Bab 7 Ujian Menara

Karena hanya beberapa cahaya merah yang dipasangkan di ruang ujian membuat Rinto  dapat melihat sekilas bentuk dari lawannya. Seperti petunjuk, mereka akan menghadapi boneka kayu yang mana kekuatannya setara dengan pengendali dasar bintang satu. Hal ini jelas sangat tidak mungkin bagi mereka.

Boneka kayu itu setinggi 2 meter, dengan tubuh ramping dan panjang karena terbuat dari kayu pilihan. Tiba- tiba boneka itu mulai bergerak menuju kearahnya dengan kecepatan yang membuat Rinto tercengang.

Salah satu tangan panjang dari boneka kayu mencoba menghantam Rinto, anak itu segera menghindar dengan susah payah karena kecepatannya yang lebih lambat.

Bang! Bunyi hantaman terdengar beberapa centimeter dari wajah Rinto, tentu ia tidak akan melihat retak halus yang ada di dinding karena suasana yang gelap.  Rinto masih ingin mengambil nafas ketika tangan panjang yang menghantam tembok bergerak kesamping seolah mengetahui posisinya.

Kali ini Rinto tidak dapat menghindar dan tubuhnya segera terhantam oleh tangan kayu yang keras. Ia terpental jauh hingga menabrak tiang besar. Wajahnya menjadi pucat karena merasakan sakit di dadanya. Meski begitu, ia belum mengalami cedera dan tidak dikeluarkan dari menara latihan.

Setelah dua kali serangan, Rinto mulai mengambil langkah. Ia berlari menuju belakang boneka, meski disana gelap dan hanya cahaya merah samar yang mengungkapkan bentuk boneka tersebut, Rinto masih dapat menemukan sisi belakang lawan dan berlari kearahnya.

Ia mengumpulkan kekuatan di pukulannya lalu dengan cepat menyerang selagi boneka tidak menyadari keberadaannya. Reaksi boneka itu memang lambat terhadap serangan, tubuhnya memerlukan waktu yang lebih lama untuk dapat bergerak kebelakang membuat serangan Rinto berhasil mengenainya.

Sayang sekali, kekuatan pukulan Rinto belum cukup untuk menghancurkan boneka. Ia hanya dapat membuat boneka itu terpental kebelakang beberapa langkah sebelum kembali bergerak menyerangnya.

Kali ini Rinto telah siap, ia segera menundukkan kepala serta badannya hingga hampir menyentuh lantai. Lalu memakai kakinya yang ramping untuk menendang bagian betis boneka kayu. Untuk kedua kalinya, boneka itu terpental dan Rinto berhasil menghindari serangannya.

Perlahan Rinto mulai menganalisis kelemahan dari sang boneka. Ia mulai melakukan serangan- serangan sesuai dengan yang diajarkan pelatih Roy di pelatihan. Anak itu menyerang bagian- bagian penting yang biasanya ada ditubuh manusia. Seperti daerah perut, di atas paha, pinggang kanan, leher, wajah dan kaki. Tapi sepertinya diantara semua bagian itu tidak ada yang menjadi titik lemah boneka kayu.

Rinto bingung, ia belum memiliki waktu untuk berpikir lebih keras ketika serangan balasan dari boneka kayu menyerbu kearahnya. Kali ini dua pukulan secara langsung menerjang kearah Rinto, bisa dipastikan jika anak itu terkena serangannya maka ia akan mengalami cedera dan dikeluarkan dari menara Ujian.

Rinto tidak mau itu terjadi, sebab itu ia segera melompat kedepan dan menggunakan kedua kakinya untuk menghadapi dua serangan yang datang. Perlu keseimbangan yang tinggi untuk melakukannya sebab selain memfokuskan kekuatan ke dua kakinya, Rinto harus menjaga tubuhnya agar tidak jatuh selama menahan serangan tersebut.

Dengan cepat kedua serangan itu bertemu menyebabkan suara pertempuran yang keras. Rinto terpental namun dengan cepat mendapatkan posisi yang baik untuk mendarat. Sementara boneka kayu itu juga terpental dan terjatuh.

Melihat boneka kayu yang jatuh ke lantai, Rinto bergegas dan menggunakan kekuatannya yang tersisa melompat dan menempatkan kakinya yang terkuat untuk menendang wajah sang boneka. Wajah sang boneka juga terbuat dari kayu dengan lukisan wajah di sana. Rinto bingung mengapa boneka yang nampak seperti orang mati itu dapat bergerak seperti orang hidup dengan bebas bahkan sempat mendapatkan keunggulan dari pertarungannya.

Walau Rinto juga masih sangat muda dan baru menginjak usia remaja tapi ia telah berlatih sejak umur 5 tahun. Sebab itu pelatihan fisik telah membuat tubuhnya kuat dan ulet. Ia mungkin  lebih kuat dari Myuguh yang telah berumur hampir 20 tahun.

Setelah mendapatkan serangan terakhir dari Rinto boneka itu tidak lagi bergerak. Ia telah berubah menjadi boneka kayu seutuhnya, Rinto yang masih bingung karena merasa serangannya tidak mungkin dapat menghancurkan boneka memutuskan untuk memeriksa.

Tapi sebelum ia  dapat memeriksa boneka kayu, ruangan itu tiba- tiba mendapatkan sinar. Perlahan beberapa lampu yang terang menyinari ruangan tersebut. Intensitas cahaya yang tiba- tiba datang disaat Rinto telah berhasil menyesuaikan dirinya di dalam kegelapan membuat anak itu silau dan menutup matanya dengan kedua tangan.

Barulah setelah beberapa saat, Rinto berhasil menyesuaikan dirinya lagi dan dapat dengan bebas melihat ruangan yang kini telah terlihat jelas. Ruangan itu sepenuhnya berwarna putih polos, Rinto dapat melihat hanya boneka kayu yang terduduk tak bergerak disana.

Tidak lama, pintu ruangan terbuka dengan pengawas tua yang mengantar Rinto didepan pintu. Wajahnya sedikit terkejut namun segera ia tersenyum ramah di depan Rinto. “Kadet, silahkan ikuti saya untuk ujian selanjutnya!”

Rinto mengangguk, ia mengikuti pengawas tua itu menuju daerah lainnya. Berbeda dengan daerah ujian fisik, kali ini tidak ada sekat yang membatasi antara para kadet. Mereka semua melakukan ujian di tempat yang sama. Rinto dapat melihat dua orang yang dikenalinya yang tidak lain kadet yang juga berasal dari desa Wind Gaze.

Ruangan itu cukup luas menampung lebih dari 300 kadet, namun yang ada disana hanya sekitar 100 orang. Mereka semua duduk bersilah dalam sikap meditasi, dengan beberapa orang pengawas berdiri memastikan mereka mengikuti ujian dengan benar.

