"Tentang apa itu?"
"Kami telah menyelidiki ruang bawah tanah, dan di dalam sana ada seekor mayat Chimera yang sepertinya telah dibesarkan di sana sejak lama."
Dari sinilah aku mengandalkan aktingku.
"Mustahil, mungkinkah ada seorang yang sengaja melakukannya."
"Benar... kemungkinan Chimera tersebut telah diberi makan setiap hari tapi kami belum bisa menemukan pelakunya."
"Itu merepotkan."
"Yang jelas kita tahu bahwa ruangan bawah tanah hanyalah ruangan bawah tanah biasa.. jelas sekali rumor yang menyebar hanya sebuah bualan saja."
Aku mengangguk kecil untuk menanggapinya.
"Yang aneh bahwa Chimera itu baru dikalahkan, siapa yang melakukannya? Padahal aliansi penyihir yang kami minta untuk menyelidikinya belum datang."
Aku menggelengkan kepalaku.
"Pasti seseorang yang kuat yang telah melakukannya, bukannya di tempat ini banyak senior-senior yang ahli dalam sihir."
"Itu juga hanya sebuah kemungkinan, tapi aku pikir mungkin kamu yang telah mengalahkannya."
Aku tertawa kecil.
"Anda terlalu berkhayal, aku hanya siswi tahun pertama menggunakan sihir bukan hal yang mudah untuk dilakukan bukan."
"Memang benar."
Nona Silia menjatuhkan bahunya lemas, jelas dia curiga padaku namun tidak bisa berbuat banyak.
Alih-alih mengurusiku seharusnya ia lebih fokus untuk menemukan siapa pembunuhnya. Nona Silia mengambil tehnya lalu menyeruputnya dengan tenang.
"Kamu boleh pergi."
"Iya."
Aku berjalan keluar dari rumah kaca. Untuk saat ini tidak ada hal yang ingin aku lakukan lagi.
Di dalam kamar, Sarah membenamkan dirinya duduk dengan banyak buku untuk dibaca, untukku sendiri berbaring di ranjang empuk selagi mengangkat sebuah boneka.
Ini milik Sarah, tentu aku tidak membawa apapun menyerupai ini.
"Lalu Anna, bagaimana soal kasusnya?"
"Nona Silia bilang akan ada orang-orang dari aliansi penyihir yang akan menyelidikinya, kita hanya dibilang harus menunggu sampai kasusnya selesai."
Sarah memiringkan kepalanya ke arahku dengan tatapan serius
"Aku tidak yakin bahwa kamu akan duduk manis saja."
"Tepat sekali, bayangkan misteri seperti apa yang bisa kita dapatkan di sini."
Aku menyeringai layaknya gadis nakal, perpustakaan adalah tempat yang kami kunjungi setelah selesai pembelajaran kelas.
Aku menumpuk beberapa buku tebal yang akan kami baca bersama, Marick hampir mual sedangkan Sarah tidak terlalu ingin mempercayainya.
"Aku suka sejarah tapi ini terlalu banyak untuk dibaca."
"Jangan khawatir aku juga akan membacanya."
Aku sudah menyimpulkan tentang yang sebelumnya terjadi, jika seseorang membunuh siswa akademi untuk dilemparkan ke Chimera seharusnya dia tidak seenaknya meninggalkan jasadnya begitu saja.
Satu hal yang bisa disimpulkan bahwa pelakunya hanya ingin membuat teror di tempat ini.
Kemungkinan dia melakukan ini agar para staf pengajar turun untuk memeriksa ruang bawah tanah dan akhirnya mereka akan dihabisi oleh Chimera, sayangnya malah kami yang lebih dulu memeriksanya dan hal paling buruk untuknya bahwa kami juga berhasil membunuhnya.
Hal yang tidak sesuai prediksinya.
Kini aku penasaran seperti apa lagi yang akan dilakukannya.
Di kelas tuan Goven, kami sedang belajar sihir pertahanan untuk menangkis kutukan, semuanya merupakan teori rumit terlebih tuan Goven sangat membenci saat seseorang mengganggu pelajarannya.
Jika seseorang berisik dia akan langsung dikeluarkan tanpa ampun, biasanya dia akan mengutamakan murid elit dibandingkan murid rakyat jelata namun jika dalam menjelaskan dia melakukannya dengan baik.
Entah rakyat jelata atau elit ia akan menjawab pertanyaan kami.
"Jadi nona Anna Holand, apa yang akan kamu tanyakan?"
"Aku hanya ingin tahu apa tuan Goven bisa menunjukkan ekspresi lainnya kecuali muram."
Semua orang menahan nafas karena pertanyaanku.
"Kamu memang pembuat onar, cepat keluar dari kelasku."
Aku menerimanya begitu saja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Narin
uwu
2023-05-07
2