Bab 6 Pelatih Lilith

Rinto bangun pagi- pagi sekali, bahkan cahaya matahari belum terlihat. Ia bergegas menuju sebuah tempat yang dirasa sepi. Lalu memulai pelatihannya dalam mengendalikan elemental. Karena di dalam tenda tidak dapat mengendalikannya secara bebas sehingga Rinto berlatih di ruang terbuka. Selain karena ruang geraknya tak terbatas, ia juga dapat merasakan dengan jelas banyaknya elemental disana.

Anak itu mulai mengalirkan energi yang telah menyatu dalam tubuhnya, melalui energi itu ia mencoba mengendalikan sebagian kecil elemental yang ia rasakan menuju telapak tangannya. Dan anehnya elemental itu segera menuju telapak tangannya dengan begitu mudah.

Rinto tercengang, kemarin ia merasakan sangat sulit untuk mengendalikannya tapi hari ini ia bahkan tidak mengerahkan banyak tenaga untuk membuat beberapa partikel kecil dari angin berkumpul ditangannya.

Ia membuka matanya dengan penasaran, kini ditelapak tangannya terlihat beberapa partikel kecil yang berputar- putar. Meski itu tidak besar namun mereka sangat jelas. Rinto sangat senang melihatnya, ia bahkan hampir berteriak jika tidak ingat akan membangunkan kadet lainnya.

“Saya berhasil!” Rinto menatap telapak tangannya dengan tidak percaya, Lilith mengatakan jika seorang berhasil mengendalikan elemental dalam jumlah kecil dengan mudah maka ia telah mencapai penguasaan dasar bintang 1.

Rinto berniat untuk memberitahukan hal itu pada Lilith di kelasnya besok. Pelatih Roy mengatakan semakin cepat ia menjadi pengendali dasar maka para atasan mungkin akan semakin tertarik padanya. Dan ini terhitung hari kedua Rinto memasuki kamp pelatihan, akan sangat mengejutkan jika ia telah menjadi pengendali dasar hari itu.

Setelah menenangkan diri, Rinto mengulanginya beberapa kali lagi sebelum kembali ketendanya. Waktu itu, semburat merah di ujung timur telah tercipta dengan indah ketika Rinto kembali. Ia mulai membersihkan diri lalu menunggu di dalam tenda hingga semua kadet terbangun.

Tepat matahari telah muncul hingga beberapa tombak keatas, semua kadet telah bangun dan bersiap menjalani kelas mereka. Beberapa memasang wajah semangat sementara yang lainnya terlihat belum siap menjalani kelas pagi itu dan ingin kembali tidur.

Tapi bagaimana mereka akan kembali tidur ketika suara yang sangat keras mengagetkan mereka semua. Pemimpin kamp tahun itu telah tiba dengan wajah geram melihat beberapa kadet yang nampak malas.

“Kelas akan dimulai 5 menit lagi! Para instuktur kalian telah menunggu, jadi cepatlah jika tidak ingin mendapatkan hukuman!” Setelah mengatakan itu, ia kembali dan meninggalkan para kadet yang mulai panik.

Rinto yang telah bersiap lebih awal segera menyapa teman- temannya sebelum menuju tempat kemarin kelas mereka di adakan. Letaknya tidak terlalu jauh, hanya berjalan sekitar 2 hingga 3 menit untuk kesana.

Terlihat dikejauhan seorang wanita sedang menunggu di bawah pohon yang besar, posisinya sedang membawa sebuah keranjang sedang di tangannya. Rinto tidak enak hati membiarkan instukturnya itu menunggu terlalu lama sehingga ia mempercepat langkahnya.

Lilith tersenyum kecil melihat Rinto tiba pertama, sebelum menyapanya. “Selamat pagi kadet 210!”

Rinto membalas sapaan Lilith  dengan hormat, “Selamat pagi juga untuk anda senior” 

Lilith mengibaskan tangannya, “Kau tidak perlu begitu formal!”

“Kadet 210, saya penasaran tentang pertanyaan anda kemarin. Bisakah anda menjelaskannya?” Karena hanya mereka berdua ditempat itu, membuat Lilith lebih nyaman menanyakan rasa penasarannya dari kemarin.

Rinto menaikkan alisnya, “Itu.. Sebenarnya pelatih saya sebelumnya telah menjelaskan dan kebetulan saya belum mengerti.” Jelas sekali dari sikap menjawab Rinto yang sangat gugup dan terbata- bata membuat Lilith curiga.

Rinto juga sebenarnya khawatir jika Lilith akan kembali mempertanyakannya, tapi beberapa saat kemudian Lilith mengangguk dan tersenyum kecil. Ia tidak lagi bertanya apapun pada Rinto membuat anak itu mendesah legah.

“Anda menjadi peserta termuda disini selain itu, kemarin secara pribadi Dentarion Iria memberitahukan beberapa hal tentangmu” Tapi kemudian Lilith kembali berkata membuat Rinto kembali gugup.

“Bakatmu mungkin diatas rata- rata, akan mudah bagimu untuk mencapai tahap penguasaan dasar bintang satu  dalam beberapa bulan. Kau mungkin belum mencapai tahap pertama karena kondisimu sebagai pengendali ganda yang membuatmu harus bekerja 2 kali lebih keras dari yang lainnya, tapi yakinlah, jika ada yang ingin kau tanyakan jangan pernah ragu” Lilith berbicara lebih panjang sebelum kembali diam.

Dentarion Iria pasti telah menceritakan tentangnya pada Lilith tentang dirinya yang menjadi pengendali ganda. Sebab itu Lilith mungkin akan lebih memperhatikannya.

Karena masih belum ada kadet lainnya yang tiba disana, Rinto memutuskan untuk memberitahukan tentang perkembangannya pada Lilith. Bagaimanapun ia berpikir Lilith adalah instukturnya, apapun perkembangannya akan lebih baik untuk melaporkannya.

“Senior, sebenarnya saya telah mencapai tahap ketiga beberapa hari yang lalu” ucap Rinto pelan.

“Saya tahu itu, anda pasti menyembunyikan beberapa dari saya... Ehh, apa kau bilang tahap ketiga?!” Lilith awalnya tersenyum senang ketika Rinto telah mulai terbuka padanya. Tapi beberapa saat kemudian ia menyadari jika salah dan terkejut mendengar pengakuan Rinto.

Berapa umur Rinto? Ia anak berumur 10 tahun, yang bahkan baru menginjak usia remaja. Tapi diusianya seperti itu, ia berhasil mencapai tahap ketiga? Apakah itu tidak keterlaluan?

“Apa kau yakin?” Lilith menatap Rinto dengan serius, hal ini akan menjadi keributan yang besar jika terungkap.

Rinto mengangguk, ia dapat menemukan jejak ketidakpercayaan Lilith padanya. “Saya bisa membuktikannya”

Kemudian ia mulai berdiri dengan tenang, menutup matanya mencoba untuk fokus dan mengendalikan energi yang ada di dalam tubuhnya. Beberapa saat kemudian, bilah angin yang samar dapat terlihat di telapak tangan Rinto.

Lilith terkejut, ia melebarkan matanya dan berusaha melihat lebih dekat dengan bilah angin yang terbentuk. Tangan kecil Rinto terlihat sangat kontras ketika terdapat bilah angin yang merusak di atasnya.

“Ini benar- benar tahap ketiga dan hampir sempurna!” Lilith semakin terkejut. Tapi ia segera menyuruh Rinto untuk berhenti ketika menyadari beberapa teman kelasnya telah terlihat di kejauhan.

“Jangan ungkapkan hal ini pada siapapun untuk saat ini!” pesannya dengan serius sebelum ia kembali memasang senyum kecil diwajahnya menyambut para kadet lainnya.

Episodes
1 Bab 1 Desa Wind Gaze
2 Bab 1 Desa Wind Gaze
3 Bab 1 Desa Wind Gaze
4 Bab 2 Keberangkatan
5 Bab 2 Keberangkatan
6 Bab 3 Keadilan Bagi Yang Kuat
7 Bab 4 Pelatihan Kota Vermilion
8 Bab 4 Pelatihan Kota Vermilion
9 Bab 5 Suasana Kamp Pelatihan
10 Bab 5 Kamp Pelatihan
11 Bab 6 Pelatih Lilith
12 Bab 6 Pelatih Lilith
13 Bab 6 Pelatih Lilith
14 Bab 6 Pelatih Lilith
15 Bab 7 Ujian Menara
16 Bab 7 Ujian Menara
17 Bab 7 Ujian Menara
18 Bab 7 Ujian Menara
19 Bab 8 Pengamat
20 Bab 8 Pengamat
21 Bab 9 Sistem
22 Bab 9 Sistem
23 Bab 9 Sistem
24 Bab 9 Sistem
25 Bab 10 Promosi
26 Bab 11 Latih Tanding
27 Bab 12 Kesal
28 Bab 13 Nama Yang Sama
29 Bab 13 Nama Yang Sama (Bag 2)
30 Bab 14 Menolong Rinto Bagian I
31 Bab 14 Menolong Rinto Bagian II
32 Bab 15 Keuntungan Rinto
33 Bab 16 Empat Jenjang Kelas
34 Bab 17 Konspirasi Mark
35 Bab 17 Konspirasi Mark Bagian II
36 Bab 18 Melawan Kepungan
37 Bab 19
38 Bab 20 Tes Ujian Kedua
39 Bab 21 Ujian Tahap Ketiga
40 Bab 22 Giliran Rinto
41 Bab 22 Rinto Menunjukkan Kekuatannya
42 Bab 23 Merebut Posisi 5 Besar
43 Bab 25 Pengendali Elemen Ganda
44 Bab 25 Pengendali Ganda II
45 Bab 26
46 Bab 27
47 Bab 28
48 Bab 29 Kelas Pagi
49 Bab 30 Hukuman
50 Bab 31
51 Bab 32
52 Bab 33 Ingin Pulang
53 Bab 34 Masalah Lain
54 Bab 35
55 Bab 36 Elemen Yang Berubah
56 37 Karena Kau Adalah Anak Kita
57 Bab 38 Kekuatan Baru
58 Bab 39 Perwira Yang Menyebalkan
59 Bab 40 Latar Belakang
60 Bab 41 Hutan
61 Bab 42
Episodes

Updated 61 Episodes

1
Bab 1 Desa Wind Gaze
2
Bab 1 Desa Wind Gaze
3
Bab 1 Desa Wind Gaze
4
Bab 2 Keberangkatan
5
Bab 2 Keberangkatan
6
Bab 3 Keadilan Bagi Yang Kuat
7
Bab 4 Pelatihan Kota Vermilion
8
Bab 4 Pelatihan Kota Vermilion
9
Bab 5 Suasana Kamp Pelatihan
10
Bab 5 Kamp Pelatihan
11
Bab 6 Pelatih Lilith
12
Bab 6 Pelatih Lilith
13
Bab 6 Pelatih Lilith
14
Bab 6 Pelatih Lilith
15
Bab 7 Ujian Menara
16
Bab 7 Ujian Menara
17
Bab 7 Ujian Menara
18
Bab 7 Ujian Menara
19
Bab 8 Pengamat
20
Bab 8 Pengamat
21
Bab 9 Sistem
22
Bab 9 Sistem
23
Bab 9 Sistem
24
Bab 9 Sistem
25
Bab 10 Promosi
26
Bab 11 Latih Tanding
27
Bab 12 Kesal
28
Bab 13 Nama Yang Sama
29
Bab 13 Nama Yang Sama (Bag 2)
30
Bab 14 Menolong Rinto Bagian I
31
Bab 14 Menolong Rinto Bagian II
32
Bab 15 Keuntungan Rinto
33
Bab 16 Empat Jenjang Kelas
34
Bab 17 Konspirasi Mark
35
Bab 17 Konspirasi Mark Bagian II
36
Bab 18 Melawan Kepungan
37
Bab 19
38
Bab 20 Tes Ujian Kedua
39
Bab 21 Ujian Tahap Ketiga
40
Bab 22 Giliran Rinto
41
Bab 22 Rinto Menunjukkan Kekuatannya
42
Bab 23 Merebut Posisi 5 Besar
43
Bab 25 Pengendali Elemen Ganda
44
Bab 25 Pengendali Ganda II
45
Bab 26
46
Bab 27
47
Bab 28
48
Bab 29 Kelas Pagi
49
Bab 30 Hukuman
50
Bab 31
51
Bab 32
52
Bab 33 Ingin Pulang
53
Bab 34 Masalah Lain
54
Bab 35
55
Bab 36 Elemen Yang Berubah
56
37 Karena Kau Adalah Anak Kita
57
Bab 38 Kekuatan Baru
58
Bab 39 Perwira Yang Menyebalkan
59
Bab 40 Latar Belakang
60
Bab 41 Hutan
61
Bab 42

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!