Pelukan Kedua?

Sea benar-benar dibuat kesal bukan main. Bahkan perempuan itu benar-benar ingin sekali memukul pria yang baru pertama kali dia kenal dan sudah berani mengerjai dirinya. Pertemuan pertama yang begitu buruk dan tentu berakhir dengan tingkah pria itu yang membuatnya benar-benar semakin menyebalkan.

Hal itu tentu membuat perempuan dengan celana jeans yang melekat di kedua kaki jenjangnya dan sebuah kaos yang dia pakai duduk di meja yang ada di samping tempat tidurnya. Sea terlihat tengah menulis sesuatu di bikin diary yang sengaja dibawa dan dibeli sebagai temannya selama disini.

Dia mencurahkan kekesalan hatinya pada pria bernama Sky di atas kertas putih itu. Sampai tepat saat telinganya mendengar suara langkah kaki membuat Sea menutup buku itu dan beranjak berdiri.

"Kau!" seru Sea langsung yang membuat Sky tak jadi masuk.

"Kau sudah siap?" tanya Sky dengan wajah yang benar-benar seperti tak membuat Dosa.

"Permainan apa yang kau lakukan, Guru Sky!" ucap Sea dengan matanya yang tajam. "Kau sengaja melakukan itu yah!"

Sky terlihat berwajah tenang. Pria itu bahkan hanya melipat kedua tangannya di depan dada.

"Aku hanya melakukan apa yang seharusnya aku lakukan, Anak Manja!"

"Manja katamu?" pekik Sea dengan nada suaranya yang naik beberapa oktaf.

"Ya. Hanya berjalan kaki saja kau sudah pingsan? Apa itu namanya jika bukan manja!"

"Aku kelelahan, Guru Sky!" jawab Sea dengan cepat. "Kau tau, aku berjalan kaki sejauh itu untuk pertama kalinya. Aku… "

"Biasanya naik mobil mewah kemana-mana dan tadi harus berjalan kaki disini. Begitu?" sela Sky dengan tatapan mata yang benar-benar meremehkan.

"Jika kau tak tahan disini, lebih baik kau pulang. Desa ini bukan tempat percobaan untuk seseorang sepertimu!"

Sea benar-benar sudah muak. Kedua tangan gadis itu mengepal kuat di samping kanan kirinya. Dia perlahan maju beberapa langkah sampai keduanya berhadapan.

"Sepertinnya kau ingin sekali aku pulang, Guru Sky!" kata Sea dengan suaranya yang benar-benar tajam. "Tapi sepertinya keinginanmu harus kau buang jauh-jauh!"

Sea benar-benar menunjukkan wajahnya yang serius. Nafasnya yang berat membuat siapapun pasti tahu jika Sea tengah menahan amarahnya.

"Aku tak akan pulang dan akan bertahan disini sampai waktunya selesai. Aku akan membuktikan padamu jika aku benar-benar akan bertahan dengan segala keterbatasan yang ada di desa ini!" ujar Sea yang benar-benar serius dengan apa yang dia katakan.

Sky hanya tersenyum miring. Dia mengangkat tangannya dan mulai meletakkan di atas pundak Sea.

"Aku akan menunggu saat itu tiba. Aku akan melihat seberapa besar kau bertahan di desa ini, Dokter Sea!" kata Sky dengan serius sampai kedua tatapan mata mereka saling menatap dengan tajam.

"Buktikan apa yang kau katakan padaku! Jangan hanya bualan semata di depan dan kau menjadi pecundang!"

Setelah mengatakan itu, Sky akhirnya berjalan lebih dulu. Dia turun dari tangga lalu melangkah dengan tegas. Hal itu tentu membuat Sea menarik nafasnya begitu dalam. Entah kenapa berbicara dengan guru gila itu membuatnya menghabiskan banyak negeri.

Dia lekas menuruni tangga dan mengikuti langkah kaki Sky. Dia benar-benar masih ingat bahwa sekarang, Sky akan mengajaknya berkeliling desa dan mengunjungi rumah RW.

***

"Guru Sky," sapa beberapa orang yang sejak tadi berpapasan dengan Sky dan Sea.

Sea mampu melihat bagaimana orang-orang desa menghargai dan menghormati Sky sejak tadi. Bahkan bisa dibilang, Sea benar-benar melihat diri Sky yang lain.

Wajah pria itu terlihat lebih lembut, suaranya juga terdengar sangat amat ramah dan juga bibirnya yang tersenyum membuat Sea benar-benar takjub.

Bak melihat dia kepribadian ganda membuat Sea tak tahu harus mengatakan apa. Hingga tanpa sadar, langkah kaki Sky terhenti dengan tiba-tiba dan membuat Sea menabrak punggungnya.

"Awww!" lirih Sea sambil mengusap dahinya.

"Berjalan saja kau tak becus. Apa yang kau pikirkan sejak tadi, hah?"

Sea menghela nafas berat. Akhh kenapa mode pria menyebalkan itu kembali.

"Kau berhenti tiba-tiba, Guru Sky. Tentu saja aku terkejut dan tak bisa mengerem kakiku secara mendadak!" balas Sea dengan suaranya yang tak mau kalah. "Dimana ini?"

Sea menatap sekitar. Dia melihat sebuah bangunan yang terlihat sudah tua dan membuatnya merinding.

"Ayo naik!"

Sky mulai menaiki tangga menuju rumah itu. Seluruh model rumah kayu disini tentu hampir sama. Untuk mencapai rumahnya, akan ada tangga sebagai penghubung untuk naik ke atas.

"Ini adalah rumah kesehatan. Disini tempatmu nanti bekerja!"

"Apa?" pekik Sea dengan terkejut.

Dia menatap sekeliling rumah itu. Terlihat bukan seperti tempat kesehatan yang layak. Beberapa lemari yang sudah kotor dan berdebu. Beberapa meja yang benar-benar telah banyak sarang laba-laba membuat gadis itu menelan ludahnya paksa.

Sea berjalan lebih dalam. Dia melihat beberapa buku yang di jejer di lemari itu dan mulai mengambil salah satunya.

"Rumah kesehatan ini sudah hampir satu tahun tak terpakai. Terakhir kali dokter relawan datang, dia hanya bertahan beberapa jam dan pulang!"

"Tentu saja pulang. Siapa yang ingin bertahan di tempat yang kotor dan kumuh ini?" gumam Sea dalam hati yang mengoceh sejak tadi.

"Ini adalah catatan buku dari beberapa warga yang pernah berobat disini," kata Sky memberitahu.

Sea mengangguk. Dia menatap sekeliling sampai akhirnya ingat akan satu hal.

"Obat-obatan dimana?"

Sky mengangguk. Pria itu perlahan berjalan menuju pintu yang tertutup. Dia membuka pintu itu dan membuat Sea segera mengikutinya.

"Ini tempat obatnya," ujar Sky yang membuat Sea benar-benar terkejut bukan main.

Dia menatap sekitar. Menatap ruangan yang mungkin lebarnya hanya 4 banding 3. Ruangan itu terdapat dua lemari yang memang terisi obat-obat dan juga hanya satu orang yang mampu lalu lalang di sana karena memang sangat sempit.

Sea tentu melihat obat-obatan yang ada disana. Dia memegang obat-obatan itu dengan mengeceknya. Sea benar-benar memperhatikan semuanya dan kemudian dia berjalan ke arah sebuah lemari yang tertutup disana.

Penasaran, Sea tentu mulai membukanya. Dan bersamanya dengan itu, tiba-tiba seekor tikus melompat keluar dan membuat Sea terkejut dan mundur dan menabrak lemari hingga beberapa obat itu hendak jatuh mengenainya.

Tapi secepat kilat, Sky menarik lengan Sea dan memeluknya agar obat yang bagian atas lemari tak mengenai tubuhnya.

Tatapan mata itu benar-benar saling menatap. Kedua bola mata itu saling menatap satu dengan yang lain. Bahkan jantung Sea benar-benar berdegup kencang saat jarak tubuh keduanya benar-benar tak ada celah lagi.

Mata mereka saling beradu pandang. Sampai akhirnya…

"Aww saya tak melihat!" pekik Star yang tiba-tiba datang dan membuat Sea mendorong tubuh Sky yang masih memeluknya.

"Jangan mencari kesempatan dalam kesempitan, Guru Sky!"

"Dan kau!" balas Sky dengan tegas dan sorot mata tajam. "Jangan ceroboh jika kau tak mau mendapatkan masalah disini!"

~Bersambung

Tengkar teros ye. Tengkar!

Gue nikahin kalian berdua ntar hahaha.

Terpopuler

Comments

Lanjar Lestari

Lanjar Lestari

blm ketemu papa Shaka Sea jauh ya satu di jakarta Mas Shaka Sea surabaya beda papa dan anak jarak jauh

2024-01-01

0

puputgendis

puputgendis

lah yg bikin tengkar siapa hayooo ngaku🤣🤣

2023-05-13

0

puputgendis

puputgendis

masuk perangkap sky dngn mudh nya sea😀😀

2023-05-13

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!