Chapter 19 : Unicorn

Masih ada waktu untuk kembali jadi kami menghabiskan waktu sejenak untuk beristirahat, aku merangkai mahkota bunga untuk dikenakan Sarah.

"Terlihat cocok."

"Apa benar?"

"Tentu saja."

Marick hanya memasang tangannya di dagu bosan.

"Hubungan gadis x gadis tidak seru."

Bukan berarti bahwa aku dan Sarah memiliki hubungan serius, hanya saja pertemanan gadis dan pria sejujurnya akan jauh berbeda, gadis mungkin terlihat lebih intim.

"Aku juga akan buatkan untukmu Anna."

Tepat saat itu Marick memotong.

"Lihat teman-teman ada sesuatu di dekat danau?"

"Kamu tidak mencoba mempermainkan kami."

"Aku serius."

Kami mengarahkan pandangan ke arah tempat yang dikatakan Marick, seperti yang dia katakan sesuatu sedang minum.

Singkatnya itu seekor unicorn. Kuda putih bersayap serta tanduk di keningnya.

"Ada makhluk seperti itu juga."

"Anna aku rasa kamu tidak boleh mendekatinya."

"Ini kesempatan bagus, sayang jika dilewatkan."

Aku berjalan secara perlahan selagi mengulurkan tanganku, menyadari kehadiranku unicorn berbalik lalu menatapku dengan kedua matanya yang besar.

Aku sudah tidak aneh lagi jika di tempat ini ada semacam naga.

Perlahan, perlahan dan perlahan.

Benar jangan bergerak, aku tidak akan menyakitimu.

Itulah perkataan yang keluar dari hatiku, hewan cenderung sangat perasa, satu gerakan ceroboh atau dia akan lari.

"Beberapa pria akan melakukan itu jika bertemu dengan loli, mereka juga membawa permen dan bunga."

"Diamlah Marick, aku tidak ingin mendengar perkataan anehmu."

Marick membuat gerakan menutup mulut dengan tangan.

Sulit untukmu jika pria menjadi minoritas di kelompok tertentu. Aku berhasil menyentuh kepalanya dan sulit aku bayangkan bahwa aku memang benar-benar menyentuh seekor unicorn.

Aku memberikan isyarat untuk menyuruh kedua temanku mendekat, sama sepertiku mereka mencoba untuk banyak menyentuhnya.

"Aku rasa kuda ini bukan kuda liar, seseorang pasti merawatnya."

"Bagaimana kamu tahu Sarah, tidak ada kalung di lehernya."

"Itu karena dia jinak, jika liar dia sudah menendangmu Marick."

"Itu memang benar, entah hewan atau manusia Marick selalu dibenci."

"Kalian berdua memperlakukanku seperti pembawa masalah."

Kuda unicorn mengeluarkan suara khas dari seekor kuda sebelum pergi terbang, kami hanya melambaikan tangan sebelum kembali mengendarai sapu.

Sesampainya di rumah kaca kami menyerahkan semua tanaman herbal pada nona Silia.

"Dalam perjalanan pulang kami bertemu dengan seekor unicorn."

"Heh, begitu... makhluk itu jarang menampakkan dirinya di depan manusia, kalian bertiga mungkin orang yang beruntung."

"Apa seperti itu?"

"Jumlah orang yang melihatnya bisa dihitung jari, yang jelas beberapa orang mengatakan siapapun yang bertemu dengannya akan menemukan hal baik di masa depan."

Meski aku tahu itu hanya cerita yang dilebih-lebihkan tapi aku senang jika hal itu memang benar-benar terjadi.

Aku dan Sarah saling merapikan rambut kami sebelum tidur.

"Rambutmu sangat halus Anna, apa kamu sering merawatnya?"

"Tidak juga, beberapa hari ini aku mendapatkan ramuan dari nona Silia, ramuannya sendiri mirip shampoo yang digunakan kita sehari-hari."

"Begitu, aku ingin mencobanya jika boleh."

"Tentu saja, aku akan membuatkan satu untukmu nanti... kurasa Marick mungkin akan menyukainya juga."

"Dia memang menyukai apapun yang gratis."

"Ngomong-ngomong selama kita di sini aku belum pernah bertemu dengan teman sekamarnya apa kita harus mengeceknya, bahkan di kelas juga."

"Dari yang kutahu dia memang tidak pernah menghadiri kelas ada desas-desus dia tidak suka terlihat oleh siapapun."

"Lalu kenapa dia malah pergi ke akademi?"

Kami dua terdiam sejenak.

"Setelah Anna menanyakannya aku juga jadi penasaran, bagaimana kalian kita sedikit mengintip."

Aku dan Sarah saling menatap satu sama lain sebelum mengangguk sepakat.

Hal seperti ini kuharap tidak boleh ditiru gadis di manapun mereka berada.

Episodes
1 Chapter 01 : Tanpa Kepala, Tanpa Tangan Kanan
2 Chapter 02 : Keberangkatan
3 Chapter 03 : Akademi Stonehart
4 Chapter 04 : Ajakan Duel
5 Chapter 05 : Silia Roven
6 Chapter 06 : Darah Terkutuk
7 Chapter 07 : Cerita Masa Lalu
8 Chapter 08 : Tongkat Putih
9 Chapter 09 : Sebuah Penyelidikan
10 Chapter 10 : Yang Tersembunyi
11 Chapter 11 : Hutan Terlarang, Kolam Kematian
12 Chapter 12 : Teratai Darah
13 Chapter 13 : Investigasi Awal
14 Chapter 14 : Aliansi Penyihir
15 Chapter 15 : Pelaku Sesungguhnya
16 Chapter 16 : Darah Terkutuk Bagian II
17 Chapter 17 : Penjelasan
18 Chapter 18 : Pekerjaan Sampingan
19 Chapter 19 : Unicorn
20 Chapter 20 : Teman Sekamar
21 Chapter 21 : Taman Tulip
22 Chapter 22 : Kebenaran Yang Mengejutkan
23 Chapter 23 : Penangkapan
24 Chapter 24 : Pasar Gelap
25 Chapter 25 : Penyerangan Hutan Terlarang
26 Chapter 26 : Seekor Naga
27 Chapter 27 : Kesepakatan
28 Chapter 28 : Telur Naga
29 Chapter 29 : Peta Tersembunyi
30 Chapter 30 : Patung Penjaga
31 Chapter 31 : Pelajaran Baru
32 Chapter 32 : Perlombaan Sapu Terbang
33 Chapter 33 : Suku Utara
34 Chapter 34 : Papan Catur
35 Chapter 35 : Melawan Serigala Iblis
36 Chapter 36 : Berkunjung
37 Chapter 37 : Pemburu Vampir Dan Serigala
38 Chapter 38 : Penyihir Oliheim
39 Chapter 39 : Melawan Egnest
40 Chapter 40 : Kembali Ke Dunia Sihir
41 Chapter 41 : Pertemuan Kembali
42 Chapter 42 : Sebuah Ramuan
43 Chapter 43 : Kota Yang Tenggelam
44 Chapter 44 : Koridor Terlarang
45 Chapter 45 : Apa Yang Tersembunyi Di Sana
46 Chapter 46 : Pertarungan Guru
47 Chapter 47 : Tes Lapangan
48 Chapter 48 : Bendera
49 Chapter 49 : Hutan Misterius
50 Chapter 50 : Sebuah Jawaban
51 Chapter 51 : Vanesa
52 Chapter 52 : Ramuan
53 Chapter 53 : Penyelesaian
54 Chapter 54 : Daerah Utara
55 Chapter 55 : Sayap Kanan (Vampir)
56 Chapter 56 : Seorang Dari Masa Lalu
57 Chapter 57 : Rekan Bertarung
58 Chapter 58 : Sayap Kiri Roa
59 Chapter 59 : Perubahan
60 Chapter 60 : Guru Dan Murid
61 Chapter 61 : Sebuah Perjalanan Kembali
62 Chapter 62 : Monster Pertama
63 Chapter 63 : Kabut
64 Chapter 64 : Kota Home
65 Chapter 65 : Monster Terakhir
66 Chapter 66 : Kesepakatan Dengan Akademi
67 Chapter 67 : Dua Nama (End)
Episodes

Updated 67 Episodes

1
Chapter 01 : Tanpa Kepala, Tanpa Tangan Kanan
2
Chapter 02 : Keberangkatan
3
Chapter 03 : Akademi Stonehart
4
Chapter 04 : Ajakan Duel
5
Chapter 05 : Silia Roven
6
Chapter 06 : Darah Terkutuk
7
Chapter 07 : Cerita Masa Lalu
8
Chapter 08 : Tongkat Putih
9
Chapter 09 : Sebuah Penyelidikan
10
Chapter 10 : Yang Tersembunyi
11
Chapter 11 : Hutan Terlarang, Kolam Kematian
12
Chapter 12 : Teratai Darah
13
Chapter 13 : Investigasi Awal
14
Chapter 14 : Aliansi Penyihir
15
Chapter 15 : Pelaku Sesungguhnya
16
Chapter 16 : Darah Terkutuk Bagian II
17
Chapter 17 : Penjelasan
18
Chapter 18 : Pekerjaan Sampingan
19
Chapter 19 : Unicorn
20
Chapter 20 : Teman Sekamar
21
Chapter 21 : Taman Tulip
22
Chapter 22 : Kebenaran Yang Mengejutkan
23
Chapter 23 : Penangkapan
24
Chapter 24 : Pasar Gelap
25
Chapter 25 : Penyerangan Hutan Terlarang
26
Chapter 26 : Seekor Naga
27
Chapter 27 : Kesepakatan
28
Chapter 28 : Telur Naga
29
Chapter 29 : Peta Tersembunyi
30
Chapter 30 : Patung Penjaga
31
Chapter 31 : Pelajaran Baru
32
Chapter 32 : Perlombaan Sapu Terbang
33
Chapter 33 : Suku Utara
34
Chapter 34 : Papan Catur
35
Chapter 35 : Melawan Serigala Iblis
36
Chapter 36 : Berkunjung
37
Chapter 37 : Pemburu Vampir Dan Serigala
38
Chapter 38 : Penyihir Oliheim
39
Chapter 39 : Melawan Egnest
40
Chapter 40 : Kembali Ke Dunia Sihir
41
Chapter 41 : Pertemuan Kembali
42
Chapter 42 : Sebuah Ramuan
43
Chapter 43 : Kota Yang Tenggelam
44
Chapter 44 : Koridor Terlarang
45
Chapter 45 : Apa Yang Tersembunyi Di Sana
46
Chapter 46 : Pertarungan Guru
47
Chapter 47 : Tes Lapangan
48
Chapter 48 : Bendera
49
Chapter 49 : Hutan Misterius
50
Chapter 50 : Sebuah Jawaban
51
Chapter 51 : Vanesa
52
Chapter 52 : Ramuan
53
Chapter 53 : Penyelesaian
54
Chapter 54 : Daerah Utara
55
Chapter 55 : Sayap Kanan (Vampir)
56
Chapter 56 : Seorang Dari Masa Lalu
57
Chapter 57 : Rekan Bertarung
58
Chapter 58 : Sayap Kiri Roa
59
Chapter 59 : Perubahan
60
Chapter 60 : Guru Dan Murid
61
Chapter 61 : Sebuah Perjalanan Kembali
62
Chapter 62 : Monster Pertama
63
Chapter 63 : Kabut
64
Chapter 64 : Kota Home
65
Chapter 65 : Monster Terakhir
66
Chapter 66 : Kesepakatan Dengan Akademi
67
Chapter 67 : Dua Nama (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!