Sebagian besar kadet merasakan kelelahan dan kehabisan energi ketika Dentarion Iria membawa mereka berputar- putar lebih dulu sebelum menuju ke menara latihan dasar. Dentarion Iria jelas ingin menguji daya tahan para kadet.
Menara Latihan menarik perhatian Rinto, karena ia telah terbiasa sejak kecil untuk melakukan pelatihan fisik yang berat membuatnya tidak terlalu kelelahan seperti yang lainnya. Dentarion Iria segera menjelaskan beberapa hal sebelum memulai pelatihannya, ia bahkan tidak menunggu kadet lainnya yang masih mengatur nafas beristirahat.
“Menara Ujian dasar akan menguji fisik, meditasi dan hubungan dengan alam. Jika kalian berhasil maka teknik perangsang energi akan menjadi milik kalian. Kalian semua tidak akan bisa bermain curang di dalam dan jangan coba- coba untuk membuat identitas kalian sebagai hal istimewa, semua orang akan diperlakukan adil. Juga tidak boleh ada perkelahian antara para kadet di dalam menara ujian, saya bisa mengetahuinya dengan mudah jika ada yang ingin mencobanya”
Rinto memperhatikan dengan sungguh- sungguh, ia tidak ingin kehilangan informasi sekecil apapun. Ia memiliki tekad untuk mendapatkan teknik perangsang energi untuk dapat melatih elemen apinya.
“Kalau begitu kalian bisa memasuki menara Ujian. Perlihatkan nomor kalian pada pengawas yang ada di dalam. Mereka akan mengantar kalian menuju tempat ujian masing- masing” Dentarion Iria menutup penjelasannya.
Ia kemudian menyuruh kadet paling depan memasuki menara ujian, kemudian diikuti oleh kadet lainnya di belakang. Ketika kadet tersebut memasuki menara ujian, Rinto tidak lagi dapat melihatnya namun kini sebuah cahaya putih muncul disebuah batu besar yang ada disana.
Semakin lama, semakin banyak kadet yang memasuki menara ujian, cahaya putih juga terus bermunculan. Rinto beranggapan jika cahaya putih itu menunjukkan jumlah para kadet yang memasuki menara ujian dan menjadi tempat untuk mengetahui keadaan para kadet.
Ketika rombongan Rinto muncul, dentarion Iria terlihat mengangguk kecil. Tatapannya sedikit mengarah pada Rinto membuat anak itu tersenyum kecut. Ia tahu dentarion Iria memberikan beberapa perhatian khusus padanya.
Dengan cepat Myguh memimpin dan memasuki menara Ujian. Rinto terkejut ketika mendapati ruangan yang super besar menyambut mereka. Ia terheran- heran melihat hal tersebut sebab di bagian luar, menara itu nampak kecil bahkan tidak akan cukup untuk menampung 30 an orang. Tapi di dalam, itu sangat lapang, bahkan Rinto dapat menghitung semua kadet yang ada disana mungkin masih menyisahkan banyak tempat kosong.
Tidak lama beberapa orang muncul dan meminta nomor identitas mereka, Rinto segera menyerahkannya pada seorang pria tua dengan topi kotak di kepalanya. Orang tua itu segera meminta Rinto untuk mengikutinya.
Rinto berjalan dibelakangnya sambil melihat- lihat bagian yang kini terdapat banyak sekali ruangan berjejer rapi dengan pintu tertutup dan terbuka. Ruangan yang memiliki pintu tertutup dijaga oleh seorang pengawas sementara ruangan yang masih terbuka tidak memiliki penjagaan.
Kemudian mereka sampai pada ruangan nomor 210 , persis seperti nomor identitas Rinto.
“Kadet, silahkan masuk dan ikuti ujian fisiknya!” ucap pria tua itu.
Rinto jelas terkejut, ia melihat di sebelahnya, ruangan nomor 209 dan ruangan lain milik kelompoknya masih terbuka. Pria itu sepertinya mengerti kebingungan Rinto dan menjelaskan bahwa setiap orang akan mendapatkan giliran ujian yang berbeda- beda.
“6 orang lainnya berada di ruangan ujian meditasi dan hubungan alam! Mereka akan menjalani ujian fisik setelah ini”
Barulah setelah dijelaskan, Rinto mengerti mengenai model ujiannya. Tanpa basa- basi lagi, Rinto memasuki ruangan tersebut. Pria itu segera menutup pintu ruangan yang otomatis akan terkunci tepat ketika Rinto telah berada di dalam. Ia akan terbuka jika kadet mengalami cedera atau telah berhasil menyelesaikan ujian.
Tidak lama, sebuah suara terdengar dalam ruangan tersebut. Suara wanita yang terdengar kaku seolah tidak memiliki nada. “Ujian fisik untuk Ujian dasar adalah para kadet harus menghadapi boneka kayu yang telah kami atur di dalam ruangan ini! Kadet pertama- tama harus menemukannya lebih dulu sebelum boneka itu menemukan mu. Lalu gunakan semua kekuatan yang kadet miliki untuk menghancurkannya.”
Pesannya sangat singkat dan tidak memiliki pengulangan, setelah selesai suara itu menghilang seolah tidak pernah terdengar. Sementara ruangan itu kembali gelap dan hanya beberapa cahaya merah kecil di sudut- sudut ruangan.
Rinto memang merasakan sepasang mata menatapnya dari kegelapan, membuat perasaannya sedikit tidak enak. Tapi mengingat ia membutuhkan teknik perangsang energi membuatnya membulatkan tekad dan segera bergerak mencari boneka kayu yang dimaksud.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments