Sementara itu diruangan pusat Kamp pelatihan, beberapa sosok sedang memperhatikan layar putih yang menampilkan banyak sekali ruangan- ruangan. Menariknya semua ruangan itu adalah ruangan latihan yang digunakan oleh para peserta di menara latihan.
Salah satu dari sosok itu berkata dengan optimis, “Bakat- bakat tahun ini cukup bagus dibandingkan tahun sebelumnya! Beberapa bahkan mengikuti ujian menara ini dengan berani walau mengetahui resiko yang harus mereka tanggung!!”
Sosok lainnya yang tidak lain adalah pemimpin kamp hanya diam, namun tatapannya menunjukkan kesetujuannya. Sementara itu satu- satunya wanita disana dengan sarkas, “Saya mendengar dari salah seorang Dentarion bahwa kita mendapatkan seorang pengendali ganda? Hmph! Saya dari awal tidak menyetujui ujian ini hanya untuknya”
Pemimpin Kamp menggeleng pelan sambil terkekeh. “Jika itu hanya pemula bagaimana saya akan repot- repot mengeluarkan banyak biaya bahkan ketika bulan pertama pelatihan.” pemimpin kamp berhenti sejenak sambil memperhatikan salah satu ruangan yang berwarna merah samar.
Ia tersenyum kecil melihat sosok yang ada di ruangan tersebut sambil melanjutkan ucapannya, “Tapi saya rela mengeluarkan banyak biaya bahkan jika itu total dari seluruh anggaran untuknya. Apa kalian tahu mengapa?”
Dua orang lainnya saling menatap sebelum menggeleng pelan, ia tidak mengetahui pikiran dari pemimpin kamp.
“Karena ia istimewa!” Pemimpin kamp memberi jawaban samar dan rahasia. Keduanya sangat kesal dan mendesak pemimpin Kamp untuk mengungkapkannya tapi sayang yang terakhir tidak lagi berniat untuk menjawab. Pemimpin Kamp masih memiliki beberapa hal untuknya agar ia menutupi hal ini pada keduanya.
Keduanya hanya bisa pasrah melihat pemimpin kamp yang tidak berniat memberitahukannya, mereka kembali fokus pada layar dan bersikap seolah tidak mendengarkan perkataan sang pemimpin kamp.
Di layar kini menampilkan banyak sekali ruangan, masing- masing menjalani tes yang berbeda. Sayang sekali, beberapa ruangan menampilkan gambar kosong karena tidak ada yang mengisi didalamnya.
“Dari seribu kadet, hanya 400 yang berani menjalani ujian menara dasar” Pemimpin Kamp berkata dengan senyum masam, ia nampak kecewa dengan kadet- kadet tahun ini.
Wanita yang ada disana sekali lagi berbicara dengan sarkas, “Itu karena anda telah sengaja menyembunyikan sistem poin yang akan menjadi bonus para kadet dalam ujian menara dasar! Jika anda menyebutkannya pada mereka saya yakin hampir seluruh kadet akan mengikuti ujiannya terlepas dari resiko yang mungkin akan mereka terima”
Nampaknya wanita itu benar- benar memberikan kritik pada setiap hal yang dilakukan oleh pemimpin kamp. Namun bukannya marah, pemimpin kamp bahkan tertawa kecil mendengarnya.
“Di mana ada kesulitan maka disitu ada peluang! Banyak peluang yang ajaib di luar sana gagal di dapatkan dan dimanfaatkan oleh para pengendali karena mereka kurang berani dalam menghadapi peluang yang sulit. Jika bahkan mengikuti menara ujian saja mereka tidak mau maka bagaimana mereka harus diperlakukan setara dengan para kadet yang berani?” Pemimpin kamp menjawab dengan pelan, keduanya tidak membantah sebab tahu bahwa revolusi yang digunakan pemimpin kamp tahun ini jauh berbeda dengan tahun sebelumnya.
Sementara itu di salah satu layar yang bercahaya merah samar, seorang anak umur 10 tahun berdiri ditengah dengan waspada. Ia memperhatikan sekeliling sambil terus berusaha mengendalikan pikirannya.
“Boneka kayu jelas disembunyikan disuatu tempat. Ia akan bergerak jika waktu tunggu telah berakhir!” Anak itu berpikir. Setelah itu ia segera berjalan menuju salah satu sudut ruangan.
“Ruangan ini cukup kosong dan lapang, akan menjadi masalah jika itu memiliki banyak dinding atau pilar di tengah. Tapi dengan ruangan yang kosong seperti ini, saya bisa berjalan melalui tembok dan menemukan boneka kayu”
“Cerdas!” Pemimpin kamp memuji.
“Saya tidak menyangka jika umurnya yang semuda itu dapat memikirkan sebuah rencana yang sederhana namun efektif jika digunakan ditempat seperti itu!” Pujian lainnya datang dari sosok lain di sebelah pemimpin kamp.
“Kecerdasan yang tinggi kadang tidak akan begitu membantu di tengah kekuatan yang absolut! Jika anak itu tidak dapat menemukan boneka kayu sebelum waktu berakhir maka ia akan ditaklukkan dan menderita luka yg parah.” Namun berbeda dengan dua orang lainnya, wanita itu malah membahas kelemahan Rinto.
Rinto tentu saja mengetahui resikonya, tapi ia tidak memiliki pilihan yang berarti untuk saat ini. Dengan handal, ia menggunakan tangan, kaki dan kepalanya untuk merasakan dinding. Berjalan perlahan, sampai tiga menit kemudian Rinto tiba di sudut lainnya.
Ia segera mengamati tempat tersebut sebelum ia melanjutkan pencariannya. Lima menit kemudian, Rinto berhasil mencapai 2 sudut terakhir disana. Tapi disepanjang jalan, ia tidak menemukan sesuatu yang mencurigakan.
“Ini aneh!” Rinto baru saja terheran- heran ketika mendengar suara berisik dari atasnya. Wajahnya menegang. Ia refleks menarik dirinya dari tembok dan mundur secepat yang ia bisa menjauh sisi tembok tersebut.
Tidak lama suara patah dan beberapa jenis yang tidak ia defisinikan terdengar. Rinto mengerti jika waktu pengekangan telah habis dan ia telah ditemukan oleh boneka kayu.
Rinto mundur perlahan ketika suara itu mendekat. Sampai kemudian, punggungnya terantuk di tembok yang dingin menyadari kini telah terpojok.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments