11

Melisa melihat seorang pria yang baru saja keluar dari lift bersama dengan marsita.

Saat itu, Melisa langsung merasakan keringat membasahi sekujur kening dan punggungnya karena ingatan masa lalunya yang kini kembali terputar di kepalanya karena melihat wajah pria yang telah menyakitinya di 5 tahun yang lalu.

🔥🔥🔥

Untungnya Melisa masih memiliki kesadarannya sehingga ketika pria tersebut semakin dekat ke arahnya ia dengan cepat membungkuk memberi hormat pada atasannya.

Namun saat itu Melisa meramas kedua tangannya ketika CEO malah menghentikan langkahnya di hadapannya.

'Apakah dia mengenaliku?' pikir Melisa dalam hati yang kini merasa cemas bahwa pria di depannya mungkin akan mengenalinya sehingga berencana balas dendamnya akan gagal dan terlebih dia bisa kembali dipermalukan sama seperti 5 tahun yang lalu.

"Siapa kau?!" Tanya Raka pada perempuan yang ia lihat di depannya.

Marsita yang berdiri di samping Raka langsung berkata, "dia sekretaris baru di sini, dia dipindahkan dari perusahaan cabang tadi pagi."

Mendengar itu, Raka hanya mengangkat sebelah alisnya sebelum dia melanjutkan langkahnya memasuki ruangan.

Setelah tiba dalam ruangan, Raka menutup pintu ruangannya sebelum dia berdiri dengan tatapan yang begitu tajam mengingat wajah perempuan yang tadi ia lihat.

'Dia di sini?' ucap Raka dalam hati sambil menyipitkan matanya memikirkan dengan dalam tentang perempuan yang baru saja ia jumpai.

Kembali ke tempat Melisa berada, kini perempuan itu sudah berada di toilet, dia langsung masuk ke salah satu bilik toilet dan duduk di kloset duduk sambil memikirkan apa yang baru saja terjadi.

Deg! Deg! Deg!

Jantungnya masih terus berdegup amat kencang menandakan bahwa dia benar-benar terkejut atas pertemuan tiba-tiba nya dengan pria yang dulu mengambil kegadisannya.

Selain itu, nafasnya juga terasa begitu berat, dan saat ini ia merasakan bahwa traumanya kembali lagi menghinggapi dirinya, Tetapi dia berusaha menenangkan diri sampai akhirnya dia keluar dari bilik toilet.

"Astaga," Melisa terkejut ketika ia melihat jam tangannya dan ternyata dia telah menghabiskan waktu 20 menit di dalam bilik toilet hanya untuk menenangkan diri.

Mengetahui bahwa dia telah membuang-buang waktu begitu banyak, maka Melisa dengan cepat mengambil tisu yang tersedia di toilet tersebut Lalu menyerap sisa-sisa keringatnya sebelum dia menggunakan parfum yang juga tersedia di toilet.

'Aku baik-baik saja, pokoknya semuanya akan baik-baik saja. Pria itu tidak mengenaliku, jadi aku tidak perlu khawatir apapun,' ucap Melisa dalam hati menenangkan dirinya sendiri sebelum dia kemudian keluar dari toilet dan pergi ke ruang kerjanya.

Begitu tiba di ruang kerjanya, Melisa membuka kotak bekalnya dan dia melihat makanan yang disediakan ibunya untuknya adalah makanan kesukaannya.

Itu adalah kebiasaan ibunya menyiapkan makanan kesukaannya setiap kali dia melakukan sebuah hal yang baru.

"Aku harus punya tenaga," kata Melisa pada dirinya sendiri yang meski saat itu dia sebenarnya tidak nafsu untuk makan, tetapi Tentu saja dia tidak bisa membuat makanan itu terbuang sia-sia, apalagi ibunya membuatnya dengan penuh cinta.

Maka Melisa memaksakan diri memakan setengah dari makanannya sebelum dia menyimpan kotak bekalnya bersamaan dengan semua orang yang kini telah kembali dari istirahat mereka.

Meskipun semua orang sudah kembali, tetapi waktu istirahat masih ada 15 menit sehingga waktu itu digunakan oleh semua orang untuk bermain ponsel atau melakukan hal-hal lain yang tidak berhubungan dengan pekerjaan.

Berbeda dengan Melissa, dia langsung mengerjakan pekerjaannya, 'Aku harus menyelesaikan ini hari ini, jadi aku tidak boleh membuang-buang waktu dan tidak boleh juga terganggu hal-hal lain!' ucap Melisa dalam hati mempercepat pekerjaannya.

Pada sore hari menjelang jam pulang kantor, Melisa menyelesaikan pekerjaannya lalu dia pun mencetak pekerjaannya sebelum dia keluar dari ruangan untuk menghampiri marsita.

Melihat Melisa yang sudah keluar dari ruangan membawa pekerjaan yang telah selesai, maka semua orang langsung mengangkat wajah mereka dan bertatapan satu sama lain.

"Dia sudah menyelesaikan pekerjaannya?" Kata pria yang tadi memberikan pekerjaan itu untuk Melisa.

"Dia benar-benar karyawan yang baik, dia bahkan tidak pernah bertanya sekalipun pada kita, dia juga menyelesaikan pekerjaannya tepat waktu, aku rasa dia memang cocok berada di posisinya."

"Benar, semoga saja ke depannya dia tidak berubah."

Pria yang memberikan pekerjaan pada Melisa kini menundukkan kepalanya Setelah semua orang selesai berbincang-bincang, 'seharusnya pekerjaan itu diserahkan besok pagi, karena baru akan digunakan pada siang hari. Juga, untuk orang yang baru pertama kali mengerjakan pekerjaan itu, tidak mungkin bisa menyelesaikannya tepat waktu seperti itu. Tapi semoga saja dia tidak membuatnya asal-asalan,' ucap sang pria dalam hati yang merasa cemas bahwa perempuan itu terlalu cepat selesai mengerjakan pekerjaannya sehingga dia merasa bahwa Melisa mungkin asal mengerjakannya saja sehingga dapat membuat perempuan itu mendapat amukan dari sekretaris utama.

🙏bocoran BAB berikutnya akan terbit di youtube dengan #noveltoraja

Terpopuler

Comments

🥀⃞Weny🅠🅛

🥀⃞Weny🅠🅛

ternyata selama 5 thn dia juga masih ingat

2023-05-08

0

🥀⃞Weny🅠🅛

🥀⃞Weny🅠🅛

lanjut

2023-05-08

0

Liswati Angelina

Liswati Angelina

semoga melisa tak mendapat masalah disini

2023-05-07

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!