13

Brak! Brak!

Melisa mengerutkan keningnya ketika ia mendengar suara pintu mobilnya yang ditutup dengan sangat keras, tetapi perempuan itu berusaha menahan diri dengan memperkuat genggaman tangannya pada setir mobilnya sambil menggerutu dalam hati, 'seandainya aku tidak harus bersikap sangat baik di kantor itu agar tidak menarik perhatian, maka aku sudah melemparkan kalian semua dari mobilku!'

"Wah, ternyata kau memiliki mobil yang sangat bagus. Sepertinya kau berasal dari keluarga kaya. Kapan-kapan biarkan kami bermain ke rumahmu ya?" Ucap seorang perempuan yang duduk di samping Melisa.

Melisa tersenyum menatap ke arah perempuan itu, "ayahku adalah seorang direktur di sebuah perusahaan kecil, tapi kami tidak seperti yang kalian bayangkan kok. Ah,, kita mau ke mana?" Tanya Melisa sambil menyalakan mesin mobilnya lalu mengeluarkannya dari parkiran.

"Hari ini CEO yang membayarkan kita, jadi kita semua harus pergi ke tempat yang sangat mahal!"

"Benar, kita harus pergi makan di tempat yang sangat mahal kita jalan saja dulu biar para pria menyusul kita di belakang!"

"Ah,, aku tahu satu restoran yang sangat mahal," kata salah seorang perempuan sambil menggerak-gerakkan jarinya di atas keyboard ponselnya sebelum dia memperlihatkan layar ponselnya pada semua orang.

"Bagaimana kalau kita makan di sini?" Ucap perempuan bernama Jessica membuat semua orang menganggukan kepala mereka.

"Aku belum pernah ke tempat itu, kalau begitu kita harus pergi ke sana!!!" Ucap salah seorang perempuan di dalam mobil.

"Tower Q! Kita mau makan di lantai berapa?" Tanya salah seorang perempuan yang begitu bersemangat untuk pergi ke tower Q.

"Aku akan menelpon resepsionisnya dulu untuk menanyakan kalau ada yang kosong," ucap Jessica sambil menekan-nekan layar ponselnya.

Sementara Melisa yang sedang menyetir, perempuan itu mempererat genggaman tangannya pada setir mobil, 'Kenapa mereka memilih tempat itu? Tempat itu adalah tempat orang-orang kaya berada, dan akan memberikan reputasi yang buruk bagiku Kalau kami menghabiskan uang CEO di tempat itu!' ucap Melissa dalam hati yang merasa khawatir bahwa Rasyid mungkin akan terkejut kalau mereka yang ditraktir malah pergi ke tempat yang paling mahal di kota m.

Meski begitu, Melisa tidak mengatakan apapun karena dia jelas tahu bahwa ketika baru masuk bergaul dalam sebuah komunitas, maka tidak boleh terlalu banyak berbicara atau bisa-bisa mendapatkan banyak ujaran kebencian yang mempersulit dalam pekerjaan dan menjadi pusat perhatian serta gosip.

Meski begitu, Melisa penasaran akan satu hal sehingga dia menatap perempuan yang duduk di sampingnya sambil berkata, "Apakah setiap kali ada karyawan baru yang ada di ruangan sekretaris, maka CEO akan mentraktir semua orang?"

Pertanyaan itu langsung membuat 4 perempuan yang ada di dalam mobil kini menatap ke arah Melisa, "Ini pertama kalinya, tapi Apakah kau punya hubungan dengan CEO?" Tanya balik perempuan di samping Melisa yang bernama Kinara.

Melisa dengan cepat menggelengkan kepalanya, "Tentu saja tidak, aku tidak punya hubungan dengannya. Bahkan bertemu dengannya saja baru tadi siang ketika aku hendak pergi ke toilet dan berpapasan di koridor," jawab Melisa langsung membuat semua orang kebingungan.

"Ini pertama kalinya ada seseorang karyawan baru di perusahaan yang ditraktir oleh CEO, jangan-jangan CEO tertarik padamu?" Tanya Kinara sambil menatap Melisa dengan tatapan yang meniti.

Melisa tertawa kecil, "he he,, Bagaimana bisa seperti itu? Tadi CEO bahkan tidak melihat wajahku karena aku sangat gemetar baru pertama kali bertemu dengannya dan langsung menundukkan kepalaku. Atau jangan-jangan ini sebenarnya kartu Kak marsita?" Ucap Melisa sambil memperlihatkan kartu di tangannya pada semua orang yang ada di sana.

Kirana dengan cepat mengambil kartu itu, lalu dia memperhatikan kartu tersebut dengan sangat seksama hingga dia membaca nama Raka tertera di kartu tersebut.

"Ini memang kartu CEO, di sana tertulis nama pribadinya," ucap Kinara.

"Apa?!!"

"Kartu pribadi?!"

"Bukankah kartu khusus yang biasa digunakan oleh kak marsita setiap kali berurusan dengan pekerjaan, kartu yang bertuliskan nama perusahaan? Kalau begitu, Itu benar-benar khusus berasal dari CEO?!!"

Semua perempuan dalam mobil kini menjadi ribut, mereka tak percaya bahwa CEO akan memberikan kartu pribadinya untuk digunakan oleh mereka.

"Oh, astaga," Kinara dengan cepat mengembalikan kartu itu ke Melisa karena dia tahu jelas apa yang akan terjadi kalau mereka sampai memboros menggunakan kartu itu, 'aku tidak boleh menjadi orang yang memegang kartu ini, atau kalau tidak nanti CEO bisa memecat aku.'

"Kalau begitu, tidak apa-apakah kita pergi ke tempat yang paling mahal menggunakan kartu CEO?" Ucap Jessica yang kini merasa cemas karena dia telah memesan tempat di tower Q.

"CEO sudah memberikannya pada kita, jadi tidak apa-apa kalau kita pergi!" kata salah seorang perempuan yang benar-benar cuek dengan apa yang terjadi.

Lagi pula kalau ada masalah, mereka bisa mengatakan bahwa ide untuk memilih tempat makan di tower Q adalah ide dari Melisa.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!