Episodes
1 Bab 1 Desa Wind Gaze
2 Bab 1 Desa Wind Gaze
3 Bab 1 Desa Wind Gaze
4 Bab 2 Keberangkatan
5 Bab 2 Keberangkatan
6 Bab 3 Keadilan Bagi Yang Kuat
7 Bab 4 Pelatihan Kota Vermilion
8 Bab 4 Pelatihan Kota Vermilion
9 Bab 5 Suasana Kamp Pelatihan
10 Bab 5 Kamp Pelatihan
11 Bab 6 Pelatih Lilith
12 Bab 6 Pelatih Lilith
13 Bab 6 Pelatih Lilith
14 Bab 6 Pelatih Lilith
15 Bab 7 Ujian Menara
16 Bab 7 Ujian Menara
17 Bab 7 Ujian Menara
18 Bab 7 Ujian Menara
19 Bab 8 Pengamat
20 Bab 8 Pengamat
21 Bab 9 Sistem
22 Bab 9 Sistem
23 Bab 9 Sistem
24 Bab 9 Sistem
25 Bab 10 Promosi
26 Bab 11 Latih Tanding
27 Bab 12 Kesal
28 Bab 13 Nama Yang Sama
29 Bab 13 Nama Yang Sama (Bag 2)
30 Bab 14 Menolong Rinto Bagian I
31 Bab 14 Menolong Rinto Bagian II
32 Bab 15 Keuntungan Rinto
33 Bab 16 Empat Jenjang Kelas
34 Bab 17 Konspirasi Mark
35 Bab 17 Konspirasi Mark Bagian II
36 Bab 18 Melawan Kepungan
37 Bab 19
38 Bab 20 Tes Ujian Kedua
39 Bab 21 Ujian Tahap Ketiga
40 Bab 22 Giliran Rinto
41 Bab 22 Rinto Menunjukkan Kekuatannya
42 Bab 23 Merebut Posisi 5 Besar
43 Bab 25 Pengendali Elemen Ganda
44 Bab 25 Pengendali Ganda II
45 Bab 26
46 Bab 27
47 Bab 28
48 Bab 29 Kelas Pagi
49 Bab 30 Hukuman
50 Bab 31
51 Bab 32
52 Bab 33 Ingin Pulang
53 Bab 34 Masalah Lain
54 Bab 35
55 Bab 36 Elemen Yang Berubah
56 37 Karena Kau Adalah Anak Kita
57 Bab 38 Kekuatan Baru
58 Bab 39 Perwira Yang Menyebalkan
59 Bab 40 Latar Belakang
60 Bab 41 Hutan
61 Bab 42
Episodes

Updated 61 Episodes

1
Bab 1 Desa Wind Gaze
2
Bab 1 Desa Wind Gaze
3
Bab 1 Desa Wind Gaze
4
Bab 2 Keberangkatan
5
Bab 2 Keberangkatan
6
Bab 3 Keadilan Bagi Yang Kuat
7
Bab 4 Pelatihan Kota Vermilion
8
Bab 4 Pelatihan Kota Vermilion
9
Bab 5 Suasana Kamp Pelatihan
10
Bab 5 Kamp Pelatihan
11
Bab 6 Pelatih Lilith
12
Bab 6 Pelatih Lilith
13
Bab 6 Pelatih Lilith
14
Bab 6 Pelatih Lilith
15
Bab 7 Ujian Menara
16
Bab 7 Ujian Menara
17
Bab 7 Ujian Menara
18
Bab 7 Ujian Menara
19
Bab 8 Pengamat
20
Bab 8 Pengamat
21
Bab 9 Sistem
22
Bab 9 Sistem
23
Bab 9 Sistem
24
Bab 9 Sistem
25
Bab 10 Promosi
26
Bab 11 Latih Tanding
27
Bab 12 Kesal
28
Bab 13 Nama Yang Sama
29
Bab 13 Nama Yang Sama (Bag 2)
30
Bab 14 Menolong Rinto Bagian I
31
Bab 14 Menolong Rinto Bagian II
32
Bab 15 Keuntungan Rinto
33
Bab 16 Empat Jenjang Kelas
34
Bab 17 Konspirasi Mark
35
Bab 17 Konspirasi Mark Bagian II
36
Bab 18 Melawan Kepungan
37
Bab 19
38
Bab 20 Tes Ujian Kedua
39
Bab 21 Ujian Tahap Ketiga
40
Bab 22 Giliran Rinto
41
Bab 22 Rinto Menunjukkan Kekuatannya
42
Bab 23 Merebut Posisi 5 Besar
43
Bab 25 Pengendali Elemen Ganda
44
Bab 25 Pengendali Ganda II
45
Bab 26
46
Bab 27
47
Bab 28
48
Bab 29 Kelas Pagi
49
Bab 30 Hukuman
50
Bab 31
51
Bab 32
52
Bab 33 Ingin Pulang
53
Bab 34 Masalah Lain
54
Bab 35
55
Bab 36 Elemen Yang Berubah
56
37 Karena Kau Adalah Anak Kita
57
Bab 38 Kekuatan Baru
58
Bab 39 Perwira Yang Menyebalkan
59
Bab 40 Latar Belakang
60
Bab 41 Hutan
61
Bab 42

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!