10

Bab 10. Satu malam dengan pria asing

Ting!

Hari ini adalah hari pertama Melisa masuk ke kantor utama grup MA.

Lift yang ditempati oleh Melisa berhenti di lantai 55 lalu perempuan itu segera keluar dari lift dan menghampiri seorang perempuan yang sudah menunggunya di depan lift.

"Selamat pagi Nona marsita, perkenalkan saya Melisa yang hari ini mulai bekerja sebagai salah satu sekretaris Tuan CEO." Ucap Melisa pada perempuan di depannya.

"Selamat datang di kantor kami, dan perkenalkan namaku marsita, Aku adalah sekretaris utama Tuan CEO. Silakan ikuti aku untuk melihat ruanganmu," ucap marsita langsung membawa Melisa menuju sebuah ruangan yang luas di kantor tersebut.

Di dalam ruangan itu terdapat 7 orang yang terdiri dari 3 perempuan dan 4 laki-laki.

"Semuanya, perkenalkan ini adalah Melisa, anggota baru kita di sini. Mohon kalian semua membimbing dia dalam pekerjaannya," ucap marsita pada semua orang langsung membuat semua orang menghampiri Melisa dan marsita lalu mereka semua berkenalan.

Setelah selesai berkenalan, Melisa diperlihatkan meja kerjanya, lalu dia pun segera duduk di sana dengan seorang pria yang langsung datang membawakannya setumpuk.

"Dokumen ini diperlukan oleh CEO untuk rapat besok pagi, tolong dirapikan Lalu setelah selesai bisa serahkan langsung ke Nona marsita untuk diperiksa." Ucap sang pria langsung membuat Melisa menganggukkan kepalanya.

"Terima kasih, Tapi nanti jika ada sesuatu yang tidak jelas, bolehkah saya bertanya pada anda?" Tanya Melisa pada pria yang masih berdiri menatapnya.

"Tentu saja, tanyakan yang ingin kau tanyakan, Tapi tolong tanyakannya jangan padaku tapi pada perempuan yang ada di sampingmu," ucap sang pria menunjuk seorang perempuan dengan rambut berombak yang duduk di samping Melisa.

Maka mElisa pun menatap ke arah perempuan itu, dan dia langsung melihat wajah tidak senang perempuan itu hingga membuat Melisa hanya bisa menahan nafasnya selama beberapa detik sebelum dia kembali fokus menatap berkas yang ada di depannya.

Pria yang tadi menghampiri Melisa juga sudah kembali ke kursinya sambil mengambil ponselnya lalu dia menulis sesuatu di grup sekretaris.

*Awas aja kalau sekretaris baru ini tidak becus bekerja, aku akan mengajukan keluhan pada CEO!*

Beberapa saat kemudian kau masih seorang membalas di grup, *Dia terlihat cekatan dalam bekerja.*

*Jangan percaya pada penampilannya, Mungkin saja dia berada di sini karena sebuah koneksi!*

*Ah, seperti beberapa orang dalam grup ini!* Balas seorang pria berambut pirang langsung membuat semua orang mengangkat kepala mereka menatap ke salah satu meja di mana pria yang baru saja mengirim pesan ke dalam grup tampak biasa-biasa saja melihat ke layar komputernya.

*Hah,, dasar si pirang ini, tidak Bisakah kau bekerja sama dengan kami semua?!*

*Benar sekali, setiap kali ada sesuatu yang dibicarakan, Kau adalah orang yang selalu merusak suasana!*

*Admin, mohon kick dia dari grup ini!!*

Pria berambut pirang yang melihat pesan itu, ia tertawa selama beberapa saat sebelum dia kembali fokus ke pekerjaannya.

Maka keheningan terus terjadi sampai jam makan siang kini tiba, lalu semua orang pun berdiri untuk pergi meninggalkan kantor kecuali Melisa yang masih sibuk menarikan jari-jarinya di atas keyboard komputernya.

"Kau tidak pergi makan? Ayo ikut dengan kami, kami tunjukkan restoran terbaik untukmu di kota ini," ucap pria berambut pirang pada Melisa.

Melisa menghentikan pekerjaannya, lalu dia menatap pria yang berbicara padanya, "ini hari pertama aku bekerja, jadi aku membawa bekal Karena aku tahu di hari pertama bekerja harus bekerja keras supaya bisa beradaptasi. Besok-besok aku pasti akan ikut dengan kalian untuk makan siang bersama," ucap Melisa.

Pria berambut pirang yang bernama Dika langsung menganggukkan kepalanya sambil mengukir sebuah senyum Rama di wajahnya, "Baiklah, kalau begitu semangat bekerja," ucap Dika.

"Terima kasih," kata Melisa pada pria yang ada di depannya.

Maka Setelah Semua orang pergi, Melisa melanjutkan pekerjaannya selama beberapa saat sebelum dia berdiri meninggalkan ruangan itu untuk pergi ke toilet mencuci tangan sebelum dia makan siang.

Tetapi ketika dia keluar dari ruangan tempat para sekretaris berada, dia menghentikan langkahnya saat melihat seorang pria yang baru saja keluar dari lift bersama dengan marsita.

Saat itu, Melisa langsung merasakan keringat membasahi sekujur kening dan punggungnya karena ingatan masa lalunya yang kini kembali terputar di kepalanya karena melihat wajah pria yang telah menyakitinya di 5 tahun yang lalu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!