kemarin hanya tertuju pada obat dan cemilan untuk hadiah anak-anak yang membantunya.

"Guru Sky, aku… " jeda Sea terlihat ragu untuk mengatakan.

Perempuan itu menggigit bibir bawahnya. Dia seperti masih menimang apakah dirinya mengatakan ini atau tidak.

"Ada apa, Dokter Sea?"

Krucuk.

Tiba-tiba keempat telinga itu menangkap bunyi lucu yang baru saja terdengar. Hal itu semakin membuat pipi Sea bersemu merah sambil menutupi perutnya.

Sedangkan Sky, pria itu menahan tawanya. Dia mulai tahu apa yang hendak dikatakan wanita itu.

"Jika tak ada yang ingin dibicarakan. Lebih baik… "

"Aku lapar," lirih Sea dengan menunduk.

"Bukankah tadi kau sudah makan snack?" tanya Sky memancing.

"Iya aku tahu. Tapi perutku masih lapar!" Cicit Sea dengan takut.

"Terus?"

"Bisakah kau memasak sesuatu, Guru Sky. Aku benar-benar tak bisa memasak apapun."

"Lalu selama ini?"

Sea menyengir kuda. Dia menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Aku meminta bantuan Star untuk mengantar makanan setiap hari untukku karena aku tak bisa memasak dengan tungku ini!"

"Apa!" Sky menepuk jidatnya.

Dia benar-benar tak tahu jika beberapa hari ini Sea makan bersama Star. Bagaimana bisa temannya itu menyembunyikan hal ini darinya.

"Ya, Guru Sky. Bolehkan?"

Sky bisa melihat wajah Sea yang memelas. Jujur dirinya juga mulai luluh. Luluh karena sikap Sea ternyata berbeda dengan apa yang selama ini dia bayangkan.

"Baiklah. Ayo kembali ke pos keamanan. Aku akan memasakkan makanan untukmu disana!"

~Bersambung

Terpopuler

Comments

Lanjar Lestari

Lanjar Lestari

🤭suara apa tadi

2024-01-01

0

puputgendis

puputgendis

astaga 🤣🤣🤣🤭🤭🤭

2023-05-13

1

puputgendis

puputgendis

elaaahhhh dia ngelamunin bibir🙈🙈

2023-05-13

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!