16

Bab 16. Satu malam dengan pria asing

Fernando yang saat ini bersama-sama dengan neneknya sedang meninggalkan rumah, lalu tiba-tiba saja Fernando menyipitkan matanya ketika ia menyadari mobil yang dibawa oleh neneknya melaju memasuki sebuah taman kanak-kanak.

Setelah memarkir mobil dengan bagus, Novia kemudian menoleh ke arah cucunya sambil berkata, "nenek mau mengajakmu jalan-jalan di sini, Bagaimana menurutmu?"

Fernando memperhatikan sekelilingnya, tetapi karena itu adalah tempat parkir, maka dia tidak melihat satupun orang sebab saat itu sudah jam belajar sehingga semuanya sedang sibuk berada di kelas.

Maka akhirnya Fernando menganggukkan kepalanya hingga membuat Novia sangat senang, lalu perempuan itu segera turun dari mobil dan membantu juga cucunya turun dari mobil.

Mereka kemudian memasuki sekolah tersebut, dan karena Novia sudah meminta izin pada temannya yang merupakan pendiri sekolah itu, maka mereka bebas berjalan-jalan selama jam pelajaran berlangsung.

Novia membawa cucunya menuju ke salah satu kelas yang ada di sana, lalu mereka mengintip dari balik pintu di mana anak-anak di dalam kelas sedang asyik bernyanyi bersama.

"Bukankah mereka Semua terlihat gembira? Bagaimana menurutmu kalau kau bergabung dengan mereka?" Tanya Novia pada cucunya.

Tetapi Fernando yang mendengarkan ucapan neneknya, ia menggelengkan kepalanya dengan pelan dengan raut wajah yang sangat tidak tertarik sambil berjalan menjauhi kelas itu.

Meski Novia agak kecewa dengan reaksi cucunya, tetapi perempuan itu tidak mengatakan apapun dan hanya mengikuti cucunya hingga mereka melewati beberapa kelas yang mana Semua orang sedang asyik dengan kegiatan mereka masing-masing di dalam kelas.

Tetapi Novia sama sekali tidak melihat cucunya tertarik dengan kegiatan itu sehingga dia menghela nafas dan mempercepat langkahnya menyusul cucunya.

"Bagaimana kalau kita pergi ke taman?" Tanya Novia langsung membuat Fernando menganggukkan kepalanya hingga Mereka pergi ke taman bermain yang terletak di sekolah itu.

Setelah tiba di taman bermain, Fernando langsung duduk di sebuah kursi yang terletak di sana, ia memandangi alat bermain yang ada di depan mereka, ada ayunan, seluncuran, jungkat-jungkit dan berbagai permainan anak lainnya.

Novia kemudian berkata, "Bagaimana kalau kau mencoba salah satu permainannya?"

Fernando menatap neneknya, "permainan itu untuk orang yang belum pandai membaca dan menghitung," ucap Fernando benar-benar membuat Novia tak mampu berkata-kata dengan ucapan cucunya.

Maka kedua orang itu pun hanya bisa diam di kursi mereka sampai akhirnya jam bermain telah tiba, lalu semua anak-anak langsung menyerbu segala permainan yang ada di depan mereka hingga membuat Fernando menjadi risih karena taman itu menjadi sangat ramai dan terlebih beberapa anak kecil memandangi Fernando dengan rasa penasaran mereka.

"Nenek, aku lapar," kata Fernando pada neneknya sebagai pertanda bahwa dia mau pergi dari tempat itu dan mencari tempat makan.

"Ah, Baiklah, kalau begitu ayo kita pergi," ucap Novia segera menggandeng tangan cucunya lalu mereka pun meninggalkan taman tersebut.

Saat akan keluar dari sekolah tersebut, mereka berdua dihampiri oleh seorang perempuan yang mengenal Novia.

"Hei,, Kenapa kau tidak memberitahuku kalau kau datang kemari bersama dengan cucumu? Ah,, ini anak Melisa, Dia sangat tampan!" Ucap teman Novia langsung membuat Novia tersenyum.

"Iya, ini cucu pertamaku," kata Novia dengan raut wajah yang begitu bangga memperkenalkan cucunya pada temannya.

"Wah,," Sang Perempuan kemudian mengulurkan tangannya untuk mencubit pipi Fernando karena dia merasa begitu gemas, tetapi Fernando malah membuang muka hingga membuat perempuan tersebut terkejut.

Novia dengan cepat berkata, "Dia sangat tidak suka disentuh, dia juga tidak suka keramaian, itu sebabnya sampai sekarang sudah umur 4 tahun tapi dia belum mau bersekolah. Aku membawa nya kemari dan berharap dia tertarik untuk bersekolah bersama dengan anak-anak yang ada di sini, tetapi sepertinya dia memang tidak mau."

"Ah, begitu," teman Novia kembali menatap Fernando dengan sebuah senyuman di wajahnya, namun kali ini dia berusaha untuk tidak menyentuh pria kecil itu, "kau harus bersekolah, Bagaimana kalau bersekolah di sini bersama tante supaya kau menjadi anak yang pintar? Kami memiliki banyak hadiah untuk anak yang pintar di sekolah kami," ucap teman Novia langsung membuat Novia tersenyum.

Tetapi Fernando tetap memperlihatkan wajah datarnya dan sama sekali tidak tertarik dengan ucapan teman neneknya.

Melihat itu, maka Novia dengan cepat berkata, "dia bilang dia lapar, jadi Kami sekarang mau pergi mencari makan, nanti aku akan membujuknya perlahan-lahan supaya dia mau bersekolah."

"Ah, baiklah, hati-hati di jalan," kata teman Novia membiarkan Novia bersama cucunya pergi dari tempat itu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!