Beberapa minggu setelah insiden pembunuhan, akademi telah kembali melakukan pembelajaran sedia kala. Dan kini kami berada di kelas nona Helena Everclaw.
Nona Helena mengajarkan sihir yang lebih sulit dipelajari karena itulah tidak banyak dari kami bisa mengikutinya. Dengan sedikit mantra ia telah berubah menjadi seekor kucing hitam yang berdiri dengan empat kaki di mejanya.
Yap, yang dia ajarkan adalah sihir untuk merubah bentuk, sihir tingkat menengah.
"Sekarang nona Sarah, aku ingin melihat bagaimana dirimu melakukannya."
"Baik."
Sarah menggunakan mantra dan dalam sekejap dia sudah berubah menjadi berang-berang.
"Wow."
Itu semua tanggapan seluruh kelas padanya.
Beberapa orang mencobanya tapi berakhir dengan gagal seperti Marick dengan hidung pesek sementara tubuhnya manusia.
"Oiiikk... oiiik."
Kami menertawainya yang mengeluarkan suara aneh, sedangkan aku menjadi seekor kera walaupun ukurannya masih manusia.
Sarah memang orang jenius dan berbakat.
"Sekarang cukup sampai di sini latihannya, di pertemuan berikutnya akan ada tes sebaiknya kalian sudah belajar."
Helena meninggalkan kelas sementara semua orang terlihat telah terbebas dari sesuatu yang berat.
"Anna sekarang kita akan kemana?"
"Kenapa kamu menanyakan itu Sarah?"
"Jelas sekali kamu pasti akan pergi ke suatu tempat lagi bukan."
Marick mengiyakan.
Insting mereka sangat baik.
"Sejujurnya saat aku membeli tongkat aku tidak memiliki uang untuk membayarnya, jadi aku ingin mencari pekerjaan yang bisa aku lakukan, kebetulan nona Silia selalu membuat ramuan untuk dikirimkan ke beberapa toko di kota jadi aku bekerja di tempatnya."
"Karena itulah Anna sangat dekat dengannya."
"Apa dia tidak akan marah jika kita keluar Akademi?" tanya Marick gelisah.
"Asal tidak mendekati hutan terlarang, itu tidak apa-apa."
Berkat aku yang membantu penyelidikan nona Silia mengizinkannya. Lagipula dia adalah guru senior yang keputusannya tidak bisa dipertimbangkan oleh guru lainnya.
Kami mengunjungi rumah kaca dan kebetulan ia sedang berada di tempat selagi menyirami beberapa tanaman miliknya.
"Anna, Sarah dan Marick, apa kalian datang untuk pekerjaan paruh waktu?"
"Mereka tiba-tiba ingin ikut juga."
"Kamu memiliki teman-teman yang baik."
Nona Silia memberikan selembaran kertas yang di dalamnya terdapat daftar-daftar jenis tanaman herbal yang harus kami kumpulkan.
"Agar tidak salah, kalian bawa juga buku ini."
Itu merupakan pengetahuan dasar tanaman herbal, dengan ciri-ciri dan ilustrasi di dalamnya.
Kami masing-masing membawa ransel lalu berpamitan untuk pergi.
"Aku sempat berfikir bahwa nona Silia adalah orang yang menakutkan tapi kurasa itu tidak benar."
"Bukannya tuan Goven yang terlihat menakutkan?" balasku pada Marick namun Sarah juga lebih memihaknya.
"Prof. Silia yang lebih menakutkan dia seperti memasang topeng di wajahnya."
Aku tidak pernah memikirkannya tapi jika mereka berfikir demikian kurasa murid yang lain juga merasakan hal sama.
Kami tiba di sebuah padang rumput landai dengan pemandangan gunung serta danau biru yang indah, jika harus dikatakan ini memang benar-benar dunia lain walaupun mengejutkan bahwa ini juga berada di dunia sama yang kami sebelumnya tinggali.
Di beberapa novel harus tertabrak truk dulu untuk bisa datang ke tempat seperti ini.
"Kalau begitu mari kita lihat tanaman seperti apa yang nona Silia inginkan dan mencocokkannya dengan di buku."
"Bunga bibir namanya sedikit aneh tapi ketika melihatnya aku bisa mengerti kenapa dinamakan seperti itu."
"Aku belum pernah berciuman dengan seorang gadis apa saat aku menciumnya bisa dihitung seperti dengan gadis?"
Marick yang berfikir bodoh telah dipukul kepalanya oleh Sarah.
"Aku tidak habis pikir kenapa pikiran pria selalu ke arah sana."
Aku hanya tersenyum ragu sebagai balasan, Sarah jelas sangat sensitif dengan candaan seperti itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments