Hari keberangkatan akhirnya tiba. Rinto beserta 6 anak lainnya telah menunggu di depan pintu masuk desa Wind Gaze. Orang tua dan kerabat dari keenam anak itu memenuhi pintu masuk sementara Rinto hanya ditemani oleh Ouyang.
“Sekali lagi saya peringatkan, jika kalian semua telah tiba dikota Vermilion jangan pernah untuk bersikap liar karena itu akan membuat nama desa Wind Gaze tercemar oleh perbuatan kalian.” Pelatih Roy memperingatkan.
“Juga kalian seminimal mungkin untuk tidak terlibat dalam pertarungan antara desa- desa lainnya. Fokus saja pada pelatihan kalian menjadi pengendali bintang 1 dan menjadi perwira kota Vermilion.” lanjutnya.
Kakek Ouyang memeluk Rinto dengan amat erat, ia sangat menyayangi anak itu seperti cucunya sendiri. Ada perasaan khawatir, sedih, takut dan bangga ketika melihat Rinto berbaris kepada para remaja lainnya.
“Kakek, saya berjanji akan pulang menjadi seorang dentarion yang hebat dan memasangkan gelar itu kakek!” teriak Rinto ketika ia memasuki kereta kuda. Karena jarak antara kota Vermilion dan desa Wind Gaze dalam waktu yang sesegera mungkin membuat pelatih Roy menyewa 2 buah kereta untuk mengantar mereka.
Selain dari Pelatih Roy, terdapat dua orang pengendali dasar bintang 2 lainnya yang menemani Rinto dan 6 remaja dari desa Wind Gaze menuju kota Vermilion. Pelatih Roy sendiri adalah pengendali dasar bintang 4. Jika ia mendapatkan peningkatan di masa depan, maka ia akan memiliki kedudukan yang sama dengan Ouyang.
Perjalanan panjang mereka lalui selama waktu dua minggu, selama waktu ini pelatih Roy terus saja melatih dan melatih Rinto dan anak- anak lainnya membuat pemahaman mereka semakin tebal dan dalam.
“Akan ada banyak anak- anak seusia kalian disana, mereka juga datang dari berbagai desa dan kota kecil yang berada dibawah pemerintahan kota Vermilion. Meski mereka jenius, beberapa dari mereka belum mengetahui apakah dapat membuat bola uji unsur bergetar sebab beberapa desa dan kota kecil belum memiliki bola uji unsur.
Mereka perlu melakukan ujian di kota Vermilion untuk membuktikannya sebelum memasuki pelatihan yang panjang. Sebab itu, kalian tidak perlu kaget jika beberapa rombongan akan sangat banyak.”
Rinto mendengarkan dengan baik, selama waktu ini ia belajar banyak mengenai unsur maupun energi yang ada dalam tubuhnya.
“Selama dipelatihan, anda harus menonjolkan bakat anda sehingga para pelatih disana akan lebih sering memperhatikan. Bukan tidak mungkin mereka akan menjadikan beberapa diantara kalian menjadi murid.”
Rinto mengangkat tangannya lalu bertanya, “Apa bedanya dengan menjadi murid dari para pelatih?”
Pelatih Roy tersenyum lalu menjawab dengan tenang, “Kalian pasti berpikir jika pelatih disana sama seperti saya, bukan? Sayang sekali itu salah.” Pelatih Roy sedikit tersenyum kecut.
“Setiap pelatih di sana adalah seorang Dentarion. Mereka memiliki tingkat kekuatan yang disebut sebagai tingkat lanjut. Di dunia ini, kekuatan setiap pengendali ditandai dengan pangkat dan pengendalian mereka. Sebut saja Perwira, mereka yang memiliki pangkat terendah namun setiap perwira paling tidak harus mencapai tahap penguasaan dasar dari elemental.”
Pelatih Roy melanjutkan. “Tuan Ouyang saja belum dapat menjadi Dentarion walau telah bertahun- tahun mencapai puncak pengendalian dasar. Bahkan karena jasanya yang tidak tertandingi untuk kelas Perwira maka desa Wind Gaze diberikan hadiah berupa bola uji unsur secara gratis dari kota Vermilion. Kalian bisa membayangkan bagaimana sosok Dentarion itu bukan? Jadi kalian harus bisa menonjolkan bakat, paling tidak kalian bisa dilihat oleh sosok pelatih disana”
Rinto dan yang lainnya mengangguk. Kemudian salah satu seniornya yang berumur hampir 20 tahun bertanya dengan nada penasaran, “Apakah syarat menjadi Dentarion hanya ketika mencapai pengendalian Lanjutan?”
“Dalam kasus normal jawabannya adalah ya! Tapi beberapa situasi membuat jawabannya menjadi tidak! Apa kalian ingat penjelasan saya mengenai pengendali elemen ganda?”
Mereka mengangguk,
“Nah, jika seorang berhasil menjadi pengendali elemen ganda dan sanggup menguasainya hingga tahap Dasar bintang 5, maka ia juga akan menjadi Dentarion. Tentu bukan itu saja, jika seorang memiliki latar belakang yang kuat dan memiliki rekomendasi dari seorang yang memiliki jabatan tinggi maka ia juga akan menjadi Dentarion ketika mencapai tahap dasar bintang 5.”
Rinto mengerti, untuk mereka yang menjadi manusia normal tanpa latar belakang, menjadi pengendali lanjut adalah syarat wajib untuk menjadi Dentarion. Jika seorang jenius ataupun memiliki elemen ganda maka mereka juga akan menjadi Dentarion lebih awal dari orang biasa. Adapun yang memiliki latar belakang yang kuat, tentu jabatan Dentarion adalah hal yang kecil bagi mereka.
Pertanyaan demi pertanyaan terus berlanjut hingga mereka tiba di pintu masuk kota Vermilion. Rinto dan anak- anak lainnya terpesona ketika melihat tembok kota Vermilion yang megah. Bahkan bangunan tertinggi di desa Wind Gaze tidak sebesar tembok kota Vermilion.
Ukuran dari tembok kota itu sebesar 10 meter lebarnya dengan panjang mencakup seluruh kota Vermilion. Adapun tingginya, Rinto hanya bisa mendongakkan kepalanya, tinggi dari tembok kota mencapai 20 meter. Ia yakin akan merasa pusing jika berdiri diatas tembok dan melihat kebawah. Selain itu temboknya juga di cat berwarna merah membawa kesan yang dalam bagi anak- anak.
Pelatih Roy segera membawa mereka memasuki kota, karena beberapa hal membuat kereta mereka tidak dapat memasuki kota. Pelatih Roy menunjuk salah seorang yang ikut mengawal untuk menjaga kereta di luar kota, sementara ia dan satu lainnya akan menemani anak- anak.
Di pintu masuk kota, karena identitasnya sebagai mantan Perwira membuat penduduk biasa menyingkir memberikan Pelatih Roy jalan lebih duu. Pelatih Roy mengucapkan terimakasih pada penduduk desa.
Ia kemudian mengeluarkan 7 batu hitam dari sakunya lalu memberikan kartu identitasnya bersama dengan pengawal lain. Sang penjaga mengangguk dan mengambil 7 batu hitam itu, ia mempersilahkan Pelatih Roy dan lainnya masuk setelah memberikan kartu identitasnya kembali.
“Apa batu hitam tadi? Dan mengapa anda menunjukkan kartu pada penjaga?” Satu- satunya wanita dalam kelompok itu bertanya. Rinto telah berkenalan dengannya, ia bernama Grite Golf.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments