Sebelumnya aku hanya gadis biasa dan sekarang aku penyihir, sungguh banyak kejutan yang tidak terduga.
Kereta mulai mendarat kembali pada jalurnya dan bergerak layaknya hal yang aku ingat semestinya.
"Nah Anna, kamu terlihat berbeda dibandingkan kami. Kamu punya rambut perak apa keluargamu berasal dari keluarga bangsawan?" tanya Sarah disusul Marick yang memiliki pandangan yang sama.
"Aku juga sempat berfikir demikian tapi yang membuatku aneh bahwa kamu malah duduk bersama kami di gerbong ekonomi."
"Soal itu aku hanya gadis yang tinggal di panti asuhan, bahkan meski kalian berdua bertanya hal demikian aku tidak tahu bahwa aku penyihir setelah beberapa hari sebelumnya."
"Heh?"
Keduanya tampak terkejut tapi itu wajar saja, dibandingkan aku, mereka sudah diajarkan sihir sejak kecil meskipun selama mereka berada di dunia normal sihir itu tidak begitu saja ditunjukkan pada siapapun.
Dari yang aku ketahui bahwa ada larangan untuk seorang penyihir sembarangan menunjukannya di depan orang normal.
"Kamu pasti kebingungan."
"Awalnya seperti itu tapi sekarang aku tidak merasa demikian... aku sering membaca buku-buku tentang dunia sihir tapi tidak disangka aku memiliki pengalaman yang sama."
"Inspirasi dunia sihir di dalam buku sebenarnya diambil dari sini wajar itu terlihat sama dengan aslinya, permisi bisa aku mendapatkan cemilan."
"Silahkan."
Marick makan seperti seorang yang lapar.
"Ini sangat enak, aku jarang makan-makan hal seperti ini."
"Kau benar-benar menjijikan," ucap tajam Sarah.
Aku tidak menyalahkannya karena mengatakan itu, hampir seluruh mulut Marick belepotan coklat dan snack.
Aku sedikit senang bahwa keberangkatan pertamaku, bertemu dengan kedua orang ini. Selagi menikmati perjalanan santai ini aku mendengarkan penjelasan singkat tentang akademi yang akan kami kunjungi.
Akademi Stonehart telah berdiri cukup lama, saat perburuan para penyihir beberapa penyihir terkuat menciptakan pelindung untuk membagi dunia menjadi dua bagian, pertama dunia normal dan satu lagi dunia sihir yang tidak terjangkau siapapun.
Dengan begitu penyihir bisa hidup tanpa konflik apapun. Selama berabad-abad para penyihir mulai membangun peradaban, seperti kota-kota serta desa-desa walaupun kebanyakan memilih tinggal di dunia normal yang jauh modern.
Tidak ada namanya kerajaan dan negara, semua orang bertanggung jawab dengan kehidupan masing-masing meski begitu di dunia ini diciptakan sebuah hukum untuk menjaga semuanya terkendali dan sebuah organisasi bernama aliansi penyihir di bentuk dengan beberapa orang-orang kuat memimpin di dalamnya.
Tidak ada yang tahu seperti apa mereka, yang jelas ketika ada kekacauan mereka akan muncul untuk memperbaikinya.
Bagiku semuanya terdengar keren.
Kami tiba di akademi yang dimaksud yang keseluruhannya terlihat seperti kastil dengan tembok persegi mengelilinginya. Kereta berhenti di depan akademi dan pergi kembali setelah semua orang turun, rel yang ditinggalkannya juga menghilang begitu saja, para senior berjubah hitam menyambut kami setelah turun dari sapu terbang mereka sebagai bentuk penyambutan.
"Untuk para murid baru, tolong ikuti kami... semuanya akan langsung diberikan kelas sesuai yang ditentukan."
Aku melihat.
Bagaimana mereka menentukan asrama? Apa dengan meletakkan topi di atas kepalamu seperti di novel Harry Potter.
Aku penasaran dengan itu.
Dan ternyata jawabannya berbeda.
Kelas ditentukan dari latar belakangmu, kekayaan, kekuatan dan juga kemampuanmu dalam tes.
Pada akhirnya aku yang tidak tahu apa-apa soal penyihir berada di asrama paling bawah yaitu asrama ke empat.
Hal yang bagus dari semuanya bahwa kelas ini diisi oleh orang-orang ramah.
"Kalian juga Sarah, Marick?"
"Aku tidak cocok untuk berada di kelas atas."
Padahal dia sangat pintar.
"Aku juga demikian lagipula aku miskin."
Entah kenapa rasanya terdapat diskriminasi kuat di tempat ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Narin
lanjut thor
2023-05-02
2