"Anna, Anna, kamu memang sangat berbakat.. sayangnya itu masih belum cukup, Ekpentrum."
Aku berguling ke samping untuk menghindarinya lalu bersembunyi di balik pohon.
"Kau sudah gila, apa kau tidak akan berhenti?"
"Sampai seluruh murid elit habis aku tidak akan melakukannya."
Aku kembali berguling dan berlari, tempat yang sebelumnya aku gunakan bersembunyi telah terbakar habis.
"Kakakku bunuh diri karena terus dibully oleh orang-orang elit tersebut, aku tidak akan pernah berhenti sebelum menghabisi semuanya... Anna kau berhasil mengalahkan Chimera apa kau menyadari siapa saja ditumpukkan tulang berulang itu?"
"Apa mereka yang melukai kakakmu?"
"Tepat sekali, mereka sudah lulus tapi aku terus memburu mereka, aku ingat mereka meminta pengampunan namun tentu saja aku tidak akan melakukannya, aku mematahkan tulang kaki mereka lalu melemparkannya pada Chimera, teriakan mereka sangat menghibur."
Orang ini sudah rusak.
Aku mengarahkan tongkatku namun gadis tersebut tidak berada di sana, saat aku sadari sebuah batang kayu telah menembus bahuku.
"Apa itu sakit, kamu gadis yang kuat Anna, gadis sepertimu harusnya berteriak setelah ditusuk-tusuk."
"Perkataanmu terdengar erotis."
"Kamu pandai becanda juga, aku sangat menyukaimu hingga ingin membunuhmu dengan cara yang mengerikan."
Batang pohon terbang ke arahku dan aku meledakannya dengan Ekpentrum hingga kobaran api menyebar ke segala arah.
Gadis ini memiliki kemampuan untuk menyembunyikan dirinya. Aku mengayunkan tongkatku dan itu menciptakan dorongan yang membuat gadis tersebut terlempar dan menabrak pohon.
Dia bisa menyembunyikan dirinya namun tidak untuk langkah kakinya, aku mengarahkan tongkatku.
"Mau menyerah?"
"Sebuah kemampuan yang hebat sayangnya kau terlambat."
Aku menyadari bahwa dia telah menyuntikan sesuatu di tangannya.
"Apa yang kau lakukan?"
"Darah terkutuk, tidak sekuat pendiri Oliheim tapi ini sudah cukup untuk merubahku menjadi manusia serigala."
Perlahan tubuh gadis tersebut semakin membesar, itu juga merubah bentuknya bersama dengan bulu keabuan yang menyelimuti dirinya.
Saat aku sadari dia benar-benar berubah sepenuhnya.
Melolong dengan suara yang menyakitkan sehingga aku menutupi kedua telingaku.
"Kekuatan mengalir di tubuhku, akan kurobek setiap dagingmu."
Sebelum aku bisa menyerangnya dia telah menerjangku selagi menggigit bahuku dengan rahangnya, tak hanya berhenti di sana dia menabrakan punggungku ke salah satu pohon kemudian melemparkannya seperti sebuah mainan rusak.
Sarah dan Marick telah berdiri untuk melindungiku.
"Kalian berdua larilah."
"Tidak Anna, kita sudah datang ke sini bersama-sama maka kita juga akan pulang bersama."
"Apa yang dikatakan Sarah benar, jika kita harus mati maka kita akan mati bersama."
"Kalian berdua terlalu berlebihan."
"Terserah apa yang ingin kalian katakan tapi matilah."
Gadis itu menerjang pada kami bertiga, kami sudah siap untuk menerima apa konsekuensinya namun hal itu tidak pernah datang, di depan kami nona Silia berdiri untuk melindungi kami.
Tubuhnya tertembus cakar serigala.
"Sudah kuduga, Anna kamu murid yang merepotkan."
"Nona Silia?"
"Haha hari ini mungkin keberuntunganku, aku sudah membunuh salah satu aliansi penyihir sekarang pengajar di akademi, benar-benar hebat."
"Aku belum mati loh."
"Benarkah begitu."
Gadis itu menarik jantung nona Silia keluar lalu menghancurkannya.
"Hahaha."
Sementara kami terkejut nona Silia memiringkan kepalanya.
"Apa menurutmu setelah merusak jantungku, aku akan mati?"
"Ba-bagaimana bisa, kau makhluk hidup seharusnya kau mati."
"Sayang sekali tapi bukan hanya kau saja yang memiliki darah terkutuk, sejujurnya aku juga."
Kedua mata nona Silia berwarna merah terang dan dari ujung bibirnya menyeruak sebuah taring.
"Vampir."
Sebelum gadis itu bereaksi kepalanya telah terpenggal ke udara lewat sebuah tebasan tangan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Narin
mangat up thor
2023-05-09
1